Anda di halaman 1dari 2

Nama : Halimah

NIm : 212 019 025

MK : Hukum Jaminan

Soal Ujian Mit Semesrter

1. Jelaskan apa arti pentingnya Lembaga jaminan dalam suatu perjanjian yang diadakan oleh
para pihak ?
2. Mengapa Penyerahan benda gadai tidak dapat dilakukan dengan penyerahan secara
contitutum possessorium, jelaskan !
3. Sebutkan dan jelaskan apa perbedaan antara jaminan kebendaan dan jaminan perorangan?
4. Bagaimana terjadinya jaminan fidusia ?
5. Bagaimana terjadinya gadai untuk benda bergerak berwujud ?

Jawaban :

1. Pentingnya Lembaga jaminan dalam suatu perjanjian adalah untuk menyakinkan bank
atau  kreditur, bahwa debitur mempunyai kemampuan untuk mengembalikan atau melunasi
kredit yang diberikan kepadanya sesuai dengan persyaratan dan perjanjian kredit yang telah
disepakati Bersama dan juga sebagai sarana perlindungan bagi keamanan atau kepastian
pelunasan hutang debitur kepada kreditur. Oleh karena itu, jaminan di samping faktor-faktor
lain seperti watak, kemampuan, modal, jaminan dan kondisi ekonomi, dapat dijadikan
sebagai sarana perlindungan untuk para kreditur dalam kepastian atau pelunasan utang
calon debitur atau pelaksanaan suatu prestasi oleh debitur.

2. Karena penyerahan secara constitutum possessorium tidak memenuhi


syarat inbezitstelling yang merupakan syarat mutlak adanya gadai, sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 1152 ayat 2 KUHPer bahwa badai harus keluar dari kekuasaan si pemberi gadai.
Cara penyerahan benda gadai adalah:
a.  Penyerahan secara nyata, benda yang akan diserahkan sudah berada di tangan penerima
gadai
b. Penyerahan secara simbolis
c.   Penyerahan secara taditio brevi manu, benda yang akan diserahkan sudah dikuasai lebih
dahulu oleh penerima gadai
d.  Penyerahan secara traditio longa manu, benda yang akan digadaikan masih berada pada
pihak ketiga

· inbezitstelling = hak gadai terjadi dengan dibawanya barang gadai keluar dari
kekuasaanya si pemberi gadai / debitur.

3. Perbedaan Jaminan Kebendaan dan Jaminan perorangan, yaitu :


Jaminan kebendaan :
a. Hak kebendaan adalah absolut, artinya hak ini dapat dipertahankan terhadap setiap
orang;
b. Hak kebendaan jangka waktunya tidak terbatas;
c. Hak kebendaan mempunyai droit de suite (zaaksgevolg), artinya mengikuti bendanya di
manapun benda itu berada. Dalam hal ada beberapa hak kebendaan di atas suatu
benda, maka kekuatan hak itu ditentukan berdasarkan urutan terjadinya (asas
prioritas/droit de preference).
d. Hak kebendaan memberikan wewenang yang sangat luas kepada pemiliknya. Hak ini
dapat dijual, dijaminkan, disewakan, atau dapat dipergunakan sendiri, sedangkan hak
perorangan memberikan wewenang yang terbatas.

Jaminan perorangan :

a. Hak perorangan bersifat relatif, artinya hanya dapat dipertahankan terhadap pihak
tertentu;
b. Hak perorangan jangka waktunya terbatas;
c. Pada hak perorangan, mana lebih dulu terjadi tidak dipersoalkan, karena sama saja
kekuatannya (asas kesamaan/asas pari passu/asas paritas creditorium);
d. Pemilik hak perorangan hanya dapat menikmati apa yang menjadi haknya. Hak ini hanya
dapat dialihkan dengan persetujuan pemilik.

4. Terjadinya jaminan fidusia :


a. Pembebanan Jaminan Fidusia.
Pembebanan benda dengan jaminan fidusia dibuat dengan akta notaris dalam bahasa
Indonesia dan merupakan akta jaminan fidusia. Alasanundang-undang menetapkan
dengan akta notaris.
b. Pendaftaran Jaminan Fidusia
Benda yang dibebani dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan padaKantor Pendaftaran
Fidusia sehingga melahirkan jaminan fidusia bagipenerima fidusia, memberi kepastian
hukum kepada kreditor lainmengenai benda yang telah dibebani jaminan fidusia dan
memberikan hakyang didahulukan terhadap kreditor lain dan untuk memenuhi
asaspublisitas karena kantor pendaftaran terbuka untuk umum.
c. Penghapusan Jaminan Fidusia
Mengenai hapusnya jaminan fidusia, undang-undang fidusia telahmenetapkan karena
hal-hal sebagai berikut:
1) Hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia.
2) Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima fidusia.
3) Musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia.

5. Terjadinya gadai untuk benda bergerak berwujud berdasarkan Alinea Pertama Pasal 1152
KUH Perdata menegaskan bahwa Hak gadai atas barang bergerak yang berwujud dan atas
piutang bawa timbul dengan cara menyerahkan gadai itu kepada kekuasaan kreditur atau
orang yang memberikan gadai atau yang dikembalikan atas kehendak kreditur. Hak gadai
hapus bila gadai itu lepas dari kekuasaan pemegang gadai. Namun bila barang itu hilang,
atau diambil dari kekuasaannya, maka ia berhak untuk menuntutnya kembali menurut Pasal
1977 alinea kedua, dan bila gadai itu telah kembali, maka hak gadai itu dianggap tidak
pernah hilang.

Anda mungkin juga menyukai