Anda di halaman 1dari 6

Nama : Akmal Abdul Arik

NIM : 6311201018
Kelas : A
Mata Kuliah : Hukum Jaminan
Review Perkuliahan.

❖ FIDUSIA

Fidusia adalah penyerahan hak milik secara kepercayaan. Istilah ini juga
terdapat dalam bahasa Inggris, yaitu Fiduciary Transfer of Ownership yang juga
memiliki arti sama. Istilah fidusia dapat diartikan sebagai penyerahan
kepemilikan atas suatu harta atau aset dengan dilandasi kepercayaan. Dikutip
dari Hukum.unsrat.ac.id, fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu
benda atas dasar kepercayaan dan dengan ketentuan. Contoh ketentuannya
adalah benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda.

Undang-undang yang mengatur fidusia ditetapkan melalui Undang-Undang No.


42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia. Dalam Undang-undang tersebut,
dinyatakan bahwa jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak
yang berwujud ataupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak,
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan atau hipotek.
Karena sudah diatur dan dilindungi dalam Undang-undang No. 42 Tahun 1999,
penerima fidusia akan diberikan privilege atau lebih diutamakan dibandingkan
kreditor lain. Seluruh transaksi peminjaman, penjaminan, serta pengalihan
kepemilikan dijamin akan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Sifat Sifat Jamina Fidusia :


1. Sifat jaminan fidusia adalah perjanjian ikutan (accesoir) dari suatu
perjanjian pokok yang Menimbulkan kewajiban bagi para pihak untuk
memenuhi suatu prestasi.
2. Bersifat memaksa (dwingend recht), artinya harus dipatuhi, tidak boleh
disimpangi, Termasuk memuat peraturan baru yang menyimpang dari
yang telah ditetapkan.
3. Dapat digunakan, di gabung Menyeluruh , artinya hutang dan objek
fidusia menjadi satu kesatuan utuh.idak dapat dipisahkan
4. Memiliki hak untuk didahului dari kreditur lainnya (Hak Preferen)
5. Objek Fidusia wajib didaftarkan Prioritas, misalnya satu objek fidusia
dipegang oleh beberapa orang maka ditentukan oleh pendaftaran paling
awal.

Hak Pemberi Fidusia :


1. Objek Jaminan dikuasai oleh Pemberi Fidusia; dan
2. Menerima copy sertifikat Fidusia.

Kewajiban Pemberi Fidusia yakni


1. Pemberi Fidusia dilarang meminjamkan, menyewakan, mengalihkan
atau menyerahkan Penguasaan, penggunaan atau mengubah
penggunaan atas objejaminan ;(
2. Pemberi Fidusia wajib untuk membayar seluruh hutang sesuai dengan
yang Diperjanjikan;
3. Pemberi Fidusia wajib untuk memelihara Objek Jaminan dengan sebaik
– baiknya;
4. Segala pajak, Bea, pungutan dan beban lainnya terhadap Objek
Jaminan (bila ada) Merupakan beban dan tanggungan Pemberi Fidusia;
5. Pemberi fidusia menjamin Penerima Fidusia dari semua gugatan yang
diajukan oleh Pihak ke tiga sehubungan dengan objek jaminan;
6. Pemberi Fidusia wajib mengurus, menyelesaikan, dan membayar
tuntutan, gugatan atau agihan tersebut atas biaya dan tanggung jawab
Pemberi Fidusia;
7. Pemberi Fidusia tidak berhak untuk melakukan Fidusia ulang, Objek
Jaminan, tidak Diperkenankan untuk membebankan dengan cara
apapun, atau mengalihkan dengan cara Objek Jaminan kepada pihak
lain; dan
8. Menyerahkan Objek Jaminan kepada Penerima Fidusia apabila tidak
memenuhiKewajibannya dengan seksama seperti yang telah ditentukan
dalam Akta atau Perjanjian embiayaan

Pemberi Fidusia harus menanggung semua risiko terhadap kerusakan,


kehilangan, Kecelakaan, kerugian, dan lain- lainnya terhadap Objek Jaminan;
Pemberi Fidusia harus Melepaskan hak atas Objek Jaminan Fidusia pemberi
fidusia Wajib menyerahkan benda Yang menjadi Jaminan Fidusia dalam
rangka pelaksanaan eksekusi Jaminan Fidusia; dan Penerima Fidusia berhak
untuk secara langsung mengambil atau menarik kembali (penguasaan) objek
Jaminan.

Hak Penerima Fidusia :


1. Memiliki hak tagih
2. Mendapatkan kedudukan (preferen)
3. Mengawasi benda tersebut
4. Kewajiban Penerima Fidusia :
5. Wajib membuat akta pembebanan
6. Wajib membayar biaya pendaftaran
7. Wajib didaftarkan

Jaminan fidusia hapus apabila hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia
atau telah terjadi pelunasan. Selanjutnya terjadi pelepasan hak atas jaminan
fidusia oleh penerima fidusi dan musnahnya benda objek jaminan fidusia. Atas
permintaan penerima fidusia, Kantor Pendaftaran Fidusia (KPF) akan mencoret
pencatatan jaminan

Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap Benda
yang menjadi objek Jaminan Fidusia dapat dilakukan dengan cara:
1. Pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
oleh Penerima Fidusia
2. Penjualan Benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas kekuasaan
Penerima
Fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan
piutangnya dari hasil penjualan
3. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan
Pemberi
dan Penerima Fidusia jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga
tertinggi
yang menguntungkan
4. Pelaksanaan penjualan dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak
diberitahukan secara tertulis oleh Pemberi dan atau Penerima Fidusia kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dan diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua

❖ HIPOTEK

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Pasal 1162


disebutkan bahwa hipotek adalah “suatu hak kebendaan atas barang tak
bergerak yang dijadikan jaminan dalam pelunasan suatu perikatan”. Lalu,
dalam Pasal 1171 menyebutkan bahwa hipotek adalah hal yang hanya dapat
diadakan jika terdapat akta autentik, kecuali dalam sejumlah hal yang secara
tegas ditunjuk undang-undang. Maksudnya, baik sang kreditur atau debitur
telah menyatakan kesepakatan untuk saling mengikatkan diri dalam perjanjian
yang disusun dalam akta notaris. Mengacu pada pasal itu, perjanjian hipotek
adalah akta resmi yang disiapkan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

Diantaranya hipotek adalah sebagai suku bunga tetap konvensional (paling


umum), hipotek dengan tingkat penyesuaian, serta hipotek balon. Calon
pembeli rumah mesti tahu pilihan yang paling pas untuk mereka. Berikut
masing-masing ulasannya:

1. Tingkat bunga tetap hipotek


Biasanya suku bunga disepakati saat menutup pembelian dan tersedia dalam
tenor sampai 30 tahun. Dengan pinjaman lebih lama, cicilan per bulan jadi lebih
terjangkau.

2. Hipotek dengan tingkat penyesuaian (ARM)


Jenis satu ini mendefinisikan bahwa mortgage adalah suku bunga yang
dibayarkan dapat dinaikkan atau diturunkan secara berkala ketika terjadi
perubahan suku bunga.
3. Hipotek balon
Biasanya pembayaran pertama lebih rendah hingga akhirnya tumbuh menjadi
seperti balon yang membesar. Biasanya ditujukan bagi pembeli dengan
pendapatan lebih tinggi menjelang periode pinjaman berakhir.

Unsur Unsur Hipotek antaralain :

A. Ada benda yang dijaminkan


B. Bendanya tidak bergerak
C. Dilakukan oleh orang yang berhak memindahkan benda jaminan
tersebut
D. Ada sejumlah uang tertentu dalam perjanjian pokok dan ditetapkan
dalam suatu Akta autentik
E. Benda objek jaminan bukan untuk dimiliki, hanya sebagai jaminan
hutang saja

Peralihan hanya dapat dilakukan dengan akta notaris. Peralihan piutang yang
dijaminkan Dengan hipotek tersebut harus diberitahukan kepada pegawai
pendaftaran dan balik nama Kapal untuk dilakukan pencatatan.

Berdasarkan Pasal 1209 KUHPerdata:


1. Hapusnya perikatan pokok
2. Pelepasan hipotek oleh kreditur
3. Penetapan tingkat oleh hakim
Apabila hipotek telah hapus, harus ada pemberitahuan pada pejabat
pendaftaran dan Pencatatan balik nama kapal di kantor untuk diadakan
pencoretan.

Klausula dalam perjanjian pembebanan hipotek untuk melindungi kreditur


(pemegang Hipotek) agar tidak dirugikan, harus secara tegas dicantumkan
dalam akta pembebanan Hipotek:

1. Janji untuk menjual atas kekuasaan sendiri Ps. 1178 KUHPerdata


2. Janji tentang hak Ps. 1185 KUHPerdata
3. Janji tentang asuransi Ps. 297 KUHD
4. Janji untuk tidak dibersihkan Ps. 1210 KUHPerdata
Objek HipotekSebelum berlaku UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah,
tanah-tanah yang berstatus HM, HGB, HAU. Dan seelah berlakunya UUHT
hipotek untuk kapal-kapal dalam bobot Mati 20m3, hippotek pesawat udara,
dan kapal laut.
❖ RESI GUDANG

Dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang SRG yang
diterbitkan oleh Pengelola Gudang. Resi Gudang dapat digunakan sebagai
agunan/jaminan untuk memperoleh pembiayaan dari Lembaga Keuangan
(Bank/Non Bank ) karena Resi tersebut dijamin dengan komoditas yang selalu
dijaga dan dikelola oleh Pengelola Gudang yang terakreditasi (memiliki izin dari
Bappebti ). Resi Gudang berdasarkan Pasal 1 Angka 1 UU No 9 Tahun 2011
ayat (1) dan (2) adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan,
pengalihan, penjaminan, dan Penyelesaian transaksi Resi Gudang. Resi
Gudang berupa dokumen bukti kepemilikan Atas barang yang disimpan di
Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang.

Subjek Hukum resi gudang adalah Pemilik komoditas pertanian sebagai debitur
atas pinjaman/pembiayaan yang telah diterimanya yang sekaligus sebagai
pemberi hak jaminan resi gudang sesuai dengan akta pembebanan resi
gudang. Bank/lembaga pembiayaan sebagai kreditur atas
pembiayaan/pinjaman yang telah diberikannya yang sekaligus sebagai
penerima hak jaminan resi gudang sesuai dengan akta pembebanan resi
gudang.

Pihak yang Berkepentingan dalam Transaksi Resi Gudang Pengelola Gudang


adalah pihak yang melakukan usaha pergudangan, baik Gudang milik sendiri
maupuri milik orang lain, yang melakukan penyimpanan, pemeliharaan,
danpengawasan barang yang disimpan oleh pemilik barang serta berhak
menerbitkan Resi Gudang Badan Pengawas Sistem Resi Gudang yang
selanjutnya disebut Badan Pengawas adalah unit organisasi di bawah Menteri
yang diberi wewenang untuk melakukan pembinaan, pengaturan, dan
pengawasan pelaksanaan Sistem Resi Gudang.Lembaga Penilaian
Kesesuaian adalah lembaga terakreditasi yang melakukan serangkaian
kegiatan untuk menilai atau membuktikan bahwa persyaratan tertentu yang
berkaitan dengan produk, proses, sistem, dan/atau personel terpenuhi. Pusat
Registrasi Resi Gudang yang selanjutnya disebut Pusat Registrasi adalah
badan usaha berbadan hukum yang mendapat persetujuan Badan Pengawas
untuk melakukan penata usahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi Gudang
yang meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan,
pembebanan hak jaminan,pelaporan, serta bepenyediaan sistem dan jaringan
informasi.

Karakter Jaminan Resi Gudang


1. Accessoir, merupakan perjanjian yang bersifat tambahan dan dikaitkan
dengan perjanjian pokok. Dengan kata lain resi gudang ada apabila ada
perjanjian pokoknya.
2. Penguasaan obyek jaminan oleh pengelola gudang
3. Asas spesialitas dan publisitas di mana resi gudang harus didaftarkan
danbenda yang dijadikan jaminan adalah atas nama pribadi.
4. Droit de preference, hak kebendaan yang lebih dulu terjadi akan lebih
diutamakan daripada yang terjadi kemudian

Hak dan Kewajiban Pemberi Hak Jaminan Resi Gudang


Hak pemberi hak jaminan resi gudang:
1. Berhak menerima pinjaman/pembiayaan dari krediturBerhak atas resi
gudang dan obyek hak jaminan resi gudang manakala
pinjaman/pembiayaan telah dilunasi.
2. Berhak konfirmasi pemberitahuan atas pembebanan hak jaminan resi
gudang maupun perubahannya (pencoretan) dari pusat registrasi. Berhak
konfirmasi pemberitahuan atas eksekusi hak jaminan resi gudang.

Kewajiban pemberi hak jaminan resi gudang:


1. Melunasi pinjaman/pembiayaan sesuai dengan waktu yang telah
diperjanjikan
2. Menyerahkan resi gudang yang menjadi jaminan kepada kreditur.

Hak penerima hak jaminan resi gudang:


1. Berhak menerima pelunasan atas pinjaman/pembiayaan debitur
2. Berhak menyimpan asli resi gudang yang dijaminkan dan konfirmasi
pemberitahuan atas pembebanan hak jaminan resi gudang maupun
perubahannya (pencoretan) dari pusat registrasi.
3. Berhak melakukan penjualan atas obyek jaminan resi gudang setelah
memberitahukan secara tertulis kepada debitur.
Kewajiban penerima hak jaminan resi gudang:
1. Memberitahukan perjanjian pengikatan resi gudang sebagai hak jaminan
kepada pusat registrasi dan pengelola gudang.
2. Memberitahukan terjadinya perubahan atas perjanjian pembebanan
jaminan maupun hapusnya kepada pusat registrasi.
3. Memberitahukan kepada pemberi hak jaminan resi gudang, pengelola
gudang dan pusat registrasi manakala terjadi eksekusi hak jaminan resi
gudang
Berakhirnya Resi Gudang
1. Hapusnya hutang pokok yang dijamin dengan jaminan resi gudang.
2. Pelepasan hak jaminan resi gudang oleh penerima hak jaminan resi
gudang.

Anda mungkin juga menyukai