Anda di halaman 1dari 9

PENEGASAN PEMINDAHAN

DAN PENGOPERAN HAK (CESSIE)

Nomor : ...........

Pada hari ini, hari

Tanggal

Pukul ...........................................WIB

(.....................Waktu Indonesia bagian Barat).

menghadap di hadapan saya, ...........Sarjana Hukum,

Notaris di .................... dengan dihadiri oleh

saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut

pada bahagian akhir akta ini.


1.

-Untuk selanjutnya disebut juga “Pihak Pertama".

2.

-Untuk selanjutnya disebut juga "Pihak Kedua”.

Masing-masing penghadap dikenalkan kepada saya, Notaris

oleh kawan penghadap lainnya dan seorang saksi pengenal

yang turut hadir dengan adanya saksi-saksi akta sama

dan yang turut menjainin tentang kebenaran isi akta ini

dengan turut menandatangani akta ini serta menerangkan

bernama:

Para penghadap dengan bertindak sebagaimana tersebut

diatas menerangkan didalam akta ini terlebih dahulu:


-bahwa pihak-pihak telah mengetahui benar dan telah

pula menyetujui sepeiuihnya lenlang status, keadaan.

Ciri-ciri, lokasi dan riwayat tanahnya yang akan

tersebut, berikut segala sesuatunya yang berada

diatasnya serta advies planningnya;

-bahwa atas dasar hal-hal tersebut telah diadakan

pemindahan dan pengoperan atau "cessie" hak tanahnya

dengan penuh kesadaran dan tanggung jawabnya,

berdasarkan "kwitansi" bermeterai cukup, tertanggal

tigapuluh satu Mei seribu sembilanratus sembilanpuluh

empat (31-5-1994). yang telah dilekatkan pada minuta


akta ini;

-bahwa atas terpenuhinya pasal 1313 dan berikutnya

pasal 1320 dan berikutnya, terutama pasal 1337, dengan

memperhatikan pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata Indonesia, maka "cessie" tanahnya atas pasal

1902 selaku "Permulaan Pembuktian" tersebut oleh pihak-

pihak dikehendaki untuk dituangkan didalam sesuatu

bentuk otentik/resmi, berdasarkan pasal 1868, juncto

pasal 1870 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Indonesia, Khususnya untuk keperluan alat pembuktian

yang sah dan sempurna (volledig bewijsmiddel), sewaktu-

waktu hal ini dibutuhkannya dikemudian hari.

-Sehubungan dengan segala sesuatunya yang telah

diuraikan diatas, maka selanjutnya para penghadap

dengan bertindak sebagaimana tersebut diatas

menerangkan dengan menegaskan, didalam akta ini atas

pasal 1868, juncto pasal 1870 dari Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata Indonesia sebagai alat pembuktian yang

sah dan sempurna (volledig bewijsmiddel) sesuai dengan


pasal 7 juncto pasal 1 dari Reglemen Jabatan Notaris

dalam S. 1860-3, bahwa Pihak Pertama telah memindahkan

dan menyerahkan (cessie) kepada Pihak Kedua, demikian

Pihak Kedua telah menerima pemindahan dan penyerahan

dari Pihak Pertama, dengan tidak mengurangi izin dari

pihak yang berwajib, berupa:

-Segala hak-hak, hak-hak utama (perioritas),

kepentingan-kepentingan serta tuntutan-tuntutan menurut

hukum (rechtsvorderingen) Pihak Pertama atas sebidang

tanah Usaha seluas kurang lebih 128 M" (sera'tus

duapuluh delapan meter persegi) yang diperoleh Pihak


Pertama dari ..........bin .......berdasarkan "SURAT

PENGIBAHAN/PENYERAHAN TANAH USAHA" dibuat dibawah

tangan, bermeterai dan dengan saksi-saksi yang cukup,

tertanggal duapuluh enam Nopember seribu sembilanratus

tujuhpuluh empal (26 11-1974) yang telah didaftarkan

pada Kantor Notaris......

Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, tertanggal sembilan

Deseinber seribu sembilanratus tujuhpuluh empat (9-12-

1974), dibawah nomor 0344/1974 yang aslinya telah

diperlihatkan kepada saya, Notaris, dan foto copynya

dilekatkan pada minuta akta ini, sebidang tanah yang

dimaksud diatas adalah merupakan sebagian dari sebidang

tanah seluas kurang lebih 257 M: (duaratus limapuluh

tujuh meter persegi) sebagaimana diuraikan dalam Kartu

Tanah yang dikeluarkan oleh "Jawatan Pekerjaan Umum -

Bagian Urusan Tanah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya"

tertanggal duapuluh satu Juni seribu sembilanratus

enampuluh lima (21-6-1965) dibawah nomor Agg.79/Mtc/65,

nomor Usaha 23 I, tercatat atas


nama..................., Surat mana foto copynya telah

diperlihatkan kepada saya, Notaris, sebidang tanah yang

dioperkan tersebut dan lain berbatasan disebelah:

UTARA : dengan rumah bapak SASTRO;

TIMUR : dengan rumah bapak TOJIB;

SELATAN : dengan gang;

BARAT : dengan rumah TAJ ERI;

serta yang selanjutnya terletak di:

PROPINSI : DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA;

WILAYAH : JAKARTA SELATAN;

KECAMATAN : SETIABUDI;
KELURAHAN : MENTENG ATAS;

-setempat dikenal sebagai Jalan Muria Dalam, Gang II

Nomor 15, Rukun Tetangga 002/Rukun Warga 002;

-demikian pula yang dimaksud hak penggantinya, maupun

hak apapun juga yang ada pada dan dapat dijalankan

dan/atau yang dapat diperoleh Pihak Pertama atas

sebidang tanah yang dimaksud dari yang berwajib, baik

sekarang maupun dikemudian hari terutama hak dan izin

untuk pakai, pergunakan serta membangun gedung

diatasnya;

-yang demikian itu berikul segala sesuatu yang ada,

ditanam, ditempatkan serta yang dibangun atau didirikan

diatas sebidang tanali tersebut. terutama sebuah

bangunan rumah tempat tinggal beserta turutan-

lurutannya terbuat dari atap genteng, dinding tembok,

lantai ubin, diperlengkapi dengan aliran listrik PLN

sebesar 450 (empat-ratus limapuluh) Watt dan pompa air

merek Dragon, selanjutnya termasuk segala apa yang

menurut sifatnya, peruntukkannya, penggunaannya atau


yang menurut Undang-Undang dapat dianggap sebagai

benda/harta tetap.

-Pemindahan dan penyerahan hak ini telah terjadi dengan

harga Rp. ......................

jumlah uang mana telah diterima oleh Pihak Pertama dari

Pihak Kedua dengan penuh dan cukup berdasarkan

"kwitansi" bermeterai cukup, tertanggal tigapuluh satu

Mei seribu sembilanratus senibilanpuluh empat (31-5-

1994) yang dilekatkan pada minuta akta ini, demikian

untuk penerimaan uang mana surat akta ini dapat juga

dipergunakan sebagai tanda penerimaan yang sah.


-Selanjutnya pemindahan dan penyerahan hak ini yang

telah dilangsungkan dan diterima baik tersebut,

sekarang dengan akta ini ditegaskan dengan

dituangkannya di dalam bentuk otentik/resmi sesuai

pasal 1668 juncto pasal 1870 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata Indonesia, dengan mengingat pasal 7 Peraturan

Jabatan Notaris dalam S. 1860-3, khususnya untuk

keperluan alat pembuktian yang sah dan sempurna

(volledig bewijsmiddel), dengan memakai syarat-syarat

dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

-Apa yang dipindahkan dan diserahkan dengan akta ini,

mulai hari ini secara resmi menjadi hak dan tanggungan

Pihak Kedua dan mulai hari ini pula secara resmi segala

keuntungan yang didapat atau segala kerugian yang

diderita dengan apa yang dipindahkan dan diserahkan

tadi menjadi tanggungan dan kerugian Pihak Kedua.

Pasal 2

-Pihak Kedua menerima apa yang dipindahkan dan


diserahkan dengan akta ini, menurut keadaan sebagaimana

Pihak Kedua telah mendapatnya pada hari ini, secara

resmi dengan membehaskan Pihak Pertama dari segala

tuntutan mengenai cacat-cacat. baik yang kelihatan

maupun yang tidak terlihat.

Pasal 3

-Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tentang benar

adanya hak-hak yang dipindahkan dan diserahkan dengan

akta ini, dan bahwa hak-hak itu belum dipindahkan dan

diserahkan kepada pihak lain, tidak dikenakan sitaan

dan tidak diberati dengan beban-beban apapun juga,


karenanya Pihak Kedua dibebaskan oleh Pihak Pertama

dari segala tuntutan pihak lain mengenai hal-hal

tersebut.

Pasal 4

Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua pula, baik sekarang

maupun dikemudian hari, Pihak Kedua tidak akan mendapat

tuntutan dari siapapun juga, yang menyatakan mernpunyai

hak terlebih dahulu atas apa yang dipindahkan dan

diserahkan itu, karena itu Pihak Pertama membebaskan

Pihak Kedua dari segala tuntutan mengenai hal tersebut.

Pasal 5

- Ongkos akta dan biaya-biaya lainnya yang mungkin ada

dan yang berhubungan dengan pembuatan akta ini, adalah

menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh Pihak

Pertama.

-Tunggakan-tunggakan pajak dan beban-beban lainnya yang

mungkin ada, yang berhubungan dengan apa yang

dipindahkan dan diserahkan dengan akta ini sampai hari

ini tetap menjadi tanggungan dan harus dibayar oleh


Pihak Pertama, sedang yang terhutang sesudahnya adalah

tanggungan dan harus dibayar dan pikul oleh Pihak

Kedua.

Pasal 6

-Pihak Pertama dengan ini memberi hak dan kuasa penuh

kepada Pihak kedua dan baik bersama-sama maupun masing-

masing, dengan baik untuk niemindahkan kekuasaan itu

(liak substitusi) dan menarik kembali pemindahan

kekuasaan itu, untuk mendapatkan sekurang-kurangnya hak

dan izin pemakaian atau hak sewa niaupun Hak Guna

Bangunan atas apa yang dipindahkan dan diserahkan


dengan akta ini ataupun hak penggantinya, memohon

sesuatu hak apapun yang niungkin didapatnya dengan izin

untuk membangun gedung perumahan diatasnya, selanjutnya

untuk niembalik namakan hak tanahnya menurut ketentuan-

ketentuan dan peraturan-peraturan yang berwajib, atas

nania Pihak Pertama terlebih daliulu untuk kemudian

didaftarkan atas nama Pihak Kedua, niaupun langsung

atas nama Pihak Kedua sendiri, menghadap dimana perlu,

niemberikan/nienerima keterangan-keterangan serta

menandatangani semua surat-surat yang diperlukan,

termasuk formulir-fonnulir, akta-akta dan dokumen-

dokumen yang ada hubungan dengan tanahnya atau dengan

singkat untuk me-laksanakan dan melakukan segala

tindakan-tindakan yang dipandang baik, perlu dan

berguna, tidak ada yang dikecualikan guna menyelesaikan

persoalan hak tanahnya.

-Selama hak atas tanah belum dibalik nama dan/atau

Sertipikat hak atas tanahnya belum dapat diperoleh

Pihak Kedua karena alasan apapun juga, maka Pihak Kedua


dengan ini diberi kuasa penuh oleh Pihak Peitama untuk

dan berhak melakukan segala tindakan-tindakan tanpa

pengecualian yang dapat dilakukan atau harus dapat

dilakukan oleh Pihak Pertama sendiri.

-Jika didalam suatu kasus masih diragukan, masih perlu

atau tidak lagi diperlukan adanya sesuatu kuasa khusus

tersendiri, maka kuasa tersebut dalam pasal ini

dimaksudkan untuk mencakup segala kuasa khusus tadi,

secara kata demi kata.

Pasal 7

-Kekuasaan yang diberikan dalam akta ini merupakan


kuasa yang tidak dapat dicabut kembali/ditarik kembali

dan tidak akan berakhir karena alasan alasan yang

tercantum dalam pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata Indonesia, serta merupakan bagian yang tidak

dapat dipisah-pisahkan dari perjanjian ini, yang mana

dengan tidak adanya kuasa ini perjanjian tersebut

niscaya tidak dilangsungkan.

-Selanjutnya Pihak Pertama wajib dan dengan ini

mengikat diri untuk seberapa masih dianggapnya

diperlukan didalam sesuatu akta tersendiri, memberikan

kuasa khusus kepada Pihak Kedua bagi keperluan apapun

juga, yang ada hubungan dengan tanahnya.

Pasal 8

-Tentang perjanjian ini dan segala akibat-akibatnya,

kedua belah pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan

seuinumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta

di Jakarta

DEMIKIANLAH AKTA INI

-Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di CIREBON,


pada hari dan tanggal tersebut pada awal akta ini,

dengan dihadiri oleh Tuan HUSINO dan Tuan ALEXANDER,

Sarjana Hukum, keduanya pegawai Kantor Notaris,

bertempat tinggal di CIREBON, sebagai-saksi-saksi.

-Segera setelah akta ini saya. Notaris bacakan kepada

para penghadap dan saksi-saksi, maka akta ini

ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan

saya, Notaris.

-Dilangsungkan dengan tiga coretan

-Asli akta ini telah ditandatangani dengan sempurna.

-Diberikan sebagai SALINAN yang sama bunyinya.

Anda mungkin juga menyukai