Anda di halaman 1dari 14

JAMINAN FIDUSIA

Ninik Darmini
Semester Genap T.A. 2022/2023
Literatur

1.Hukum Perutangan Bagian A (Sri Soedewi Masjchoen


Sofwan)
2.Bab-bab Tentang Credietverband, Gadai dan Fidusia
(Mariam Darus Badrul Zaman)
3.Jaminan Fidusia (Pilih karangan : Munir Fuadi atau
Hanafi atau Sutan Remi Sjahdeini)
4.Fidusia Sebagai Unsur-Unsur Jaminan Perikatan (Oey
Hoey Tiong).
5.UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia dan
peraturan yang menyertainya (mengubahnya)
Jaminan FIDUSIA
1. Perjanjian acessoir (ikutan/tambahan);
2. Jaminan khusus;
3. Jaminan kebendaan;
4. Jaminan dg obyek benda bergerak daan benda tetap
yang tidak dapat dibebani dengan Hak Tanggungan
dan Hipotik;
5. Jaminan dg tanpa menguasai bendanya. Obyek
Fidusia tetap dikuasai Debitur. Debitur hanya
menyerahkan bukti-bukti kepemilikan saja kepada
Kreditur (bandingkan dengan gadai di mana debitur
harus menyerahkan benda gadai kepada kreditur).
6. Kreditur pemegang jaminan fidusia adalah kreditur
preferen (kreditur yang diutamakan pemenuhan
piutangnya dibandingkan dengan kreditur-kreditur
konkuren lainnya)
Ciri-Ciri Fidusia
Ciri-Ciri :
1. Perjanjian asessoir (tambahan);
2. Perjanjian formal;
3. Mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu
dari debitur;
4. Dapat dipertahankan terhadap siapapun;
5. Selalu mengikuti bendanya (droit de suite);
6. Asas Spesialitas (obyek harus tertentu dan
dibuktikan dengan adanya bukti kepemilikan,
misalnya seperti BPKB untuk kendaraan bermotor).
7. Asas publisitas (adanya kewajiban harus didaftarkan
untuk melahirkan jaminan fidusia. Baca UU Jaminan
Fidusia tentang kapan lahirnya jaminan Fidusia)
Perbedaan Gadai dan Fiduciare
Eigendom Overdracht (FEO)
• Dalam gadai benda yg digadaikan harus
keluar dari kekuasaan pemberi gadai
(inbezitstelling)
• Benda dalam FEO tetap dalam kekuasaan
pemberi fidusia. Dan hak atas benda
“dialihkan” kepada penerima fidusia.
• Dasar memperalihkan hak dalam fidusia
adalah kepercayaan diantara para pihak.
• Secara realita benda obyek jaminan fidusia berada
ditangan debitur, maka kreditur dapat melakukan
pengawasan terhadap segala perbuatan debitur,
misalnya : Pengawasan thd perbuatan debitur thd benda
inventaris atau benda perdagangan dg cara setiap waktu
tertentu semua benda yg dijaminkan harus masih dalam
kondisi 130-140% dari sisa kreditnya. Apabila terbukti
tidak seperti yg diharapkan maka B dapat melakukan
tindakan sepihak misalnya pemutusan perjanjian
kreditnya sesuai aturan standar yg terdapat dalam
perusahaan B.
Dapatkah Debitur Memperalihkan Benda Obyek
Fidusia Dalam Masa Penjaminan Fidusia ?
1. Jiaka dilihat dari esensi perjanjian antara debitur dg
kreditur, maka sebenarnya debitur tidak dapat
memperalihkan benda obyek fidusia kepada pihak ke
3.
2. Namun demikian jika sampai terjadi benda yg telah
dijaminkan dengan fidusia dijual oleh debitur kepada
seorang pembeli, maka pembeli yg demikian dalam
berhadapan dengan pemegang fidusia akan
menghadapi kesulitan. Andaikata benda yg dijual
diminta kembali oleh pemegang fidusia, maka pembeli
dapat menuntut pengembalian harga pembelian dari
penjual benda tersebut (Pasal 1977 dan 582
KUHPerdata)
3. Bagaimana jika sampai terjadi fidusia
ke- 2 ?
Berhubung dalam fidusia pertama telah
diserahkan hak milik atas benda tersebut oleh
pemberi fidusia kepada pemegang fidusia dan
selama berlangsungnya jaminan pemberi fidusia
tidak lagi sbg pemilik hanya sebagai pemakai
atau penyimpan, maka kedudukan pemegang
fidusia 2 kurang mendapatkan perlindungan
hukum.
Dapatkah kreditur memperalihkan hak milik
atas benda jaminan kepada pihak ke-3 ?
1. Dilihat dari tujuan dan esensi perjanjian antara
pemberi fidusia dg penerima fidusia, maka
pemegang fidusia baru mempunyai hak untuk
menjual benda jaminan dalam hal debitur telah
dinyatakan wanprestasi.
2. Jika seandainya terjadi penjualan benda oleh
pemegang fidusia, sedangkan pemberi fidusia
belum dinyatakan wanprestasi, maka dalam
hal ini kedua belah pihak tidak mendapat
perlindungan hukum.
Pengertian fidusia tidak sama dengan pengertian
jaminan fidusia.
Memperhatikan ketentuan otentik dalam UU No.
42 th 1999, yaitu Ps. 1 butir 1 dapat diketahui
bahwa fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan
suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yg kepemilikannya
dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik
benda.
Dengan ketentuan Ps. 1 butir 1 UU No. 42 th 1999 tsb dapat diketahui
bahwa fidusia dimaksudkan sbg cara untuk memperalihkan hak
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dg tetap menguasai
benda yg dialihkan dlm kekuasaan pemilik benda. Dengan demikian
fidusia diidentikkan dengan cara penyerahan yang CONSTITUTUM
POSSESORIUM

• Jaminan Fidusia adalah : Hak jaminan atas benda


bergerak baik yg berwujud maupun yg tdk berwujud
dan benda tdk bergerak khususnya bangunan yg
tdk dpt dibebani hak tanggungan sebagaimana
dimaksud oleh UU No. 4 th 1996. Benda yg
dijaminkan tetap berada dlm penguasaan pemberi
fidusia, sbg jaminan pelunasan bagi pelunasan
utang tertentu, memberikan kedudukan diutamakan
kpd penerima jaminan fidusia dibandingkan dg
kreditur lainnya.
Dari pengertian tersebut dapat dicermati
beberapa unsur dari jaminan fidusia adalah :
Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas
benda. (adapun yg dimaksud benda
adalah segala sesuatu yg dapat dimiliki
dan dialihkan berwujud dan tidak
berwujud, terdaftar dan tidak terdaftar,
bergerak maupun tidak bergerak
sepanjang tidak dapat diikat dengan hak
tanggungan dan hipotik).
• Pembebanan Jaminan Fidusia merupakan
perjanjian formal.
• Formalitas apa saja yang harus dipenuhi
dalam pembebanan jaminan fidusia >
Tahapan Pembebanan Jaminan
Fidusia
• Dibuat perjanjian pokoknya
• Dibuat perjanjian pembebanan jaminan
fidusia
• Langsung (APJF)
• Tidak langsung/dengan surat kuasa
(SKMJF), boleh ?

Anda mungkin juga menyukai