Anda di halaman 1dari 39

Hukum Jaminan

Gadai, Hak Tanggungan, dan Jaminan


Fidusia

Present by Kelompok 4
Tim Penyusun :
Annisa Loura Assidiqiyyah 21 1101 11101
Sabina Aisa Putri 21 1101 11104
Desti Fitri Anggraeni 21 1101 11106
Putri Latiefa Hardiagustin 21 1101 11134
PENDAHULUAN
Hukum jaminan senantiasa berkaitan dengan hukum ekonomi
(economic law), karena perkembangan di bidang ekonomi, terutama pada
sektor industri, perdagangan, perseroan, pengangkutan dan lain-lain,
membutuhkan adanya dana.
Mengenai ketentuan-ketentuan yang mengatur hukum jaminan di
Indonesia, dimulai pada saat penjajahan Hindia Belanda, dimana diatur
ketentuan-ketentuan mengenai jaminan. Pada zaman penjajahan Jepang
pengaturan jaminan tetap memakai peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat Indonesia merdeka sampai saat ini,
pengaturan hukum jaminan dimulai dengan di undangkannya Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria (UUPA), Undang - undang Hak Tanggungan, Fidusia dan
Gadai.
THEORY
Hukum Jaminan
Hukum jaminan diartikan peraturan hukum yang mengatur tentang jaminan
– jaminan piutang seorang kreditur terhadap seorang debitur. Secara ringkas,
hukum jaminan adalah hukum yang mengatur tentang jaminan piutang
seseorang.
Namun dari beberapa pengertian hukum jaminan yang dikemukakan
oleh para ilmuwan, dapat disimpulkan bahwa hukum jaminan adalah ketentuan –
ketentuan hukum yang mengatur mengenai piutang seseorang dengan
memberikan suatu pembebanan jaminan untuk menyakinkan kreditur agar dapat
memberikan fasilitas

For more info: You can visit our sister projects:


SLIDESGO | BLOG | FAQS FREEPIK | FLATICON | STORYSET | WEPIK | VIDEVO
Jenis Jenis
Hukum Jaminan
⃗ Jaminan Umum : Jaminan yang lahir karena ditentukan oleh
Undang-undang ( Pasal 1131 dan Pasal 1132 KUHPerdata)

⃗ Jaminan Khusus : Jaminan yang lahir karena perjanjian


Jaminan Khusus

Dibagi menjadi 2

Jaminan Kebendaan Jaminan Perorangan


Jaminan yang berupa hak mutlak atas Jaminan yang menimbulkan hubungan
suatu benda, dipertahankan terhadap langsung pada perseorangan, hanya
siapapun, dan dapat diperalihkan dipertahankan debitur, harta kekayaan
terhadap debitur
Jaminan Kebendaan

Dibagi menjadi 2

Gadai Fidusia
Objek benda tidak bergerak
01 Hipotik
suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk
mengambil pergantian daripadanya bagi pelunasan bagi
suatu perikatan.

02 Hak Tanggungan
hak jaminan yang di bebankan pada akta
tanah.

03 Kredit Verband
hak kebendaan atas benda yang ditujukan untuk
memenuhi pelunasan suatu perikatan.
Dalam pasal 1131 KUHPerdata segala
benda debitur, baik bergerak maupun
tidak bergerak, baik yang sudah ada
maupun yang akan ada, menjadi jaminan
utang secara pribadi (jaminan bersama
bagi para kreditur).
Previlege Hak privilege bukan hak kebendaan,
melainkan mempunyai sifat yang sama
Hak yang dengan gadai dan hipotek, yaitu
memberikan jaminan atas piutang.
memberikan
Hak retensi adalah hak untuk menahan
jaminan suatu benda, sampai suatu piutang
yang bertalian dengan benda itu
Hak Retensi dilunasi. Hak retensi ini merupakan hak
perseorangan namun mempunyai
aspek sifat kebendaan dan karena itu
dibicarakan dalam hukum benda/hak
retensi tidak menimbulkan hak
didahulukan.
THEORY
Gadai
Pengertian

Gadai merupakan jaminan dengan menguasai bendanya bagi


kreditor akan lebih aman karena mengingat pada benda
bergerak mudah untuk dipindahtangankan dalam arti dijual
lelang jika debitur wanprestasi, walaupun mudah untuk
berubah nilainya.
Pengertian

Pegadaian adalah lembaga keuangan yang secara resmi mempunyai


izin untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya berupa
pembiayaan kredit kepada masyarakat dalam bentuk penyaluran
dana dengan jumlah yang relatif kecil maupun jumlah yang besar atas
dasar gadai, juga sebagai jasa titipan, jasa taksiran.
Proses
Terjadinya gadai
Cara terjadinya gadai pada benda bergerak bertubuh

Penyerahan benda gadai :


Dapat dilihat dalam Pasal 1152 ayat (2)
Perjanjian gadai :
KUHPerdata hak gadai terjadi dengan
Dari ketentuan yang ada dalam Pasal
dibawanya barang gadau keluar dari
1151 KUHPerdata dapat disimpulkan
kekuasaan didebitur pemberi gadai.
bahwa bentuk perjanjian gadai tidak
Sayarat bahwa barang gadai harus
terikat pada formalitas tertentu
dibawa keluar dari kekuasaan si
(bentuknya bebas), sehingga dapat
pemberi gadai ini merupakan syarat
dibuat secara tertulis maupun lisan.
inbezitstelling yaitu syarat mutlak yang
harus dipenuhi dalam gadai.
Cara terjadinya gadai pada piutang atas bawa

Penyerahan surat buktinya :


Perjanjian gadai : Piutang atas bawa (atas tunjuk) selalu ada
Antara debitur dengan kreditur surat buktinya, surat bukti ini mewakili
dibuat perjanjian untuk memberikan piutang. Pemegang berhak menagih
hak gadai. Perjanjian ini bersifat pembayaran dari debitur, dengan
konsensual, obligator, dan bentuknya mengembalikan surat atas bawa itu kepada
bebas. debitur
Cara terjadinya gadai pada berupa surat surat berharga atas perintah

Cara mengadakan gadai masih diperlukan penyebutan dalam surat


berharga tersebut bahwa haknya dialihkan kepada pemegang gadai
(endossement menurut Pasal 1152 KUHPerdata).Disamping endossement
surat berharga itu harus diserahkan kepada pemegang gadai.
Cara terjadinya gadai pada berupa surat surat berharga atas nama

Cara mengadakan gadai menurut Pasal 1153 KUHPerdata adalah bahwa


hal menggadaikan ini harus diberitahukan kepada orang yang berwajib
membayar uang. Dan orang yang wajib membayar ini dapat menuntut
supaya ada bukti tertulis dari pemberitahuan dan izin dari pemberi gadai.
Penyebab hapusnya gadai

Hapusnya gadai terdapat dalam Pasal 1152 KUH Perdata yang menyatakan bahwa:
1) Hak gadai hapus bila gadai itu lepas dari kekuasaan pemegang gadai;
2) Bila barang itu hilang, atau diambil dari kekuasaannya.

Sedangkan menurut Ari Hutagalung menyatakan ada lima alasan penyebab berakhirnya
perjanjian gadai, yaitu:
1) Hapusnya perjanjian pokok yang dijamin dengan gadai;
2) Terlepasnya benda gadai dari kekuasaan pemegang gadai;
3) Musnahnya benda jaminan gadai;
4) Dilepasnya benda jaminan gadai dengan sukarela;
5) Percampuran dimana pemegang gadai menjadi pemilik benda gadai.
Eksekusi Gadai

Dalam gadai eksekusi jaminan akan lebih mudah karena benda yang
menjadi gadai ada dalam kekuasaan kreditur.Kreditur sebagai pemegang gadai
mempunyai kekuasaan untuk menjual langsung (hak eksekutorial) benda yang
digadaikan.
Namun, Pasal 1155 KUHPerdata menegaskan bahwa penjualan
benda gadai harus dilakukan dimuka umum atau dengan lelang.
Pelelangan gadai diatur dalam Pasal 1155 KUHPerdata.
THEORY
Hak Tanggungan
Pengertian

Hak tanggungan adalah salah satu bentuk jaminan yang digunakan dalam
transaksi bisnis dan perbankan di Indonesia. Pengertian hak tanggungan
terdapat dalam Pasal 1 butir 1 UU RI Nomor 4 Tahun 1996 yaitu hak
tanggungan adalah atas tanah untuk pelunasan utang tertentu yang
memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditur tertentu
terhadap kreditur – kreditur lain.
Subyek Hak Tanggungan

 Pemberi Hak Tanggungan, yaitu berupa individu atau pihak yang


menjadikan hak miliknya (tanah) sebagai jaminan atau orang yang
memiliki hutang (debitur).

 Pemegang Hak Tanggungan, yaitu individu atau pihak yang


menerima Hak Tanggungan sebagai jaminan atas piutang yang
diberikan (kreditur).
Obyek Hak Tanggungan

 Hak Milik
 Hak Guna Usaha
 Hak Guna Bangunan
 Hak Pakai
 Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (Apartemen)
Tata cara pemberian hak tanggungan (Pasal 10
UUHT)

1. Pemberian Hak Tanggungan didahului dengan janji yang dituangkan didalam akta
dan merupakan bagian tak terpisahkan.
2. Pemberian Hak Tanggungan dilakukan dengan pembuatan Akta Pemberian
Tanggungan oleh PPAT sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
3. Apabila obyeknya berupa hak atas tanah yang berasal dari konversi hak lama namun
belum melakukan pendaftaran, maka pemberian Hak Tanggungan dilakukan
bersamaan dengan permohonan pendaftaran hak atas tanah yang bersangkutan.
Tata cara pendaftaran hak tanggungan
Pasal 13 UUHT

Pemberian Hak Tanggungan wajib didaftarkan pada Kantor Pertahanan

Selambat – lambatnya 7 hari kerja setelah penandatangan Akta pemberian Hak Tanggungan.

Pendaftaran dilakukan oleh Kantor Pertanahan dengan membuatkan buku-tanah dan mencatat yang menjadi
obyek hak Tanggungan dan menyalinnya dalam sertifikat

Tanggal buku-tanah 7 hari ketujuh setelah penerimaan secara lengkap surat yg diperlukan bagi
pendaftarannya.

Hak tanggungan akan lahir pada hari tanggal buku-tanah Hak Tanggungan

Kantor Pertanahan akan menerbitkan sertifikat tanah Hak Tanggungan sebagai bukti adanya Hak Tanggungan
Hapusnya Hak Tanggungan

Hapusnya utang Dilepasnya hak Hapusnya hak atas


yangg dijamin tanggungan oleh Pembersihan hak tanah yang
dengan hak pemegang hak tanggungan dibebani hak
tanggungan tanggungan tanggungan
Eksekusi Hak Tanggungan

Apabila debitur cidera janji, maka berdasarkan hak pemegang hak


tanggungan pertama untuk menjual obyek hak tanggungan atau titel
eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat hak tanggungan obyek hak
tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan untuk pelunasan piutang
pemegang hak tanggungan dengan hak mendahulu dari pada kreditur-
kreditur lainnya
THEORY
Jaminan Fidusia
Pengertian

Dalam kamus hukum, fidusia diartikan sebagai kepercayaan. Sebagai


istilah hukum fidusia adalah barang yang oleh debitur dipercayakan kepada
kreditur sebagai jaminan utang.
Jaminan fidusia, menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 42
Tahun 1999, adalah hak jaminan yang diberikan atas benda bergerak, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud, untuk menjamin pelunasan hutang-
piutang antara debitur dan kreditur.
Unsur dalam jaminan fidusia
Pihak Peminjam
(Debitur)

Pihak Pinjaman
(Kreditur)

Barang Jaminan
Ciri – Ciri Jaminan Fidusia
Memberikan kedudukan yg
Memenuhi asas
utama kpd penerima fidusia
trhdp kreditur lain. spesialitas

Jaminan fidusia tetap


Memenuhi asas
mengikuti benda yg mnjdi
obyek dlm tangan siapapun publisitas

Mudah dan pasti


Merupakan perjanjian ikutan
dari suatu perjanjian pokok
pelaksanaan
eksekusinya
Pendaftaran Jaminan Fidusia
Penerima fidusia, kuasa atau wakilnya mengajukan permohonan
pendaftaran fidusia pada kantor pendaftaran fidusia;

Kantor pendaftaran fidusia mencatat jaminan fidusia dalam buku


daftar fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal
penerimaan permohonan pendaftaran

Membayar biaya pendaftaran fidusia

Kantor pendaftaran fidusia menerbitkan dan menyerahkan


sertifikat jaminan fidusia kepada penerima fidusia pada tanggal
yang sama dengan penerimaan permohonan pendaftaran;

Jaminan fidusia lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal


dicatatnya jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia.
Pengalihan Jaminan Fidusia

Pengalihan jaminan fidusia diatur dalam Pasal 19 samai


dengan Pasal 24 Undang -Undang Jaminan Fidusia. Pengalihan
hak atas utang (cession), yaitu pengalihan piutang yang
dilakukan dengan akta otentik maupun akta di bawah
tangan. Yang dimaksud dengan megalihkan antara lain
termasuk dengan menjual atau menyewakan dalam rangka
kegiatan usahanya.Pengalihan hak atas hutang dengan
Jaminan Fidusia dapat dialihkan oleh penerima fidusia
kepada penerima fidusia baru (kreditur baru).
Penyebab Hapusnya Jaminan Fidusia
Musnahnya benda
Hapusnya utang yang menjadi
yang dijamin objek Jaminan
dengan fidusia Fidusia

Pelepasan hak atas


jaminan Fidusia
oleh penerima
Fidusia
Eksekusi Jaminan Fidusia
Pelaksanaan title eksekutorial oleh
penerima fidusia.

Penjualan benda yang menjadi objek


jaminan melalui pelelangan umum.

Penjualan dibawah tangan yg dilakukan


berdasarkan kesepakatan bersama
Janji yang dilarang dalam eksekusi Jaminan
Fidusia

Janji melaksanakan eksekusi dengan Janji yang memberi kewenangan kepada


cara yang bertentangan dengan Pasal penerima fidusia untuk memiliki objek
29 Undang- Undang Nomor 42 Tahun jaminan fidusia apabila pemberi fidusia
1999 cedera janji
Thanks You

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai