Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4

• Nugraha Farelio Siregar 165030200111049


• Syifaul Fuadi Albasroni 165030200111050
• Yudha Rianda 165030200111051
• Anrieza ‘Azmi Yahya 165030200111052
HUKUM JAMINAN
Topik Pembahasan:

1. Pengertian
2. Fungsi Jaminan
3. Jenis-jenis Jaminan
4. Asas-asas Jaminan
5. Lembaga-lembaga Jaminan Di
Indonesia
PENGERTIAN

Pada dasarnya jaminan itu berasal dari kata, “jamin” yang berarti
“tanggung”, sehingga jaminan dapat diartikan sebagai tanggungan.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia memang tidak


secara tegas merumuskan tentang apa yang dimaksud dengan jaminan itu.
Namun demikian, dari ketentuan Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUH Perdata
dapat diketahui arti dari jaminan tersebut.
FUNGSI

 Fungsi utama dari jaminan adalah untuk meyakinkan bank atau kreditur,
bahwa debitur mempunyai kemampuan untuk mengembalikan atau melunasi
kredit yang diberikan kepadanya sesuai dengan persyaratan dan perjanjian
kredit yang telah disepakati bersama.
JENIS-JENIS JAMINAN
A. Jaminan Umum

Jaminan umum yaitu jaminan dari pihak debitur yang terjadi atau timbul dari undang-undang,
yaitu bahwa setiap barang bergerak ataupun tidak bergerak milik debitur menjadi tanggungan
utangnya kepada kreditur. Maka apabila debitur wanprestasi maka kreditur dapat meminta
pengadilan untuk menyita dan melelang seluruh harta debitur.
 Contoh: Tuan Budi meminjam uang sebesar 500 juta dan memberikan surat rumah yang ditaksir
seharga 500 juta sebagai jaminan atas uang yang dipinjam.
A. Jaminan Khusus

Jaminan khusus yaitu bahwa setiap jaminan utang yang bersifat kontraktual, yaitu
yang terbit dari perjanjian tertentu, baik yang khusus ditujukan terhadap benda-benda
tertentu maupun orang tertentu.

 Jaminan khusus dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Jaminan kebendaan

Jaminan kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu benda,
mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu debitur, dapat dipertahankan
terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya (droit de suite) dan dapat di peralihkan
(contoh : Hipotik, gadai dll).

1. Jaminan immaterial

 Jaminan immaterial (perorangan) adalah jaminan yang menimbulkan hubungan


langsung pada perorangan tertentu, hanya dapat dipertahankan terhadap debitur
tertentu, terhadap harta kekayaan debitur umumnya (Contoh : borgtocht).
ASAS-ASAS JAMINAN
  

1. asas publicitet : asas bahwa semua hak, baik hak tanggungan, hak fidusia, dan hipotik
harus didaftarkan.

2. asas specialitet : bahwa hak tanggungan, hak fidusia, dan hak hipotik  hanya dapat
dibebankan atas percil atau atas barang – barang yang sudah terdaftar atas nama
orang tertentu.

3. asas tak dapat dibagi – bagi : asas dapat dibaginya hutang tidak dapat mengakibatkan
dapat dibaginya hak tanggungan, hak fidusia, hipotik,dan hak gadai walaupun telah
dilakukan pembayaran sebagian.

4. asas inbezittstelling yaitu barang jaminan ( gadai ) harus berada pada penerima gadai.

5. asas horizontal yaitu bangunan dan tanah bukan merupakan satu kesatuan.
LEMBAGA-LEMBAGA JAMINAN DI INDONESIA

HAK TANGGUNGAN
GADAI
FIDUSIA
HIPOTEK
HAK TANGGUNGAN
 Menurut ketentuan Pasal 1 Undang-undang no. 4 tahun 1996
tentang hak tanggungan tanah beserta benda-benda yang
berkaitan dengan tanah, yang dimaksud dengan hak tanggungan
adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang no. 5 tahun 1960
tentang peraturan dasar pokok agraria, berikut atau tidak berikut
benda-benda lain yang merupakan kesatuan dengan tanah itu,
untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan
yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-
kreditur lain.
GADAI
 Yang dimaksud dengan gadai menurut ketentuan Pasal 1150 KUH
Perdata adalah suatu hak yang diperoleh seseorang
berpiutangatas suatu barang bergerakyng diserahkan kepadanya
oleh seseorang yangberutang atau oleh seseorang lain atas
namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada si berpiutang
itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut ecara
didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya dengan
kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkannyauntuk menyelematkannya setelah barang itu
digadaikan, biaya-biaya mana yang harus didahulukan.
FIDUSIA
 Istilah fidusia sudah merupakan istilah yang telah lama dikenal dalam hukum
jaminan kita. Menurut Subekti, perkataan fidusia berarti “secara kepercayaan”
ditunjukan kepada kepercayaan yang diberikan secara bertimbal balik oleh salah
satu pihak kepada pihak yang lain, bahwa apa yang keluar ditampakkan sebagai
pemindahan milik, sebenarnya ke dalam hanya merupakan suatu jaminan saja
untuk suatu utang.
 Sedangkan yang dimaksud dengan jaminan fidusia menurut Undang-Undang
Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak khusunya bangunan
yang tidak dibebani hak tanggunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam
penguasaan, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu yang memberikan
kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditor lainnya.
HIPOTEK
Istilah fidusia sudah merupakan istilah yang telah lama dikenal dalam hukum jaminan kita.
Menurut Subekti, perkataan fidusia berarti “secara kepercayaan” ditunjukan kepada kepercayaan
yang diberikan secara bertimbal balik oleh salah satu pihak kepada pihak yang lain, bahwa apa
yang keluar ditampakkan sebagai pemindahan milik, sebenarnya ke dalam hanya merupakan
suatu jaminan saja untuk suatu utang.

Sedangkan yang dimaksud dengan jaminan fidusia menurut Undang-Undang Jaminan Fidusia
adalah hak jaminan atas benda bergerak khusunya bangunan yang tidak dibebani hak tanggunga
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
yang tetap berada dalam penguasaan, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia terhadap kreditor lainnya.
“DAN KAU TAHU, HUKUM ITU
SEJATINYA ADALAH AKAL SEHAT,
BUKAN DEBAT KUSIR, BUKAN MULUT
PINTAR BICARA”

-TERE LIYE-

Anda mungkin juga menyukai