Anda di halaman 1dari 2

Bunga Julieta Arumsari

1802025354
6U Manajemen

Quiz 4 Hukum Bisnis

1. Tuliskan persamaan dan perbedaan lembaga jaminan gadai, fiducia, hipotik, dan hak
tanggungan.
Jawab :
• Persamaan;
a. Callateral, yaitu berfungsi sebagai pelunasan hitang jika debitur wanprestasi.
b. Bersifat accessoir, yaitu jaminan gadai, fiducia, hipotik, dan hak tanggungan merupakan
perjanjian pelengkap atau perjanjian kedua. Dimana perjanjian tersebut muncul karena adanya perjanjian
pokok atau pertama (perjanjian pinjam meminjam uang). Perjanjian kedua akan dihapus atau lunas
dengan terhapusnya perjanjian pokok atau perjanjian pertama sehingga seluruh jaminan akan
dikembalikan oleh kreditur kepada debitur.

• Perbedaan;
a. Gadai
Gadai diatur dalam pasal 1150 sampai dengan 1160 Burgelijk Wetboek. yang menyatakan bahwa
gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan
kepada oleh seorang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan
kepada si berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada
orang – orang berpiutang lainnya; dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya
yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya – biaya mana harus
didahulukan. Berikut perbedaan gadai dengan lembaga jaminan lainnya :

- Gadai merupakan jaminan untuk benda bergerak, dimana perjanjian dilengkapi dengan aktra
notaris atau akta dibawah tangan otentik.
- Benda bergerak milik debitur yang dijadikan agunan secara fisik dikuasai oleh kreditur.
- Benda bergerak hanya dapat dijaminkan pada satu kreditur,
- Gadai hapus jika benda bergerak bepindah tangan pada orang lain.
- Kreditur punya hak preferensi.

b. Fiducia
Fiducia diatur dalam UU 42 Tahu 1999. Berikut perbedaan fiducia dengan
lembaga jaminan lainnya :

- Objek jaminan Fiducia berupa benda bergerak.


- Benda bergerak secara fisik dikuasi oleh debitur atau constitutum posessoorium.
- Benda bergerak dapat dijaminkan pada beberapa kreditur.
- Kreditur punya hak preferensi.
- Pembebanan fiducia dengan akta notaris/akta dibawah tangan.
- Fiducia tetap meski benda bergerak berpindah tangan pada orang lain.
- Penyerahan hak milik berdasarkan sistem kepercayaan atau Fiduciar
eigendomoverdracht.
c. Hipotik
Hipotik ditur dalam Pasal 1162 - 1232 Burgelijk Weboek atau KUHPer. Pada pasal 1162 BW
dinyatakan bahwa Hipotik adalah hak suatu kebendaan atas benda – benda tak bergerak, untuk
mengambil penggantiian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. Berikut perbedaan hipotik dengan
lembaga jaminan lainnya :

- Barang tidak bergerak secara fisik dikuasai oleh Debitur.


- Barang tidak bergerak hanya dapat dijaminkan pada satu kreditur.
- Kreditur punyak hak prefensi.
- Pembebanan hipotik dengan akta otentik dirjen yang bersangkutan.
- Objek jaminan Hipotik adalah benda tidak bergerak berupa pesawat udara dan kapal
laut yang telah ditentukan oleh Undang – Undang.

d. Hak Tanggungan
Berikut perbedaan hak tanggungan dengan lembaga jaminan lainnya :

- Objek hak tanggungan berupa benda tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.
- Benda tidak bergerak secara fisik dikuasai oleh debitur, sedangkan kreditur hanya menguasai
sertifikat benda tidak bergerak sebagai buktu hak milik dan perjanjian pemberian.
- Kreditur memiliki hak preferensi atau droit de prefent.
- Benda tidak bergerak dapat dijaminkan pada beberapa kreditur dengan syarat nilai
barang tidak bergerak masih cukup.

2. Tuliskan apa maksud hukum benda menganut sistem tertutup dan hukum kontrak-hukum
perjanjan menganut hukum terbuka!
Jawab :
Hukum benda menganut sistem tertutup, adalah subjek hukum didalamnya tidak boleh
membuat atau mengubah hak kebendaan baru selain yang telah ditetapkan oleh Undang –
Undang, sebagai contoh Hak atas tanah. Sistem tertutup juga dianut oleh hukum lembaga
jaminan, dimana subjek hukum atau seluruh warga negara Indonesia jika membutuhkan dana
tunai, maka dapat meminjam uang pada bank dengan lembaga jaminan gadai, fiducis, hak
tanggunan atau hipotik yang telah diatur Undang – Undang.

Hukum kontrak-hukum perjanjian menganut hukum terbuka, dengan maksud subjek hukum
dalam hal ini seluruh warga negara Indonesia (WNI) diperbolehkan membuat bermacam – macam
kontrak yang berisi apa saja, berupa apa saja, dan tentang apa saja dengan syarat kontrak atau
perjanjian tersebut tidak diperbolehkan bertentangan dengan norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan, dan norma – norma lain yang berlaku di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai