Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN 2.

NOTULEN KEPUTUSAN RAPAT PLENO


DEWAN PIMPINAN PUSAT AL-ITTIHADIYAH

Hari/tanggal : Jumat / 27 Januari 2017


PimpinanRapat : DR. Ir. H.LUKMANUL HAKIM, MSi.
Waktu : Pukul 10.00 WIB s/d Selesai
Tempat : Aula Gedung C Universitas Djuanda Bogor
Jalan Tol Ciawi No 1 Bogor, Jawa Barat.

Perubahan Anggaran Rumah Tangga Al Ittihadiyah menidaklanjuti


amanah Muktamar XIX Al-Ittihadiyah tahun 2016.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
AL – ITTIHADIYAH

BAB I
KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Al–Ittihadiyah memiliki Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Pusat Badan Otonom
berkedudukan di Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia
2. Perubahan kedudukan Dewan Pimpinan Pusat harus berdasarkan Keputusan Mukatamar

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Persyaratan untuk menjadi anggota :
a. Telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah menikah
b. Dapat mengikuti kegiatan – kegiatan Al – Ittihadiyah
c. Setuju dan menerima angggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta tujuan Al – Ittihadiyah
d. Menyampaikan permohonan lisan dan/atau tulisan kepada Dewan Pimpinan Cabang atau Anak
Cabang yang bersangkutan
e. Membayar uang pangkal sebesar Rp. 3.000,- (Tiga Ribu Rupiah)
f. Membayar uang iuran setiap bulan sebesar Rp. 500,- (Lima Ratus Rupiah)
g. Terdaftar dalam buku Induk Anggota di Dewan Pimpinan Cabang/Anak Cabang
h. Mempunyai kartu anggota

Pasal 3
1. Yang dimaksud dengan anggota biasa ialah yang sudah memenuhi seluruh persyaratan
sebagaimana dimaksud pada pasal 2
2. Yang dimaksud dengan anggota kehormatan ialah setiap orang yang dengan sukarela
menyumbangkan bantuan moral maupun material untuk kemajuan Al–Ittihadiyah
3. Anggota kehormatan dapat menjadi anggota apabila yang bersangkutan menginginkannya
dengan memenuhi persyaratan–persyaratan sebagaimana yang dimaksud pada pasal 2

Pasal 4
1. Dewan Pimpinan Anak Cabang selambat–lambatnya 1 (satu) bulan setelah menerima
pendaftaran sebagaimana dimaksud pada pasal 2 huruf d harus membuat pemberitahuan secara
tertulis kepada Dewan Pimpinan Cabang
2. Dewan Pimpinan Cabang selambat–lambatnya 3 (tiga) bulan setelah menerima pemberitahuan
dari Dewan Pimpinan Anak Cabang harus mendaftarkan nama anggota pada buku Induk
Anggota sekaligus mengeluarkan kartu anggotanya
3. Dalam hal terjadi penolakan menjadi anggota, pengurus Dewan Pimpinan Cabang berkewajiban
melaporkannya dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang

BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 5
Setiap anggota berhak :
a. Menghadiri pertemuan, mengeluarkan pendapat, mengajukan usul dan saran
b. Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus dan atau jabatan–jabatan lain dengan
memperhatikan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Al–Ittihadiyah
c. Meminta penjelasan tentang pembukuan Al–Ittihadiyah
d. Mengikuti pendidikan dan latihan, penataran dan bimbingan serta kegiatan–kegiatan lain yang
diadakan Al–Ittihadiyah
e. Memperoleh perlindungan dan pembelaan serta bantuan moral maupun material dalam hal yang
bersangkutan mendapat musibah sebagai akibat melaksanakan tugas–tugas Al–Ittihadiyah

Pasal 6
Setiap anggota berkewajiban :
1. Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Al–Ittihadiyah serta keputusan Al–
Ittihadiyah yang telah diambil dengan sah
2. Ikut memelihara persatuan dalam organisasi serta menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik
Al–Ittihadiyah
3. Aktif dalam kegiatan dan melaksanakan serta bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
diamanatkan Al–Ittihadiyah kepadanya
4. Ikut memupuk dan mengembangkan cita–cita Al–Ittihadiyah di kalangan masyarakat dan
anggota Al–Ittihadiyah pada khususnya
5. Ikut berpartisipasi dalam rangka mencapai tujuan Al–Ittihadiyah
6. Memperdalam pengetahuan dalam bidang agama Islam serta mengamalkannya
7. Membayar uang iuran setiap bulan sebesar yang telah ditetapkan

BAB IV
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
Pasal 7
Anggota berhenti karena :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis
c. Diberhentikan

Pasal 8
1. Seorang anggota dapat diberhentikan sementara atau diberhentikan karena ternyata melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga Al–Ittihadiyah atau
dengan sengaja tidak melaksanakan kewajibannya sebagai anggota dan tidak loyal kepada
pimpinan
2. Keputusan pemberhentian ditetapkan oleh pengurus Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan
Pimpinan Pusat Badan Otonom sedangkan pemberhentian sementara ditetapkan oleh pengurus
Dewan Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Wilayah Badan Otonom setelah yang bersangkutan
diberi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali oleh pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan
Pimpinan Cabang Badan Otonom dengan atau tanpa usulan pengurus Dewan Pimpinan Anak
Cabang dan Pimpinan Anak Cabang Badan Otonom.
3. Anggota yang akan diberhentikan sementara atau diberhentikan berhak mengajukan pembelaan
kepada Dewan Pimpinan Cabang sejak menerima surat teguran dari Dewan Pimpinan Cabang

BAB V
PIMPINAN
Pasal 9
1. Untuk dapat dipilih menjadi pimpinan Al–Ittihadiyah disemua tingkatan harus memenuhi syarat
:
a. Telah menjadi anggota Al–Ittihadiyah minimal 3 tahun
b. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia, memiliki prestasi dan
loyalitas yang tinggi terhadap Al–Ittihadiyah
c. Tidak pernah berbuat hal–hal yang bertentangan dengan hukum Agama, hukum Negara,
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Al–Ittihadiyah
d. Khusus untuk Ketua Umum Dewan Pipinanan Pusat Al-Ittihadiyah harus berdomisili di
wilayah Jakatta dan sekitarnya (Bogor, Depok Tanggerang, Bekasi, Cianjur dan
Sukabumi);
2. Ketentuan tersebut ayat 1 pasal ini berlaku juga untuk jabatan di Majelis Syuro, Majelis
Pertimbangan, Majelis Pakar dan Badan Otonom
3. Pengangkatan tokoh–tokoh masyarakat yang simpati terhadap Al–Ittihadiyah dan
memperlihatkan loyalitasnya baik moral maupun material kepada Al–Ittihadiyah dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk dicalonkan/dipilih menjadi pimpinan Al–Ittihadiyah disemua
tingkatan organisasi dari tingkat pusat sampai anak cabang termasuk badan otonom
Pasal 10
Selain harus memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada pasal 9, maka untuk dapat dipilih menjadi
:
1. Pimpinan Pusat Al–Ittihadiyah dan Pimpinan Pusat Badan Otonom harus pula memenuhi
syarat :
a. Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Pusat/Majelis Syuro/Majelis
Pertimbangan/Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat/anggota Dewan Pimpinan Pusat
Badan Otonom
b. Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Wilayah/Majelis Syuro/Majelis
Pertimbangan/MajelisPakar Dewan Pimpinan Wilayah/anggota Dewan Pimpinan
Wilayah Badan Otonom
2. Pimpinan Wilayah Al–Ittihadiyah dan Pimpinan Wilayah Badan Otonom harus memenuhi
syarat :
a. Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Wilayah/Majelis Syuro/Majelis
Pertimbangan/Majelis Pakar/anggota Dewan Pimpinan Wilayah Badan Otonom
b. Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Daerah/Majelis Syuro/Majelis
Pertimbangan/Majelis Pakar/anggota pimpinan Dewan Pimpinan Daerah Badan
Otonom
3. Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah dan Pimpinan Daerah Badan Otonom harus pula memenuhi
syarat :
a. Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Daerah/Majelis Syuro/Majlis
Pertimbangan/Majelis Pakar Dewan Pimpinan Daerah/anggota Dewan Pimpinan
Daerah Badan Otonom
b. Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Cabang/Majelis Syuro/Majelis
Pertimbangan/Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang/anggota Dewan Pimpinan
Cabang Badan Otonom
4. Pimpinan Anak Cabang Al-Ittihadiyah harus pula memenuhi syarat :
Pernah menjadi anggota Dewan Pimpinan Anak Cabang/Majelis Syuro/Majelis
Pertimbangan/Majelis Pakar Dewan Pimpinan Anak Cabang/anggota Dewan Pimpinan
Anak Cabang Badan Otonom

Pasal 11
1. Pimpinan Al–Ittihadiyah di setiap tingkatan bekerja secara kolektif dan karena itu semua
kebijakan yang ditetapkan harus didasarkan atas keputusan Rapat Pimpinan
2. Dalam hal–hal yang sangat mendesak Ketua Umum bersama-sama Sekretaris Umum Dewan
Pimpinan Pusat, Ketua Umum bersama Sekretaris Dewan Pimpinan
Wilayah//Daerah/Cabang/Anak Cabang dapat menetapkan suatu kebijakan dan selambat –
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah kebijakan itu ditetapkan harus melapor kepada rapat Pimpinan
Al–Ittihadiyah menurut tingkatannya dengan memperhatikan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga

Pasal 12
1. Anggota pengurus disetiap tingkatan dapat diberhentikan dan diganti berdasarkan keputusan
rapat harian pimpinan menurut tingkatannya, apabila yang bersangkutan meninggal dunia,
mengundurkan diri secara tertulis, diberhentikan sementara/diberhentikan sebagai anggota
pengurus/tidak pernah hadir rapat pimpinan/tidak pernah mengikuti kegiatan Al–Ittihadiyah
2. Keputusan yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini dikirimkan kepada pimpinan yang berhak
mengeluarkan Surat Keputusan guna mendapat pengesahan

BAB VI
MAJELIS SYURO
Pasal 13
1. Masa jabatan Majelis Syuro adalah 5 (lima) tahun, yaitu satu paket dengan periode masa
jabatan Dewan Pengurus pada semua tingkatan
2. Anggota Majelis Syuro berasal dari unsur ulama dan tokoh-tokoh Al-Ittihadiyah. Khusus
untuk ketua Dewan Syuro Dewan Pengerus Pusat harus berdomisili di wilayah Jakarta dan
sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur dan Sukabumi);
3. Majelis Syuro berfungsi memberikan nasehat, bimbingan dan arahan kepada Ketua Umum
Dewan Pengurus menurut tingkatannya
4. Majelis Syuro menjadi pengawas bagi pengurus harian menurut tingkatannya memberikan
nasehat dan saran baik diminta maupun tidak diminta kepada pengurus harian menurut
tingkatannya.
5. Tata kerja Majelis Syuro di semua tingkatan diatur oleh Majelis Syuro yang bersangkutan

BAB VII
MAJELIS PERTIMBANGAN
Pasal 14
1. Masa jabatan Majelis Pertimbangan adalah 5 (lima) tahun, yaitu satu paket dengan periode
masa jabatan Dewan Pengurus pada semua tingkatan
2. Anggota Majelis Pertimbangan dipilih berdasarkan ketokohannya oleh dewan pengurus harian
pada semua tingkatan yang bersangkutan
3. Majelis Pertimbangan memberikan pertimbangan kepada Dewan Pengurus melalui Ketua
Umum dewan pengurus menurut tingkatannya baik diminta maupun tidak diminta terkait
keputusan teknis yang dikeluarkan oleh dewan pengurus sesuai tingkatan
4. Majelis Pertimbangan bekerja secara kolektif berdasarkan keputusan rapat Majelis
Pertimbangan
5. Tata kerja Majelis Pertimbangan di semua tingkatan diatur oleh Majelis Pertimbangan yang
bersangkutan

BAB VIII
MAJELIS PAKAR
Pasal 15
1. Masa jabatan Majelis Pakar adalah 5 (lima) tahun, yaitu satu paket dengan periode masa
jabatan Dewan Pengurus pada semua tingkatan
2. Anggota Majelis Pakar berasal dari unsur akademisi, cendikiawan muslim dan tokoh-tokoh
Al-Ittihadiyah menurut tingkatannya
3. Majelis Pakar berfungsi sebagai narasumber untuk memberi masukan, pertimbangan tentang
hal-hal yang dibutuhkan oleh dewan pengurus sesuai permintaan menurut tingkatannya.
4. Tata Kerja Majelis Pakar di semua tingkatan diatur oleh Majelis Pakar yang bersangkutan

BAB IX
MUKTAMAR, MUKTAMAR LUAR BIASA DAN MUSYAWARAH KERJA NASIONAL
Pasal 16
Peserta Muktamar terdiri dari :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
b. Majelis Syuro Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
c. Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
d. Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
e. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Badan Otonom Al-Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Al-Ittihadiyah
g. Majelis Syuro Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
h. Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
i. Majelis Pakar Pimpinan Wilayah Pusat Al – Ittihadiyah
j. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
k. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
l. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
m. Undangan

Pasal 17
1. Peserta muktamar yang memiliki hak suara :
a. Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah pada level ketua biro ke atas
masing-masing memiliki hak 1 (satu) suara
b. Majelis Syuro Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
c. Majelis Pertimbangan Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
d. Majelis Pakar Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
e. Dewan Pimpinan Pusat Badan Otonom Al – Ittihadiyah 2 (dua) suara
f. Dewan Pimpinan Wilayah Al–Ittihadiyah 3 (tiga) suara
g. Majelis Syuro Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
h. Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
i. Majelis Pakar Pimpinan Wilayah Pusat Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
j. Dewan Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al – Ittihadiyah 2 (dua) suara
k. Dewan Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah 2 (dua) suara
l. Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al – Ittihadiyah 1 (satu) suara
2. Perserta lain diluar peserta yang tersebut pada ayat 1 pasal ini adalah peserta muktamar
yang tidak memiliki hak suara sebagai peninjau
3. Pelaksanaan pemilihan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyan dan Dewan Pengurus
Pusat Badan Otonom dilaksanakan ditempat terpisah

Pasal 18
1. Muktamar sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua) dari seluruh jumlah Dewan
Pimpinan Pusat Badan Otonom, Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Wiayah Badan
Otonom, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
yang ada di Indonesia.
2. Sidang–sidang Muktamar sah apabila dihadiri oleh lebih ½ (satu perdua) jumlah peserta yang
hadir
3. Keputusan Muktamar sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah suara yang
hadir
4. Muktamar atau komisi bagian organisasi dalam muktamar dapat memberikan mandat atau tugas
kepada Dewan Pimpinan Pusat yang terpilih untuk melaksanakan penyempurnaan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Al – Ittihadiyah

Pasal 19
1. Rancangan materi muktamar disiapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat
2. Pimpinan muktamar Al-Ittihadiyah dipilih dari dan oleh utusan Dewan Pimpinan Wilayah Al-
Ittihadiyah masing-masing 1 (satu) orangdan 1 (sau) orang utusa Dewan Pimpinan Pusat Al-
Ittihadiyah
3. Pimpinan sidang komisi-komisi dalam muktamar dipilih oleh peserta muktamar
4. Tata tertib mukatamar dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah dan disahkan
oleh muktamar
Pasal 20
1. Muktamar Luar Biasa ialah muktamar darurat disebabkan oleh keadaan yang membahayakan Al-
Ittihadiyah dan/atau kekosongan kepemimpinan Dewan Pimpinan Pusat.
2. Muktamar Luar Biasa diadakan oleh Pimpinan Pusat atas keputusan Majelis Syuro.
3. Ketentuan muktamar dalam anggaran rumah tangga ini berlaku untuk muktamar luar biasa.
Pasal 21
Peserta musyawarah kerja nasional :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
b. Majelis Syuro Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
c. Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
d. Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah
e. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Badan Otonom Al-Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Al-Ittihadiyah
g. Majelis Syuro Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
h. Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
i. Majelis Pakar Pimpinan Wilayah Pusat Al – Ittihadiyah
j. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
k. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
l. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
m. Undangan

Pasal 22
1. Rancangan materi musyawarah kerja nasional disiapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Al –
Ittihadiyah
2. Sidang – sidang musyawarah kerja nasional dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat dan dibantu
oleh Pimpinan Pusat Badan Otonom Al –Ittihadiyah

BAB X
MUSYAWARAH WILAYAH, MUSYAWARAH KERJA WILAYAH,
MUSYAWARAH DAERAH, MUSYAWARAH KERJA DAERAH
MUSYAWARAH CABANG, MUSYAWARAH ANAK CABANG
Pasal 23
1. Peserta musyawarah wilayah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
b. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
c. Majelis Syuro Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
d. Majelis Pertimbangan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
e. Majelis Pakar Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
g. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
h. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Al-Ittihadiyah
i. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
j. Undangan
2. Musyawarah wilayah dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah dan Dewan Pimpinan
Pusat Badan Otonom Al-Ittihadiyah
3. Rancangan materi musyawarah wilayah disiapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Al-Ittihadiyah
4. Tata tertib musyawarah wilayah dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
dan disahkan oleh musyawarah wilayah

Pasal 24
1. Setiap peserta musyawarah wilayah mempunyai hak bicara
2. Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan
Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al – Ittihadiyah pada semua tingkatan secara kolektif masing
– masing mempunyai hak 1 (satu) suara
3. Pelaksanaan pemilihan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Al-Ittihadiyah dan pengurus
Dewan Wilayah Badan Otonom dilaksanakan ditempat terpisah

Pasal 25
1. Musyawarah wilayah pimpinan oleh pimpinan musyawarah wilayah Al-Ittihadiyah
2. Musyawarah wilayah dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah
perserta musyawarah yang dimaksud dalam pasal 23 ayat 1 yang ada di wilayah Dewan
Pimpinan Wilayah yang bersangkutan
3. Musyawarah wilayah dan sidang–sidang musyawarah wilayah sah apabila dihadiri oleh lebih
dari ½ (satu perdua) jumlah peserta yang hadir
4. Keputusan musyawarah wilayah, sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah
suara yang hadir

Pasal 26
1. Peserta Musyawarah Kerja Wilayah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah
b. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
c. Majelis Syuro Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
d. Majelis Pertimbangan Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
e. Majelis Pakar Pimpinan Wilayah Al – Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
g. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
h. Majelis Syuro Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
k. Majelis Pertimbangan Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
l. Majelis Pakar Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
m. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Al-Ittihadiyah
n. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
o. Undangan
2. Musyawarah Kerja Wilayah dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat
3. Jumlah peserta Musyawarah Kerja Wilayah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Al-
Ittihadiyah

Pasal 27
1. Peserta Musyawarah Daerah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
b. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
c. Majelis Syuro Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
d. Majelis Pertimbangan Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
e. Majelis Pakar Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Al-Itihadiyah
g. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
h. Undangan
2. Musyawarah daerah dihadiri oleh Dewan Pimpinan Wilayah Al-Ittihadiyah dan Dewan
Pimpinan Wilayah Badan Otonom Al – Ittihadiyah
3. Rancangan materi musyawarah daerah disiapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
5. Tata tertib musyawarah daerah dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah dan
disahkan oleh musyawarah daerah

Pasal 28
4. Setiap peserta musyawarah Daerah mempunyai hak bicara
5. Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Daerah Badan
Otonom Al – Ittihadiyah pada semua tingkatan secara kolektif masing – masing mempunyai hak
1 (satu) suara
4. Pelaksanaan pemilihan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah dan pengurus
Dewan Daerah Badan Otonom dilaksanakan ditempat terpisah

Pasal 29
1. Musyawarah daerah dipimpin oleh pimpinan musyawarah daerah Al-Ittihadiyah
2. Musyawarah daerah dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah
perserta musyawarah daerah yang dimaksud dalam pasal 27 ayat 1 yang ada di daerah Dewan
Pimpinan Daerah yang bersangkutan
3. Musyawarah daerah dan sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah peserta
yang hadir
4. Keputusan musyawarah daerah, sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah
suara yang hadir

Pasal 30
1. Peserta musyawarah kerja Daerah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah
b. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al-Ittihadiyah
c. Majelis Syuro Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
d. Majelis Pertimbangan Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
e. Majelis Pakar Pimpinan Daerah Al – Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Al-Itihadiyah
g. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
h. Undangan
2. Musyawarah kerja daerah dihadiri oleh dewan pimpinan wilayah dan pimpinan wilayah badan
otomo Al Ittihadiyah
3. Jumlah peserta musyawarah kerja daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Al-
Ittihadiyah

Pasal 31
1. Peserta musyawarah cabang :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Al-Ittihadiyah
b. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
c. Majelis Syuro Pimpinan Cabang Al – Ittihadiyah
d. Majelis Pertimbangan Pimpinan Cabang Al – Ittihadiyah
e. Majelis Pakar Pimpinan Cabang Al – Ittihadiyah
f. Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang Al-Itihadiyah
g. Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
h. Undangan
2. Musyawarah cabang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah dan
Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al – Ittihadiyah
3. Rancangan materi musyawarah cabang disiapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang Al-
Ittihadiyah
4. Tata tertib musyawarah cabang dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang Al – Ittihadiyah
dan disahkan oleh musyawarah cabang

Pasal 32
6. Setiap peserta musyawarah cabang mempunyai hak bicara
7. Setiap pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Daerah Badan Otonom Al –
Ittihadiyah masing – masing mempunyai hak 1 (satu) suara
5. Pelaksanaan pemilihan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Al-Ittihadiyah dan pengurus
Dewan Daerah Badan Otonom dilaksanakan ditempat terpisah
Pasal 33
1. Musyawarah cabang dipimpin oleh pimpinan musyawarah cabang Al-Ittihadiyah
2. Musyawarah cabang dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah
perserta musyawarah cabang yang dimaksud dalam pasal 31 ayat 1 yang ada di kecamatan
Dewan Pimpinan Cabang yang bersangkutan
3. Musyawarah cabang musyawarah cabang sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua)
jumlah peserta yang hadir
4. Keputusan musyawarah cabang, sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah
suara yang hadir

Pasal 34
1. Peserta musyawarah anak cabang :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang Al-Ittihadiyah
b. Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang Badan Otonom Al-Ittihadiyah
c. Majelis Syuro Pimpinan Anak Cabang Al – Ittihadiyah
d. Majelis Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang Al – Ittihadiyah
e. Majelis Pakar Pimpinan Cabang Anak Al – Ittihadiyah
f. Undangan
2. Musyawarah anak cabang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Cabang Al-Ittihadiyah dan Dewan
Pimpinan Cabang Badan Otonom Al – Ittihadiyah
3. Rancangan materi musyawarah anak cabang disiapkan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang
Al-Ittihadiyah
4. Tata tertib musyawarah anak cabang dipersiapkan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang Al –
Ittihadiyah dan disahkan oleh musyawarah anak cabang

Pasal 35
1. Setiap peserta musyawarah anak cabang mempunyai hak bicara
2. Setiap peserta musyawarah anak cabang mempunyai hak 1 (satu) suara
3. Pelaksanaan pemilihan pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang Al-Ittihadiyan dan pengurus
Dewan Anak Cabang Badan Otonom dilaksanakan ditempat terpisah

Pasal 36

1. Musyawarah anak cabang dipimpin oleh pimpinan musyawarah anak cabang Al-Ittihadiyah
2. Musyawarah anak cabang dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua)
jumlah perserta musyawarah anak cabang yang dimaksud dalam pasal 34 ayat 1.
3. Musyawarah anak cabang sah apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah peserta
yang hadir
4. Keputusan musyawarah anak cabang, sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ (satu perdua)
jumlah suara yang hadir

BAB XI
RAPAT – RAPAT
Pasal 37
1. Jenis – jenis rapat :
a. Rapat harian adala rapat yang dihadiri oleh pengurus harian di setiap tingkatan yang
diadakan sewaktu – waktu bila dipandang perlu
b. Rapat pleno adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus harian dan ketua – ketua bidang di
setiap tingkatan yang diadakan minimal 3 (tiga) bulan sekali
c. Rapat harian gabungan adala rapat yang dihadiri oleh pengurus harian di setiap tingkatan
yang dihadiri oleh majelis syuro/majelis pertimbangan/majelis pakar yang diadakan sewaktu
– waktu bila dipandang perlu
d. Rapat pleno gabungan adalah rapat yang dihadiri oleh pengurus harian dan ketua – ketua
bidang di setiap tingkatan yang dihadiri oleh majelis syuro/majelis pertimbangan/majelis
pakar
2. Rapat – rapat seperti yang dimaksud pada ayat 1 (satu) pasal ini, sah apabila dihadiri oleh lebih
dari seperdua jumlah peserta rapat yang seharusnya hadir.

BAB XII
BADAN OTONOM AL – ITTIHADIYAH
Pasal 38
1. Penyusunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Badan Otonom Al – Ittihadiyah harus mendapat
persetujuan dari dewan pimpinan Al – Ittihadiyah menurut tingkatannya
2. Guna meningkatkan kualitas kepemimpinan dan pengembagan organisasi maka Dewan impinan
Pusat Badan Otonom Al – Ittihadiyah dapat menyusun sendiri kepengurusannya dengan
berpedoman kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Al – Ittihadiyah dan mendapat
pengesahan dari Dewan Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah
3. Badan otonom Al – Ittihadiyah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi Al –
Ittihadiyah oleh sebab itu badan otonom Al – Ittihadiyah tidak diizinkan membuat anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga sendiri, tetapi diharuskan mempunyai program kerja yang
jelas dan terarah serta mendapat persetujuan dan pengesahan dari Dewan Pimpinan Al –
Ittihadiyah menurut tingkatannya

BAB XIII
KEUANGAN / DANA / SUMBANGAN
Pasal 39
1. Uang pangkal adalah Rp. 3.000.- (tiga ribu rupiah)
2. Uang iuran adalah Rp. 500,- per bulan
3. Uang pangkal dan uang iuran anggota digunakan untuk kegiatan :
a. Dewan Pimpinan Daerah sebesar 10%
b. Dewan Pimpinan Cabang sebesar 30%
c. Dewan Pimpinan Anak Cabang sebesar 60%
4. Cara pemungutan dan penyerahan serta pembagian uang pangkal dan uang iuran diatur oleh
Dewan Pimpinan Cabang Al – Ittihadiyah
5. Hal–/hal yang menyangkut keuangan organisasi dipertanggung jawabkan oleh bendahra
sekurang – kurangnya sekali dalam tahun buku yang bersangkutan dewan pimpinan menurut
tingkatannya
6. Tahun buku organisasi dimulai setelah terpilihnya dewan pimpinan yang baru pada setiap
tingkatan dan berakhir pada tahun berikutnya

Pasal 40
1. Organisasi Al–Ittihadiyah/badan otonom Al–Ittihadiyah yang menerima/ memperoleh
sumbangan dana berupa uang atau sumbangan yang berbentuk apapun dari pihak luar negeri
harus dilaporkan kepada dewan pimpinan pusat Al – Ittihadiyah
2. Penggunaan dana/sumbangan tersebut pada ayat 1 pasal ini harus dipertanggungjawabkan
kepada Dewan Pimpinan pusat Al – Ittihadiyah
3. Sumbangan berupa hibah dan lainnya yang tidak mengikat baik berupa barang tidak bergerak
(sebidang tanah, rumah atau benda – benda lain) dan barang bergerak (kendaraan) harus
dilengkapi dengan surat – surat resmi dan tanda bukti penerimaan yang sah dan dilaporkan
kepada Dewan Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah
4. Pertanggung jawaban harta kekayaan organisasi harus dibuat oleh Pimpinan – pimpinan / badan
otonom menurut tingkatannya dan dilaporkan kepada Dewan Pimpinan Pusat Al – Ittihadiyah
5. Sumbangan dana berupa uang yang diberikan oleh pihak pemerintah harus dipertanggung
jawabkan oleh tingkatan organisasi yang menerima kepada Dewan Pimpinan Pusat Al –
Ittihadiyah
BAB XIV
LAMBANG, BENDERA DAN LAGU
Pasal 41
1. Lambang Organisasi adalah :
a. Bulan sabit dengan satu bintang di tengah terletak miring menghadap tulisan Arab : Al –
Ittihadiyah dengan dasar putih dan tulisan hijau
b. Di bawah tulisan Arab dituliskan Al – Ittihadiyah dengan tulisan latin
2. Bendera Organisasi adalah :
a. Kain dengan dasar hijau tulisan warna putih
b. Letak bintang dan tulisan Arab Al – Ittihadiyah sesuai dengan Pasal 41 ayat 1
c. Panjang dan lebar bendera Al – Ittihadiyah ditetapkan oleh dewan pimpinan pusat
3. Lagu Al – Ittihadiyah adalah Mars Al – Ittihadiyah

BAB XV
PENUTUP
Pasal 42
1. Hal – hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini diatur lebih lanjut oleh dewan
pimpinan pusat Al – Ittihadiyah
2. Anggaran rumah tangga hanya dapat dirubah oleh Muktamar
3. Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Al
– Ittihadiyah, yang dilaksanakan di Universitas Djuanda Bogor pada tanggal 27 Januari
2017 sebagai tindaklanjut dari amanah Muktamar XIX Al-Ittihadiyah sesuai
Keputusan Muktamar XIX Al-Ittihadiyah Nomor : 05 /Muktamar XIX-AI//XI/2016
tanggal 28 Nopember 2016 TENTANG Hasil Sidang Komisi-Komisi;

Bogor, 26 Januari 2017,


Dewan Pimpinan Pusat Al-Itthadiyah

KetuaUmuum, Sekretaris Jenderal,

DR. Ir. H.LUKMANUL HAKIM, MSi. Ir. H. NURUZZAMAN

Anda mungkin juga menyukai