PERTEMUAN KE 13
yang berlaku antara negara yang satu dengan sistem hukum perdata di
negara lainnya. Misalkan membandingkan tentang sistem hukum
perkawinan Indonesia (UU no 1 tahun 1974) dengan sistem hukum
perkawinan Rusia (The Family Code of Russian Federation No. 233 Tahun
1995).
Perihal batas umur untuk dapat melangsungkan perkawinan:
The Family Code of Russian Federation No. 233 Tahun 1995, Pasal 12
sampai pasal 15 menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
calon pasangan suami istri, diantaranya adalah:
1) batas umur untuk dapat melangsungkan perkawinan adalah 18 tahun,
baik laki-laki maupun perempuan.
2) Calon pasangan suami istri yang belum berumur 18 tahun harus
mendapatkan ijin dari orang tuanya atau walinya.
Dari hasil kajian terhadap kedua sistem hukum tersebut didapatkan adanya
beberapa perbedaan dan persamaan, diantaranya adalah:
Perbedaan:
1. Batas usia yang diperbolehkan untuk melangsungkan perkawinan.
2. Apabila calon pasutri tersebut belum cukup umur, pemberian ijin
dilakukan oleh pihak yang berbeda. Di Rusia, ijin cukup di dapat
oleh orang tua atau walinya, sedangkan di Indonesia bukan berupa
ijin tetapi dispensasi yang diberikan oleh pengadilan atau pejabat
yang ditunjuk.
perbandingan hukum FH-UP
Persamaan:
1. Adanya penetapan batas umur untuk dapat melangsungkan
perkawinan.
2. Adanya solusi yang diberikan apabila terjadi penyimpangan
terhadap umur dari calon pasutri.
Perihal objek dari perbandingan hukum perdata ini, dari para ahli
belum ada yang menyebutkannya secara khusus , namun yang dikajinya hanya
objek kajian perbandingan hukum (comparative law). Zweigert dan Kotz
menyajikan objek perbandingan hukum adalah:
”Sebuah aktivitas intelektual dengan hukum sebagai obyeknya dan
perbandingan sebagai prosesnya. Hukum komparatif dapat digunakan untuk
menggambarkan studi sistematik mengenai tradisi hukum dan peraturan hukum
tertentu yang berbaisi komparatif. Untuk bisa dikatakan sebagai bidang
komparatif sesungguhnya, ia juga membutuhkan perbandingan dua atu lebih
sistem hukum atau dua atau lebis tradisi hukum, atau aspek-aspek yang
terseleksi, institusi atau cabang-cabang dari dua atau lebih sistem hukum.”
(Peter de Cruz, 2010 : 4)
Salah satu ciri yang paling khas dari sistem hukum Civil Law (Eropa
Kontinental) adalah melakukan pembagian yang tajam diantara hukum publik
dan hukum privat, yang masing-masing dibuat dalam suatu bentuk kitab
undang-undang (kodifikasi) dan ini merupakan sumber hukum utama dari
hukum privat ataupun hukum publik. Oleh karena bentuknya dalam sebuah
kitab undang-undang maka dapatlah dibuat suatu susunan atau struktur dari
kitab undang-undang mengenai ketentuan-ketentuan yang mengatur berbagai
hal yang berkaitan dengan bidangnya masing-masing.
Susunan atau struktur di dalam kitab undang-undang itulah yang
dinamakan ”sistematika” (Inggris = systematics; Belanda = systematiek; Jerman
= systematiken).
perbandingan hukum FH-UP
3. Rusia, khususnya dalam bidang hukum perdata merupakan salah satu negara
yang cukup maju dalam perkembangan hukumnya. Rusia telah menetapkan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Rusia, yang disebut dengan The
Civil Code of The Russian Federation. Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Federasi Rusia ini ditetapkan dalam dua tahap, yaitu:
1) tahap pertama ditetapkan pada tahun 2003; dan
2) tahap kedua ditetapkan pada tanggal 18 Desember 2006.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Federasi Rusia ini terdiri dari 1551
pasal (article) dalam empat bagian dan masing-masing bagian dibagi dalam
divisi-divisi. Keempat bagian tersebut, disajikan seperti berikut ini:
First Part : persons (hukum orang);
Second Part : particular kinds of obligation (perikatan jenis-jenis
tertentu);
Third Part : inheritance law (hukum waris); dan
Fourth Part : rights to the result of intellectual activity and means of
individualization (hak atas kekayaan intelektual).
Perdata itu (1848). Di samping itu, penetapan badan hukum dalam KUH Perdata
Belanda baru dilakukan dan diundangkan pada tanggal 3 Desember 1987, Stb. 590
dan mulai berlaku 1 April 1988.
Tabel 1: Perbedaan dan Persamaan antara KUH Perdata Indonesia dan KUH Perdata Belanda.
No Negara Sistematika Perbedaan Persamaan
2 Belanda 1 Book 1 Persons and 1 Book 2 Legal Persons 1 Book 1 Persons and
Family Law Family Law
2 Book 2 Legal Persons 2 Book 3 Property Law 2 Book 5 Real Property
in General Rights
3 Book 3 Property Law in 3 Book 5 Real Property 3 Book 6 Obligations and
General Rights Contracts
4 Book 4 Succession 4 Book 8 Transport Law
(Inheritance)
5 Book 5 Real Property 5 Book 9 Intellectual
Rights Property
6 Book 6 Obligations and 6 Book 10 Private
Contracts International
Law
7 Book 7 Particular
Contracts
(revised)
Book7a Particular
Contracts
(unrevised)
8 Book 8 Transport Law
9 Book 9 Intellectual
Property
10 Book 10 Private
International Law
perbandingan hukum FH-UP
Pertanyaan :
DAFTAR PUSTAKA
Djamil, Fathurrahman, Filsafat Hukum Islam, 1999, Logos Wacana Ilmu, Jakarta
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni – Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, 2011,
Nusa Media, Bandung.
H. Salim HS., Perbandingan Hukum Perdata – Comparative Civil Law, 2015, PT.
Rajagrafindo Persada, Kota Depok.
Ismatullah, Dedi, Sejarah Sosial Hukum Islam, 2011, Pustaka Setia, Bandung.
L.J. van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum, 1985, P.T. Pradnya Paramitha,
Jakarta.
Mohammad Daud Ali, Hukum Islam-Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam di Indonesia, 1998, Rajawali Pers, Jakarta.
Peter de Cruz, Perbandingan System Hukum Common Law, Civil Law dan
Socialist Law, Penerjemah : Narulita Yusron, 2010, Nusa Media,
Bandung
Suriyaman Mustari Pide, Hukum Adat (Dulu, Kini dan Akan Datang), 2009, Pelita
Pustaka , Jakarta.