PERTEMUAN KE 3
2. perbandingan hukum,
perbandingan hukum FH-UP
Di Inggris, sama seperti di Eropa, yaitu pada paruh pertama abad ke-19
tidak menunjukkan adanya pertumbuhan studi komparatif yang signifikan.
Hingga akhirnya Burge dengan karyanya yang berjudul: “Commentaries on
Colonial and Foreign Law”, yang ditulisnya untuk para praktisi hukum,
diterbitkan pada tahun 1838, serta buku karya Leone Levi yang mebandingkan
hukum dagang Inggris dengan hukum dan peraturan hukum Romawi, yaini
berjudul: “Commercial Law of The World”, yang diterbitkan pada tahun 1852.
Kedua karya tersebut merupakan upaya awal penerapan metode komparatif
dengan aspek-aspek praktis hukum.
hukum pada awalnya dapat diikuti dari abad pertengahan kesembilan belas.
Gagasan untuk mempelajari hukum negara lain tidaklah dianjurkan oleh ahli
sejarah ilmu hukum. Hal tersebut bukan hanya terhadap perkembangan dari
kodifikasi hukum tetapi juga apapun yang dilakukan atas nama mempelajari
hukum negara lain. Beberapa usaha telah dilakukan di Perancis dan Paris di
mana ruang untuk mempelajari perbandingan hukum dan perbandingan kriminal
didirikan pada tahun 1832 dan 1846.
Pada abad ke-19, terjadi pengaruh rasionalisme Dario abad ke-18 yang
secara logis mengarahkan pada kodifikasi hukum, sehingga penyatuan dan
penyederhanaan hukum menjadi slogan pada masa itu. Berbagai tatanan hukum
nasional pun dirancang, yang melahirkan sebutan pada masa itu sebagai era
“Kodifikasi Besar” dan mau tak mau para ahli hukum mengubah perhatian
utama mereka pada interpretasi dan analisis terhadap tatanan hukum ini.
Terlepas dari semua kodifikasi ini, ketertarikan terhadap hukum komparatif
(perbandingan hukum) dan hukum asing pada akhirnya mulai tunguh di Jerman,
Perancis, Inggris dan Amerika.
perbandingan hukum FH-UP
Tetapi baru pada paruh kedua abad ke-19, perbandingan hukum bisa
mendapat pengakuan pasti sebagai sebuah cabang studi hukum, atau setidaknya
sebagai sebuah metode yang diakui untuk studi system-sistem hukum yang
berbeda. (Peter de Cruz, 2012:18-20).
dimulai sejak tahun 1869 di Inggris, yaitu ketika Maine menduduki jabatan
sebagai Guru Besar Yurisprudensi Komparatif dan Historis. Bahkan terdapat
pula tradisi yang lebih kuno yang bermula sejak jaman Romawi dan Yunani.
Oleb sebab itu, bagaimanapun bentuknya, metode perbandingan telah
membentuk sebagaian tradisi hukum, baik dalam common law maupun civil
law.
Sebagaimana dikemukakan oleh Peter de Cruz bahwa terdapat banyak
alasan edukasional untuk memasukkan metode komparatif ini ke dalam berbagai
program studi pra-sarjana dan pasca sarjana sekarang ini, yaitu: Pertama, metode
komparatif mendorong siswa untuk lebih kritis mengenai fungsi dan tujuan
peraturan-peraturan yang mereka pelajari, dan belajar untuk menerima begitu
saja kesahihannya karena peraturan-peraturan tersebut merupakan bagian dari
sistem hukum mereka. Dengan kata lain, pengetahuan yang lebih luas mengenai
rentang solusi yang mungkin dilakukan dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan hukum. Yaitu dengan mengumpulan sedikit demi sedikit dari
yurisdiksi-yurisdiksi lainnya, dengan demikian dapat diciptakan.
Kedua, metode komparatis akan membantu menajamkan skill analitis dan teknik
metodologis.
Ketiga, metode komparatif akan membantu memperluas persepsi pada siswa
tentang cara kerja sebuah peraturan hukum dengan melihat bagaimana asal-ususl
keberadaan dan pelaksanaanya saat ini dalam berbagai system yang berbeda,
baik dalam konteks sosio-kultural yang sama maupun berbeda.
Keempat, metode komparatif ini memberikan kepada siswa sebuah kesempatan
untuk mempelajari interaksi antara berbagai disiplin berbeda dan mengaitkan
semua disiplin itu dengan formasi dan pada pengoperasian peraturan-peraturan
hukum dan sejarah.
Kelima, metode komparas menyediakan forum untruk lintas fertilisasi
pengalaman, gagasan, budaya dan pengalaman.
Pertanyaan :
DAFTAR PUSTAKA
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni – Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, 2011,
Nusa Media, Bandung.
L.J. van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, 1985, P.T. Pradnya Paramitha,
Jakarta.
Peter de Cruz, Perbandingan System Hukum Common Law, Civil Law dan
Socialist Law, 2010, Nusa Media, Bandung