Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH HUKUM DAGANG

Dosen Pengampuh :

Mauli Diniari, SH, M.Kn, MH.

Disusun Oleh :

Rahmad Bayu Adyamto


172010200131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN 2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penulis masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk
dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “ Sejarah Hukum Dagang “
dengan lancar.

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Mauli


Diniari, SH, M.Kn, MH. Selaku dosen dalam mata kuliah Hukum Komersial .
Sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi, dan pengetahuan selama
penulis membuat dan menyelesaikan makalah ini. Dengan begitu ilmu yang telah
penulis peroleh tidak akan sia-sia.

Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak kekurangan, untuk itu besar harapan kami jika
ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-
makalah kami dilain waktu.Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan berguna
sebaik mungkin bagi pembaca.

Sidoarjo, 19 september 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB I ....................................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................................... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang .............................................................. Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ......................................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB II ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.

PEMBAHASAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Pengertian Hukum Dagang ............................................ Error! Bookmark not defined.

2.2 Pengertian Hukum Dagang Menurut Ahli ...................... Error! Bookmark not defined.

2.3 ........................................................................................ Error! Bookmark not defined.

2.4 Faktor Eksternal dan Internal dalam Perspektif SWOT . Error! Bookmark not defined.

2.5 Study Kasus .................................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III .................................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENUTUP ................................................................................ Error! Bookmark not defined.

3.1 Kesimpulan ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

3.2 Saran ............................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mempelajari system hukum dagang yang berada di Indonesia , kita


perlu untuk mengetahui dan memahami pengertian dari hukum dagang itu sendiri
, hukum dagang timbul karena adanya kaum pedagang.

Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut
melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan.

Atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan-
badan hukum satu sama lainnya dalam lapangan perdagangan. Hukum dagang
juga bisa dikatakan hukum perdata khusus bagi kaum pedagang, kemudian kita
juga perlu mempelajari tentang sejarah perkembangan hukum dagang dari awal
lahirnya hukum dagang sampai berkembang hingga saat ini ,sejarah hukum
dagang dimulai dari beberapa zaman diantaranya

 sejarah hukum dagang romawi – jerman


 sejarah hukum dagang perancis
 sejarah hukum dagang belanda
 sejarah lahirmya hukum dagang di indonesia
1.2 Rumusan Masalah

a) pengertian dari hukum dagang ?

b) sejarah perkembangan hukum dagang ?

c) sumber hukum dagang

d) Berikan contoh hukum dagang ?

1.3 Tujuan

a) Mengetahui definisi hukum dagang

b) Mengetahui hubungan hukum dagang dan hukum perdata

c) Mengetahui sumber dari hukum dagang

d) Mampu mengaplikasikan hukum dagang dalam kegiatan perdaganagan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum Dagang

Hukum dagang timbul karena adanya kaum pedagang. Hukum dagang


ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan. atau hukum yang mengatur
hubungan hukum antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya
dalam lapangan perdagangan. Hukum dagang juga bisa dikatakan hukum perdata
khusus bagi kaum pedagang

2.2 Pengertian Hukum Dagang menurut ahli

 M. Ikhsan, mendifinisikan hukum dagang adalah hukum yang mengatur


masalah perdagangan yaitu masalah yang timbul karena tingkah laku
manusia dalam perdagangan / perniagaan.
 Purwosutjipto mengartikan hukum dagang sebagai hukum perikatan yang
timbul dalam lapangan perusahaan.
 CST. Kansil, menyamakan hukum dagang dengan hukum perusahaan,
sehingga hukum perusahaan adalah hukum yang mengatur tingkah laku
manusia yang turut melakukan perdagangan dalam usahanya memperoleh
keuntungan.
 Sunaryati Hartono, lebih khusus lagi mensinonimkan hukum dagang
dengan hukum ekonomi yaiitu, keseluruhan peraturan putusan pengadilan
dan hukum kebiasaan yang menyangkut pengembangan kehidupan
ekonomi.
2.3 Sumber Sumber Hukum Dagang

1. Yang tertulis dan dikodifikasi yaitu KUHD dan KUHPerdata


2. Yang tertulis dan tidak dikodifikasi yaitu seluruh perundang-undangan
tentang perdagangan.
3. tidak tertulis yaitu kebiasaan.

2.4 Sejarah Hukum Dagang

Awal mula sejarah hukum dagang sebenarnya telah dimulai sejak kurang
lebih antara tahun 1000-1500an bersamaan dengan muncunya kota-kota di italia
dan perancis selatan sebagai pusat perdagangan seperti Genoa, florence, venetia,
marseille, Barcelona dan lain-lain. Berhubungan dengan itu hukum Romawi (
Corpus Iuris Civilis ) yang berlaku pada saat itu ternyata tidak dapat
menyelesaikan perkara-perkara yang timbul di bidang perdagangan. Oleh karena
itulah di kota-kota Eropa Barat di susun peraturan hukum baru yang berdiri
sendiri di samping hukum romawi yang berlaku. Hukum yang baru ini berlaku
bagi golongan pedagang yang kemudian di sebut hukum dagang. Kemudian pada
Abad 16 dan 17 di sebagian besar kota-kota di perancis mengadakan pengadilan
istimewa yang khusus menyelesaikan permasalahan di bidang perdagangan.

Setelah melalui berbagai proses dan pertimbangan, Pada Abad 17 di


perancis akhirnya diadakan unifikasi/kesatuan sistem hukum dalam bentuk
kodifikasi dalam hukum pedagang. Menteri Keuangan dari Raja Luis XIV (1643-
1715). Yaitu Colbert membuat suatu peraturan yaitu Ordonance du Commerse
(1673). Kemudian pada tahun 1681 Ordonance du commerse ini di susul dengan
suatu peraturan lain, yakni Ordonance de Lamarine, yaitu yang mengatur hukum
perdagangan laut ( untuk pedagang kota-kota pelabuhan).

Pada tahun 1807 di Perancis disamping adanya code civil des Francis atau
hukum perdata Prancis, Telah dibuat suatu kitab undang-undang Hukum Dagang
tersendiri yakni Code De Commerse. Adapun yang menjadi dasar bagi
penyusunan code de commerse (1807) itu antara lain, Ordonance du commerse
(1673) dan Ordonance de la marine (1681). Kemudian kodifikasi hukum Prancis
tahun 1807 ini berdasarkan asas Konkordansi (persamaan) dinyatakan berlaku
juga di negara jajahanya Belanda sampai tahun 1838. Dalam perkembanganya
ternyata pemerintah Belanda menginginkan adanya hukum dagang sendiri. Dalam
usul KUHD Belanda dari tahun 1819 di rencanakan sebuah KUHD yang terdiri
atas 3 Kitab, akan tetapi di dalamnya tidak mengakui lagi pengadilan istimewa
yang khusus menyelesaikan permasalahan di bidang perdagangan, Akan tetapi
perkara di bidang perdagangan di selesaikan melalui pengadilan biasa. Usul
KUHD inilah yang dijadikan sebagai KUHD resmi belanda pada tahun 1838.
Akhirnya berdasarkan asas konkordansi pula maka KUHD Belanda inilah yang di
jadikan sebagai contoh bagi pembuatan kitab undang-undang hukum dagang di
Indonesia pada tahun 1848.

Pada akhir abad 19, Prof. Mollengraf merencanakan suatu undang-undang


kepailitan yang akan menggantikan Buku III KUHD, Rancangan mollengraf ini
kemudian berhasil dijadikan undang-undang kepailitan tahun 1893 dan mulai
berlaku pada tahun 1896. Berdasarkan asas konkordansi perubahan tersebut juga
diadakan di Indonesia pada tahun 1906. Sehingga sejak tahun 1906 itulah kitab III
KUHD di Indonesia di ganti dengan peraturan kepailitan yang berdiri sendiri,
Oleh karenanya mengapa KUHD Indonesia hanya terdiri dari 2 kitab saja tidak
lain adalah karena peristiwa tersebut, jadi sejak saat itu hingga saat ini KUHD
Indonesia hanya terdiri dari 2 kitab saja, yakni kitab 1 yang berjudul tentang
dagang pada umumnya dan kitab II yang berjudul tentang hak-hak dan kewajiban
yang terbit di bidang pelayaran
2.5 Study Kasus

Ada seorang pengusaha tas local yang memberi nama produk yang
mereka hasilkan dengan nama merk terkenal. Hal tersebut dilakukan untuk
mengangkat angka penjualan karena merek tersebut adalah sebuah brand
internasional yang sudah sangat terkenal

Memang sepatu produk local tersebut akan laku keras akan tetapi jika hal
itu diketahui oleh perusahaan pemilik merek tersebut maka perusahaan local
tersebut dapat dikenai sanksi pidana dan melanggar pasal 90 undang-undang
nomor 15 tahun 2001 tentang merk

Menciptakan produk dan brand karya sendiri lebih baik daripada harus
menjiplak baik karya , design , nama brand , dan produk itu orang lain meskipun
itu senbagai cara pemasaran yang instan dengan mendapatkan keuntugan secara
cepat , akan tetapi beresiko berurusan dengan hokum
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam


hukum dagang terdapat peraturan-peraturan yang mengatur jalannya suatu
aktivitas dagang yang tertulis dalam KUHD ( Kitab Undang – Undang Hukum
Dagang ) dan pelaku-pelaku dalam usaha dagang masing- masing memiliki hak
dan kewajiban yang dimana harus dilaksanakan demi kelancaran dalam
berdagang. Peraturan dalam berdagang diterapkan guna untuk mencegah
pelanggaran-pelanggaran yang terkadang terjadi dalam persaingan produsen
dalam meningkatkan kualitas barang dan merebut pasar.

Sejarah Hukum dagang tahun 1807 di prancis dengan nama code de


commerce , lalu tahun 1838 (WvK) Wet Book Van Koophandel dinyatakan
berlaku di Belanda pada waktu itu, pemerintah belanda menginginkan adanya
hukum dagang sendiri dengan nama KUHD dimana kitab tersebut diberlakukan
juga di Indonesia berdasarkan asas konkordasi system hukum yang dianut ileh
penjajah diterapkan pula pada tanah jajahannya , hal tersebut terjadi pada tahun
1848

3.2 Saran

Dengan mengetahui sejarah hukum dagang ini , semua pihak dapat


mendapat informasi tentang sejarah hukum perdagangan yang ada diindonesia ,
guna bermanfaat untuk di gunakan secara langsung dalam kegiatan perdaganagan
sehari – hari

Agar mereka melakukan kegiatan perdaganagn sesuai hukum yang berlaku


di negara kita , dan juga guna meminimalisir perdagangan yang tidak sesuai
dengan hukum seperti penjiplkan merek dagang , penyelundupan barang illegal
dll.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-hukum-dagang/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_dagang

https://www.scribd.com/document/333594407/Makalah-Hukum-Dagang-Sejarah-
Lahirnya-Hukum-Dagang-di-Indonesia-pdf

Anda mungkin juga menyukai