PERBEDAAN PERJANJIAN CESSIE, NOVASI, DAN SUBROGASI
1. Perjanjian Cessie (Pasal 613 BW sampai dengan Pasal 624 BW)
Adalah penyerahan akan piutang-piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya, dilakukan dengan jalan membuat sebuah akta otentik atau di bawah tangan, dengan mana hak-hak atas kebendaan tersebut dilimpahkan kepada orang lain. Unsur-unsur dalam cessie harus menggunakan akta otentik maupun akta dibawah tangan. Adanya pelimpahan hak-hak atas barang-barang tersebut kepada orang lain. Perjanjian Accesoir nya tidak dihapus dan hanya beralih kepada pihak ketiga sebagai Kreditur Baru. Utang piutang lama dalam perjanjian cessie tidak dihapus dan hanya beralih kepada pihak ketiga sebagai kreditur baru. Debitur dalam perjanjian ini lebih bersifat pasif, yaitu hanya diberitahukan siapa kreditur baru supaya dia melakukan pembayaran kepada kreditur baru. Perjanjian ini hanya berlaku pada debitur setelah adanya pemberitahuan. Subjek dalam perjanjian ini adalah: 1. Cedent atau Kreditur, yaitu pihak yang mengoper hak tagihannya 2. Cessus/Debitur 3. Cessionaris yaitu pihak ketiga yang menerima penyerahan hak tagihan dari kreditur lama Objek dalam perjanjian ini adalah piutang-piutang atas nama dan barang-barang lain yang tidak berwujud. Perjanjian cessie ada karena perjanjian antar para pihak dan terjadi dari berbagai peristiwa perdata yang berupa perjanjian jual beli. Perjanjian ini tidak mengahapus perikatan awal, tetapi hanya beralih kepada pihak ketiga sebagai kreditur baru.
2. Perjanjian Novasi (Pasal 1413 BW sampai dengan Pasal 1424 BW)
Merupakan pembaharuan utang yang dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dimana pihak kreditor dan debitor memang bersepakat untuk menghapuskan perikatan lama dan menggantinya dengan perikatan baru. Harus terdapat kesepakatan antara kedua belah pihak, perikatan lama dihapus diganti dengan perikatan baru. Perjanjian Accesoir nya turut dihapus jika perjanjian pokoknya hapus, kecuali para pihak menyatakan sebaliknya, utang piutang yang lama dihapus dan diganti dengan utang piutang baru. Perjanjian ini merupakan hasil perundingan segitiga antara pihak kreditur,debitur, dan pihak ketiga, yang mana para pihak tersebut aktif Objek dalam perjanjian ini dapat berupa benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, atau Benda tidak bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Perjanjian ini terjadi karena adanya kesepakatan kedua belah pihak untuk melakukan pembaharuan utang. Perjanjian ini berakhir jika perikatan antara kreditur dan debitur hapus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Ada 3 jenis novasi, yaitu : novasi objektif, novasi subjektif pasif, novasi subjektif aktif.
3. Perjanjian Subrogasi (Pasal 1400 BW sampai dengan Pasal 1403 BW)
Merupakan penggantian hak-hak pihak yang berpiutang oleh seorang pihak ketiga, yang membayar kepada si berpiutang itu, terjadi baik dengan persetujuan maupun demi undang-undang. Harus ada lebih dari satu kreditur dan satu orang debitur yang sama, dan adanya pembayaran oleh Kreditur Baru kepada Kreditur Lama. Merupakan perjanjian yang bersifat Accesoir, yang mana perjanjian tersebut ikut beralih pada kreditur baru mengikuti perjanjian pokoknya. Utang piutang yang lama dihapus kemudian dihidupkan lagi bagi kepentingan kreditur baru Pihak ketiga membayar kepada kreditur, debitur merupakan pihak yang pasif Subjek dalam perjanjian ini yaitu : debitur, kreditur, dan pihak ketiga yaitu yang memberikan pinjaman kpd debitur untuk membayar utangnya kepada kreditur sebagai pengganti kreditur lama. Objek dalam perjanjian yaitu : benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, atau benda tidak bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Hapusnya perjanjian pada saat kreditur lama dan debitur hapus karena pembayaran.