Anda di halaman 1dari 16

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

1. Cara Dan Syarat Pemindahan Hak Atas Saham


Pemindahan Hak Atas Saham dapat dilakukan melalui cara Jual Beli Saham, maupun
cara pemindahan hak lainnya seperti Hibah atau Tukar Menukar.
Pada prinsipnya sesuai ketentuan UUPT, pemindahan Hak atas saham dapat dilakukan
tanpa harus ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham lainnya, karyawan
atau harus dengan persetjuan organ Perseroan (RIPS/Dewan Komisaris/Direksi
Perseroan).
Namun demikian di dalam Anggaran Dasar Perseroan dapat diatur persyaratan
mengenai pemindahan hak atas saham. Sehubungan dengan hal tersebut Pasal 57 ayat
(1) UUPT menentukan :
“Dalam anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan hak atas
saham, yaitu :
a. Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham klasifikasi tertentu
atau pemegang saham lainnya;
b. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Organ Perseroan;
dan/atau
c. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahilu dari instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Cara dan Syarat Pemindahan Hak Atas Saham

Dalam hal Anggaran Dasar mengharuskan pemegang saham menawarkan


terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham klasifikasi tertentu
atau pemegang saham lainnya, maka Pasal 58 UUPT menentukan bahwa :
(1) Dalam hal anggaran dasar mengharuskan pemegang saham penjual
menaarkan terlebih dahulu sahamnya kepada pemegang saham klasifikasi
tertentu atau pemegang saham lainnya, dan dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan ternyata
pemegang saham tersebut tidak membeli, pemegang saham penjual
dapat menawarkan dan menjual sahamnya kepada pihak ketiga.
(2) Setiap pemegang saham penjual yang diharuskan menawarkan sahamnya
sebagaimana dimaksud padaayat (1) berhak menarik kembali penawaran
tersebut, setelah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Kewajiban menawarkan kepada pemegang saham klasifikasi tertentu atau
pemegang saham lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku
1 (satu) kali.
1. Cara dan Syarat Pemindahan Hak Atas Saham
Dalam hal anggaran dasar Perseroan menentukan bahwa pemindahan hak
atas saham wajib memperoleh persetujuan Organ Perseroan, Pasal 59
UUPT menentukan bahwa :
(1). Pemberian persetujuan pemindahan hak atas saham yang memerlukan
persetujuan Organ Perseroan atau penolakannya harus diberikan
secara tertulis dalam jangka waktu paling lama 90 (sembila puluh hari)
terhitung sejak tanggal Organ Perseroan menerima permintaan
persetujuan pemindahan hak tersebut.
(2). Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah
lewat dan Organ Perseron tidak memberikan pernyataan tertulis, Organ
Perseroan dianggap menyetujui pemindahan hak atas saham tersebut.
(3). Dalam hal pemindahan hak atas saham disetujui oleh Organ Perseroan,
pemindahan hak harus dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 56 dan dilakukan dalam jangka waktu paling lama
90 (sembila puluh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan diberikan.
2. Bunyi Ketentuan Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan
Syarat Pemindahan Hak Atas Saham

a. Pemegang Saham Penjual Wajib Menawarkan


terlebih dahulu sahamnya kepada Pemegang
Saham Klasifikasi Tertentu atau Pemegang Saham
Lain.
Apabila para pendiri atau pemegang saham
menghendaki untuk pemindahan hak atas saham
tersebut harus ditawarkan terlebih dahulu kepada
pemegang saham lainnya dan tanpa ada syarat lainnya
maka ketentuan Pasal 7 Anggaran Dasar Perseroan
tersebut berbunyi sebagai berikut :
a. Pemegang Saham Penjual Wajib Menawarkan terlebih dahulu sahamnya
kepada Pemegang Saham Klasifikasi Tertentu atau Pemegang Saham Lain.

Pasal 7
1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang
ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan
atau kuasanya yang sah.
2. Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham, harus
menawarkan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham lain dengan
menyebutkan harga serta persyaratan penjualan dan memberitahukan kepada
Direksi secara tertulis tentang penawaran tersebut.
3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang
berwenang, jika peraturan perundang-undangan mensyratkan hal tersebut.
4. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi menjadi
milik Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia, maka dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun, Orang atau Badan Hukum yang bersangkutan
wajib memindahkan hak atas sahamnya kepada Warga Negara Indonesia atau
Badan Hukum Indonesia, sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
Catatan
• Di dalam ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan juga
dapat diatur secara lebih rinci mengenai jawaban
pemegang saham atas penawaran tersebut, yang
meliputi jangka waktu pemberian jawaban atas
penawaran tersebut, bagaimana apabila dalam
jangka waktu tersebut tidak menjawab dan
bagaimana cara jawaban tersebut diberikan. Namun
demikian apabila hal-hal tersebut tidak di atur di
dalam Anggaran Dasar Perseroan, maka berlaku
ketentuan yang diatur di dalam Pasal 58 UUPT.
b. Pemindahan Hak Atas Saham TANPA Persetujuan
RUPS/Dewan Komisaris/Direksi Perseroan

• Apabila para pendiri atau pemegang saham


menghendaki untuk pemindahan hak atas
saham tersebut TIDAK MEMERLUKAN
PERSETUJUAN dari Para pemegang saham lain
dan syarat lainnya maka ketentuan Pasal 7
Anggaran Dasar Perseroan tersebut berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 7
1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta
pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan
dan yang menerima pemindahan atau kuasanya yang sah.
2. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari
instansi yang berwenang, jika peraturan perundang-undangan
mensyaratkan hal tersebut.
3. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham
tidak lagi menjadi milik Warga Negara Indonesia atau Badan
Hukum Indonesia, maka dalam jangka waktu 1 (satu) tahun,
Orang atau Badan Hukum yang bersangkutan wajib
memindahkan hak atas sahamnya kepada Warga Negara
Indonesia atau Badan Hukum Indonesia, sesuai ketentuan
Anggaran Dasar.
c. Pemindahan Hak Atas Saham dengan Persetujuan
RUPS

• Apabila para pendiri atau pemegang saham


menghendaki untuk pemindahan hak atas
saham tersebut HARUS DENGAN
PERSETUJUAN dari Para pemegang saham lain
dan syarat lainnya maka ketentuan Pasal 7
Anggaran Dasar Perseroan tersebut berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 7
1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang
ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan
atau kuasanya yang sah.
2. Pemindahan Hak Atas Saham harus memperoleh persetujuan dari Rapat
Umum Pemegang Saham.
3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang
berwenang, jika peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal tersebut.
4. Mulai hari pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan
hari dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham, pemindahan Hak Atas
Saham tidak diperkenankan.
5. Apabila karena warisan, perkawinan atau sebab lain saham tidak lagi
menjadi milik Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia, maka
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, Orang atau Badan Hukum yang
bersangkutan wajib memindahkan hak atas sahamnya kepada Warga Negara
Indonesia atau Badan Hukum Indonesia, sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
B. AKTA PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pemindahan Hak Atas Saham berupa Jual Beli Saham, Tukar
Menukar, Hibah dan lain-lain dilakukan dengan Akta
Pemindahan Hak Atas Saham.
Akta Pemindahan Hak tersebut harus dibuat secara tertulis
apakah dengan akta di bawah tangan ataukah akta autentik
(akta Notaris).
Akta Pemindahan Hak tersebut atau salinannya (apabila
dibuat di hadapan Notaris), disampaikan secara tertulis
kepada Perseroan untuk dijadikan dasar pencatatannya di
dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) atau Daftar Khusus.
C. PENCATATAN PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
• Pasal 56 ayat (3) UUPT memerintahkan kepada Direksi
untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham, yaitu :
“ Direksi Wajib mencatatkan pemindahan hak atas
saham, tanggal dan hari pemindahan hak tersebut dalam
Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dan ayat (2).”
 Pencatatan tersebut perlu dilakukan agar Pemegang
Saham memperoleh hak-haknya sebagai Pemegang Saham
sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 52 ayat (1) dan
ayat (2) UUPT, antara lain untuk menghadiri dan
mengeluarkan suara dalam RUPS.
D. PEMBERITAHUAN PERUBAHAN PEMEGANG SAHAM
KEPADA MENTERI

• Pasal 56 ayat (3) UUPT menentukan bahwa :


“ Direksi Wajib mencatatkan pemindahan hak atas
saham, tanggal dan hari pemindahan hak tersebut
dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dan
ayat (2) dan memberitahukan perubahan susunan
pemegang saham kepada Menteri untuk dicatat
dalam daftar Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak tanggal pencatatan pemindahan
hak .”
D. PEMBERITAHUAN PERUBAHAN PEMEGANG SAHAM
KEPADA MENTERI
• Pasal 56 ayat (4) UUPT menentukan bahwa :
Dalam hal pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
belum dilakukan, Menteri menolak permohonan persetujuan
atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan
dan nama pemegang saham yang belum diberitahukan tersebut.
 Pasal 9 ayat (5) Permenkumham Nomor 21 Tahun 2021
menentukan bahwa :
“ Dalam hal terjadi perbahan Data Perseroan berupa perubahan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Direksi wajib
memberitahukan perubahan Data Perseroan tersebut kepada
Menteri untuk dicatat dalam Daftar Perseroan dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
perubahan tersebut.
D. PEMBERITAHUAN PERUBAHAN PEMEGANG SAHAM
KEPADA MENTERI
• Terdapat perbedaan ketentuan terkait pemberitahuan
perubahan Direksi dan Dewan Komisaris antara ketentuan
yang termuat di dalam Pasal 56 ayat (3) UUPT yang
menentukan :…30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
pencatatan pemindahan hak.”, yang berarti 30 (tiga puluh)
hari sejak dicatat di dalam Daftar Pemegang Saham,
sedangkan ketentuan yang termuat di dalam Pasal 9 ayat (4)
Permenkumham Nomor 21 Tahun 2021 ditentukan “… 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak tanggal perubahan tersebut.”,
yang berarti sejak tanggal ditutupnya RUPS atau tanggal
diambilnya Keputusan Pemegang Saham, atau tanggal lain
yang ditetapkan di dalam RUPS. Seharusnya Permenkumham
tidak mengubah ketentuan yang terdapat di dalam Pasal 56
ayat (3) UUPT tersebut.

Anda mungkin juga menyukai