Kelompok 4
Anggota Kelompok :
Ni Kadek Putri Yanti (1904551495)
Dewa Gede Rama Mahadewa (1904551497)
Ida Ayu Nanda Parameswari (1904551498)
Pande Kadek Krisdhananjaya (1904551499)
Diah Ayu Nurainy (1904551500)
Fakultas Hukum
Universitas Udayana
Tahun 2020
Agen Perantara diluar perusahaan
Agen adalah perantara perdagangan yang atas nama suatu perusahaan tertentu
untuk menjualkan barang/jasanya. Agen menjual barang/jasa tersebut dengan harga
berdasarkan kesepakatan antara dirinya dan produsen. Di sana agen mendapatkan
keuntungan berdasar komisi atau pendapatan lain sesuai kesepakatan.
2. Komisioner
a. Pengertian
Komisioner adalah perantara dagang yang tidak perlu mengangkat
sumpah di muka Pengadilan dan dapat membuat perjanjian-perjanjian
atas namanya sendiri dengan mendapatkan upah tertentu yang disebut
provisi atau komisi. Menurut pasal 76 K.U.H.D, maka seorang
komisioner dirumuskan sebagai orang yang melakukan tindak
perusahaan untuk mengadakan persetujuan atas perintah dan perhitungan
orang lain yang disebut komiten, akan tetapi persetujuan itu tidak
dilakuakn atas komitennya, melainkan atas namanya sendiri atau
firmanya dan dengan ini, menerima upah yang disebut provisi atau
komisi.
Apabila seorang komisioner mengadakan pernbelian atau penjualan maka
ia sendiri yang terikat pada perjanjian tersebut dan ia yang berhak
menagih uang penjualan. Komiten dalam hal ini tidak mempunyai hak
menagih sama sekali, walaupun hal itu dilakukan atas perintah dan untuk
kepentingan komitennya.
b. Dasar Hukum
- Pasal 76 K.U.H.D
c. Tugas/Kewajiban
Menerima, menyimpan dan mengasuransikan barang-barang milik
prinsipalnya.
Membayar ongkos-ongkos pengurusan barang-barang tersebut diatas.
Membeli atau menjual barang-barang tersebut yang telah ditentukan
batas harga terendah dan tertinggi oleh prinsipalnya.
Menagih pendapatan penjual dan mengirimkan perhitungan kepada
prinsipalnya.
Membayar “netto proven” yaitu pendapatan kotor setelah dipotong
ongkos dan komosi pada prinsipalnya.
d. Hak
Memepunyai hak privilege (didahulukan) untyuk menuntut uang yang
telah dibayarlebih dahulu, bunga-bunga dan provisi.
Mempunyai hak menuntut terhadap perikatan yang sedang berjalan
baik atas barang-barang yang telah dikirimkan oleh pemberi kuasa
untuk dijual atau untuk disimpan maupun yang telah dibeli dan
diterima olehnya atas tanggungan pemberi kuasa.
Memepunyai hak retensi, yaitu hak untuk menahan barang bila provisi
dab biaya-biaya lain belum dibayar.
e. Ciri-Ciri Komisioner
- Hubungan hukum pemberian kuasa khusus
- Resiko ditanggung komisioner
- Bertindak atas nama sendiri
- Aturan dalam KUHD, KUHPerdata
- Sifat hubungan hukum tidak tetap
- Hak berupa komisi, retensi, privillege
- Pengangkatan tidak ada
3. Ekpeditur
a. Pengertian
Ekspeditur adalah seseorang yang pekerjaannya menyelenggarakan
pengangkutan barang-barang dagangan dan barang-barang lain di darat
atau di perairan.
b. Dasar Hukum
- Pasal 86 - Pasal 89 KUHD.
c. Tugas / Kewajiban
Membuat catatan-catatan dalam register harian secara berturut-turut
tentang sifat dan jumlah barang-barang atau barang-barang dagangan
yang harus diangkut, dan bila diminta, juga tentang nilainya.
Menjamin pengiriman dengan rapi dan secepatnya atas barang-barang
dagangan dan barang-barang yang telah diterimanya untuk itu, dengan
mengindahkan segala sarana yang dapat diambilnya untuk menjamin
pengiriman yang baik.
Menanggung kerusakan atau kehilangan barang-barang dagangan dan
barang-barang sesudah pengirimannya yang disebabkan oleh
kesalahan atau keteledorannya.
Menanggung ekspeditur perantara yang digunakannya
d. Hak
Memperoleh upah sebagai bayaran atas usahanya.
4. Perusahaan Bank
1. Pengertian
Perusahaan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidur rakyat banyak. Dari pengertian tersebut
dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan
2. Dasar Hukum
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998
3. Tugas/Kewajiban
Menyerahkan dokumen sebagai berikut:
1. salinan anggaran dasar dan/atau akta pendirian bank.
2. salinan dokumen perizinan bank.
3. surat keterangan tingkat kesehatan bank.
4. surat pernyataan dari Direksi, Komisaris, dan Pemegang Saham
bank
Membayar kontribusi kepesertaan.
Membayar premi penjaminan
4. Hak
Membeli penempatan deposito nasabah menggunakan mata uang
alternatif dengan nilai tukar mata uang yang telah ditetapkan sebelumnya.
Permasalahan :
1. Bagaimanakah Hubungan hukum perdagang perantara terhadap pengusaha
dan pihak ketiga?
2. Mengapa perlu adanya makelar dalam agen perniagaan?
Pembahasan :
1. Hubungan hukum Principal, Makelar, dan Pihak ketiga
Keterangan : Principal adalah Pemberi Kuasa
Principal menunjuk makelar melalui suatu perjanjian pemberian
kuasa. Dalam perjanjian tersebut akan ditentukan mengenai
kekuasaan-kekuasaan makelar.
Makelar kemudian mengadakan hubungan hukum dengan pihak
ketiga, di mana perbuatan hukum ini hanya sebagai pelaksana amanat
dari pemberi kuasa.
Dengan dilakukannya perbuatan hukum antara makelar dengan pihak
ketiga, maka timbul perikatan atau hubungan hukum antara principal
dengan pihak ketiga.
Makelar dalam melaksanakan tugasnya, bertindak untuk dan atas
nama principal. Sehingga dalam hal ini, makelar hanya sebagai
perantara.
Sifat hubungan hukum
1. Hubungan principal-makelar bersifat sementara atau tidak tetap.
2. Makelar bertindak untuk kepentingan dan atas nama principal.
3. Makelar bukan para pihak (sehingga tidak dapat dituntuk sebagai
tergugat, namun hanya sebagai turut tergugat).
4. Makelar berhak atas upah atau provisi dari principal.