100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
705 tayangan3 halaman
1. Makelar dan komisioner sama-sama bertindak sebagai perantara dalam transaksi jual beli, namun makelar bertindak atas nama pihak lain sedangkan komisioner bertindak atas namanya sendiri.
2. Perbedaan antara makelar dan komisioner terletak pada sifat hubungan hukum, tanggung jawab atas resiko, dan aturan yang mengatur di KUHD dan KUHPerdata.
3. Hubungan hukum antara makelar dan prinsipal s
1. Makelar dan komisioner sama-sama bertindak sebagai perantara dalam transaksi jual beli, namun makelar bertindak atas nama pihak lain sedangkan komisioner bertindak atas namanya sendiri.
2. Perbedaan antara makelar dan komisioner terletak pada sifat hubungan hukum, tanggung jawab atas resiko, dan aturan yang mengatur di KUHD dan KUHPerdata.
3. Hubungan hukum antara makelar dan prinsipal s
1. Makelar dan komisioner sama-sama bertindak sebagai perantara dalam transaksi jual beli, namun makelar bertindak atas nama pihak lain sedangkan komisioner bertindak atas namanya sendiri.
2. Perbedaan antara makelar dan komisioner terletak pada sifat hubungan hukum, tanggung jawab atas resiko, dan aturan yang mengatur di KUHD dan KUHPerdata.
3. Hubungan hukum antara makelar dan prinsipal s
1 PENGERTIAN Makelar adalah perantara yang Komisioner (sering pula
atas nama orang lain (pembei disebut pedagang komisi) kuasa) mencarikan barang bagi adalah perantara dalam pembeli atau menjualkan perdagangan seperti juga barang bagi penjual. Makelar makelar. Ia bekerja atas mengadakan perjanjian- namanya sendiri dan ikut pejanjian atas nama mereka bertanggung jawab sendiri dalam penjualan atau atas tindakan yang dilakukan pembelian suatu barang. dalam mengadakan perjanjian Makelar tidak ikut jual beli. Untuk jasanya ia bertanggung jawab atas memperoleh komisi. penyerahan barang dan pembayarannya. Tugasnya Menurut Pasal 76 s/d 86 hanya memungkinkan penjual KUHD, komisioner adalah dan pembeli mengadakan seorang yang perjanjian jual beli sendiri. menyelenggarakan bebas jasa makelar disebut perusahaannya dengan provisi atau krtasi. melakukan perbuatan- Menurut Pasal 62 KUHD, perbuatan menutup makelar adalah seorang persetujuan atas nama firma pedagang perantara yang dia sendiri, tetapi atas amanat diangkat oleh gubernur dan tanggungan orang lain jenderal (sekarang presiden) dan dengan menerima upah atau pembesar yang oleh provisi (komisi) tertentu. gubernur jenderal dinyatakan berwenang untuk itu. 2 PERBEDAAN 1. Hubungan hukum 1. Hubungan hukum pemberian kuasa. pemberian kuasa 2. Sifat hubungan hukum khusus. tidak tetap. 2. Sifat hubungan hukum 3. Pengangkatan diangkat tidak tetap. dan disumpah. 3. Pengangkatan tidak 4. Resiko ditanggung ada. prinsipal. 4. Bertindak atas nama 5. Hak komisi dan retensi. sendiri. 6. Aturan dalam KUHD . 5. Resiko ditanggung 7. Menyimpan contoh komisioner. barang, membuat 6. Hak berupa komisi, pembukuan retensi, privillege. 7. Aturan dalam KUHD, KUHPerdata. 3 HUBUNGAN Dalam Pasal 62 KUHD Perjanjian komisi adalah DENGAN disebutkan bahwa antara perjanjian antara komisioner PRINSIPAL makelar dan prinsipalnya dengan komiten yaitu berada dalam hukum yang perjanjian pemberi kuasa, tidak tetap dan bertindak atas pejanjian inilah timbul nama prinsipal sehingga dapat hubungan hukum uang tidak disimpulkan dalam hubungan tetap sebagaimana makelar. hukum pemberi kuasa (Pasal 792 KUHPer) dan pelayanan berkala (Pasal 1601 KUHPer) sama dengan agen perusahaan, pengacara, makelar dapat menyebutkan pemberi kuasanya. 4 KEWAJIBAN 1. Mengadakan buku 1. Menerima, catatan mengenai menyimpan, tindakannya sebagai mengasuransikan makelar, setiap hari barang-barang milik catatan itu disalin prinsipalnya. dalam buku dengan 2. Membayar ongkos- keterangan yang jelas ongkos yang tentang pihak-pihak digunakan untuk yang mengadakan kepentingan barang- transaksi, barang tersebut. penyelenggaraan, 3. Menjual barang- penyerahan, kwalitet barang terssebut jumlah dan harga serta dengan harga setinggi- syarat-syarat yang tingginya. dijanjikan (Pasal 66 4. Menagih pendapatan KUHD). penjual dan mengirim 2. Siap sedia setiap saat perhitungan keada untuk memberikan prinsipalnya. kutipan atau ikhtisar 5. Membayar kepada dari buku itu kepada prinsipalnya yaitu pihak-pihak yang pendapatan kotor bersangkutan mengenai setelah barang dan pembicaraan dan komisi. tindakan yang dilakukan dalam hubungan dengan transaksi yang diadakan (Pasal 67 KUHD). 3. Menyimpan contoh sampai penyerahan barang itu dilakukan. Menjamin kebenaran tanda-tanda dari penjual dalam pedagangan surat weswl atau surat-surat berharha lainnya yang tercantum dalam surat- surat tersebut (Pasal 69 KUHD). 5 HAK Pasal 68 KUHD menyebutkan 1. Hak retensi, hak bahwa pembukuan seorang komisioner untuk makelar mempunyai kekuatan menahan barang pembuktian khusus yang komiten, bila provisi menyatakan catatan dalam dan biaya yang lain bukunya merupakan bukti belum dibayar. yang sempurna, apabila tidak 2. Hak istimewa, hak disangkal. Sebagai seorang istimewa komisioner makelar memiliki hak retensi terhadap barang yaitu jumlah upah atau provisi komiten, yaitu: ditetapkan sebelumnya atau a. Hak untuk menurut kebiasaan. jual. b. Hak untuk ditahan lagi kepentingan lain yang akan datang. c. Hak untuk dibei dan diterimanya untuk kepentingan lain