Anda di halaman 1dari 23

JAMINAN FIDUSIA

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


ISTILAH

• Berasal dari kata Fiduciair atau Fides, yang artinya kepercayaan, yakni penyerahan
hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan (agunan) bagi pelunasan
piutang kriditur.
• Penyerahan hak milik benda ini dimaksudkan hanya sebagai agunan bagi pelunasan
utang tertentu, dimana memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima
fidusia (kreditur) terhadap kreditur lainnya.
• Pasal 1 angka 1 UU No. 42 Tahun 1999, Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan
suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


BERLAKUNYA FIDUSIA DI INDONESIA

• Melalui Arrest Hooggerechtshof tangal 18 Agustus 1932 dalam kasus antara


Baaafsche Petroleum Maatchappij (BPM) melawan Perdo Clignett, yang mana obyek
fidusikan adalah mobil.
• Surat Menteri Dalam Negeri No. DI.B3/37/3/1973 menyatakan bahwa terhadap
hak-hak atas Tanah dapat diadakan jaminan Fidusia, maka selayakanya bangunan di
atas tanah hak pakai dan hak sewa dapat dibebankan fidusia.
• Pasal 12 ayat 1 UU Rumah Susun (UU No. 16 Tahun 1985) menyatakan bahwa
Rumah susun berikut tanah tempat bangunan itu berdiri serta benda lainnya yang
merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut dapat dijadikan jaminan hutang
dengan:
a. Dibebani hipotik, jika tanahnya tanah hak milik atau hak guna bangunan,
b. Dibebani fidusia, jika tanahnya tanah hak pakai atas tanah Negara.
• Undang-undang No. 42 Tahun 1999, tentang Jaminan Fidusia.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


FIDUSIA MENURUT UU NO. 42 TAHUN 1999

• Pasal 1 angka 1 menyatakan Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu


benda atas dasar keprcayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda.
• Dari perumusan diatas, dapat diketahui unsur-unsur Fidusia itu adalah:
a. Pengalihan hak kepemilikan suatu benda,
b. Dilakukan atas dasar kepercayaan,
c. Kebendaannya tetap dalam penguasaan pemilik benda.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


PENGALIHAN BENDA OBJEK FIDUSIA

• Dilakukan secara Constitutum Possessorium, sebab kebendaan fidusia diserahkan dan


dipindahtangankan tersebut, tetap berada dalam penguasaan pemilik asal (pemberian
fidusia/Debitur)
• Dalam Pasal 612 KUH Perdata, bahwa penyerahan suatu benda bergerak dilakukan
dengan penyerahan benda, oleh karena itu dalam KUH Perdata tidak mengenal adanya
penyerahan Constitutum Possessorium, namun penyerahan Constitutum Possessorium
tetap dapat dilakukan dimana para pihak bebas memperjanjikan apa yang dikehendaki
(Pasal 1338 KUH Perdata).
• Dengan adanya penyerahan “hak kepemilikan” atas kebendaan jaminan fidusia, tidak
berarti kreditur penerima dari jaminan akan betul-betul menjadi pemilik kebendaan
yang dijaminkan dengan fidusia tersebut.
• Dalam kedudukan sebagai kreditur sebagai kreditur (penerima fidusia), dia mempunyai
hak untuk menjual atau sebagai pemilik dari kebendaan jaminan fidusia dimaksud, bila
debitur (pemberi fidusia) wansprestasi. Dengan perkataan lain, selama debitur belum
melunasi utangnya, selama itu pula kreditur mempunyai hak untuk menjual kebendaan
fidusia yang dijaminkan kepadanya. Ini berarti bila utang debitur lunas, maka kebendaan
fidusia yang dijaminkan kepadanya akan diserahkan kembali kepadanya oleh kreditur.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


JAMINAN FIDUSIA

• Pasal 1 angka 2 merumuskan Jaminan Fidusia merupakan hak jaminan atas benda
bergerak baik yang bewujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebankan Hak Tanggungan sebagaimana
dalam UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetapb berada dalam
penguasaan pemberi Fidusia, sebagai agunan bagi perlunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima Fidusia terhadap kreditur
lainnya.
• Berdasarkan perumusan diatas unsur-unsur Jaminan Fidusia adalah:
a. Sebagai lembaga hak jaminan kebendaan dan hak yang diutamakan,
b. Kebendaan begerak sebagai objeknya,
c. Kebendaan tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dibebani dengan Hak
Tanggungan juga menjadi objek Jaminan Fidusia,
d. Kebendaan menjadi objek Jaminan Fidusia tersebut dimaksudkan sebagai agunan,
e. Untuk perlunasan suatu utang tertentu,
f. Memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Penerima Fidusia terhadap
kreditur lainnya

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


SIFAT DAN CIRI-CIRI FIDUSIA

1. Perjanjian Fidusia merupakan Perjanjian Obligatoir, berarti hak yang penerima fidusia
merupakan hak milik yang sepenuhnya, meskipun hak tersebut dibatasi oleh hal-hal yang
ditetapkan bersama dalam perjanjian, akan tetpi pembatasan hanya bersifat pribadi.
2. Bersifat Accessoir dari Perjanjian Jaminan Fidusia, pembebanan jaminan fidusia diperuntukkan
sebagai agunan bagi pelunasan utangnya debitur , yang berarti perjanjian jaminan fidusia
merupakan perjanjian ikutan, buntut atau ekor dari perjanjian pokoknya (Pasal 4 UU Fidusia).
3. Droit de Suite dari Fidusia (Fidusia sebagai Hak Kebendaan), pemberian sifat hak kebendaan
dimaksud untuk memberikan kedudukan yang kuat kepada pemegang hak kebendaan (Pasal 20
UU Fidusia), dengan perkecualian (tidak berlaku Droit de Suite ) seperti diatur dalam Pasal 21 UU
Fidusia terhadap benda-benda persediaan yaitu stock barang dagangan.
4. Fidusia memberikan Kedudukan Diutamakan (Sifat Droit de Prefence), dapat ditemukan dalam
Pasal 1 angka 2, Pasal 27 UU Fidusia, dimana Penerima Fidusia memiliki hak yang didahulukan
atau diutamakan terhadap kreditur lainnya, yaitu hak Penerima Fidusia untuk mengambil
pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi (penjualan) dari benda yang menjadi objek Jaminan
Fidusia. Dalam Pasal 28 UU Fidusia memberikan kemungkinan bahwa atas benda yang sama
dapat dibebani lebih dari satu perjanjian Jaminan Fidusia,sehingga terhadap Penerima Fidusia
peringkat (pertama, kedua dst nya).

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


SUBJEK JAMINAN FIDUSIA

• Pasal 1 angka 5 UU Fidusia yang menjadi Pemberi Fidusia, bisa orang perorangan
atau korporasi pemilik benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia. Penerima Fidusia
adalah orang perorangan atau korporasi yang mempunyai piutang yang
pembayarannya dijamin dengan jaminan Fidusia.
• Pemberi Fidusia tidak harus debiturnya sendiri, bisa pihak lain, dalam hal ini
bertindak sebagai penjamin pihak ketiga yaitu mereka yang meruapakn pemilik
objek Jaminan Fidusia yang menyerahkan benda miliknya untuk dijadikan sebagai
Jaminan Fidusia, sedangkan Korporasi merupakan suatu badan hukum atau suatu
badan yang sudah umum diterima bisa mempunyai hak milik, sekalipun bukan
merupakan badan hukum.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


OBJEK JAMINAN FIDUSIA

• Objek Jaminan Fidusia adalah benda bergerak baik yang berwujud maupun yang
tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat
dibebani hak tanggungan.
1. Benda Bergerak Berwujud contohnya:
a. Kendaraan bermotor seperti mobil, bus, truck, sepeda motor dan lain-lain.
b. Mesin-mesin pabrik yang tidak melekat pada tanah/bangunan pabrik.
c. Alat-alat inventaris kantor.
d. Perhiasan
e. Persediaan barang atau inventory, stock barang, stock barang dagangan
dengan daftar mutasi barang.
f. Kapal laut berukuran dibawah 20 m³
g. Perkakas rumah tangga seperti mebel, radio, televisi,lemari es, mesin jahit.
h. Alat-alat pertanian seperti traktor pembajak sawah,mesin penyedot air dan
lain-lain.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


2. Barang Bergerak Tidak Berwujud, contohnya :
a. Wesel.
b. Sertifikat deposito.
c. Saham.
d. Obligasi.
e. Konosemen.
f. Piutang yang diperoleh pada saat jaminan diberikan atauyang diperoleh
kemudian.
g. Deposito berjangka.
3. Hasil dari benda yang menjadi objek jaminan baik benda bergerak berwujud atau
benda bergerak tidak berwujud atau hasil dari benda tidak bergerak yang tidak dapat
dibebani hak tanggungan.
4. Klaim asuransi dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia di ansuransikan.
5. Benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan
yaitu hak milik satuan rumah susun di atas tanah hak pakai atas tanah negara dan
bangunan rumah yang dibangun diatas tanah orang lain.
6. Benda-benda termasuk piutang yang telah ada pada saat jaminan diberikan maupun
piutang yang diperoleh kemudian hari .

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


UTANG YANG DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA

• Pasal 7 UU Fidusia mengatur tentang utang yang dijamin dengan Fidusia adalah:
a. Utang yang telah ada, tertuju kepada utang yang pada saat pemberian Jaminan
Fidusia.
b. Utang yang akan timbul di kemudian hari yang telah diperjanjikan dalam jumlah
tententu, tertuju kepada utang-utang pada saat pemberian Jaminan Fidusia
diberikan belum ada, tetapi telah diperjanjikan (seperti kredit-kredit per
rekening koran).
c. Utang yang pada saat eksekusi dapat ditentukan jumlah berdasarkan perjanjian
pokok yang menimbulkan kewajiban memenuhi suatu prestasi.

• Utang yang dijamin dengan Jaminan Fidusia dapat bersumberkan lebih dari
seorang kreditur, yang dilakukan pada saat yang bersamaan, dalam bentuk Kredit
Sindikasi.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


PEMBEBANAN JAMINAN FIDUSIA

A. PEMBERIAN

1. Dibuatnya Akta Notaris dalam bahasa Indonesia dan merupakan Akta Jaminan Fidusia. Akta pembebana fidusia
telah dilakukan oleh Pemerintah dengan tujuan untuk melidungi nasabah yang ekonominya lemah.
2. Akta Jaminan Fidusia, sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas pihak pemberi dan penerima fidusia,
b. Data perjanjian pokok yang dijamin fidusia,
c. Uraian mengenai benda yang menjadi obyek jaminan fiduia,
d. Nilai penjaminan,
e. Nilai benda yang menjadi obyek jaminan fidusia,
3. Utang yang pelunasannya dijamin dengan fidusia dapat berupa:
f. Utang yang telah ada,
g. Utang yang akan timbul dikemudian hari, yang telah diperjanjian dalam jumlah tertentu,
h. Utang yang pada saat eksekusi dapat ditentukan jumlahnya berdasarkan perjanjian pokok.
4. Jaminan fidusia dapat diberikan kepada lebih dari satu penerima fidusia atau kepada kuasa atau wakil penerima
fidusia tersebut. Ketentuan ini sebagai pemberian fidusia dalam rangka pembiayaan kredit konsorsium.
5. Kecuali diperjanjikan lain, jaminan fidusia meliputi:
i. Hasil dari benda yang menjadi obyek jaminan fidusia,
j. Klaim asuransi dalam hal benda yang menjadi obyek jaminan fidusia diasuransikan.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


B. PENDAFTARAN FIDUSIA
• Diatur dalam Pasal 11 - Pasal 18 UU Fidusia dan PP No. 86 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya Pembuatan Akta Jaminan Fidusia.
• Pasal 11 UU Fidusia menyatakan benda baik yang berada diwilayah Negara Republik RI
maupun berada diluar wilayah Negara RI yang dibebani Jaminan Fidusia wajib didaftarkan.
• Pendaftaran dilakukan di Kantor Pendaftaran Fidusia, dikantor Pendaftaran dibentuk
disetiap Propinsi.

• Tujuan Pendaftaran Jaminan Fidusia adalah:


1) Untuk melahirkan menjaminan fidusia bagi penerima fidusia dan menjamin pihak yang
mempunyai kepentingan atas benda yang dijaminkan,
2) Untuk memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum kepada penerima dan
pemberi fidusia serta pihak ketiga yang berkepentingan,
3) Memberi hak yang didahulukan terhdap kreditor preferent,
4) Untuk memenuhi Asas Spesialitas dan Asas Publisitas,
5) Memberikan rasa aman kepada kreditor penerima jaminan fidusia dan pihak ketiga yang
berkepentingan serta masyarakat pada umumnya

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM FIDUSIA

• Hak Pemberi Fidusia.


a. Berhak untuk mendapatkan pinjaman uang sebagaiperjanjian pokok yang diikat dengan jaminan fidusia.
b. Berhak untuk tetap menguasai benda yang menjadi objek jaminan fidusia.
c. Berhak memperdagangkan objek jaminan fidusia yangberupa barang dagangan (inventory).
• Kewajiban Pemberi Fidusia
a. Wajib untuk membuat akta pembebanan jaminan fidusia.
b. Wajib untuk melakukan pelunasan piutang kreditur.
c. Wajib untuk mendahulukan penerima fidusia dalammelakukan pelunasan utang.
d. Wajib mengganti objek jaminan fidusia yang berupa barang inventory dengan benda yang memiliki jenis
dan kualitas yang sama jika objek jaminan fidusia tersebut dijual.
e. Dilarang memfidusiakan ulang objek jaminan fidusia yangsudah terdaftar.
f. Wajib menyerahkan objek jaminan fidusia yang dieksekusi oleh penerima fidusia sebagai akibat
wanprestasi debitur.
g. Pemberi fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain benda yang
menjadi objek jaminan fidusia yang tidak merupakan benda persediaan,kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu daripenerima fidusia.
h. Wajib membayar kekurangan utang yang belum terbayarkan  jika hasil  eksekusi jaminan
 fidusia tidak mencukupi untuk melunasi utang.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


• Hak Penerima Fidusia.
a. Berhak untuk menerima hak jaminan fidusia atas benda objek jaminan fidusia
sebagai agunan atas piutangnya.
b. Berhak untuk mendapatkan kedudukan yang diutamakan sebagai kreditur
preferen
c. Berhak untuk didahulukan dalam menerima pelunasan piutang dibandingkan
kreditur lainnya berdasarkan objek jaminan fidusia.
d. Berhak menerima pembayaran sebagai pelunasan utangdebitur.
e. Berhak menerima dan menguasai sertifikat jaminan fidusia.
f. Berhak melakukan eksekusi atas objek jaminan fidusia jika debitur wanprestasi.
g. Berhak menjual objek jaminan fidusia yang dieksekusi atas kekuasaan sendiri.
h. Berhak untuk mengalihkan piutang yang dijamin
dengan jaminan fidusia dengan memberitahukannya pengalihan tersebut
kepada pemberi fidusia.
i. Penerima fidusia tidak menanggung kewajiban atas akibat tindakan atau
kelalaian pemberi fidusia baik yang timbul dari hubungan kontraktual atau yang
timbul dari perbuatan melanggar hukum sehubungan dengan penggunaan dan
pengalihan benda yang menjadi objek jaminan fidusia.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


•Kewajiban Penerima Fidusia
a. Wajib untuk membuat Akta Pembebanan Jaminan Fidusia.
b. Wajib memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia jika
jaminan fidusia telah hapus.
c. Penerima fidusia wajib mendaftarkan jaminan fidusia beserta
perubahannya.
d. Penerima fidusia memberikan penguasaan objek jaminan fidusia kepada
pemberi fidusia.
e. Wajib membayar biaya pendaftaran jaminan fidusia.
f. Wajib mengembalikan kelebihan hasil eksekusi objek  Jaminan  fidusia 
jika hasil  eksekusi  lebih  besar  dari  jumlah piutang.
g. Dilarang memperjanjikan bahwa penerima fidusia akan menjadi pemilik
objek jaminan fidusia jika pemberi fidusia wanprestasi.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA

• Dikeluarkan oleh Kantor Pendaftaran Fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal
penerimaan permohonan pendaftaran.
• Sertifikat Jaminan Fidusia dalam Pasal 15 ayat (1) UUJF mempunyai ciri istimewa,
karena mengandung irah-irah “Demi Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa“ yang berarti sertifikat jaminan fidusia mempunyai kekuatan eksekutorial yang
sama dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang
tetap.
• Sertifikat Jaminan Fidusia dapat langsung dieksekusi tanpa melalui pengadilan dan
bersifat final serta mengikat para pihak melaksanakan putusan tersebut, hal ini
dapat dilakukan apabila debitor cidera janji maka kreditor dapat menjual benda
yang menjadi obyek jaminan fidusia atas kekuasaan sendiri serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA

1. Pengalihan Hak atas Piutang pada Jaminan Fidusia


• Menurut hukum perdata, pegalihan hak atas suatu piutang yang timbul dari suatu perikatan dapat terjadi karena
Cessie, Subrogasi, Novasi ataupun sebab lainnya.
• Pasal 19 UU Fidusia menentukan sbb:
a) Pengalihan hak atas piutang yang dijamin dengan fidusia mengakibatkan beralihnya demi hukum segala hak dan
kewajiban Penerima Fidusia kepada kreditur baru.
b) Beralihnya Jaminan Fiduisa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didaftarkan oleh kreditur baru kepada Kantor
Pendaftaran Fidusia.
2. Pengalihan Benda Objek Jaminan Fidusia.
• Pada prinsip Pemberi Jaminan Fidusia tidak mempunyai kewenangan untuk mengalihkan benda atau hasil benda
yang menjadi objek Jaminan Fidusia, karena telah terjadi penyerahan hak milik secara kepercayaan atas benda
atau hasil benda yang menjadi objek dari debitur kepada kreditur, sehingga debitur berkedudukan sebagai
peminjam pakai atau peminjam pengganti atas benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang hak miliknya telah
dialihkan secara kepercayaan darinya kepda kreditur.
• Dalam Pasal 23 ayat 1 UU Fidusia, sepanjang terdapat “kesepakatan atau persetujuan” di antara pemberi fidusia
dan penerima fidusia, maka pemberi fidusia masih mempunyai kwenangan untuk dapat:
a) Menggunakan benda atau hasil benda objek fidusia,
b) Menggabungan benda-benda atau hasil dari benda objek Jaminan Fidusia,
c) Mencampur benda atau hasil benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia,
d) Mengalihkan benda atau hasil dari benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia,
e) Melakukan penagihan atau melakukan kompromi atas piutang.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


PERALIHAN

• Cessie (Pasal 613 ayat 1 KUH Perdata)


Pengalihan hak atas kebendaan bergerak tak berwujud (intagible goods) yang
biasanya berupa piutang atas nama kepada pihak ke tiga, dimana seseorang menjual
hak tagihnya kepada orang lain. Kebendaan tak bertubuh disini biasa berbentuk
piutang atas nama.
• Subrogasi (Pasal 1400 KUH Perdata)
Penggantian hak-hak oleh seorang pihak ketiga yang membayar kepada kreditur.
Subrogasi dapat terjadi baik melalui perjanjian maupun karena ditentukan oleh
undang-undang. Subrogasi harus dinyatakan secara tegas karena subrograsi berbeda
dengan pembebanan utang. Tujuan pihak ketiga melakukan pembayaran kepada
kreditur adalah membebaskan debitur dari kewajiban membayar utang kepada
kreditur.
• Sebab-sebab lain
Terjadi pengambialihan atau penggabungan perusahaan, sehingga menyebabkan
beralihnya piutang dari tersebut, sehingga menyebabkan beralihnya piutang dari
perusahaan semula kepada perusahaan yang baru.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


Tanggungjawab Penerima Fidusia atas Akibat atau Kelalaian Pengguna dan
Pengalihan Benda Jaminan Fidusia oleh Pemberi Fidusia.

• Pasal 24 UU Fidusia menentukan :


• Penerima Fidusia tidak menanggung kewajiban atas akibat tindakan atau
kelalaian Pemberi Fidusia baik yang timbul dari hubungan kontratual atau yang
timbul dari perbuatan melanggar hukum sehubungan dengan penggunaan dan
penggalihan menjadi objek Fidusia.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


HAPUS JAMINAN FIDUSIA

•Pasal 25 ayat 1 UU Fidusia , Jaminan Fidusia hapus karena:


1. Hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia, hapusnya utang antara
lain karena pelunasan dan bukti hapusnya utang berupa keterangan
yang dibuat oleh kreditor.
a. Mencoret pencatatan Jaminan Fidusia dari buku daftar fidusia,
b. Menerbitkan surat keterangan yang menyatakan “Sertifikat
Jaminan Fidusia yang bersangkutan tidak berlaku lagi “.
2. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia,
3. Musnahnya benda yang menjadi obyek jaminan fidusia.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA

• Merupakan penyitaan dan penjualan benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia,
yang timbul karena debitur pemberi fidusia cidera janji atau tidak memenuhi
prestasinya tepat pada waktunya kepada kreditur penerima fidusia.
• Pasal 29 ayat (1) UU Fidusia menyatakan apabila debitur atau pemberi fidusia cidera
janji, eksekusi terhadap benda yang menjadi obyek jaminan dapat dilakukan
dengan 3 (tiga) cara yaitu:
1. Pelaksanakan titel eksekutorial sebagaimana dalam Pasal 15 ayat (2) UUJF oleh
penerima fidusia.
2. Penjualan benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia atas kekuasaan penerima
fidusia sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan
piutangnya dari hasil penjualan,
3. Penjualan dibawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan pemberi
dan penerima fidusia, jika dengan cara demikian dapat diperoleh harga
tertinggi yang menguntungkan para pihak.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH


• Pelaksanaan penjualan dibawah tangan yang dimaksud Pasal 29 ayat (1) huruf c
dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis
oleh pemberi dan penerimaa fidusia kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan
diumumkan sedikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah yang
bersangkutan.
• Pemberi fidusia wajib menyerahkan benda yang menjadi obyek jaminan Fidusia
dalam rangka pelaksanaan eksekusi Jaminan Fidusia. Hal ini terpenting yang tidak
boleh dilakukan pleh penerima fidusia seperti tercantum Pasal 33 UU Fidusia yang
menyatakan “setiap janji untuk memberi kewenangan kepada penerima fidusia
untuk memiliki benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia apabila debitor cidera
janji adalah batal demi hukum.

07/09/2023 DR. ELSI KARTIKA SARI, SH MH

Anda mungkin juga menyukai