111-126
Faculty of Law, Maranatha Christian University, Jalan Prof. Drg.
Surya Sumantri No.65, Sukawarna, Bandung, West Java, 40164.
ISSN: 2085-9945 | e-ISSN: 2579-3520
Open Access at: http://dialogia.maranatha.edu/index.php
Laurensius Arliman S
Doctoral Student, Faculty of Law, Andalas University – Law School of Padang
laurensiusarliman@gmail.com
Submitted: 2017-11-08; Reviewed: 2018-03-13; Accepted: 2018-04-30
Abstract - Notary is a public official who has the authority to make the authentic act and have
other powers, as mentioned in the post of notary regulations or by other rules. That is, the
notarial deed relates directly to the value of the dignity of the parties that promise.
Appointments are expressed in deed, is the will submitted by the parties. Notary born as a result
of legal needs in the community, can be seen by the increasing number of agreements set forth
in a notarial deed. Law Politics greatly affect the existence of Notary. It can be seen from the
legislation that had been out, to adjust the position of Notary in the running position. With the
growing strengthening of existence Notary position, it will bring a better impact to Notary.
111
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
1 2
Hafied Cangara, Komunikasi Politik (Konsep, Moh. Machfud MD, Politik Hukum di Indonesia,
Teori dan Strategi), Jakarta: Raja Grafindo Pers, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hlm. 1.
3
2009, hlm. 26-27. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2000, hlm.352.
112
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
4 9
Sri Soementri M, Hukum Tata Negara Indonesia R. Soesanto, Tugas Kewajiban dan Hak-Hak
Pemikiran dan Pandangan, Bandung: Remaja Notaris Wakil Notaris (sementara), Jakarta:
Rosdakarya Ofsett, 2014, 123-127. Pradnya Paramita, 1978, hlm. 28.
5 10
R. Soegono Notodisoerjo, Hukum Notariat Di Jika kita lihat pengertian dari Herlien Budiono
Indonesia Suatu Penjelasan, Jakarta: Rajawali Press tentang notaris, akan membwa lebih jauh tentang
1993, hlm. 1. pengertian notaris, dimana ia menyatakan bahwa
6
Laurensius Arliman S, Notaris dan Penegakan notaris adalah pejabat umum yang satu satunya
Hukum Oleh Hakim, Yogjakarta: Budi Utama, berwenang untuk membuat akta otentik
2015, hlm. 1. mengenai semua perbuatan perjanjian dan
7
Reglement op Het Notaris in Nederlands Indie penetapan yang diharuskan oleh suatu peraturan
(stbl.1860:3) merupakan peraturan pembaharuan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki
mengenai jabatan Notaris di Indonesia pada zaman untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik,
Hindia-Belanda, peraturan ini merupakan pengganti menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan
dari Instructie voor de Notarissen Residerende in aktanya dan memberikan grosse, salinan dan
Ambit in Nederlands Indie. kutipannya, semuanya sepanjang pembuatan akta
8
Client diartikan sebagai seorang yang meminta itu oleh suatu peraturan umumnya tidak juga
jasa praktisi hukum untuk mengurus perkaranya. ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau
I.P.M Ranuhandoko, Terminologi Hukum-Inggris orang lain, bisa dilihat dalam: Herlien Budiono,
Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2008, hlm. 134. Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang
113
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
Kenotariatan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2008, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Eksekusi,
hlm. 58. Jakarta: Rineka Cipta, 1993, hlm. 39.
11 12
Grosee adalah salinan dari suatu pengadilan atau Muchlis Fatahna, et.al, Notaris Bicara Soal
akta autentik (akta notaris) yang mempunyai Kenegaraan, Jakarta: Watampone Pers, 2003, hlm.
kekuatan eksekutorial, yang berarti bahwa grosse itu 253.
harus memakai kepala di atasnya kata-kata “Demi 13
Santia Dewi dan R.M Fauwas Diradja, Panduan
Keadilan Berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa”, Teori dan Praktik Notaris, Yogyakarta: Pustaka
sebagaiman setiap vonis pengadilan harus memakai Yustika, 2011, hlm. 9.
14
kepala putusan kata-kata tersebut, berdasarkan pasal Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia (Tafsir
4 Undang-Undan Nomor 14 Tahun 1970 (L.N.1970 Tematik Terhadap Undang-Undang Jabatan Nomor
No.74 L.N. No.2951), bisa dilihat dalam: Victor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris), Bandung:
M.Situmorang dan Cormentyana Sitanggang, Refika Aditama, 2009, hlm. 40.
15
Santia Dewi, Op.cit, hlm. 36.
114
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
Berdasarkan ketentuan pasal 1868 disetujui oleh para pihak. Akta otentik
KUHPer, agar akta-akta memiliki tersebut lahir adalah jika akta tersebut
otensitas, maka akta yang bersangkutan dibuat oleh atau dihadapan pejabat umum
harus memenuhi persyaratan-persyaratan dengan bentuk yang ditentukan oleh
sebagai berikut: a) akta itu harus dibuat undang-undang yang dibuat dalam wilayah
oleh dan dihadapan pejabat umum; b) akta jabatan dari pejabat yang berwenang
itu harus dibuat dalam bentuk yang telah membuatnya.
ditentukan oleh undang-undang; dan c) Berdasarkan uraian di atas, maka yang
pejabat umum oleh atau dihadapan siapa dimaksud dengan pejabat umum tersebut
akta itu dibuat harus mempunyai adalah notaris. 17 Mengenai wewenang
wewenang untuk membuat akta tersebut. yang dipunyai oleh pejabat umum untuk
Perbedaan pokok antara akta otentik membuat suatu akta otentik, seorang
dengan akta di bawah tangan adalah cara notaris hanya boleh melakukan jabatannya
pembuatan atau terjadinya akta tersebut. di dalam seluruh daerah yang ditentukan
Suatu akta otentik ialah suatu akta yang baginya dan hanya didalam daerah
dibuat dalam bentuk yang ditentukan hukumnya (daerah jabatannya). Wewenang
undang-undang oleh atau dihadapan notaris meliputi empat hal, sebagaimana
pejabat umum16 yang berwenang untuk itu G.H.S Lumbun Tobing menyebutkan
(seperti Notaris, Hakim, Panitera, Juru sita, wewenang tersebut sebagai berikut: 18 a)
Pegawai Pencatat Sipil), di tempat akta itu Notaris harus berwenang sepanjang yang
dibuat dan pasal 285 Rechtsreglement menyangkut akta yang dibuat itu, dalam hal
Buitengewesten (RBG). Akta di bawah ini tidak setiap pejabat umum dapat
tangan cara pembuatan atau terjadinya membuat semua akta, akan tetapi seorang
tidak dilakukan oleh dan atau dihadapan pejabat umum hanya dapat membuat akta-
pejabat pegawai umum, tetapi cukup oleh akta tertentu, yakni yang ditugaskan atau
pihak yang berkepentingan saja. Contoh dikecualikan kepadanya berdasarkan
dari kata otentik adalah akta notaris, vonis peraturan perundang-undangan; b) Notaris
surat berita acara sidang, proses perbal harus berwenang sepanjang mengenai
penyitaan, surat perkawinan, kelahiran, orang-orang untuk kepentingan siapa akta
kematian dan sebagainya, sedangkan akta itu dibuat, Dalam pasal 52 ayat (1) UUJN
di bawah tangan contohnya adalah surat misalnya ditentukan bahwa notaris tidak
perjanjian sewa menyewa rumah, surat diperkenankan membuat akta untuk diri
perjanjian jual beli, dan sebagainya. sendiri, istri/suami, atau orang lain yang
Menurut pasal 1869 KUHPer suatu akta menpunyai hubungan kekeluargaan dengan
dibuat bukan oleh atau dihadapan pejabat notaris baik karena perkawinan maupun
umum, atau pejabat yang tidak berwenang hubungan darah dalam garis keturunan
menurut undang-undang itu, maka akta itu lurus ke bawah dan/atau ke atas tanpa
bukan akta otentik tapi dianggap sebagai pembatasan derajat, serta dalam garis ke
akta dibawah tangan, jika tanda tangani dan samping sampai dengan derajat ketiga,
16 18
Herlien Budiono, op.cit, hlm. 5. G.H.S. Lumban Tobing, Peraturan Jabatan
17
Hartanti Sulihandri dan Nisya Rifani, Prinsip- Notaris, Jakarta: Erlangga, 1996, hlm. 4.
Prinsip Dasar Profesi Notaris, Jakarta: Dunia
Cerdas, 2013, hlm.5.
115
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
19
Tan Thong Kie, Studi Notariat Beberapa Mata
Pelajaran dan Serba Serbi Praktek Notaris, Jakarta:
Ichtiar Baru Van Hoeve, 2007, hlm. 226-227.
116
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
Politik Hukum Kenotariatan Notaris abad ke-17 (tujuh belas) dengan oost indo
Dalam Perjalanannya Di Indonesia comagnie di Indonesia22. Pada tanggal 27
Politik hukum kenotariatan dari masa Agustus 1620 yaitu beberapa bulan setelah
kemasa semakin berkembang, jika ingin Jakarta dijadikan ibukota (tanggal 4 maret
menjadi seorang Notaris, sesuai dengan 1621 dinamakan Batavia) Melchior
aturan undang-undang jabatan notaris, Kerchen, sekretaris dan Collage Van
yang menyatakan bahwa seorang yang Schepeben di Jakarta diangkat menjadi
ingin menjadi notaris, harus terlebih dahulu notariat pertama di Indonesia. Adalah
harus mendapatkan atau menyandang gelar sangat menarik perhatian cara
Magister Kenotariatan. Hal ini merupakan pengangkatan waktu itu oleh karena
syarat mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar berbeda dengan pengangkatan Melchoir
lagi. Notaris sebagai pejabat umum yang Kerchen sebagai notaris sekaligus secara
berwenang untuk membuat akta autentik singkat dimuat suatu instruksi yang
dan memilki kewenangan lainnya menguraikan bidang pekerjaan dan
sebagaimana dimaksud dalam undang- wewenangnya yakni didalam menjalankan
undang ini atau berdasarkan undang- tugas jabatannya di kota Jakarta untuk
undang lainnya. Istilah pejabat umum kepentingan publik. Kepadanya ditugaskan
merupakan terjemahan dari istilah untuk menjalankan pekerjaanya itu sesuai
openbare ambtenaren yang terdapat dalam dengan sumpah setia yang diucapkannya
pasal 1 peraturan jabatan notaris dan pasal pada waktu pengangkatannya di hadapan
1868 KUHPerdata20. Baljuw di Kasteel Batavia (yang sekarang
Melihat lebih jauh politik hukum dikenal sebagai Gedung Departemen
kenotariatan, maka kita terlebih dahulu Keuangan Lapangan Benteng) dengan
melihat munculnya perkataan notaris kewajiban untuk mendaftarkan semua
berasal dari perkataan notarius, ialah nama dokumen dan akata yang dibuatnya 23.
yang sering digunakan pada zaman Pada tahun 1625 jabatan notaris
Romawi, istilah notarius diberikan kepada dipisahkan dari jabatan sekretaris college
orang-orang yang menjalankan pekerjaan van schepenen, yaitu dengan dikeluarkan
menulis. Nama notarius lambat laun instruksi untuk para notaris pada tanggal 16
rnempunyai arti berbeda dengan semula, Juni tahun 1625. Instruksi ini hanya terdiri
sehingga kira-kira pada abad ke-dua dari 10 (sepuluh) pasal, antara lain
sesudah masehi yang disebut dengan nama menetapkan bahwa notaris wajib
itu ialah mereka yang mengadakan merahasiakan segala sesuatu yang
pencatatan dengan tulisan cepat21. dipercayakan kepadanya dan tidak boleh
Notaris di Indonesia pada permulaan menyerahkan salinan-salinan dari akta akta
20
Istilah Openbare Ambtenaren yang terdapat Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita, 1983. Istilah
dalam Art. 1 Reglement op Het Notaris Ambt in Openbare Ambtenaren berdasarkan pemaparan
Nederlands Indie (Stbl. 1860: 3) diterjemahkan diatas, maka penulis mempunyai kesimpulan,
menjadi Pejabat Umum, lihat dalam: GHS. Lumban bahwa ini adalah istilah yang diartikan sebagai
Tobing, Op. Cit, hlm. 31, bandingkan dengan Istilah pejabat umum.
21
Openbare Ambtenaren yang terdapat dalam Pasal R. Soegono Notodisoerjo, Op.cit, hlm. 13.
22
1868 KUHPerdata diterjemahkan menjadi pejabat G.H.S. Lumban Tobing, Op.cit, hlm. 14.
23
umum, lihat dalam: R. Subekti dan R. Muchlis Fatahna, Op.cit, hlm. 258.
Tjitrosudibio, Kitab Undang- Undang Hukum
117
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
24 27
R. Soegono Notodisoerjo, Op.cit, hlm. 23. Habib Adjie, Op.cit, Hukum…, hlm. 27.
25 28
Ibid, hlm. 24-25. Ibid, hlm. 2.
26
G.H.S. Lumban Tobing, Op.cit, hlm. 3-4.
118
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
ada di Indonesia, harus meninggalkan ayat (1) Reglement op Het Notaris Ambt in
jabatannya29. Nederlands Indie (Stbl. 1860: 3) (pasal 1
Terjadilah kekosongan jabatan notaris huruf a Undang-Undang nomor 33 tahun
di Indonesia, untuk mengisi kekosongan 1954). Undang-Undang nomor 33 tahun
tersebut, sesuai dengan kewenangan yang 1954 juga sekaligus menegaskan
ada pada Menteri Kehakiman Republik berlakunya Reglement op Het Notaris Ambt
Indonesia Serikat dari tahun 1949 sampai in Nederlands Indie (Stbl. 1860: 3) sebagai
dengan tahun 1954 menetapkan dan Reglemen tentang Jabatan Notaris di
mengangkat “wakil notaris” untuk Indonesia (Pasal 1 huruf a) untuk notaris
menjalankan tugas jabatan notaris dan Indonesia31.
menerima protocol yang berasal dari Notaris yang masih berada di Indonesia
notaris yang berkewarganegaraan sampai dengan tahun 1954 merupakan
30
Belanda . notaris (berkewarganegaraan Belanda)
Tanggal 13 November 1954, yang diangkat oleh Gubernur Jenderal
Pemerintah Republik Indonesia (Gouverneur Generaal) berdasarkan pasal
mengeluarkan Undang-Undang nomor 33 3 Reglement op Het Notaris Ambt in
Tahun 1954 Tentang Wakil Notaris dan Nederlands Indie (Stbl. 1860: 3).
Wakil Notaris Sementara. Pasal 2 ayat (1) Ketentuan pengangkatan seorang pejabat
undang-undang tersebut menegaskan notaris oleh Gubernur Jenderal,
bahwa, dalam hal notaris tidak ada, Menteri berdasarkan Undang-Undang Nomor 33
Kehakiman dapat menunjuk seorang yang Tahun 1954 telah dicabut, yaitu tersebut
diwajibkan menjalankan pekerjaan- dalam pasal 2 ayat (3) dan juga
pekerjaan notaris. Mereka yang ditunjuk mencabut pasal 62, 62a dan 63 Reglement
dengan kewajiban seperti tersebut dalam op Het Notaris Ambt in Nederlands Indie
pasal ini disebut sebagai wakil notaris (Stbl. 1860:3)32.
(pasal 1 huruf c dan pasal 8 Undang- Setelah berjalan cukup lama notaris
Undang nomor 33 tahun 1954). berdiri di indonesia, dan diakui sebagai
Selanjutnya dalam pasal 2 ayat (2) pejabat yang berwenang membuat akta
disebutkan, sambil menunggu ketetapan sesuai dengan aturannya, maka untuk lebih
dari Menteri Kehakiman, Ketua Pengadilan mengutamakan lagi keberadaan pejabat
Negeri dapat menunjuk seorang untuk notaris pada tanggal 6 Oktober 2004,
sementara diwajibkan menjalankan diundangkanlah Undang-undang Nomor 30
pekerjaan-pekerjaan notaris. Mereka yang Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
ditunjuk dengan kewajiban seperti tersebut (UUJN). Kita bisa melihat politik hukum
dalam pasal ini disebut sebagai wakil kenotariatan selama berlakunya UUJN
notaris sementara (pasal 1 huruf d Undang- tersebut, paling tidak pernah dilakukan 2
Undang nomor 33 tahun 1954), sedangkan (dua) kali pengujian UUJN terhadap
yang disebut notaris adalah mereka yang Undang-Undang Dasar Negara Republik
diangkat berdasarkan ketentuan Pasal 2 Indonesia Tahun 1945 ke Mahkamah
29 32
Ibid. Muchlis Fatahna dan Joko Purwanto, Op.cit, hlm.
30
Ibid, hlm. 3. 258-256.
31
Ibid, hlm. 4.
119
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
Konstitusi. Pertama, Perkara Nomor 009- Kehormatan Notaris (MKN) dalam rangka
014/PUU-III/2005 pengujian atas Pasal 8 mengatur mekanisme pemeriksaan notaris
ayat (1) huruf b dan Pasal 8 ayat (2). Kedua, berkaitan dengan akta otentik yang
Perkara Nomor 49/PUU-X/2012 Pengujian dibuatnnya35.
Undang-Undang Pasal 66 ayat (1) UUJN. Dalam revisi UUJN yang telah disetujui
Walaupun Mahkamah Konstitusi menolak untuk disahkan di paripurna ini, ada politik
kedua permohonan tersebut, paling tidak hukum yang keliatan sekali menurut
membuktikan dinamisasi yang terjadi atas penulis, dimana ada beberapa hal baru yang
UUJN33. sangat penting, yaitu pertama,
Didalam perjalannya, peraturan jabatan “menjelmanya” kembali ketentuan pasal
notaris ini pun kembali dirubah demi yang mirip dengan ketentuan yang
menjamin konsitensi kinerja dari pejabat berbunyi “...dengan ijin Majelis Pengawas
notaris. Dalam Rapat Koordinasi Majelis Daerah” dalam pasal 66 ayat 1 UUJN
Pengawas Notaris (Rakor MPN) yang Nomor 30 tahun 2004 yang dianulir MK
dilansungkan di Bandung akhir Oktober beberapa waktu lalu, didalam ketentuan
tahun 2013, menghasilkan rekomendasi revisi, kewenangan ini bertransformasi ke
yang utamanya menyangkut penguatan bentuk apa yang dinamakan “Majelis
kelembagaan MPN ini. Khususnya Kehormatan Notaris” yang merupakan
berkaitan dengan dihilangkannya pasal 66 pintu masuk izin penegak hukum untuk
ayat 1 UUJN oleh putusan Mahkamah memanggil dan memeriksa notaris. Jika
Konstitusi 34 . Pasca keputusan MK No. nanti undang-undang ini disahkan maka
49/PUU-X/2012, PP INI terus melakukan penegak hukum, polisi, hakim dan jaksa,
usaha-usaha dalam penjagaan kerahasian kembali harus minta izin organisasi untuk
akta yang dibuat oleh notaris, antara lain memeriksa atau memanggil notaris untuk
penandatangan MoU dengan Kepolisian diminta keterangan. 36
Republik Indonesia, perihal tata cara Namun sangat disayangkan di dalam
pemanggilan notaris berkaitan dengan pasal 1 UUJN di dalam RUU tidak
keterangan akta hingga akhirnya disebutkan apa yang dimaksud dengan
melakukan melakukannya dengan stake Majerlis Kehornatan tersebut, seperti pasal
holder lainnya seperti kemenkunham 1 menjelaskan lembaga-lembaga lainnya
hingga tim perumus RUUJN mendapat antara lain majelis pengawas 37 . Mungkin
masukan dengan pembentukkan Majelis hal ini merupakan kealfaan dari para
33
Suharizal, “Sembilan Tahun Jabatan Notaris 36
Media Notaris, RUU Perubahan UU Jabatan
Pasca Pemberlakuan Undang-Undang 30 Tahun Notaris Disetujui - Ijin Memeriksa Notaris Muncul
2004; Quo Vadis?”, Makalah yang disampaiakan Lagi, lihat dalam:
pada konferensi Wilayah Ikatan Notaris Indonesia http://medianotaris.com/ruu_perubahan_uu_jabata
Sumatera Barat, Hotel Mercure Padang, 14 n_notaris_disetujui_berita346.html, diakses tanggal
Desember 2012. hlm. 1. 13 Oktober 2017.
34
Nur Ichwan, “Direkomendasikan Perlu Ada 37
Alwesius, Beberapa Catatan Berkaitan Dengan
Pengganti Pasal 66”, Majalah Renvoi, November, RUU Tentang Perubahan
2013, hlm. 39. Atas UUJN, lihat:
35
Syafran Sofyan, “PP INI Lakukan Sosialisasi http://alwesius.blogspot.com/2014/01/beberapa-
Menyeluruh-Empat Pasal Krusial UUJN Perubahan catatan-terhadap-uujn-yang-baru.html, diakses
Harus Dipahami”, Majalah Renvoi, Februari, 2014, tanggal 13 Oktober 2017.
hlm. 27.
120
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
perumus RUU, sehingga seolah-olah yang memang perlu diperkuat. Jika sistem
lembaga baru ini hanya merupakan suatu etika profesi berjalan dengan baik, tentu
tempelan belaka. Menurut Alwesius Pasal- kebutuhan untuk melakukan kriminalisasi
pasal tersebut tidak mengatur kewenangan terhadap profesi seperti notaris dapat
apa yang dimiliki oleh MKN. Karena diminimalkan40.
kewenangan MKN tidak diatur di dalam Pengaruh politik hukum dalam
undang-undang maka sangat sulit bagi lembaga kenotariatan sangatlah besar. Ini
MKN untuk menjalankan tugasnya kelak bisa lihat dari proses-proses pembentukkan
yang diatur berdasarkan Peraturan pejabat Notaris sejak zaman penjajahan
Menteri38. Belanda (atau negara Indonesia dahulunya
Pada 17 Januari 2014 akhirnya disebut Hindia Belanda), masa transisisi
Perubahan Undang-Undang Jabatan kemerdekaan Republik Indonesia, sampai
Notaris diundangkan dengan Undang- diundangkannya Undang-Undang Jabatan
Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Notaris dengan perubahan yang terbarunya.
Perubahan Undang-Undang Nomor 30 Itu semua untuk menjaga eksistensi Notaris
tahun 2004 tentang Undang-Undang dalam menjalannkan jabatannya, karena
Jabatan Notaris. Diundangkannnya UU notaris adalah pejabat yang turut serta
Perubahan UUJN tersebut maka ketentuan menjamin dari tujuan hukum, yaitu
yang diatur di dalam UU tersebut telah kepastian, keadilan dan kemanfaatan.
berlaku dan mengikat khususnya bagi para
notaris. Tata Cara Pengangkatan dan
Posisi politik hukum kenotariatan bisa Pemberhentian Notaris Pasca
kita lihat disini, Dalam Perubahan Undang- Perubahan UUJN
Undang Jabatan Notaris, terkhususnya Notaris adalah orang yang mendapat kuasa
pengaturan terhadap lembaga MKN sendiri dari pemerintah (dalam hal ini adalah kuasa
masih terjadi pasal-pasal yang tumpang dari Departemen kehakiman) untuk
tindih antara Majelis Kehormatan dengan mengesahkan dan menyaksikan berbagai
MPN. Jika dilihat dalam pasal-pasalnya suarat perjanjian, surat wasiat, akta dan
ada yang menyebutkan itu kewenangan sebagainya. Notaris sebagai pengemban
Majelis Kehormatan tetapi di pasal lain profesi adalah orang yang memiliki
menjadi Kewenangan MPN. Kewenangan keilmuan dan keahlian dalam bidang ilmu
ini seharusnya diperjelas agar tidak ada ada hukum dan kenotariatan, sehingga mampu
tumpang tindih kewenagan 39 . Menurut memenuhi kebutuhan masyarakat yang
Jilmly Ashiddiqie, pengaturan baru itu memerlukan pelayanan, maka dari pada itu
dapat dinilai lebih baik karena secara pribadi notaris bertanggung jawab
mengaitkannya dengan sistem etika profesi atas mutu jasa yang diberikannya. Sebagai
38
Alwesius, Beberapa Catatan Terhadap UUJN 39
Zukkifli Harahap, “Majelis Kehormatan Idealnya
Baru- Beberapa Catatan Terhadap Berkaitan Berjenjang”, Majalah Renvoi, Februari, 2014, hlm.
Dengan Beberapa Ketentuan Dalam UUNJN Dan 7
40
Perubahannya (Revisi), lihat dalam: Jimly Ashiddiqie, Pendapat Jimly Mengenai
http://alwesius.blogspot.com/2014/01/beberapa- Majelis Kehormatan Notaris, lihat dalam:
catatan-terhadap-uujn-yang-baru.html, diakses http://www.jimly.com/tanyajawab?page=8, diakses
tanggal 13 Oktober 2017. tanggal 13 Oktober 2017.
121
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
pegemban misi pelayanan, profesi notaris sesuai dengan ketentuan dalam pasal 3
terikat dengan etik notaris yang merupakan perubahan UUJN, yang menyatakan bahwa
penghormatan martabat manusia pada yang dapat diangkat menjadi notaris
umumnya dan martabat notaris khususnya, adalah: a) warga negara Indonesia; b)
maka dari itu pengemban profesi notaris bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c)
mempunyai ciri-ciri mandiri dan tidak berumur paling sedikit 27 (dua puluh tujuh)
memihak, tidak terpacu dengan pamrih, tahun; d) sehat jasmani dan rohani yang
selalu rasionalitas dalam arti mengacu pada dinyatakan dengan surat keterangan sehat
kebenaran yang objektif, spesialitas dari dokter dan psikiater; e) berijazah
fungsional serta solidaritas antar sesama sarjana hukum dan lulusan jenjang strata
rekan seprofesi 41 . Jabatan profesi notaris dua kenotariatan; f) telah menjalani
merupakan profesi yang menjalankan tugas magang atau nyata-nyata telah bekerja
sebagian kekuasaan negara khususnya di sebagai karyawan notaris dalam waktu
bidang hukum privat, di samping itu juga paling singkat 24 (dua puluh empat) bulan
mempunyai peranan penting dalam berturut-turut pada kantor notaris atas
pembuatan akta autentik yang mempunyai prakarsa sendiri atau atas rekomendasi
kekuatan pembuktian paling sempurna. organisasi notaris setelah lulus strata dua
Jabatan profesi notaris merupakan jabatan kenotariatan; g) tidak berstatus sebagai
kepercayaan, maka dari itu seorang notaris pegawai negeri, pejabat negara, advokat,
harus mempunyai perilaku baik yang atau tidak sedang memangku jabatan lain
dijamin oleh undang-undang, sedangkan yang oleh undang- undang dilarang untuk
undang-undang telah mengamanatkan pada dirangkap dengan jabatan notaris; dan h)
perkumpulan untuk menetapkan kode etik tidak pernah dijatuhi pidana penjara
profesi notaris. Perilaku notaris yang baik berdasarkan putusan pengadilan yang telah
adalah perilaku yang berlandaskan pada memperoleh kekuatan hukum tetap karena
kode etik profesi notaris, dengan demikian melakukan tindak pidana yang diancam
kode etik profesi notaris harus mengatur dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau
hal-hal yang harus ditaati oleh seorang lebih.
notaris, dalam menjalankan jabatannya dan Setelah persyaratan untuk diangkatnya
juga di luar jabatannya. menjadi notaris telah terpenuhi, maka
Sejak berlakunya UUJN maka notaris sebelum menjalankan jabatan wajib
berada di bawah kewenangan Menteri mengucapkan sumpah/janji menurut
Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka dari agamanya di hadapan menteri atau pejabat
itu yang dapat mengangkat dan yang ditunjuk oleh menteri hukum dan hak
memberhentikan notaris adalah asasi manusia. Pengucapan sumpah atau
kewenangan dari Menteri Hukum dan Hak janji tersebut dilakukan paling lambat 60
Asasi Manusia. Untuk dapat diangkatnya hari. Jika tidak terpenuhi maka keputusan
seseorang menjadi seorang notaris harus pengangkatan sebagai notaris dapat
memenuhi persyaratan tertentu. Hal ini dibatalkan oleh menteri.
41
M. Agus Santoso, Hukum Moral dan Keadilan
Sebuah Kajian Filsafat Hukum, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012, hlm 113.
122
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 7 proses pailit atau penundaan kewajiban
perubahan UUJN dinyatakan bahwa dalam pembayaran utang; b) berada di bawah
jangka waktu paling lambat 60 (enam pengampuan; c) melakukan perbuatan
puluh) hari terhitung sejak tanggal tercela; d0 melakukan pelanggaran
pengambilan sumpah/janji jabatan notaris, terhadap kewajiban dan larangan jabatan
yang bersangkutan wajib: a) menjalankan serta kode etik notaris; atau e) sedang
jabatannya dengan nyata; b) menjalani masa penahanan.
menyampaikan berita acara sumpah/janji Sejalan dengan ketentuan pasal 8 dan
jabatan notaris kepada Menteri, Organisasi pasal 9 diatas maka notaris dapat
Notaris, dan MPD; dan c) menyampaikan diberhentikan dengan tidak hormat dari
alamat kantor, contoh tanda tangan, dan jabatannya oleh menteri atas usul MPP
paraf, serta teraan cap atau stempel jabatan apabila:42 a)Dinyatakan pailit berdasarkan
notaris berwarna merah kepada menteri dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
pejabat lain yang bertanggung jawab di ketentuan hukum tetap; b) Berada dibaah
bidang pertanahan, Organisasi Notaris, pengampuan secara terus menerus lebih
Ketua Pengadilan Negeri, Majelis dari 3 (tiga) tahun; c) Melakukan perbuatan
Pengawas Daerah, serta Bupati/Walikota di yang merendahkan kehormatan dan
tempat notaris diangkat. martabat notaris, dan d) Melakukan
Sehubungan dengan ketentuan pasal 7 pelanggaran berat terhadap kewajiban dan
perubahan UUJN tersebut maka notaris larangan jabatan.
sebagai pejabat umum atau organisasi
profesi dalam menjalankan tugasnya, dapat Hak, Kewajiban dan Larangan Notaris
berhenti atau diberhentikan karena alasan- Pasca Perubahan UUJN
alasan tertentu. Di dalam pasal 8 ayat (1) Otoritas notaris diberikan oleh undang-
perubahan UUJN dinyatakn bahwa notaris undang untuk pelayanan kepentingan
berhenti atau diberhentikan dari jabatannya publik, bukan untuk kepentingan diri
dengan hormat, karena: a) meninggal pribadi notaris. Oleh karena itu kewajiban-
dunia; b) telah berumur 65 (enam puluh kewajiban yang diemban notaris adalah
lima) tahun; c) permintaan sendiri; d) tidak kewajiban jabatan (ambtsplicht)43. Notaris
mampu secara rohani dan/atau jasmani wajib melakukan perintah tugas jabatannya
untuk melaksanakan tugas jabatan notaris itu, sesuai dengan isi sumpah pada waktu
secara terus menerus lebih dari 3 (tiga) hendak memangku jabatan notaris. Batasan
tahun; dan e) Merangkap jabatan seorang notaris dikatakan mengabaikan
sebagaimana yang diatur dalam pasal 3 tugas atau kewajiban jabatan, apabila
huruf g. notaris tidak melakukan perintah imperatif
Sementara itu dalam kaitannya dengan undang-undang yang dibebankan
44
ketentuan pasal 9 ayat (1) perubahan UUJN kepadanya .
diatas, maka notaris dapat diberhentikan Di dalam melaksanakan tugasnya
sementara dari jabatannya karena: a) dalam sebagai seorang pejabat notaris, notaris
42 44
Laurensius Arliman S, Op.cit, hlm. 56. Abdul Ghofur Anshori, Lembaga Kenotariatan
43
Ibid, hlm. 58. Indonesia Perspektif Hukum dan Etika, Yogyakarta:
UII Press, 2009, hlm. 177.
123
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
tidak pernah lepas dari hak, kewajiban serta dibayar atau tidak diterimanya surat
larangan. Adapun hak, kewajiban serta berharga (pasal 16 ayat (1) huruf h); k)
larangan notaris akan diuraikian dibawah membuat daftar akta yang berkenaan
ini. Hak dari seorang Notaris berupa: a) hak dengan wasiat menurut urutan waktu
untuk cuti (pasal 25); b) hak untuk pembuatan akta tiap bulan (pasal 16 ayat
mendapat honorarium (Pasal 36), dan c) (1) huruf i); l) mengirimkan daftar akta ke
hak ingkar (pasal 4, jo Pasal 16 huruf e jo daftar pusat wasiat departemen dalam
Pasal 54). waktu 5 (lima) hari pada minggu pertama
Sedangkan Kewajiban notaris meliputi tiap bulan berikutnya (pasal 16 ayat (1)
sebagai berikut: 45 a) mengucapkan huruf j); m) mencatat dalam repertorium
sumpah/janji sebelum menjalankan tanggal pengiriman daftar wasiat pada
jabatannya (pasal 4 ayat (1); b) wajib setiap akhir bulan (pasal 16 ayat (1) huruf
menjalankan jabatan secara nyata, k); n) mempunyai cap/stempel yang
menyampaikan berita acara sumpah atau memuat lambang negara republik
janji jabatan, alamat kantor, contoh tanda indonesia dan pada ruang yang
tangan dan paraf serta teraan cap/stempel melingkarinya dituliskan nama, jabatan,
jabatan notaris (pasal 7); c) bertindak jujur, dan tempat kedudukan yang bersangkutan
bijaksana, mandiri, tidak berpihak; dan (pasal 16 ayat (1) huruf l); o) membacakan
menjaga kepentingan pihak yang terkait akta di hadapan penghadap (pasal 16 ayat
dalam perbuatan hukum (pasal 16 ayat (1) (1) huruf m); p) menerima magang calon
huruf a); d) membuat akta dalam bentuk notaris (pasal 16 ayat (1) huruf n); q)
minuta akta dan menyimpannya sebagai berkantor di tempat kedudukannya (pasal
bagian dari protokol notaris (pasal 16 ayat 19 ayat (1), dan r) wajib memberikan jasa
(1) huruf b); e) melekatkan surat dan hukum kepada orang yang tidak mampu
dokumen serta sidik jari pengahadap pada (pasal 37).
minuta akta (pasal 16 ayat (1) huruf c); f) Larangan yang harus dipatuhi dan tidak
mengeluarkan grosse akta, salinan akta, boleh dilanggar oleh notaris menurut pasal
atau kutipan. akta, berdasarkan minuta akta 17 perubahan UUJN, yaitu: a) menjalankan
(pasal 16 ayat (1) huruf d); g) memberikan jabatan di luar wilayah jabatannya; b)
pelayanan sesuai dengan ketentuan meninggalkan wilayah jabatannya lebih
perundang-undangan (pasal 16 ayat (1) dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa
huruf e); h) merahasiakan segala sesuatu alasan yang sah; c) merangkap sebagai
mengenai akta yang dibuatnya dan segala pegawai negeri; d) merangkap jabatan
keterangan yang diperoleh guna pembuatan sebagai pejabat negara; e) merangkap
akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, jabatan sebagai Advokat; f) merangkap
kecuali undang-undang menentukan lain jabatan sebagai pemimpin atau pegawai
(pasal 16 ayat (1) huruf f); i) menjilid akta Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
(pasal 16 ayat (1) huruf g); j) membuat Milik Daerah atau Badan Usaha Swasta; g)
daftar dari akta protes terhadap tidak merangkap jabatan sebagai Pejabat
45
Habib Adjie, Aspek Pertanggung Jawaban
Notaris Dalam Pembuatan Akta, Bandung: Mandar
Maju, 2011, hlm. 91-92.
124
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
Pembuat Akta Tanah dan/atau; h) Pejabat berdampak pada tata cara pengangkatan
Lelang Kelas II di luar tempat kedudukan dan pemberhentian notaris, serta hak,
notaris; i) menjadi Notaris Pengganti; atau kewajiban dan larangan notaris. Banyak
j) melakukan pekerjaan lain yang perubahan yang terjadi akibat Perubahan
bertentangan dengan norma agama, UUJN, terhadap Notaris dalam
kesusilaan, atau kepatutan yang dapat menjalankan jabatannya dalam bidang
mempengaruhi kehormatan dan martabat kenotariatan.
jabatan notaris.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP Buku
Notaris adalah pejabat umum yang Abdul Ghofur Anshori, Lembaga
memiliki kewenangan untuk membuat akta Kenotariatan Indonesia Perspektif
otentik dan memiliki kewenangan lainnya Hukum dan Etika, Yogyakarta: UII
Press, 2009.
sebagaimana dimaksud dalam undang-
G.H.S. Lumban Tobing, Peraturan
undang jabatan notaris atau berdasarkan Jabatan Notaris, Jakarta: Erlangga,
undang- undang lain yang mengaturnya. 1996.
Artinya bahwa akta notaris itu berkaitan Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia
secara langsung dengan nilai martabat para (Tafsir Tematik Terhadap Undang-
pihak yang berjanji. Janji-janji yang telah Undang Jabatan Nomor 30 Tahun
dinyatakan dalam akta merupakan 2004 Tentang Jabatan Notaris),
Bandung: Refika Aditama, 2009.
cerminan dari kehendak niat tulus yang
_________, Aspek Pertanggung Jawaban
disampaikan oleh para pihak. Notaris lahir Notaris Dalam Pembuatan Akta,
akibat dari kebutuhan hukum dalam Bandung: Mandar Maju, 2011.
masyarakat dapat dilihat dengan semakin Hafied Cangara, Komunikasi Politik
banyaknya bentuk perjanjian yang (Konsep, Teori dan Strategi), Jakarta:
dituangkan dalam suatu akta notaris. Raja Grafindo Pers, 2009.
Politik Hukum sangat mempengaruhi Hartanti Sulihandri dan Nisya Rifani,
Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris,
eksistensi dari jabatan Notaris. Hal ini bisa Jakarta: Dunia Cerdas, 2013.
kita lihat dari regulasi-regulasi yang selama Herlien Budiono, Kumpulan Tulisan
ini keluar untuk mengatur jabatan Notaris Hukum Perdata di Bidang
dalam menjalankan jabatannya. Dengan Kenotariatan, Bandung: Citra Aditya
semakin dikuatkannya eksistensi jabatan Bakti, 2008.
Notaris, maka akan membawa dampak I.P.M Ranuhandoko, Terminologi Hukum-
Inggris Indonesia, Jakarta: Sinar
yang lebih baik dalam menjalankan tugas
Grafika, 2008.
jabatan Notaris. Perjalanan panjang politik Laurensius Arliman S, Notaris dan
hukum kenotariatan di mulai semenjak Penegakan Hukum Oleh Hakim,
Belanda datang ke Indonesia di zaman Yogjakarta: Budi Utama, 2015.
sebelum kemerdekaan sampai dengan Moh. Machfud MD, Politik Hukum di
tahun 2014, dengan disahkannya Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers,
Perubahan Undang-Undang Jabatan 2012.
Muchlis Fatahna, et.al, Notaris Bicara Soal
Notaris, banyak dinamika dan lika-liku di
Kenegaraan, Jakarta: Watampone
dalam perjalanan jabatan notaris, dan itu Pers, 2003.
125
Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi
Volume 9 Nomor 2 April 2018
126