Anda di halaman 1dari 10

III & IV

Penggolongan Jaminan
Hendra Adi saputra
• Jaminan Berdasar Undang-Undang Dan
Jaminan Berdasar Perjanjian
1. Jaminan berdasarkan Undang-Undang ada
dalam Pasal 1131 KUHPerdata,
2. Jaminan berdasar perjanjian yaitu
terjadinya karena adanya perjanjian
jaminan dalam bentuk gadai, fidusia, hak
tanggungan dan jaminan perorangan serta
garansi bank.
• Jaminan Umum Dan Jaminan Khusus

1. Jaminan umum meliputi pengertian untuk semua kreditur (kreditur

konkurent) dan untuk seluruh harta kekayaan artinya tidak ditunjuk

secara khusus yaitu yang ditentukan dalam Pasal 1131 KUHPerdata.

2. Jaminan khusus yaitu hanya untuk kreditur tertentu (kreditur

preferent) dan benda jaminannya ditunjuk secara khusus (tertentu)

yaitu gadai, fidusia, hak tanggungan apabila orang/Badan Hukum

yaitu penanggungan atau misal garansi bank.


• Jaminan Kebendaan Dan Jaminan Perorangan
1. Jaminan kebendaan yaitu suatu tindakan berupa suatu penjaminan yang dilakukan oleh si ber[iutang
(kreditur) terhadap debiturnya atau antara si berpiutang dengan seorang pihak ketiga guna memenuhi
kewajiban-kewajiban dari si berpiutang (debitur);
Jenis-jenis jaminan kebendaan sbb:
a. Gadai, suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh debitur
atas suatu barang bergerak yang diserahkan jeoadanya oleh debitur atau oleh kuasanya, sebagai jaminan atas
utangnya dan memberi wewenang kepada kreditur untuk mengambila pelunasan piutangnya dari barang itu
dengan mendahului kreditur-kreditur lain, dengan pengecualian biaya penjualan sebagai pelaksanaan putusan
atas tuntutan mengenai pemilik atau penguasa dan biaya penyelamatan barang itu yang dikeluarkan setelah
barang itu digadaikan, dan yang harus dilakukan.
b. Hipotek, hak kebendaan atas barang tak bergerak milik debitur yang dipakai sebagai jaminan.
c. Credietverband atau kredir verband, suatu jaminan atas tanah milik adat yang diberikan oleh lembaga-
lembaga perkreditan yang berdadsarkan peraturan pembentukannya diberikan wewenang untuk memberikan
pinjaman dengan jaminan kredit verband (dalam hal ini yang dapat memberikan kredit dengan jaminan kredit
verband hanyalah bank-bank milik pemerintah).
d. Hak Tanggungan, hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UU
No.5/1960 tentang Pokok-pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu
kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan
kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain.
e. Jaminan fidusia, jaminan hak milik berdasarkan kepercayaan, yang merupakan suatu bentuk jaminan atas
benda bergerak di samping gadaia dan resi gudang, yang lahir dari yurisprudensi;
f. Resi Gudang, dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh
pengelola gedung.
• Jaminan Perorangan

Jaminan perorangan adalah jaminan yang menimbulkan hubungan langsung pada perorangan

tertentu Pasal 1820 KUHPerdata.

Jaminan perorangan (dalam arti yang luas) dapat diklasifikasikan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu 

1. Jaminan Pribadi (Personal Guarantee)

2. Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee)

3. Garansi Bank (Bank Guarantee)

• Pasal 1131 KUH Perdata:

Segala kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang

sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala

perikatan perseorangan.

• Pasal 1132 KUH Perdata; Harta kekayaan debitur menjadi jaminan secara bersama-sama bagi

semua krediturnya, hasil penjualan dibagi secara seimbang dan proporsional


• Jaminan Atas Benda Bergerak Dan Benda Tidak Bergerak

1. Jaminan berupa benda bergerak lembaga jaminannya gadai dan fidusia.

2. Jaminan berupa benda tidak bergerak dahulu Hipotek, Credietverband dan sekarang Hak Tanggungan.

• Jaminan dengan menguasai bendanya dan tanpa menguasaia bendanya,

1. Jaminan Dengan Menguasai Bendanya

yaitu Gadai dan hak retensi. Gadai tidak pesat pertumbuhannya karena terbentur syarat inbezit stelling

yang dirasakan berat oleh debitur yang justru memerlukan benda yang dijaminkan untuk menjalankan

pekerjaan atau usahanya.

2. Jaminan Tanpa Menguasai Bendanya

yaitu Hipotek, Credietverband dan sekarang fidusia dan Hak Tanggungan. Jaminan tanpa menguasai

bendanya menguntungkan debitur sebagai pemilik jaminan karena tetap dapat menggunakan benda

jaminan dalam kegiatan pekerjaannya atau usahanya.


Lembaga Jaminan
• Lembaga jaminan dengan menguasai bendanya adalah suatu lembaga jaminan, di mana benda yang

dijaminkan berada pada penerima jaminan. Lembaga jaminan ini dibagi menjadi enam macam, yaitu

sbb:

1. Pledge or pawn, yaitu benda yang dijadikan jaminan berada di tangan penerima gadai;

2. Lien, yaitu hak untuk menguasai bendanya sampai utang yang berkaitan dengan benda tersebut

dibayar lunas;

3. Mortgage with possession, yaitu pembebanan (hipotek) atas benda bergerak. Lembaga ini belum

dikenal di Indonesia.

4. Hire Purchase, yaitu perjanjian antara penjual sewa dan pembeli sewa, di mana hak milik atas

barang tersebut baru beralih setelah pelunasan terakhir;

5. Conditional sale, (pembelian bersyarat) yaitu perjanjian jual beli dengan syarat bahwa pemindahan

hak atas barang baru terjadi setelah syarat dipenuhi, misalnya jika harga dibayar lunas;

6. Credit Sale, ialah jual beli di mana peralihan hak telah terjadi pada saat penyerahan meskipun harga

belum dibayar lunas.


• Lembaga jaminan dengan menguasai bendanya adalah suatu lembaga jaminan,

di mana benda yang menjadi objek jaminan tidak berada atau tidak dikuasai oleh

jaminan. Yang termasuk lembaga jaminan ini adalah: sbb;

1. Mortgage, yaitu pembebanan atas benda tak bergerak atau sama dengan

hipotek;

2. Chattel mortgage, yaitu mortgage atas benda-benda bergerak. Umumnya ialah

mortgage atas kapal laut dan kapal terbang dengan tanpa menguasai bendanya;

3. Fiduciary transfer of ownership, yaitu pemindahan hak milik atas kepecayaan

yang dipakai jaminan utang;

4. Leasing, yaitu suaut perjanjian di mana si peminjam (leasse) menyewa barang

modal untuk usaha tertentu dan jaminan angsuran tertentu.


Syarat-syarat dan manfaat benda Jaminan
• Pada prinsipnya, tidak semua benda jaminan dapat jaminankan pada lembaga-

lembaga keuangan non-bank, karena benda-benda yang dapat dijaminkan

haruslah memenuhisyarat-syarat tertentu, yaitu sbb;

1. Dapat membantu secara mudah perolehan kredit bagi pihak yang

memerlukannya;

2. Tidak melemahkan potensi (kekuatan) si pencari kredit untuk melakukan atau

meneruskan usahanya; dan

3. Memberikan kepastian bagi kreditur, dalam arti bahwa barang jaminan setiap

waktu tersedia untuk dieksekusi, bila perlu dapat mudah digunakan untuk

melunasi utangnya si penerima (pengambil) kredit.


• Manfaat jaminan bagi kreditur adalah dengan adanya
benda jaminan akan mewujudkan keamanan terhadap
transaksi dagang yang ditutup dan memberikan kepastian
hukum bagi kreditur.

• Manfaat bagi debitur adalah dengan adanya benda


jaminan dapat memperoleh fasilitas kredit dari lembaga
keuangan atau lembaga pembiayaan, sehingga tidak
menimbulkan rasa khawatir dalam mengembangkan
usahanya.

Anda mungkin juga menyukai