Anda di halaman 1dari 13

I.

PENDAHULUAN
Pembangunan pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan nasional. Karena
pada dasarnya proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses pembangunan nasional itu
sendiri. Pembangunan nasional yang dilakukan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan
Sumber Daya Manusia agar berkualitas. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah
satu upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan SDM. Untuk itu pemerintah
menyelenggarakan pendidikan formal yang akan mengantarkan generasi anak bangsa untuk
mampu menghadapi kompetisi secara global yang tentunya harus di dukung oleh semua pihak
baik pemerintah, lembaga sekolah dan masyarakat.
Didalam proses pendidikan tentunya suatu lembaga sekolah melakukan rancangan-rancangan
baik sistem maupun tatanan dalam suatu lembaga. Proses pendidikan akan berkasil dipengaruhi
oleh guru, murid, dan lembaga terkait. Guru di tuntut untuk lebih professional dalam tugas-
tugasnya yang antara lain harus bias membuat perangkat pembelajaran dan mampu
mengembangkannya sekaligus mampu menerapkannya.
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama
adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa definisi perangkat pembelajaran ?
B. Apa saja jenis-jenis perangkat pembelajaran dan bagaimana cara mengembangkannya ?
C. Bagaimana pentingnya perangkat pembelajaran bagi seorang guru ?

III. PEMBAHASAN
A. Definisi Perangkat Pembelajaran
Perangkat adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan
digunakan dalam proses pencapaian kegiatan yang diinginkan. Dan pembelajaran adalah proses
kerjasama antara Guru dan Siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik
potensi yang bersumber dari dalam diri sisiwa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan
dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti
lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar
tententu.1[1]
Jadi perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana yang digunakan dan
dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Sedangkan
Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah
ada.

B. Jenis-Jenis Perangkat Pembelajaran dan Cara Mengembangkannya


Diantara jenis-jenis perangkat pembelajaran yang harus diperhatikan dalam pembelajaran
adalah :
1. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat
belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam materi
pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.2[2]
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
Silabus juga dapat diartikan sebagai rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar
mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokkan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan
berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat.

1[1] Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2010),
Cet III, Hlm. 26.

2[2] Khaeruddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007), cet. II,
Hlm. 127
Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa
penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan
pokok-pokok serta uraian yang ingin dicapai dan dipelajari siswa dalam mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
a. Pada umumnya silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur yaitu :
1) Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan
2) Sasaran-sasaran mata pelajaran
3) Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik
4) Urutan topik-topik yang diajarkan
5) Aktifitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran
6) Berbagai teknik evaluasi yang digunakan.3[3]
b. Langkah-langkah pengembangan perangkat kurikulum dalam bentuk silabus adalah sebagai
berikut :
1) Penentuan format dan sistematika Silabus
2) Penentuan kemasan silabus
3) Penentuan kemampuan dasar
4) Penentuan materi pembelajaran dan uraianya
5) Penentuan pengalaman belajar siswa
6) Penentuan alokasi waktu
7) Penentuan sumber acuan
8) Pengembangan satuan pelajaran (SP).4[4]

c. Dalam kaitannya dalam pembuatan silabus, ada beberapa prinsip yang mendasari
pengembangan silabus, yaitu antara lain:
1) Ilmiah artinya Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

3[3] Abdul Majid, dkk., Pendidikan Agama Islam Berbasisi Kompetensi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), Hlm. 39

4[4] Muhammad Joko Susilo, KTSP (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2008), Hlm. 138 .
2) Relevan artinya Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional dan spiritual
peserta didik.
3) Sistematis artinya Komponen- komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi
4) Konsisten artinya Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian.
5) Memadai artinya Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6) Aktual dan konstektual artinya Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7) Fleksibel artinya Kesuluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di madrasah dan tuntutan masyarakat.
8) Menyeluruh artinya Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompotensi (Kognitif,
Afektif dan Psikomotor).5[5]
d. Komponen-komponen silabus yaitu :
1) Standar Kompetensi (SK).
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam suatu mata pelajaran.
Penempatan SK pada silabus di maksudkan untuk memandu guru dalam menjabarkan
kompetensi dasar menjadi pengalaman belajar sehingga rangkaian pembelajaran tidak
menyimpang dari koridor kemampuan siswa yang ingin dicapai.
2) Kompetensi Dasar (KD).
Merupakan kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan yang
harus dapat di tampilkan atau dilakukan oleh siswa. Penempatan KD dalam silabus sangat
penting, karena untuk meningkatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang
harus di capai. Dalam KD juga dimuat hasil belajar, yaitu : pernyataan unjuk kerja yang di
harapkan setelah peserta didik mengalami pembelajaran dalam kompetensi pembelajaran
tertentu.

5[5] Khaeruddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007),
cet. II, Hlm. 127
3) Indikator.
Merupakan karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda, perbuatan atau respon yang harus dapat dilakukan
atau ditampilkan siswa, untuk menunjukan bahwa siswa itu telah memiliki kompetensi dasar
tertentu. Indikator juga meripakan KD yang lebih spesifik, apabila serangkaian indikator dalam
suatu KD sudah dapat di capai siswa, berarti target KD tersebut sedah terpenuhi.
4) Materi Pokok.
Adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian
konseptual, gugus isi atau kontek, proses, bidang ajar dan ketrampilan.
5) Pengalaman Belajar.
Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilaukan oleh peserta didik secara berurutan untuk
mencapai KD.
6) Alokasi Waktu.
Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang diperlukan untuk menguasai KD yang
ingin di capai perlu ditentukan alokasi waktunya. Penentuan alokasi waktu tergantung jumlah
minggu efektif dengan mempertimbangkan jumlah, keluasan dan kedalaman KD serta tingkat
kepentingan dengan keadaan dan kebutuhan setempat.

7) Sumber / Bahan / Alat.


Sumber belejar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur, majalah, surat kabar, poster, lembar
informasi lepas, naskah brosur, peta, foto dan lingkungan sekitar. Bahan yang dimaksud adalah
bahan- bahan yang di perlukan dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya, yang harus
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Alat Bantu belajar memudahkan terjadinya proses
pembelajaran.
8) Penilaian.
Merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar siswa yang dilakikan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat berbentuk
tertulis, produk, unjuk kerja, proyek dan porto folio.
9) Skenario pembelajaran.
Merupakan rencana dalam bentuk langkah-langkah yang akan di lakukan oleh guru dan siswa
selama kegiatan berlangsung. Scenario pembelajaran mengacu kepada pendekatan pembelajaran
yang direncanakan dalam kegiatan pembelajaran. Skenario pembelajaran yang dibuat meliputi
langkah-langkah pembelajaran di dalam kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung, tetapi
harus dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung khususnya siswa.
10) Analisis hasil belajar dan program tindak lanjut
Merupakan kegiatan membangdingkan hasil belajar siswa dengan standar ketuntasan belajar
minimum (SKBM) yang telah di tetepkan.6[6]
2. Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai
tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi
waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat
dicapai oleh siswa.
Dalam program tahunan inilah disusun program perencanaan penetapan alokasi waktu untuk
setiap kompetensi dasar yang harus dicapai. Penyusunan program tahunan pada dasarnya adalah
menetapkan jumlah waktu yang tersedia untuk setiap kompetensi dasar. Adapun langkah-
langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah:
a. Lihat berapa jam alokasi waktu setiap mata pelajaran dalam seminggu dalam struktur
kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah.
b. Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester, seperti yang telah kita tetapkan dalam
gambaran alokasi efektif. Melalui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu
yang tersedia untuk pelaksanaan proses pembelajaran,
Penentuan alokasi waktu didasarkan kepada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa.7[7]

3. Program Semester

6[6] Sunaryo, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: LAPIS, Tht), Hlm. 254

7[7] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2010 ), Cet. III,
Hlm. 52
Rencana program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Program tahunan
disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar,
sedangkan program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.8[8]
Cara mengembangkan progam semester yaitu :
a. Tentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Dalam hal ini guru
tidak perlu merumuskan SK dan KD, sebab semuanya sudah ditentukan dalam Standar Isi yakni
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah kita kenal, kecuali kalau kita
memang diharuskan merumuskan SK dan KD, misalnya dalam merumuskan kurikulum muatan
lokal.
b. Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan alokasi waktu atau jumlah jam
pelajaran setiap SK dan KD itu.
c. Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu akan dilaksanakan.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per
unit yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran di kelas. RPP pada hakekatnya merupakan
perencanaan untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang
akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. RPP perlu dikembangkan untuk menkoordinasikan
komponen pembelajaran, yakni: kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan
penilaian.
Kompetensi dasar berfungsi mengembangkan potensi peserta didik, materi standar berfungsi
memberi makna terhadap kompetensi dasar, indikator hasil belajar berfungsi menunjukan
keberhasilan pembentukan kompetensi peserta didik, sedangkan penilaian berfungsi mengukur
pembentukan kompetensi dan menentukan tindakan yang harus dilakukan apabila kompetensi
standar belum terbentuk atau belum tercapai.9[9]
a. Komponen-komponen RPP

8[8] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2010),
Cet III, Hlm. 53

9[9] Khaeruddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jogjakarta: Nuansa Aksara, 2007),
cet. II, Hlm. 145
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang satu
sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka merencanakan pelaksanaaan pembelajaran
adalah merencanakan setiap komponen yang saling berkaitan.
Adapun komponen RPP adalah sebagai berikut:
1) Kolom Identitas Mata Pelajaran
2) Standar Kompetensi
3) Kompetensi Dasar
4) Indikator Pencapaian Kompetensi
5) Tujuan Pembelajaran
6) Materi Ajar (Materi Pokok)
7) Materi/Kompetensi Prasyarat
8) Alokasi Waktu
9) Metode Pembelajaran
10) Kegiatan Pembelajaran
11) Penilaian
12) Sumber Belajar.10[10]
Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab IV Pasal 20 yang
menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya beberapa hal, diantaranya:
1) Tujuan pembelajaran
Dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam
bentuk kompetensi yang harus dicapai atau dikuasai oleh siswa. Melalui rumusan tujuan, guru
dapat memproyeksikan apa yang harus dicapai oleh siswa setelah berakhir suatu proses
pembelajaran.
2) Materi/isi

10[10] Supinah, Penyusunan Silabus dan RPP Matematika SD dalam rangka Pengembangan KTSP
(Yogyakarta:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Matematika, 2008),
Hlm. 26.
Materi/isi pelajaran yang berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus digali dari berbagai sumber belajar sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai.
3) Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi adalah rancangan serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan
metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi. Dengan demikian
strategi dan metode itu tidak bisa dipisahkan. Strategi dan metode pembelajaran harus dirancang
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4) Media dan Sumber Belajar
Media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu untuk mempermudah
pencapaian tujuan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar adalah segala sesuatu yang
mengandung pesan yang harus dipelajari sesuai dengan materi pelajaran.
5) Evaluasi
Evaluasi dalam KTSP diarahkan bukan hanya sekedar untuk mengukur keberhasilan setiap siswa
dalm pencapaian hasil belajar, tetapi juga untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam perencanaan pelaksanaan
pembelajaran setiap guru tidak hanya menetnukan tes sebagai alat evaluasi akan tetapi juga
menggunakan nontes dalam bentuk tugas, wawancara, dan lain sebagainya.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang satu
sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka merencanakan pelaksanaaan pembelajaran
adalah merencanakan setiap komponen yang saling berkaitan.
b. Cara Menyusun RPP
Cara penyusunan RPP dalam garis besarnya dapat mengikuti langkah- langkah sebagai
berikut :
1) Mengisi kolom identitas
2) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3) Menentukan SK dan KD, serta Indikator yang akan digunakan yang terdapat pada Silabus yang
telah disusun
4) Merumuskan tujuan pembelajaran bedasarkan standar kompetensi dasar, serta indikator yang
telah ditentukan
5) Mengidentifikasi materi standar berdasarkan materi pokok pembelajaran yang terdapat dalam
silabus. Materi standar merupakan uraian dari materi pokok
6) Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan
7) Merumuskan langkah- langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir
8) Menentukan sumber belajar yang digunakan
9) Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, dan teknik penskoran.11[11]
c. Langkah- langkah pengembangan RPP
Berikut adalah langkah- langkah pengembangan RPP :
1) Mengidentifikasi dan mengelompokkan kompetensi yang ingin dicapai setelah proses
pembelajaran
2) Mengembangkan materi standar yaitu isi kurikulum yang diberikan kepada peserta didik dalam
proses pembelajaran, dan pembentukan kompetensi
3) Menentukan metode yaitu dalam setiap pembelajaran dan pembentujkan kompetensi, guru
dapat menggunakan berbagai variasi metode dan berbagai variasi media untuk mencapai tujuan
pembelajaran
4) Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah merencanakan penilaian.

C. Pentingnya Perangkat Pembelajaran Bagi Seorang Guru


Berikut ini akan dijelaskan pentingnya perangkat pembelajaran yang perlu dipersiapkan
oleh seorang guru, antara lain :
1. Perangkat pembelajaran sebagai panduan
Perangkat pembelajaran adalah sebagai panduan atau pemberi arah bagi seorang guru. Hal
tersebut penting karena proses pembelajaran adalah sesuatu yang sistematis dan terpola. Masih
banyak guru yang hilang arah atau bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena
tidak memiliki perangkat pembelajaran. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran memberi
panduan apa yang harus dilakukan seorang guru di dalam kelas. Selain itu, perangkat
pembelajaran memberi panduan dalam mengembangkan teknik mengajar dan memberi panduan
untuk merancang perangkat yang lebih baik.
2. Perangkat pembelajaran sebagai tolak ukur

11[11] Khaeruddin dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jogjakarta: Nuansa Aksara,
2007), cet. II, Hlm. 148
Seorang guru yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil mengajarnya. Begitu pula
dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana
perangkat pembelajaran yang telah dirancang teraplikasi di dalam kelas. Evaluasi tersebut
penting untuk terus meningkatkan profesionalime seorang guru. Kegiatan evaluasi bisa dimulai
dengan membandingkan dari berbagai aktivitas di kelas, strategi, metode atau bahkan langkah
pembelajaran dengan data yang ada di perangkat pembelajaran.
3. Perangkat pembelajaran sebagai peningkatan profesionalisme
Profesionalisme seorang guru dapat ditingkatkan dengan perangkat pembelajaran. Dengan
kata lain, bahwa perangkat pembelajaran tidak hanya sebagai kelengkapan administrasi. tetapi
juga sebagai media peningkatan profesionalisme. Seorang guru harus menggunakan dan
mengembangkan perangkat pembelajarannya semaksimal mungkin. Memperbaiki segala yang
terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak demikian, maka kemampuan
sang guru tidak akan berkembang bahkan mungkin menurun.
4. Mempermudah
Perangkat pembelajaran mempermudah seorang guru dalam membantu proses fasilitasi
pembelajaran. Dengan perangkat pembelajaran, seorang guru mudah menyampaikan materi
hanya dengan melihat perangkatnya tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.12[12]

IV. KESIMPULAN
Perangkat pembelajaran adalah serangkaian media atau sarana yang digunakan dan
dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan
untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

12[12] http://abdaziiz.blogspot.com/2013/10/makalah-perangkat-pembelajaran.html diakses pada 1


Mei 2015, pukul 09.00
Rencana program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Tetapi program
semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar itu dilakukan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per
unit yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran di kelas.

V. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami susun dengan semaksimal mungkin, semoga dapat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita. Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah yang akan kami buat selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Khaeruddin, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jogjakarta: Nuansa Aksara,
Cet II, 2007.
Majid, Abdul, dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2010.
Sunaryo, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: LAPIS. Tht.
Supinah, Penyusunan Silabus dan RPP Matematika SD dalam rangka Pengembangan KTSP,
Yogyakarta:Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Matematika, 2008.
Susilo, Muhammad Joko, KTSP, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
http://abdaziiz.blogspot.com/2013/10/makalah-perangkat-pembelajaran.html diakses pada 1
Mei 2015, pukul 09.00

Anda mungkin juga menyukai