Anda di halaman 1dari 8

PEMBICARA:

Bpk. Aulia Taufani, S.H.,

MODERATOR:
Ibu Dhyah Madya Ruth , S.N.,
S.H., M.Kn.
INBRENG Dalam
Perseroan Terbatas
Disampaikan pada yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Kabupaten
Bogor Ikatan Notaris Indonesia dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
9 April 2021
Beberapa Ketentuan dalam UU 40/2007 jo UU 11/2020

Pasal 32
1) Perseroan wajib memiliki modal dasar Perseroan Pasal 35
2) Besaran modal dasar Perseroan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan keputusan pendiri 1) Pemegang saham dan kreditor lainnya yang mempunyai tagihan terhadap Perseroan tidak dapat menggunakan hak
Perseroan. tagihnya sebagai kompensasi kewajiban penyetoran atas harga saham yang telah diambilnya, kecuali disetujui oleh
RUPS.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai modal dasar Perseroan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
2) Hak tagih terhadap Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dapat dikompensasi dengan setoran saham
adalah hak tagih atas tagihan terhadap Perseroan yang timbul karena:
Pasal 33 a) Perseroan telah menerima uang atau penyerahan benda berwujud atau benda tidak berwujud yang dapat
1) (Paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 harus dinilai dengan uang;
ditempatkan dan disetor penuh. b) pihak yang menjadi penanggung atau penjamin utang Perseroan telah membayar lunas utang Perseroan
2) Modal ditempatkan dan disetor penuh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan bukti penyetoran sebesar yang ditanggung atau dijamin; atau
yang sah. c) Perseroan menjadi penanggung atau penjamin utang dari pihak ketiga dan Perseroan telah menerima
3) Pengeluaran saham lebih lanjut yang dilakukan setiap kali untuk menambah modal yang ditempatkan harus disetor manfaat berupa uang atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang langsung atau tidak langsung
penuh. secara nyata telah diterima Perseroan.
3) Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai
panggilan rapat, kuorum, dan jumlah suara untuk perubahan anggaran dasar sebagaimana diatur dalam Undang-
Pasal 34 Undang ini dan/atau anggaran dasar.
1) Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya.
2) Dalam hal penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penilaian Penjelasan Pasal 33 ayat 2 :
setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang
Yang dimaksud dengan “bukti penyetoran yang sah”, antara lain bukti setoran pemegang saham ke dalam
3) ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan. rekening bank atas nama Perseroan, data dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan, atau neraca
Perseroan yang ditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
4) Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus diumumkan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih,
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta pendirian
5) ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut.
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 4 Tahun 2014
Nomor 1 Tahun 2016
Nomor 14 Tahun 2020
Pasal 13 ayat 4 c : Bukti Setor modal Perseroan, berupa :
1.jika setoran modal dalam bentuk uang;
• fotokopi slip setoran atau fotokopi surat keterangan bank atas nama Perseroan atau
• rekening bersama atas nama para pendiri atau
• asli surat pernyataan telah menyetor modal Perseroan yang ditandatangani oleh semua anggota direksi bersama-sama semua
pendiri serta semua anggota dewan komisaris Perseroan,
2.jika setoran dalam bentuk benda tidak bergerak;
• asli surat keterangan penilaian dari ahli yang tidak terafiliasi atau bukti pembelian barang jika setoran modal dalam bentuk lain
selain uang yang disertai bukti pengumuman dalam surat kabar
3.fotokopi Peraturan Pemerintah dan/atau Keputusan Menteri Keuangan bagi Perseroan Persero; atau Peraturan Daerah, dalam
hal pendiri adalah Perusahaan Daerah atau Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota; atau
4.Perseroan yang meleburkan diri
• fotokopi neraca
5.perusahaan bukan badan hukum yang dimasukkan sebagai setoran modal.
• Neraca
BENTUK SETORAN DOKUMEN PENDUKUNG PENDIRIAN PERUBAHAN

Benda tidak bergerak atau inbreng a. Pengumuman dalam 1 surat kabar harian yang memuat mengenai v v
saham dari Perseroan yang memiliki penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak, dalam waktu
aset benda tidak bergerak 14 hari setelah Akta Pendirian atau RUPS;
b. Bukti Penilaian oleh ahli yang tidak terikat pada perseroan.
c. Akta Inbreng

inbreng saham, benda bergerak atau a. Bukti Penilaian oleh ahli yang tidak terikat pada perseroan. v v
CV b. Neraca

Persero (BUMN) atau fotokopi Peraturan Pemerintah dan/atau Keputusan Menteri Keuangan bagi v v
BUMD Perseroan Persero atau Peraturan Daerah dalam hal pendiri adalah Perusahaan
Daerah atau Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota; atau

Cara Kompensasi Bentuk-bentuk 1. Pengumuman dalam 1 (dua) surat kabar harian yang memuat mengenai v
Tagihan Tertentu penyetoran saham yang dilakukan dengan cara kompensasi bentuk-bentuk
tagihan tertentu; dan
2. Surat perjanjian yang timbul akibat terjadinya penyetoran saham yang
dilakukan dengan cara kompensasi bentuk-bentuk tagihan tertentu.
PP 15/1999
Kapitalisasi atas agio, laba atau dividen Neraca Akhir Perseroan yang telah diaudit oleh Akuntan yang telah disahkan v
dalam RUPS.
Karakter Inbreng dan Penilaiannya (Penjelasan
Pasal 34 UUPT)

• Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun, tidak ditutup
kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk lain, baik berupa benda berwujud
maupun benda tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara nyata
telah diterima oleh Perseroan.
• Penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang
menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan, dan lain-lain
yang dianggap perlu demi kejelasan mengenai penyetoran tersebut.
• Nilai wajar setoran modal saham ditentukan sesuai dengan nilai pasar. Jika nilai pasar
tidak tersedia, nilai wajar ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang paling sesuai
dengan karakteristik setoran, berdasarkan informasi yang relevan dan terbaik.
MODAL
Pasal 4.
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. _____________ ( ________________Rupiah) terbagi atas ______
(_____________) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. ___ ( _________ Rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar ____ % (___persen) atau sejumlah
______ (________) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. _______________
(__________________________Rupiah) oleh para pendiri yang telah mengambil bagian saham dari rincian serta
nilai nominal saham yang disebutkan sebelum akhir akta ini, dalam bentuk sebagai berikut :
a. sebesar Rp ___________ (____________ rupiah) memasukan (inbreng) benda tidak bergerak yaitu 1 bidang
tanah dengan sertifikat Hak Guna Usaha _________________ berdasarkan penilaian dari penilai independen
yaitu ______________ dengan suratnya tertanggal ________ nomor _________ dan akta Pengikatan
Pemasukan Kedalam Perseroan yang dibuat di hadapan saya Notaris, tanggal hari ini setelah akta ini
ditandatangani.
b. Sebesar Rp__________ (__________ rupiah) memasukan aktiva bersih Persekutuan Comanditer
sebagaimana dimaksud dalam akta tanggal ________ nomor _______ dibuat di hadapan _________, Notaris
di Jakarta Selatan, berdasaarkan neraca tidak diaudit yang fotokopinya dilekatkan pada minuta akta ini dan
telah dilakukan penilaian oleh penilai independen yaitu __________ dengan surantya tertanggal ________
nomor _________.
c. ….......
Sekian dan Terima
Kasih
Aulia Taufani
+62-816-1972-218
ataufani@ataa.id

Anda mungkin juga menyukai