TESIS
Oleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
TESIS
Oleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
The ministry of Land and Spatial Planning /BPN (the National Land
Agency) is continuously making various innovations by using information and
communication technology in increasing its service in land affairs so that BPN
will become more effective, efficient, transparent, and affordable. One of the
innovations is online service at the Land and Self-Service in Land Certificate
Office which is called Online Service Application of Land Office which is used by
PPAT (Official Empowered to Draw up Land Deeds) to do 3(three) types of land
management, using user-id in each PPAT. As what is generally done with online,
online management is aimed to simplify the process of land registration which
makes PPAT easy to handle their job.
The research used juridical empirical method by directly doing field
research and interviewing source persons – PPAT and the Head of the Land
Office. It also used discriptive analytic method which describe the condition or
the position of the legal and non-legal propositions, using qualitive approach so
that complete description in the field could be obtained.
The result of the research obtained in this thesis research is the Online-
based land management for PPAT is still not optimal in simplifying the process of
land management, especially regarding the transfer of land rights at the Land
Office because the online application is still limited only to registration
application. Online-based has not been very effective in helping PPAT because it
actually increases the procedures that must be done that require time and money,
while the process at the Land Office is also still manual. In the registration
application there are also several obstacles both internally from BPN and also
externally from PPAT The obstacle is the presence of certificates that have not
been entered into the system so that they cannot be input, the Land Services online
service application is often error and offline, the limited number of files that can
be registered through the system, the issuance of SPS (Deposit Order) that can
only be done after data validation by Land Office and internet network limitation
in the PPAT Office. On the contrary, for the Land Office, this online-based is very
helpful as a means of monitoring land registration activities.
Therefore, for PPAT, online-based land management needs to be
improved, both the rules and procedures so that it is effective in helping PPAT
perform its job duties, especially in the registration of the transfer of land rights.
ii
Terpujilah Allah Tri Tunggal, yang terus bermurah hati menolong dan
sungguh banyak tantangan dan kendala selama ini. Tapi syukur kepada Tuhan
tersebut adalah layanan online Kantor Pertanahan dan Pelayanan Mandiri Akta
terjadi. Hal inilah yang akan dijelaskan dalam penelitian ini yaitu dengan judul
Medan).
Terima kasih untuk lelaki dan wanita terhebat yaitu orang tua penulis,
Bapak B. Aritonang dan Ibu L. Lumban Gaol, atas semua doa, semangat dan
perkuliahan ini. Dan penyelesaian penulisan ini tentu tidak selesai tanpa
bimbingan dari dosen pembimbing, yaitu Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin,
SH., MS., C N., Bapak Dr. Faisal Akbar, SH., M.Hum dan Bapak Prof. Dr.
O K Saidin, SH., M.Hum. Terima kasih untuk semua bimbingan, masukan dan
iii
Yang Maha Esa memberi kesehatan, umur panjang dan rejeki berlimpah kepada
Bapak dan keluarga. Dan terima kasih juga kepada Dosen penguji saya yaitu Ibu
Dr. T. Keizerina Devi A. SH., CN., M.Hum dan Bapak Dr. Rudi Haposan
SH., SpN., M.Kn secara khusus, yang bersedia memberi masukan, mengarahkan
penulis dan mengoreksi kekurangan demi penyempurnaan tesis ini. Tuhanlah juga
yang senantiasa memberi kelimpahan kepada Ibu dan Bapak serta keluarga, diberi
kesehatan, panjang umur dan rejeki yang berlimpah. Dan selanjutnya penulis juga
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A. SH, CN, M.Hum, selaku Ketua Program
4. Bapak Dr. Edy Ikhsan., SH. M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi
iv
perkuliahan.
Tommi, Iqnatius, Faber, Novel dan Cardo), kelompok Gloria (Ka Lusi,
Kastro, Advend, Togi), adik-adik kelompok penulis yaitu Sylvia, Betti, Vina,
Stevia, Arjuna, Gita, Septa, Iwan, Chessa, Tania, dan semua yang
M.Kn, Ka Dona Sinaga SH., M.Kn, Ka Noni Wulandari Lubis SH., M.Kn,
dukungan dalam penulisan tesis ini, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih
penulisan maupun substansi, untuk itu penulis menerima masukan dan kritikan
vi
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : NOPIKA SARI ARITONANG
Tempat/ Tanggal Lahir : Pearaso/21 Januari 1992
Alamat : Pearaso Dolok Margu
Kec. Lintong Nihuta
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 25 Tahun
Kewarganegaraan : Indonesia
Nama Ayah : Bangun Aritonang
Nama Ibu : Linar Lumban Gaol
II. PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SD Negeri 173416 Sipituhuta
(1998-2004)
Sekolah Menengah Pertama : SMP N 1 Doloksanggul (2004-2007)
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Pollung (2007-2010)
Universitas : S1 Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara (2010-2014)
Universitas : S2 Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara
(2015-2017)
vii
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 13
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 13
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 14
E. Keaslian Penelitian ............................................................... 15
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi ............................................. 16
1. Kerangka Teori ............................................................. 16
2. Konsepsi ........................................................................ 22
G. Metode Penelitian................................................................. 25
1. Jenis Penelitian .............................................................. 25
2. Sumber Data .................................................................. 26
3. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 28
4. Analisis Data ................................................................. 29
BAB II PENGURUSAN PERTANAHAN KHUSUSNYA
MENGENAI PENDAFTARAN PERALIHAN HAK ATAS
TANAH DENGAN BEBASIS ONLINE .................................. 30
A. Aplikasi Layanan Online Kantor Pertanahan ............................... 30
B. Jenis-Jenis Peralihan Hak Atas Tanah ................................. 37
C. Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah Sebelum Dan
Sesudah Menggunakan Aplikasi Layanan Online Kantor
Pertanahan ............................................................................ 40
viii
ix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara teratur.1
menjalankan hidup sehari-hari. Dan hal ini tentu dikoordinir oleh pemerintah,
1
Widhi Handoko, Kebijakan Hukum Pertanahan, Sebuah Refleksi Keadilan Hukum
Progresif, Thafa Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 1
dan peraturan hukum pertanahan sudah sering dibenahi, akan tetapi hasil
Nasional (selanjutnya disebut BPN) masih jauh dari perwujudan nilai keadilan
sosial.
peraturan yang paling rendah (terkait dengan kebijakan hukum pertanahan) harus
merupakan suatu jalinan sistem yang tidak boleh saling bertentangan satu sama
lain. Proses pembentukan norma-norma itu dimulai dari yang paling tinggi sampai
Salah satu aspek yang direformasi oleh BPN adalah aspek Pelayanan Publik
lama, dan syarat dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) perlu segera
2
Ibid., hlm. 2
3
Ibid., hlm. 37
diubah. Disisi lain, tuntutan masyarakat akan perbaikan dan peningkatan kualitas
pelayanan BPN merupakan kebutuhan yang mendesak. Hal ini ditandai dengan
4
Sandy Indra Pratama, CNN Indonesia, Ombudsman Sebut Tiga Lembaga dengan
Pelayanan Terburuk. http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160308150625
20116107/ombudsman-sebut-tiga-lembaga-dengan-pelayanan-terburuk, di akses tanggal 30 Juli
2017, pukul 13.00 Waktu Indonesia bahagian Barat (selanjutnya disingkat WIB)
5
Ombudsman Republik Indonesia, Statistik Laporan/Pengaduan Masyarakat
,http://www.ombudsman.go.id/index.php/laporan/laporanstatistik.html?download=252:laporan-
statistik-tahun-2015, diakses tanggal 13 September 2017, pukul 12.22 WIB
uang/barang, tidak kompeten, tidak memberikan pelayanan, serta tidak patut. Oleh
karena itu peningkatan kualitas pelayanan publik di BPN diperlukan strategi yang
efisien, transparan, dan berbiaya tidak mahal. Sebagai institusi pelayanan publik,
berbasis komputerisasi yang dimulai sejak tahun 1997. Berbagai Inovasi Layanan
6
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Badan Pertanahan Nasional), Inovasi Layanan
Pertanahan, http://www.bpn.go.id/publikasi/inovasi, diakses tanggal 30 Juli 2017, pukul 13.10
WIB
a. Pengecekan Sertifikat
e. Peralihan Hak
h. Pencatatan Sita
i. Pencatatan Blokir
(GNPT).
pembuat akta tanah (PPAT). Dengan Permata, PPAT atau pengguna layanan
Demikianlah 13 (tiga belas) inovasi pertanahan yang dibuat oleh BPN, dan
beberapa dari kebijakan tersebut yang sudah berlaku sejak awal Januari 2017 di
Pertanahan.
diperoleh oleh PPAT pada waktu pelatihan PPAT Online se-Kota Medan.
1. Pelayanan peralihan hak, yakni dengan 9 kegiatan yakni jual beli, pewarisan,
Tanah atau Nilai Aset Properti, dan Informasi Zonasi Nilai Tanah.
Tiga pelayanan tersebut tentu tidak lepas dari Pejabat Pembuat Akta Tanah
tahu bahwa sebelum adanya Aplikasi Layanan Online Kantor Pertanahan ini,
besar dari semua berkas yang telah dilengkapi tersebut (semua berkas adalah
berkas yang sama pada saat pelaksanaan manual) harus di-input melalui Aplikasi
Layanan Online Kantor Pertanahan dengan user ID PPAT tersebut. Jadi oleh
Sebagai contoh untuk kegiatan peralihan hak atas tanah dengan jual beli,
maka PPAT harus mempersiapkan berkas berupa Akta Jual Beli, Pengikatan Jual
Beli (jika ada), Identitas bisa berupa Fotocopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan
atau Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan atau Pasport yang dilegalisir, fotocopi
Kartu Keluarga yang dilegalisir, Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB), bukti
pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Kuasa jika memakai Kuasa dalam Akta Jual Beli, dll yang diperlukan (sesuai
kondisi berkas). Dalam hal ini berkas yang harus di-input oleh PPAT adalah AJB,
Tujuan awal layanan online ini adalah untuk untuk memperpendek antrian
dokumen yang didaftarkan kapan dan di mana saja. Selain itu PPAT memperoleh
pendaftar tidak perlu antri terlalu lama karena data sudah tersedia dan tinggal
tanah.
2) Asas aman, yaitu bahwa pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti
yang memerlukan.
keterangan-keterangan mengenai data fisik dan data yuridis yang benar setiap
sebelumnya manual. Tetapi dalam prakteknya, Aplikasi Layanan Online ini justru
menjadikan tidak sederhana, misalnya dalam hal peralihan hak atas tanah yang
sertipikatnya lama dan atau tidak punya Nomor Identifikasi Bidang (selanjutnya
disebut NIB), harus diurus terlebih dahulu ke Kantor Pertanahan supaya sistem
bisa menerima, tentu hal ini membuat prosesnya bertambah dan waktu
pengurusan pun lebih lama. Hal ini karena dibandingkan proses manual baik
sertipikat lama dan juga sertipkat yang tidak punya NIB bisa langsung diproses
Kantor Pertanahan, tetap juga harus kontak langsung karena berkas yang diantar
tersebut harus diperiksa pada waktu itu juga supaya bisa mendapatkan Surat
Hal inilah yang akan diteliti lebih dalam, yaitu apakah dengan hadirnya
yang dikerjakan oleh PPAT sesuai tugas jabatannya. Sebagaimana yang dijelaskan
di atas, salah satu tujuan aplikasi ini yaitu untuk mempermudah pekerjaan PPAT.
PPAT merupakan pejabat umum yang menjadi mitra instansi BPN guna
yang dilakukan oleh subyek hak yang bersangkutan yang dituangkan dalam suatu
akta otentik. PPAT berwenang atas setiap perbuatan hukum dalam membuat akta
peralihan hak atas tanah. Tanpa adanya akta peralihan dari PPAT, maka BPN
tidak dapat bekerja untuk membuat pendaftaran peralihan hak atas tanah dan
sebelum melaksanakan pembuatan akta mengenai peralihan hak atas tanah PPAT
kesesuaian sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan dengan daftar-daftar yang
pertama-tama harus dapat mengukur, sejauh mana aturan hukum itu ditaati atau
tidak ditaati. Tentu saja, jika suatu aturan hukum ditaati oleh sebagian besar target
yang menjadi sasarannya, baru akan mengatakan bahwa aturan hukum yang
yang ditaati itu efektif, tetap masih dapat dipertanyakan lebih jauh derajat
dibuat tersebut efektif atau tidak dalam mencapai tujuan dari hukum itu sendiri
definisi Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam
keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil
7
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Kencana
Prenadamedia Grup, Jakarta, 2009, hlm. 375
8
Amin Tunggul Wijaya, Manajemen Suatu Pengantar, Cetakan Pertama, Rineka Cipta
Jaya, Jakarta, 1993, hlm. 32
9
Sondang P Siagian, Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2001, hlm. 24
respon yang arahnya menunjukkan kurang puas. Hal ini disimpulkan dari langkah
penelitian awal yang sudah dilakukan yakni wawancara terhadap 2 (dua) orang
bekerja, yakni meng-input secara online dan mengantar berkas fisik ke Kantor
Pertanahan. Padahal sebelum adanya kebijakan ini, hanya mengantar berkas fisik
ke Kantor Pertanahan. Jadi masih kurang memahami dimana unsur sederhana dan
efektifnya kebijakan ini bagi PPAT.10 Kebijakan ini justru kadang membuat lama,
karena meng-input datanya susah, kadang karena jaringan aplikasinya yang sering
macet, kadang karena ukuran data yang diminta terlalu kecil sehingga harus
mengecilkan ukuran supaya bisa di-input.11 Hal ini merupakan kendala di awal
yang dialami oleh PPAT, yaitu website aplikasi tersebut yang tidak bisa dibuka
karena server rusak, data harus sangat kecil agar bisa di-input (ukuran data), gagal
sampai berhari-hari. Oleh karena itu perlu diteliti sejauh mana kebijakan ini
jabatannya.
10
Hasil wawancara dengan Kristina Siahaan, SH, MKn, Pegawai Kantor Notaris/PPAT
WANDA LUCIA, SH, MKn, yang berlamat di Jalan Iskandar Muda Nomor 153/22 A pada
tanggal 11 Juni 2017 pukul 11.00 WIB
11
Hasil wawancara dengan Intan Maisyarah, SH, MKn, Pegawai Kantor Notaris/PPAT
RISNA RAHMI ARIFA, SH, MKn, yang berlamat di Jalan Ramlan Yatim Nomor 1 pada, tanggal
12 Juni 2017 pukul 13.00 WIB
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PPAT di Kota Medan dalam melakukan tugas jabatan, sehingga PPAT bisa
Pertanahan.
D. Manfaat Penelitian
secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat teoritis dan praktis penelitian ini
1. Secara Teoritis
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi yang
dengan sistem yang baru diberlakukan oleh Kantor Pertanahan khususnya PPAT
E. Keaslian Penelitian
Medan), belum pernah ada dilakukan penelitian. Oleh karena itu, penulis
menjamin keaslian dari penelitian ini dan siap menanggung segala resiko jika
tindakan plagiat dalam penelitian ini. Penelitian ini adalah mutlak hasil kerja dari
penulis yang didasarkan atas hasil pemikiran dan pecarian informasi baik di buku-
buku, artikel, karya ilmiah ataupun internet serta hasil wawancara dari beberapa
orang yang mengetahui permasalahan yang dibahas. Dan berdasarkan hasil cek
bersih dari kampus, beberapa judul memiliki kemiripan dengan judul dalam
mengandung cacat hukum materil ditinjau dari hukum pidana (studi putusan
(1)Bagaimana akibat hukum suatu Akta Jual Beli yang mengandung cacat
materil akta ?
1. Kerangka Teori
teori, tesis mengenai sesuatu kasus atau permasalahan yang menjadi bahan
Dalam dunia ilmu, teori berfungsi untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa
gejala spesifik atau proses tertentu terjadi, sedangkan kerangka teori merupakan
Sugiono berpendapat bahwa fungsi dari kerangka teori selaras dengan apa
yang digunakan yaitu bahwa teori-teori yang relevan dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variable yang akan diteliti, setara sebagai dasar untuk
12
M. Solly Lubis, Fisafat Ilmu Dan Penelitian, Mandar Maju, Bandung, 1994, hlm. 27
13
JJJ.M. Wuisman, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1996, hlm 203.
14
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Alfa Beta, Bandung, 1983, hlm. 121.
dengan Aplikasi Layanan Online oleh BPN, maka teori yang digunakan sebagai
permasalahan adalah teori efektivitas hukum, teori utilitas hukum dan teori
mengurusi pertanahan, dan disini akan dibahas, apakah kebijakan hukum tersebut
efektif dan membawa manfaat bagi semua pihak secara khusus untuk PPAT yang
harus dapat mengukur sejauh mana aturan hukum itu ditaati atau tidak ditaati.jika
suatu aturan hukum ditaati oleh sebagian besar target yang menjadi sasaran
efektif.16
15
Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Cetakan Ketiga, Citra Aditya
Bandung, 2013, hlm. 67
16
Salim,H.S dan Erlis Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Tesis dan
Disertasi, Edisi Pertama, Cetakan Kesatu, Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 375
17
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm. 8
menghilangkan kekacauan. Hukum yang efektif secara umum dapat membuat apa
atau menerapkan hukum dalam suasana baru yang berbeda, hukum akan sanggup
menyelesaikan.18
Dan mengenai keefektifan dari kebijakan ini, akan dibahas lebih lanjut
falsafah sosial bahwa setiap warga masyarakat mencari kebahagiaan dan hukum
18
Salim,H.S dan Erlis Septiana Nurbani, op.cit., hlm. 303.
kebahagiaan yang sebesar-besarnya terhadap jumlah orang yang banyak atau yang
didukung oleh James Mill, John Stuart Mill, dan Soebekti. Soebekti menyatakan,
bahwa tujuan hukum itu mengabdi kepada tujuan negara, yaitu mendatangkan
digunakan dalam bentuk kata benda dan sering disejajarkan dengan istilah
privat. Dalam konsep hukum kita istilah kewenangan atau wewenang seharusnya
Menurut H.D Stout wewenang adalah pengertian yang berasal dari hukum
subjek hukum publik didalam hubungan hukum publik.22 Menurut Bagir Manan
wewenang dalam bahasa hukum tidak sama dengan kekuasaan. Kekuasaan hanya
tinjauan hukum tata Negara, atribusi ini ditunjukan dalam wewenang yang
Atribusi ini menunjuk pada kewenangan asli atas dasar konstitusi (UUD)
21
Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan Administrasi terhadap Tindakan Pemerintah,
Alumni, Bandung, 2004, hlm. 4
22
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2013,
hlm. 71.
23
Nurmayani S.H.,M.H, Hukum Administrasi Daerah, Universitas Lampung, Bandar
lampung, 2009, hlm. 26.
lagi.
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang PPAT
Pembuat Akta Tanah. Tanpa kewenangan tidak dapat dikeluarkan suatu keputusan
yuridis yang benar. Dan terkait keweangan yang dimiliki oleh PPAT dan BPN,
salah satu kebijakan BPN dihubungkan dengan Pihak yang terkait dengan BPN
tersebut yang dalam hal ini adalah PPAT. Sebagaimana kita tahu bahwa PPAT
sebagai Pejabat Umum yang ikut serta memegang andil dalam mengurusi
tepatnya mulai Januari 2017, tentu beberapa hal yang telah berubah dari yang
biasanya dikerjakan oleh PPAT, dan sehubungan dengan itu memang Kantor
2. Konsepsi
adalah salah satu bagian terpenting dari teori. Konsep diartikan sebagai kata yang
defenisi operasional.25
atau penafsiran mendua (dubius) dari suatu istilah yang dipakai. Kegunaan dari
apadanya konsepsi agar supaya ada pegangan dalam melakukan penelitian atau
ini, maka perlu mendefinisikan guna menyamakan presepsi agar dapat dibatasi
ruang lingkup variable serta memperoleh hasil penelitian secara optimal sesuai
dengan tujuan penelitian, maka dari itu, untuk menyamakan presepsi terhadap
judul yang akan diteliti, pengertian dari judul tersebut akan dijabarkan, yaitu:
a) Efektivitas
24
Liza Erwina, Ilmu Hukum, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2012, hlm. 30
25
Sumadi Suryabarata, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998,
hlm. 3
tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Efektivitas adalah suatu
ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah
tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata efektivitas berasal dari kata
efektif yang artinya ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau
mujarab (tentang obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha,
kegiatan pendaftaran tanah kedua kali atau yang disebut dengan pemeliharaan
data pendaftaran tanah. Hal ini untuk mengetahui apakah tugas PPAT
Kantor Pertanahan.
Kantor Pertanahan. Ini adalah salah satu inovasi layanan pertanahan yang
dikeluarkan oleh BPN dan mulai diberlakukan di Kota Medan mulai dari Januari
26
Hasan Alwi, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen
Pendidikan Nasional Balai Pustaka, Jakarta, 2005.
2017 yang lalu untuk melakukan beberapa pengurusan termasuk 3 (tiga) bentuk
pelayanan informasi pertanahan. Dan secara khusus dalam penelitian ini akan
dibahas mengenai pendaftaran peralihan hak atas tanah melalui Aplikasi Layanan
c) PPAT
akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah
atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Dalam penelitian ini, PPAT yang
menjadi Subjek penelitian adalah PPAT yang diangkat oleh BPN atau yang biasa
d) Tugas Jabatan
Tugas jabatan yang dimaksud disini adalah tugas jabatan ppat yang
1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Tugas PPAT yang
e) Kantor Pertanahan
G. Metode Penelitian
untuk mempelajari suatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan
bersangkutan.27
Menurut Sunaryati Hartono, metode penelitian adalah cara atau jalan atau
teori-teori suatu ilmu (atau beberapa cabang ilmu) tertentu untuk menguji
kebenaran (atau mengadakan verifikasi) suatu hipotesis atau teori tentang gejala-
gejala atau peristiwa alamiah, peristiwa sosial atau peristiwa hukum tertentu.28
Secara garis besar metode penelitian tesis ini mencakup mengenai jenis penelitian,
jenis pendekatan, sumber bahan hukum, teknik pengumpulan bahan hukum, dan
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini berkaitan dengan sifat data dan cara atau teknik analisis
data yang digunakan. Apabila data yang digunakan atau data yang dianalisis
adalah data numerik (angka) dan cara analisisnya dengan cara matematis atau
27
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, UI-Press, Jakarta,
1986, hlm.43
28
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Alumni,
Bandung, 1994, hlm. 105.
atau bilangan yang dapat dihitung). Sedangkan, apabila data yang digunakan
dalah data string atau sebagai bentuk record atas suatu kondisi tertentu (seperti
kondisi sosial, kondisi seseorang / individu) yang lebih berkaitan dengan kualitas
atau sifat dan perilakunya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Disamping itu, terdapat jenis penelitian lainnya, yaitu apabila data yang
akan dianalisis adalah data tunggal yang diperoleh dari kasus tertentu, maka
normatif, yaitu suatu penelitian hukum dengan cara kepustakaan atau bahan data
lainnya untuk menemukan ide, konsep, landasan dan asas-asas hukum yang
2. Sumber Data
Data yang digunakan sebagai bahan analisis penelitian ini adalah data
29
Ibrahim Johni, Teori Dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Piblishing,
Malang, 2005, hlm. 336
30
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga, Sinar Grafika, Jakarta,
2011, hlm. 24.
(1) Bahan hukum primer, yaitu segala bentuk peraturan dan produk
(2) Bahan hukum sekunder, yaitu buku-buku hasil penelitian dan atau
karya ilmiah serta bahan dari internet yang relevan dan berkaitan
31
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmuji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan
Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003 hlm. 14
(3) Bahan hukum tersier, yaitu semua dokumen yang berisi petunjuk
b. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari yang bersangkutan
berikut:
tanah.
4. Analisis Data
kerja seorang peneliti yang memerlukan ketelitian, dan pencurahan daya pikir
mengurutkan data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
berupa bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dianalisa dengan
teknik deskripsi. Teknik deskripsi adalah teknik dasar analisis yang tidak dapat
kondisi atau posisi dari proposisi-proposisi hukum atau non hukum.34 Teknik
sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil
penelitian.
32
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1996,
hlm. 77
33
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2006, hlm. 103
34
H. Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian
Tesis dan Disertasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 25.
telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, data yang dikirim
langsung diproses oleh CPU (Central Processing Unit). Pada sistem komunikasi
Online ini, data yang dikirim melalui terminal komputer bisa langsung diperoleh.
(GNPT).
30
lama. Pasalnya data sudah tersedia dan tinggal validasi data secara
berbasis online yang dimaksud dalam tesis ini disebut Aplikasi Layanan
sebelumnya telah diperoleh oleh PPAT ketika pelatihan PPAT Online se-
lelang;
Nilai Tanah atau Nilai Aset Properti, dan Informasi Zonasi Nilai
Tanah.
tertentu yang pada umumnya menjadikan sesuatu lebih baik ataupun lebih
menarik baik dari bentuk fisik maupun kualitas. Inovasi dalam bidang
sendiri atau bisa kita sebut sebagai suatu kebijakan yang mendukung
dimulai sejak tahun 1997. Berbagai Inovasi Layanan Pertanahan yang telah
digitalisasi data pertanahan, baik data tekstual (Buku Tanah) maupun data
pertanahan bergerak (mobile land service) yang bersifat pro aktif dengan
35
Widhi Handoko, op.cit., hlm. 35
36
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Badan Pertanahan Nasional), Inovasi Layanan
Pertanahan http://www.bpn.go.id/publikasi/inovasi,diakses tanggal 30 Juli 2017, pukul 13.10
WIB
4) Layanan One Day Service (Layanan 1 hari), yaitu layanan satu hari selesai
jenis pelayanan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu 1 hari (1-8
5) Layanan Weekend Service (Layanan akhir pekan), yaitu salah satu inovasi
pelayanan di luar hari kerja yaitu pada akhir pekan atau Hari Sabtu.
Quick Service layanan pertanahan dapat diselesaikan 4 kali lebih cepat dari
(PERMATA).
Kantor Pertanahan/KKP).
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Yang Berlaku
Pada Badan Pertanahan Nasional, tidak dalam bentuk uang tunai yang
Pertanahan.
Pembayaran.
Kantor Pertanahan.
hukum dan perlindungan kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah
cepat dan efektif. Dengan data yang disajikannya, sistem ini dapat pula
13) Layanan Geoservice Peta Tematik Pertanahan, yaitu layanan web yang
dalam jaringan data yang tersedia dan memfasilitasi prensentasi data peta
Peralihan hak atas tanah dapat diartikan sebagai suatu perbuatan hukum
yang dikuatkan dengan akta otentik yang diperbuat oleh dan dihadapan PPAT
yang mengakibatkan beralihnya pemegang hak atas tanah kepada pihak lainnya.37
Peralihan hak atas tanah menurut pasal 37 PP Nomor 24 Tahun 1997 dapat
dilakukan melalui perbuatan hukum seperti jual beli, tukar menukar, hibah,
dengan akta yang dibuat oleh PPAT yang berwenang, peralihan hak atas tanah
1. Jual beli;
2. Tukar menukar;
3. Hibah;
dengan likuidasi.
Terkait dengan peralihan karena jual beli, berdasarkan pada bunyi Pasal
1457, 1458 dan 1459 KUHPerdata, dapat dirumuskan bahwa jual beli tanah
menyerahkan tanah dan pihak lainnya untuk membayar harga yang telah
ditentukan. Pada saat kedua belah pihak telah mencapai kata sepakat, maka jual
beli dianggap telah terjadi, walaupun tanah belum diserahkan dan harga belum
dibayar. Akan tetapi, walaupun jual beli tersebut dianggap telah terjadi, namun
hak atas tanah belum beralih kepada pihak pembeli. Agar hak atas tanah beralih
dari pihak penjual kepada pihak pembeli, maka masih diperlukan suatu perbuatan
hukum lain, yaitu berupa penyerahan yuridis (balik nama). Penyerahan yuridis
(balik nama) ini bertujuan untuk mengukuhkan hak - hak si pembeli sebagai
dengan cuma - cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan
sesuatu barang guna keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu
dan pada dasarnya setiap orang dan/atau badan hukum diperbolehkan untuk
maka tukar menukar tanah bukan diartikan sebagai suatu perjanjian di mana
seorang pemilik tanah berjanji akan menyerahkannya kepada pihak lain, tetapi
merupakan perbuatan hukum yang berupa peralihan hak milik atas tanah yang
likuidasi juga harus dibuktikan dengan adanya akta yang dibuat oleh PPAT yang
berwenang.
Selain itu, juga terdapat pemindahan hak yang juga sering disebut sebagai
atau peleburan perseroan atau koperasi yang tidak didahului dengan likuidasi,
perundang-undangan.39
hak milik atas benda dari seseorang yang telah meninggal dunia kepada orang lain
yang ditunjuknya dan/atau ditunjuk pengadilan sebagai ahli waris. Menurut Pasal
20 PP No. 10 Tahun 1961, menyatakan bahwa jika orang yang mempunyai hak
atas tanah meninggal dunia, maka yang menerima tanah itu sebagai warisan wajib
meminta pendaftaran peralihan hak tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
39
Ibid., hlm. 292
karena pewarisan diatur dalam Pasal 36 PP No. 24 Tahun 1997. Peralihan hak atas
Mengenai Peralihan hak atas tanah melalui lelang, hanya dapat didaftarkan
kepada Kantor Pertanahan jika dibuktikan melalui kutipan risalah lelang yang
meminta keterangan mengenai status tanah yang akan dilelang tersebut kepada
(SKPT).41
adiministrasi pertanahan sebagai salah satu program Catur Tertib Pertanahan dan
40
Arba, Hukum Agraria Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 167
41
Muhammad Yamin Lubis dan Abdul Rahim Lubis, op.cit., hlm. 285
(Bahasa Belanda Kadaster) suatu istilah teknis untuk suatu record (rekaman),
menunjukkan kepada luasa, nilai, dan kepemilikan (atau lain-lain dari bahasa latin
“Capistratum’ yang berarti suatu register atau capita atau unit yang diperbuat
untuk pajak tanah Romawi (Capotatio Terrens). Dalam arti tegas, Cadastre
adalah record pada lahan-lahan, nilai daripada tanah dan pemegang haknya dan
tepat yang memberikan uraian dan identifikasi dari tersebut dan juga sebagai
dalam bentuk peta dan daftar, hasil pengukuran, pemetaan serta penyelidikan
riwayat atas tanah secara saksama, dengan demikian dapar dikatakan bahwa
42
Maria S W Sumardjono, 1997, Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum Dalam
Pendaftaran Tanah, makalah, dalam Urip Santoso, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah,
Prenadamedia Group, Jakarta, 2010, hlm. 7
43
A.P Parlindungan, Pendaftaran Tanah di Indonesia, Mandar Maju. Bandung, 1999,
hlm. 18-19
44
Pasal 1 angka 1 PP Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
cadaster, itu merupakan alat yang tepat yang memberikan uraian dan identifikasi
tanah.
yaitu:46
45
Hermanses,R., Pendaftaran Tanah Di Indonesia, Direktorat Jenderal Agraria, Jakarta,
1981, hlm. 2.
46
Soedikno Mertokusumo, Hukum dan Politik Agraria, Karunika, Jakarta. 1988, hlm. 99
peralihannya.
tentang siapa yang menjadi subjek hak nya, apa nama hak atas tanah, serta
pendaftaran tanah yang pada hakikatnya sudah ditetapkan dalam Pasal 19 UUPA
pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak
lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai
secara liar
3) Manfaat bagi calon pembeli atau kreditur yaitu dapat dengan mudah
memperoleh keterangan yang jelas mengenai data fisik dan data yuridis
stelsel publisitas negatif (berunsur negatif), hal ini karena terdapatnya unsur-
kepada ingatan atau keterangan saksi pasti tidak teliti, karena ingatan bisa saja
kabur dan saksi-saksi hidup satu masa akan meninggal dunia, apalagi seperti di
47
Urip Santoso, op.cit., hlm. 21
Indonesia, tanah sudah ada sejak dahulu aritnya bahwa hubungan manusia dengan
tanah telah ada sejak dahulu, namum karena tidak tertulis apalagi tidak terdaftar
hanya secara lisan diketahui tanah itu milik siapa dan batas-batasnya, atau
setidaknya satu bidang tanah itu umum diketahui adalah milik seorang ataupun
adanya jaminan kepastian hukum terhadap hak atas tanah. Terbuka peluang bagi
pihak ketiga untuk melakukan gugatan terhadap kepemilikan hak atas tanah
dengan tidak dibatasi waktu, sehingga setiap saat kepemilikan hak atas tanah
dapat dengan mudah untuk digugat dan dibatalkan sekalipun kepemilikan tersebut
sudah dimiliki bertahun-tahun lamanya tidak menjamin kepastian haknya. Hal ini
perpindahan hak atas tanah atas nama seseorang, artinya bahwa orang yang
sebenarnya berhak atas tanah itu, akan tidak secara otomatis kehilangan hak nya
sehingga tidak ada jaminan hukum pemegang hak atas tanah yang tercatat
namanya dalam sertipikat aman (kuat), baik pihak yang mengalihkan haknya dan
atau pihak ketiga hanya dengan bukti selmbar surat atau secarik kertas maka
seseorang tersebut masih dapat menggugat hak dari orang yang terdaftar dalam
48
A.P. Parlindungan, Pedaftaran Tanah di Indonesia, (PP Nomor 37 Tahun 1997)
Cetakan Keempat, Mandar Maju, Bandung, 2009, hlm. 36
(berkarakter positif) sangat terlihat. Karakter positif tersebut dapat dilihat antara
lain:
keadaan baik dan jelas. Kedua, bahwa atas permohonan tersebut tidak ada
yang dijadikaan alas hak untuk pengajuan pendaftaran tidak ada orang
19 UUPA).
d) Adanya sertifikat hak atas tanah yang diterbitkan, sebagai tanda bukti
peralihan hak atas tanah di Kantor PPAT tentu adalah dengan memenuhi syarat
materil baik bagi yang mengalihkan maupun yang menerima pengalihan untuk
proses peralihannya. Misalnya dalam hal jual beli, syarat materil bagi penjual
yaitu:49
sertipikat atau selain sertipikat (jika alas hak belum sertipikat). Bila
pemilik tanah adalah dua orang maka yang berhak menjual adalah dua
sebagai penjual.50
b) Seseorang yang akan mengalihkan itu harus sudah dewasa dan kalau
49
Urip Santoso., op.cit., hlm. 367
50
Efendi Perangin, Praktik Jual Beli Tanah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994, hlm. 2
oleh pengampunya.
d) Kalau penjualnya diwakili oleh orang lain maka harus dibuat surat kuasa
e) Kalau yang mau dialihkan adalah harta bersama maka harus ada
a) Kalau objek jual beli tanah itu Hak Milik, maka pihak yang dapat mebeli
b) Kalau objek jual beli tanah itu Hak Guna Usaha, maka pihak yang dapat
c) Kalau objek jual beli tanah itu adalah Hak Guna Bangunan, maka pihak
di Indonesia.
d) Kalau objek jual beli tanah itu adalah Hak Pakai, maka pihak yang dapat
membeli tanah adalah subjek Hak Pakai yang bersifat privat, yaitu
51
Ibid.,
b) Pemberi hibah memiliki harta atau barang yang sudah ada untuk
dihibahkan, bukan harta atau barang yang akan ada di masa mendatang.
suatu perkawinan.
dengan akta yang dibuat oleh dan dihadapan PPAT,52 hal ini sesuai dengan
yang ditegaskan dalam Pasal 37 ayat (1) PP Nomor 24 Tahun 1997 yaitu:
“Peralihan hak atas tanah dan Hak Milik Atas Satuan Rumah Rumah
Susun melalui jual beli, tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam
perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali
pemindahan hak melalui leleng hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan
dengan akya yang dibuat oleh PPAT yang berwenang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.”
Khusus untuk jual beli tanah Hak Guna Usaha, akta jual beli dibuat oleh
PPAT khusus, yaitu pejabat BPN yang ditunjuk karejan jabatannya untuk
52
Bachtiar Effendi, Kumpulan Tulisan tentang Hukum Tanah, Alumni, Bandung, 1993,
hlm. 23
yang biasa disebut cek bersih. Setelah selesai maka sertipikat dipegang
2) Sambil melakukan cek bersih biasanya para pihak membayar Pajak yaitu
Pajak Penghasilan (PPh) oleh penjual dan Pajak Bea Perolehan Hak Atas
Tanah dan Bangunan (BPHTB) oleh pembeli, kemudian asli bukti setornya
maka selanjutnya pembuatan akta PPAT sesuai jnis peralihannya. Ini harus
perlu;
5) Akta yang dibuat adalah dua rangkap asli. Satu rangkap untuk Kantor
Pertanahan dan satu rangkap untuk disimpan oleh PPAT. Dan kalau para
53
A.P. Parlindungan., op.cit., hlm. 178
24 tahun 1997, baik dengan jual beli, tukar menukar, hibah, pewarisan,
dalam buku tanah, sertipikat dan daftar lainnya sesuai dengan tata cara yang
Hal ini tentu sangat baik mengingat banyaknya hal yang menjadi
pertanyaan masyarakat terkait tanah atau bangunan yang dimilikinya. Namun jika
ditelaah lebih lanjut, dalam Permen ATR/BPN Nomor 5 tahun 2017 tersebut tidak
ada disebutkan secara langsung mengenai pengertian dan tujuan Aplikasi Layanan
Online Kantor Pertanahan yang diteliti dalam tesis ini, justru layanan informasi
tersebut merupakan bagian yang terdapat dalam Aplikasi Layanan Online Kantor
54
Hasil Wawancara dengan Bapak Sugeng Kariyono, Pegawai Bidang Adiministrasi
Kantor Pertanahan Kota Medan tanggal 10 Oktober 2011
55
Poin a dan b Konsideran Permen ATR/BPN Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Layanan
Informasi Kantor Pertanahan.
Peralihan hak atas tanah sebelum dan sesudah online, dalam hal berkas
yang diperlukan untuk melakukan pengurusan balik nama sertipikat, tidak ada
perubahan, seperti asli sertipikat, KTP, KK, PBB, bukti bayar PPh dan BPHTB
serta dokumen pendukung lain jika diperlukan (seperti surat kuasa dalam hal jual
beli, penjual memakai kuasa). Semua berkas tersebut harus dilengkapi para pihak.
serta pembayaran pajak-pajak peralihan hak atas tanah, tidak ada yang berubah
input terlebih dahulu dari kantor PPAT, dalam hal inilah yang disebut PPAT
online.
perjanjian antar berkas juga harus di-input. Input perjanjian datang ke BPN
memuat daftar berkas yang sudah selesai dientri dan siap untuk divalidasi dan
memasukkan tanggal dan apabila BPN menyetujui maka pemohon bisa mencetak
(print out) pengantar pendaftaran ke BPN. Pengantar ini yang dibawa ke BPN
1. Sertipikat, Akta PPAT, PBB, SSP-BPHTB, Bukti bayar PPh dan BPHTB
2. Hasil scan tersebut pada poin 1 di-input melalui Aplikasi Layanan Online
3. Terakhir adalah input perjanjian antar berkas, dan setelah selesai pengantar
memahami setiap prosesnya. Dalam seminar PPAT online se-Kota Medan yang
kepada masing-masing peserta seminar yaitu PPAT atau yang mewakili. Prosedur
penginputan yang banyak serta banyaknya kelengkapan data-data yang harus diisi
adalah demi kepentingan para pihak supaya perbuatan hukum yang akan diproses
panjang, tidak sederhana dan sajian menu yang terdapat dalam aplikasi sangat
banyak sehingga sulit dipahami serta sangat banyak yang harus diisi.56 Selain itu,
56
Hasil Wawancara dengan Juniar Tobing, Pegawai Kantor Notaris/PPAT JULIANITA
PERANGIN-ANGIN, yang beralamat tdi Jalan A.H. Nasution Nomor 777 pada tanggal 10
Oktober 2017, pukul 16.30 WIB.
dibatasi oleh sistem. Misalnya, dalam berkas peralihan yang hendak dimasukkan
menginput data dan perjanjian. Sementara ketika manual, sebanyak apapun berkas
yang akan dimasukkan di Kantor Pertanahan, bisa dalam waktu yang bersamaan
Hal ini tentu tidak sejalan dengan tujuan aplikasi ini dibuat, yaitu dalam
pendaftaran tanah yang diatur dalam PP Nomor 24 tahun 1997, proses pendaftaran
sementara dalam hal manual, berkas yang telah dilengkapi bisa langsung diantar
ke Kantor Pertanahan. Penginputan berkas dan perjanjian ini lah yang membuat
Meskipun hal penginputan data dan perjanjian terlihat teknis, namun sangat
mempengaruhi jalannya proses pendaftaran tanah karena sistem online inilah yang
kendala, baik sistem yang sering error maupun waktu pengurusan yang terkadang
menjadi bertambah.
berkas fisik ke Kantor Pertanahan sesuai dengan jadwal perjanjian yang disepakati
PPAT, Identitas Pembeli dan Penjual, bukti bayar PBB, SSP dan SSPD-
BPHTB serta berkas lain jika ada, misalnya surat kuasa. Berkas diberikan
pemohon.
Adapun tujuan dari sistem ini bagi Kantor Pertanahan sendiri yaitu:57
saja sementara pihak lain yang berkaitan seperti PPAT dan para pihak
tersebut juga masih sebatas memudahkan pendataan saja dan bukan proses
menyelesaikannya.
manual sehingga tentu bisa lebih cepat selesai. Namun dalam kenyataan,
prosesnya lebih cepat selesai. Misalnya dalam hal balik nama sertipikat,
57
Hasil Wawancara dengan LIDIA, Staf Administrasi Kantor Pertanahan Kota Medan,
tanggal 11 Oktober 2017, pukul 15.30 WIB.
besar bahasa Indonesia adalah suatu perbuatan (tindakan) yang hemat dan
sedangkan tuntas berarti perbuatan (tindakan) itu efektif dan tidak berbelit-
58
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, Edisi Ketiga, Penerbit Departeman
Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, Jakarta.
PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk membuat akta-
akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau
Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Akta Otentik sebagai alat bukti terkuat dan
sosial di bidang pertanahan, baik pada tingkat nasional, regional maupun global.
Melalui akta otentik ditentukan secara jelas hak dan kewajiban masing-masing
pihak dalam hubungan hukum pertanahan, serta menjamin kepastian hukum, dan
Akta otentik merupakan alat bukti tertulis terkuat dan terpenuh memberi
59
Widhi Handoko, op.cit, hlm. 162
59
Tahun 2004 yang telah diubaha dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Jabatan Notaris dan Peraturan Jabatan PPAT dalam PP Nomor 37 Tahun
2008 yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016,
serta diatur dalam Pasal 6 ayat (2) PP nomor 24 Tahun 1997 tentang kewenangan
PPAT.60
pejabat umum yang diberi tugas dan wewenang untuk membuat akta pemindahan
40 Tahun 1996, PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk
Tahun 1997, PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk
37 Tahun 1998, PPAT adalah pejabat umum yang diberi kewenangan untuk
membuat akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas
tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun. Pasal 1 angka 1 Peraturan
Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006, PPAT adalah pejabat umum yang diberi
tertentu mengenai hak-hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun.
60
Ibid.
bahwa PPAT pembantu atau bawahan dari Kepala Kantor Pertanahan, akan tetapi
tidak secara otomatis PPAT sebagai bawahan Kepala Kantor Pertanahan, akan
61
Budi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Djambatan, Jakarta, 1999, hlm. 485
62
Widhi Handoko, op.cit., hlm. 166
63
Ibid., hlm. 167
hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan
Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
oleh para pihak mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun,
yang menimbulkan akibat hukum bagi para pihak tersebut. Akibat hukum dari
pemberian hak.65
Pasal 2 ayat (1) PP Nomor 37 Tahun 1998 menyatakan bahwa tugas pokok
pendaftaran tanah yang dilakukan Pemerintah menurut Pasal 19 ayat (2) UUPA
1960 yaitu:
b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak atas tanah tersebut;
c. Pemberian surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai alat pembuktian
yang kuat.
tanah untuk pertama kali dan kegiatan pemeliharaan data pendaftaran tanah
hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun, berupa pemindahan
hak, pembebanan hak tanggungan, pemberian hak guna bangunan, hak pakai
atas tanah hak milik, dan pemberian kuasa membebankan hak tanggungan.
Dalam perbuatan hukum mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan
tanah yang meliputi mutasi hak, pengikatan jaminan dengan hak atas tanah
sebagai hak tanggungan, mendirikan hak baru di atas sebidang tanah (Hak
Guna bangunan di atas hak milik atau hak pakat di atas hak milik) ditambah
66
A.P. Parlindungan,1999, op.cit., hlm. 83
tanah adalah:68
atau pembebanan hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun,
Pertanahan mengenai kesesuaian sertipikat hak atas tanah atau hak milik
2. PPAT hanya dapat menandatangani akta pemindahan hak atas tanah atas
hak milik atas satuan rumah susun pada saat wajib pajak menyerahkan
bukti pembayaran pajak berupa Surat setor Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan (SSPD BPHTB) dan bukti setor Pajak Penghasilan (SSP-
PPh).
3. PPAT wajib membacakan akta kepada para pihak yang bersangkutan dan
67
Urip Santoso, op.cit., hlm. 345
68
Ibid.,
pembebanan Hak Tanggungan atas hak atas tanah atau hak milik atas
yang bersangkutan.
dan PPAT, dalam arti bahwa PPAT bukan sebagai bawahan BPN. PPAT
Information Technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang
yang mencakup berbagai hal seperti sistem komputer hardware, dan software,
LAN ( Local Area Network ). MAN (Metropolitan Area Network), WAN (Wide
suara, dan video.70 Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa
komputer pribadi, tetapi juga telepon, televisi, peralatan rumah tangga elektronik,
Informasi tersebut sangat cepat bahkan sekarang orang bisa melakukan transaksi
jual beli melalui online tanpa harus datang sendiri ke supermarket. Perkembangan
Pemenuhan kebutuhan berupa informasi dalam waktu yang cepat. Perbedaan jarak
dan waktu sekarang tidak menjadi masalah, misal kita ingin mendapatkan
sinkronisasi di satu bidang intern ataupun antar bidang dalam satu lembaga.
Bahkan bisa melampaui dan melewati lembaga untuk dijadikan sistem informasi
berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal - hal seperti proses,
program, dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau
69
Lantip Dian Prasojo, Riyanto, Teknologi Informasi Pendidikan, Gava Media,
Yogyakarta, 2011, hlm. 1.
70
Abdul Kadir, Terra Ch. Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, Yogyakarta,
2003, hlm. 2.
rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta
mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi
jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel,
televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan.
harusnya menjadikan suatu pekerjaan lebih mudah, lebih cepat dan efektif
ataupun kesannya. Dalam tesis ini, efektivitas yang dibahas adalah terhadap PPAT
kegiatan pendaftaran tanah secara khusus pendaftaran tanah kedua kali. Karena
salah satu tujuan Aplikasi Layanan Online Kantor Pertanahan yaitu memudahkan
online seharusnya bisa dirasakan perbedaaannya dengan nyata oleh seluruh PPAT,
namun tampaknya belum bisa karena kemudahan yang diharapkan tidak maksimal
menjadi bertambah. Kalau melihat kembali tujuan yang disebutkan di awal yaitu
sistem online ini memudahkan PPAT dalam proses pendaftaran tanah, dan akan
mengurangi adanya pungli, itu semua tidak terbukti dalam praktiknya. Misalnya
terkait dengan kontak langsung dengan petugas, dalam hal online ini tetap harus
kontak langsung karena berkas fisik pengurusan yang sedang dikerjakan harus
langsung dilakukan validasi data oleh petugas. Validasi data dilakukan untuk
mengetahui kelengkapan berkas sehingga SPS nya bisa dikeluarkan. SPS keluar
jika berkasnya sudah lengkap, dan kelengkapan itu diketahui bukan pada saat
harus online. Artinya adalah bahwa melalui sistem seharusnya bisa dilakukan
71
Hasil Wawancara dengan Juniar Tobing, Pegawai Kantor Notaris/PPAT JULIANITA
PERANGIN-ANGIN, yang beralamat di Jalan A.H. Nasution Nomor 777 pada tanggal 10 Oktober
2017, Pukul 16.30 WIB.
72
Hasil Wawancara dengan Juniar Tobing, Pegawai Kantor Notaris/PPAT JULIANITA
PERANGIN-ANGIN, yang beralama di Jalan A.H. Nasution Nomor 777 pada tanggal 10 Oktober
2017, Pukul 16.30 WIB.
Terkadang bisa cepat dan terkadang bisa lama seperti halnya ketika manual,
misalnya kecepatan selesai balik nama karena jual beli, setelah online bisa cepat
tetapi bisa juga lama. Oleh karena itu masih perlu ditingkatkan supaya benar-
Online Kantor Pertanahan berarti masih relatif dan tidak berbeda dengan manual.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan online pada umumnya yang membuat
pengurusan jauh lebih cepat atu efisien. Misalnya jika dibandingkan dengan
Medan, berikut jumlah akta PPAT yang dibuat oleh beberapa PPAT di Kota
Medan:74
BULAN
No Nama PPAT Septembe Oktobe Nopembe Desembe
r r r r
1 Edy, SH 44 61 128 69
2 Eddy Simin, SH 13 18 27 69
73
Hasil Wawancara dengan Juniar Tobing, Pegawai Kantor Notaris/PPAT JULIANITA
PERANGIN-ANGIN, yang beralamat di Jalan A.H. Nasution Nomor 777 pada tanggal 10 Oktober
2017, Pukul 16.30 WIB.
74
Jumlah akta diperoleh berdasarkan laporan PPAT bulanan yang terdapat di Kantor
Pertanahan Kota Medan. Berdasarkan penjelasan dari Bapak Sugeng Kariyono, selaku Pegawai
Bidang Adiministrasi Kantor Pertanahan Kota Medan, bahwa tidak semua PPAT memberikan
laporan setiap bulannya. Oleh karena itu, Penulis hanya mengambil data dari PPAT yang lengkap
memberikan laporan periode September 2017 sampai Desember 2017.
3 Elza Mawarni 8 23 58 17
Franky Tjokroahdymylya,
4 SH 17 17 28 66
5 GO Uton Utomo, SH 3 5 13 32
6 Halim, SH 17 19 49 66
7 Helena, SH., M.Kn 10 5 35 36
8 Hj. Mariana, SH 12 14 20 49
9 Henry Tjong, SH 14 11 40 52
10 Jhon Langsung, SH 40 29 92 127
Jonas Marolop Simarmata,
11 SH 9 5 38 31
12 Lince Hutahayan, SH 1 4 4 2
Makmur Ritonga SH.,
13 Mkn., MH 3 2 4 27
14 Ratna Berutu, SH 1 1 1 10
15 Rosnidar, SH 43 50 113 141
16 San Smith, SH 12 10 14 7
17 Suprayitno, SH 3 3 12 15
18 Tjong Deddy Iskandar, SH 14 10 65 147
19 Wanda Lucia, SH 3 11 3 1
Tabel 3.1 Jumlah Akta PPAT Periode September 2017 – Desember 2017
Berdasarkan tabel di atas, jenis akta PPAT yang paling banyak adalah
Akta Jual Beli (AJB). Penulis menyimpulkan bahwa proses peralihan tanah
dengan jual beli sangat banyak terjadi di Kota Medan. Dengan demikian,
cepat dan juga biaya ringan. Baik dari masyarakat (selaku pembeli dalam AJB)
maupun PPAT sendiri mengharapkan sistem yang efektif dari segi biaya maupun
sangatlah besar harapan dari PPAT bahwa aplikasi ini akan sangat membantu
Namun demikian, adanya aplikasi online ini, tidak ada kemudahan yang
input data terlebih dahulu serta membuat janji secara online, sementara berkas
yang bisa kita input pun akan terbatas jumlahnya, berbeda dengan ketika manual,
dikarenakan banyaknya dokumen dan perjanjian antar berkas yang harus di-input,
lama yang tidak bisa di proses, misalnya sertipikat yang belum mempunyai NIB.
Pertanahan. Hal ini sangat berbeda dengan proses manual, dimana semua berkas
bisa masuk dan diproses di Kantor Pertanahan. Pengurusan NIB tentu menambah
Layanan online mengharuskan sertipikat memiliki NIB. Hal ini diperlukan agar
sertipikat bisa di-input ke dalam sistem. Kendala ini tidak diperhitungkan dalam
Aplikasi Layanan Online, jadi prosedur pengurusan pun bisa menjadi “double”
dalam arti online dan manual, keduanya dikerjakan terhadap berkas yang sama
Aplikasi online ini masih 70 % fisik dan 30 % online, tidak seperti online
yang lain yang fisiknya jauh lebih sedikit, jadi belum bisa disebut efektif.
75
Hasil Wawancara dengan Elvi Sahara, Pegawai Kantor Notaris/PPAT JULIANITA
PERANGIN-ANGIN, yang beralamat di Jalan A.H. Nasution Nomor 777 pada tanggal 10 Oktober
2017, Pukul 15.30 WIB.
Misalnya melakukan cek bersih, dari kantor PPAT dilakukan penginputan data
dan perjanjian untuk mengantar berkas. Setelah itu berkas fisiknya diantar ke
PNBP. Sementara bukti pembayaran PNBP ini tetap harus diantar ke Kantor
Pertanahan. Tentu hal ini menambah waktu karena harus bolak-balik ke Kantor
Pertanahan. Selain itu sebagian besar berkas yang dimasukkan melalui sistem
tidak bisa pantau dari Aplikasi Layanan Online di kantor untuk mengetahui
apakah cek bersihnya sudah selesai atau belum. Hal ini disebabkan karena
Kantor Pertanahan untuk mengetahui siap atau tidaknya cek bersih tersebut. Dan
mengenai waktu, sepertinya sama saja, ketika manual cek bersih adalah 2 (dua)
sampai 3 (tiga) hari, setelah online begitu juga yaitu 2 (dua) sampai 3 (tiga) hari.76
Terkait dengan berkas fisik yang harus diantar ke Kantor Pertanahan, hal
tersebut adalah penentu bahwasanya pengurusan itu bisa dilanjutkan atau tidak
akan diproses di Kantor Pertanahan), tetapi bukan tidak bisa sistem didesain
76
Hasil wawancara dengan LINCE HUTAHEAN, Notaris/PPAT yang berlamat di Jalan
Cik Di Tiro Nomor 96 pada tanggal 9 Oktober 2017, pukul 12. 00 WIB
sesuai tujuan dari sistem online ini yaitu mengurangi kontak fisik dengan petugas
Kantor Pertanahan.
efektif dalam membantu PPAT melakukan tugas jabatannya. Jika ditinjau dari
teori efektivitas hukum yang dikemukakan oleh Soerjono Soekanto, bahwa efektif
tidaknya suatu hukum ditentukan oleh 5 (lima) faktor yaitu faktor hukumnya
diberlakukannya aturan hukum tersebut, jadi harus dirancang dengan baik dan
77
C.G. Howard & R. S. Mumners, Law, Its Nature and Limits, 1965, Page 46-47 yang
diterjemahkan dalam buku Achmad Ali, op.cit., hlm. 376
oleh BPN dan diterapkan bersama dengan PPAT sebagai mitra BPN. Di awal
pelaksanaan kebijakan online ini bersama dengan seluruh PPAT. Namun pada
ini. Dan sebagaimana diuraikan di atas, BPN dan PPAT berada dalam posisi
optimal kepada seluruh target aturan hukum, turut menjadi faktor efektifnya
hukum.78
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung yang dalam hal ini yaitu
jaringan internet atau aplikasi yang digunakan untuk Layanan Online Kantor
Fakta sekarang ini, transaksi elektronik sudah menjadi bagian dari kehidupan
telah memiliki ketentuan hukum baik secara nasional (UU ITE) maupun
78
Ibid.
elektronik.
meliputi:
pengguna;
Hal tersebut tentu masih jauh berbeda dengan yang bisa dikerjakan dalam
tesis ini. Tidak adanya timbal balik antara para pihak secara online membuat
sistem ini kurang efektif. Artinya bahwa PPAT masih dihadapkan kepada orang
dan bukan dihadapkan kepada sistem. Hal ini karena PPAT hanya melakukan
biasa dalam hal ketika pengurusan manual. Yang dikerjakan sistem masih hanya
79
Edmon Makarim, Notaris dan Transaksi Elektronik, Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2012, hlm. 43-44
pendaftarannya saja, seluruh proses misalnya balik nama sertipikat, yang terjadi di
pengurusan pertanahan kalau saja sistem lebih canggih dari sekarang, karena
sekarang masih belum efektif, dengan kata lain perbedaaanya dengan manual
itu, sistem yang sering bermasalah dan juga termasuk Sumber Daya Manusia
ini diluncurkan adalah bahwa sampai hasil akhir bisa dikerjakan dari Kantor atau
menyederhanakan proses dan jangka waktu penyelesaian pun tetap relatif, cepat
pemegang hak maupun PPAT. Dan hadirnya aplikasi layanan online ini justru
yang disebutkan di atas, sekalipun penginputan berkas dan perjanjian dari Kantor
80
Hasil wawancara dengan LINCE HUTAHEAN, Notaris/PPAT yang berlamat di Jalan
Cik Di Tiro Nomor pada tanggal 9 Oktober 2017, pukul 12. 00 WIB
setelah online ini, karena yang kita harapkan dengan hadirnya online ini adalah
bisa menghemat waktu, padahal kenyataannya itu sangat relatif, kadang cepat
kadang lama. Waktu manual juga demikian, pengurusan yang kita lakukan pun
kadang cepat kadang lama. Sistem online ini harus ditingkatkan lagi, dan kalau
mengharapkan supaya bagus, selain sistem harus siap, sumber Daya Manusia
Berdasarkan hal yang dipaparkan di atas, sistem aplikasi online ini justru
menambah prosedur pengurusan pertanahan itu sendiri. Aplikasi ini juga kurang
di dukung dengan Sumber Daya Manusia sehingga peningkatan yang nyata belum
tercipta, baik dari PPAT maupun dari kantor Pertanahan selaku pembuat aplikasi
ini.
dalam hal mengetahui secara detail dan intens berkas yang masuk dan keluar
melalui informasi berkas dari aplikasi.82 Adapun tujuan dari sistem ini bagi
81
Hasil wawancara dengan Wanda Lucia, SH, MKn, Notaris/PPAT yang beralamat di
Jalan Iskandar Muda Nomor 153/22 A pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 12.00 WIB
82
Hasil Wawancara dengan Lidia, Staf Administrasi Kantor Pertanahan Kota Medan,
pada tanggal 11 Oktober 2017, pukul 15.30 WIB.
83
Hasil Wawancara dengan Lidia, Staf Administrasi Kantor Pertanahan Kota Medan,
pada tanggal 11 Oktober 2017, pukul 15.30 WIB.
mengingat banyak tugas pokok dan fungsi kantor pertanahan. Dari segi ini,
tentu aplikasi ini patut diapresiasi karena secara tidak langsung akan
Medan.84
PERALIHAN HAK
BULAN
KEGIATAN
Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agts Sept. Okt. Nop. Des.
Jual Beli 814 174 534 650 838 730 1168 919 877 1194 1064 1483
Hibah 47 11 33 24 37 40 76 35 37 47 55 39
Lelang 6 10 8 4 15 8 25 9 16 10 13 9
Tukar Menukar 2
PEMBEBANAN HAK
BULAN
KEGIATAN
Jan. Peb. Maret April Mei Juni Juli Agts Sept. Okt. Nop. Des.
Hak
Tanggungan 757 691 809 668 793 697 901 1030 783 1042 993 633
Tabel 3.2 Jumlah Pendaftaran Peralihan Pembebanan Hak di
84
Data jumlah Permohonan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah tahun 2017 yang
diperoleh dari Kantor Pertanahan Kota Medan tanggal 6 Februari 2018.
peralihan hak dengan jual beli, dari bulan Januari sampai Desember 2017
tersebut.
sementara PPAT kurang merasakan kemudahan yang nyata, baik dari segi
Jika ditinjau dari teori utilitas yang dikemukakan oleh Jeremy Bentham,
seharusnya memberi dampak yang nyata dan berguna bagi setiap pemangku
kepentingan atas apa dan untuk siapa suatu kebijakan itu dibuat. Seharusnya
dengan hadirnya sistem online ini, PPAT juga dimudahkan dalam tugas
jabatannya dan bukan justru menambah pekerjaannya (dua kali bekerja). PPAT
dikeluarkan oleh BPN dalam tesis ini adalah bahwa PPAT merupakan pejabat
85
Achmad Ali., op.cit.,hal 272
sama bagi semua orang, dalam artian bahwa suatu kebahagian bagi orang lain bisa
merealisasikan teori utilitas tersebut.86 Hal inilah yang digambarkan dari PPAT
dan BPN terkait dengan kebijakan pertanahan dengan Aplikasi Layanan Online
online hanya ada pada penginputan dan pengerjaan berkas tidak bisa dilakukan
waktu manual yaitu berkas masuk dan berkas keluar bisa dikerjakan secara rutin,
sementara kelebihan setelah adanya aplikasi online ini yaitu bahwa Kantor
Pertanahan mengetahui secara detail dan intens berkas yang masuk dan keluar
melalui informasi berkas dari aplikasi. Jadi aplikasi ini sangat efektif, dimana
posisi berkas yang diproses, hanya saja ada kendala ketika terjadi listrik padam
86
June & Ron Katz, Konsep Jeremy Bentham dan Konsep John Rawls tentang Keadilan,
majalah Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Amannagappa, Juli-Agustus 1992, hal. 15
dalam Achmad Ali, op.cit.,hlm. 274
dan atau jaringan tidak bagus dan atau kesalahan penginputan data, maka aplikasi
permohonan perbuatan hukum yang dilakukan dihadapannya atau oleh PPAT itu
sendiri. Artinya adalah yang dimaksud online hanya terkait dengan proses
Kantor Pertanahan. Bagian PPAT hanya sampai menginput data saja, dan proses
tetap dikerjakan oleh Kantor Pertanahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Oleh karena itu, adanya sistem online ini tidak mengurangi pekerjaan yang
manual dengan online ini yaitu pada permohonan pendaftaran pelayanan yakni
PPAT bertugas dalam menginput data permohonan dan perjanjian antar berkas
Pertanahan.
87
Hasil Wawancara dengan Lidia, Staf Administrasi Kantor Pertanahan Kota Medan
tanggal 11 Oktober 2017, pukul 15.30 WIB.
Kantor Pertanahan, lalu berkas divalidasi oleh petugas, dan setelah berkas
dengan sistem online ini, antrian PPAT di Kantor Pertanahan bisa dihindari,
Selain dalam penginputan data, hal yang berbeda setelah hadirnya Aplikasi
Layanan Online Kantor Pertanahan ini yaitu adanya berkas-berkas tertentu yang
Pertanahan. Misalnya sertipikat yang belum memiliki NIB, sertipikat yang harus
cek plotting, dan sertipikat yang belum diketahui Zona Nilai Tanah (ZNT) nya.
biaya. Sementara dalam hal manual, berkas tersebut bisa langsung didaftarkan ke
Bedasarkan hal tersebut, terdapat sisi ketidakefektifan dari online ini bagi
setelahnya masih tetap sama. Prosedur bertambah namun proses penyelesaian dan
biaya yang dibutuhkan tetap sama. Memang bagi Kantor Pertanahan, kebijakan ini
berguna dalam hal menghindari penumpukan berkas di Kantor Pertanahan, hal ini
karena perjanjian antar berkas ke Kantor Pertanahan dibatasi oleh sistem, jadi
berkas bisa terhindar dari penumpukan berkas seperti semasa manual. Namun
untuk PPAT, kebijakan ini kurang memberi manfaat, karena dalam berkas tertentu
kebijakan ini efektif baik dari segi waktu maupun dari segi biaya penyelesaian.
Peningkatan status tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa tanah sudah tidak
Kewenangan yang dimilik BPN bersumber dari UUD 1945. Pasal 33 ayat
bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara
mengelola dan mengatur tanah dalam bidang hukum publik dalam hukum
84
Pemerintah Pusat dan diatur dalam norma pemerintahan.88 Hal tersebut berarti
bahwa tindakan pemerintah harus didasarkan pada kewenangan yang sah yang
memiliki dasar hukum. Oleh karena itu sebagai konsekuensi logis dan yuridis dari
ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 tersebut, maka diundangkan Undang-
(1) Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar dan
hal-hal sebagai yang dimaksud dalam Pasal 1, bumi air dan ruang angkasa,
termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkatan
tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh
rakyat.
(2) Hak menguasai dari Negara termaksud dalam ayat (1) Pasal ini memberi
wewenang untuk :
a. mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan
dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;
b. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orangorang dengan bumi, air dan ruang angkasa;
c. menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara
orangorang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air
dan ruang angkasa.
(3)Wewenang yang bersumber pada hak menguasai dari Negara tersebut pada
ayat (2) Pasal ini digunakan untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran
rakyat dalam arti kebangsaan, kesejahteraan dan kemerdekaan dalam
masyarakat dan Negara hukum Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil
dan makmur.
88
Yudhi Setiawan, Hukum Pertanahan, Teori dan Praktik, Bayumedia Publishing,
Malang, 2010, hlm. 10.
terdapat 3 (tiga) fungsi utama keagrariaan yang harus dijalankan oleh negara
angkasa.89
pertanahan”.90 Hal tersebut berarti bahwa diaturnya hak menguasai negara dalam
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
penguasaan tanah. Kewenangan negara ini merupakan suatu kewenangan asli atau
yang disebut dengan kewenangan yang diperoleh secara atribusi yang langsung
bersumber pada Pasal 33 ayat (3) yaitu memberikan kewenangan tersebut kepada
89
Adrian Sutedi, Politik dan Kebijakan Hukum Pertanahan Serta Berbagai
Permasalahan, BP. Cipta Jaya, Jakarta, 2006, hlm. 12
90
SF. Marbun, et.al, Dimensi-Dimensi Pemikiran Hukum Administrasi Negara, UII,
2001, hlm. 371
Merujuk kepada fungsi BPN dalam poin a di atas, dimana BPN berwenang
Hanya saja kebijakan ini masih belum tertuang dalam bentuk peraturan yang
91
Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan Pertanahan Nasional
92
Wikipedia, Badan Pertanahan Nasional.
https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Pertanahan_Nasional, diakses tanggal 15 Oktober 2017, pukul
21.00 WIB
pemberdayaan masyarakat.
Pertanahan.
sehingga BPN sangat berperan aktif dalam mewujudkan penggunaan tanah untuk
Pejabat lain. Kegiatan-kegiatan tertentu yang ditugaskan kepada pejabat lain, yaitu
kerja Kepala Kantor Pertanahan, misalnya pengukuran titik dasar teknik dan
pemetaan fotogametri.
Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal BPN di Kabupaten/ Kota yang berada
Pertanahan dipimpin oleh seorang kepala yang berstatus sebagai pegawai negeri
sipil. Dan dalam pelaksanaan tugas tersebut Kepala Kantor Pertanahan dibantu
oleh PPAT dan Pejabat lain yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 ini dan
masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan Negara. Dalam
jawab serta bebas KKN. Konsep good governance untuk dilaksanakan dalam
banyak faktor. Namun demikian salah satu faktor yang terbesar adalah
tidak lagi menjadi pemain tetap mengharapkan peran lebih besar dari sektor
itu pemerintah harus terlibat langsung dalam penyediaan barang dan jasa yang
diperlukan oleh masyarakat, serta secara aktif terlibat di dalam kehidupan sosial
93
Uar, Aty, “Pengaruh Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Kinerja
Pelayanan Publik Pada Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kota Ambon,” Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 6(1): 1-11, April 2016, hlm. 2
94
Sulistiyani, Ambar Teguh, dkk. Memahami Good Governance dalam Perspektif
Sumber Daya Manusia. Gava Media, Yogyakarta, 2011.
sangat ditentukan oleh hubungan antara komponen-komponen itu satu sama lain
serta bagaimana hubungan antara komponen itu dengan tujuan yang hendak
pertanahan yang menjadi permasalahan dalam tesis ini, efektif tidaknya juga
disebutkan:96
sebagai salah satu lembaga yang turut sebagai penyelenggara kegiatan pelayanan.
Dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 disebutkan bahwa tujuan dari pelayanan publik
adalah:98
95
Widhi Handoko, op.cit., hlm. 232
96
Pasal 1 angka 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
98
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
a. terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan publik;
b. terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
c. terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
d. terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. keterbukaan;
i. akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 1997 yaitu asas sederhana, aman, terjangkau,
mutakhir dan terbuka. Segala kebijakan yang dikeluarkan oleh BPN tentu harus
nyata terjadi. Dengan kata lain setiap proses pendaftaran tanah mulai dari awal
Aplikasi berbasis online banyak dikerluarkan oleh BPN, dan kita tidak
bisa memungkiri bahwa semua itu didasari oleh cita-cita yang sangat mulia yaitu
99
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Banyak aspek yang membuat demikian antara lain SDM di Kantor Pertanahan
karakteristik ikut serta sistem yang sama, yaitu feodal, sistem hukum pada
kepada organisasi yang dikelolanya atau kepada atasannya akan tetapi kepada
warga negara yang secara langsung atau tidak langsung terkena kebijakan yang
100
Hasil wawancara dengan Rida, Pegawai Kantor Notaris PPAT IKA AZNIGA
LOKMAN, SH yang beralamat di Jalan Brigadir Jenderal Katamso Nomor 52 tanggal 12 Oktober
2017
101
Budi Winarmo, Kebijakan Publik, Teori dan Proses, Cetakan Kedua, Medpress,
Yogyakarta, 2008, hlm. 42.
102
Mohtar Mas’oed, Politik, Birokrasi dan Pembangunan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2003, hlm. 68
103
Wahyudi Kumorotomo, Etika Administrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2009, hlm. 374
preferensi nilai-nilai dari para elit yang berkuasa, sementara seharusnya harus
peran pembuat kebijakan itu sendiri. Penerapan kebijakan ini pun tidak bisa lepas
kelompok sasaran yang akan memperoleh manfaat dari kebijakan tersebut tetapi
aktivitas teknisnya.105
tujuan negara diwakili pula oleh pejabat. Keberhasilan dari sebuah lembaga
104
Thomas R Dye dan Harmon Zeigler, The Irony of Democracy, Belmont Calif:
Wadsworth, dalam Budi Winaryo., op.cit., hlm. 42
105
Widhi Handoko,op.cit.,hlm. 67
pelayanan publik BPN, bisa dilihat dari pendapat Blau dan Meyer yang
sering kali diartikan sebagai oficialdom atau kerajaan pejabat yaitu suatu kerajaan
yang raja-rajanya adalah para pejabat dari suatu bentuk organisasi yang
106
Widhi Handoko, op.cit., hlm. 161
107
Peter Blau dan Marshml W Meyer, 1997, Birokrasi Dalam Masyarakat Modern,
Jakarta, Universitas Indonesia, hlm. 3 dalam Widhi Handoko, Ibid., hlm. 279
108
Miftah Thona, Perspektif Perilaku Birokrasi, P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2002, hlm. 2
109
H. Hariyoso, S, Pembaharuan Birokrasi dan Kebijakan Publik, Peradaban, Jakarta,
2002, hlm. 51
4. Birokrasi patrimonial dan korporatis, yang dibentuk oleh sejarah dan realita
Uraian di atas jika ditarik dalam pemahaman sistem birokrasi BPN maka
dapat dipahami, bahwa birokrasi BPN merupakan suatu sistem yang mencoba
tetap rasional sehingga efektif dalam pencapaian tujuan, untum itu dapat
fungsi dari interaksi antara seseorang individu dari lingkungaannya atau dengan
kata lain bahwa perilaku seseorang itu tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri
lingkungannya.
Jika hukum pertanahan dipahami sebagai suatu sistem norma, maka setiap
peraturan perundangan dari yang paling tinggi sampai pada peraturan yang paling
sistem yang tidak bisa saling bertentangan satu sama lain. Proses pembentukan
norma-norma itu dimulai dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah,
Berdasarkan hal-hal yang dijelaskan dalam bab II dan bab III di atas,
bahwa tidak bisa dipungkiri kelemahan dari sistem pengurusan online ini cukup
menyita banyak aspek bagi PPAT sebagai mitra BPN. Suatu kebijakan ketika
dan juga bagi yang melaksanakan. Berbagai kendala yang didapati dalam praktik
Faktor internal adalah dari sistem itu sendiri dalam kaitannya dengan BPN
sebagai pihak yang mengeluarkan kebijakan, dan faktor eksternal adalah dari
PPAT.
1. Faktor Internal
Ada beberapa sertipikat yang tidak terdeteksi dalam sistem, seperti hal nya
sertipikat lama dan juga sertipikat yang tidak mempunyai NIB. Artinya adalah
walaupun sertipikat sudah pernah dilakukan penggantian blanko, tetap saja ada
yang belum masuk ke sistem dan harus dilakukan pengurusan manual supaya bisa
110
Widhi Handoko, op.cit.,hlm. 37
terdaftar, dalam praktik ini disebut dengan cek plotting. Untuk cek plotting
sertipikat harus mengeluarkan biaya meskipun dengan jumlah yang sedikit, tetapi
itu tetap terasa karena dibebankan kepada pemegang hak. Padahal sertipikat
tersebut adalah sertipikat yang dikeluarkan oleh BPN sendiri sebagai lembaga
yang ditugaskan oleh pemerintah, dan masih bagus baik kondisi fisik maupun
uraian di dalam sertipikat.111 Selain biaya, tentu waktu juga dibutuhkan untuk cek
plotting. Dalam praktik di Kantor Pertanahan, waktu yang diperlukan untuk cek
ataupun atas nama Notaris/PPAT dengan tujuan memastikan kebenaran dari data
hasil plotting akan menunjukkan apakah benar di lokasi ini terdapat lahan
secara formal dari sertipikat tersebut apalagi secara materil, karena pemerintah lah
tidak terwujud. Bila tidak terwujud maka sebagai surat berharga juga tidak akan
111
Hasil wawancara dengan LINCE HUTAHEAN, SH., Notaris/PPAT di Kota Medan
yang beralamat di Jalan Cik Di Tiro Nomor, pada tanggal 09 Oktober 2017 pukul 12.00 WIB
112
Hasil wawancara dengan KRISTINA SIAHAAN, SH, MKn, Pegawai Kantor
Notaris/PPAT WANDA LUCIA, SH, MKn, yang berlamat di Jalan Iskandar Muda Nomor 153/22
A, pada tanggal 11 Juni 2017 pukul 11.00 WIB
bernilai tinggi, yang tentunya akan tidak dapat digunakan sebagai benda ekonomi
Selain untuk cek plotting, sertipikat yang belum mempunyai NIB juga
tidak bisa diproses dalam sistem, jadi harus dimintakan NIB ke Kantor
Pertanahan. Dalam meminta NIB ini tentu akan membutuhkan waktu kurang lebih
2 (dua) minggu. NIB diperlukan untuk mengidentifikasi satu bidang tanah dan
membedakan dengan bidang tanah lainnya. NIB diberikan dengan tanda pengenal
bidang tanah yang bersifat unik, sehingga dengan mudah mencari dan
membedakan bidang tanah yang dimaksud dengan bidang tanah lainnya. Selain
Pendaftaran dan daftar lainnya yang ada dalam proses pendaftaran tanah. Dalam
penghubung yang efisien antara data yang diperlukan dan sebagai akses informasi
Sistem online ini mulai berlaku di Kota Medan sejak Januari 2017, tetapi
sampai saat ini masih sangat sering terjadi aplikasi error. Hal ini tentu akan
memerlukan waktu yang tidak singkat, banyak berkas yang harus di-input. Selain
berkas, kita juga harus mengatur perjanjian dengan Kantor Pertanahan untuk bisa
mengantar berkas fisik ke Kantor Pertanahan. Jika lewat dari waktu yang
113
Muhammad Yamin Lubis dan Abd.Rahim Lubis, Hukum Pendaftaran Tanah, CV.
Mandar Maju, Bandung, 2010, hlm. 197-198
114
https://akoerday.wordpress.com/2013/05/08/tentang-nomor-identifikasi-bidang-nib-
dalam-sertifikat/, diakses tanggal 13 Oktober 2017, Pukul 11.05 WIB.
dijanjikan, maka harus di-input ulang. Hal ini tentu membuat lama karena sering
gagal input berkali-kali. Apalagi kalau berkas yang akan diantar ke Kantor
Pertanahan ada beberapa berkas, waktu yang dibutuhkan sangat banyak, berbeda
dengan waktu manual, meskipun berkas yang akan kita masukkan sangat banyak
dalam waktu yang bersamaan, itu bisa langsung kita antar ke Kantor Pertanahan
tanpa memikirkan lewat waktu perjanjian seperti dalam sistem online tersebut.
menjadi 2 (dua) kali bekerja. Sistem online menjadi harus dipersiapkan dengan
matang, sehingga ketika diberlakukan akan memberi kemudahan yang nyata bagi
memang Kantor Pertanahan pada akhirnya mau menerima secara manual ketika
juga harus di-input melalui sistem, jadi tentu memerlukan waktu yang banyak
untuk menyelesaikannya.
115
Hasil Wawancara dengan Juniar Tobing, Pegawai Kantor Notaris/PPAT JULIANITA
PERANGIN-ANGIN, yang beralamat di Jalan A.H. Nasution Nomor 777 pada hari Selasa,
tanggal 10 Oktober 2017, Pukul 16.30 WIB.
Berbeda dengan sebelum online, dalam hal pengurusan manual, tidak ada
karena dalam pelaksanaannya, tidak perlu ada persetujuan dari Kantor Pertanahan
yang akan didaftarkan PPAT, semua berkas tersebut bisa diterima di Kantor
d. Penerbitan SPS
2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Yang Berlaku Pada Badan Pertanahan Nasional, tidak dalam bentuk uang tunai
pada Bank Persepsi atau menggunakan kartu kredit/kartu debit. Inovasi layanan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima Kantor Pertanahan setiap harinya,
tunai.116
116
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Badan Pertanahan Nasional), Layanan Non-
Tunai http://www.bpn.go.id/PUBLIKASI/Inovasi/Layanan-Non-Tunai, diakses tanggal 13
Oktober 2017, pukul 12.13 WIB.
disamping manfaat lainnya seperti transaksi aman, mudah dan cepat, transaksi
Pembayaran;
Pertanahan.
Hal ini tentu peningkatan yang sangat baik demi transparansi dalam
pengurusan pertanahan. Hanya saja dalam sistem online, untuk mendapatlan SPS
Alangkah lebih baik jika dalam sistem PPAT online ini bisa dicetak sendiri SPS
2. Faktor Eksternal
Aplikasi Layanan Online adalah dari PPAT. Adanya fasilitas yang kurang
117
Hasil Wawancara dengan Jusuf, Pegawai Kantor Notaris LINCE HUTAHEAN, SH,
Notaris/PPAT di Jalan Cik Ditiro Nomor 96 pada tanggal 9 Oktober 2017, pukul 12.00 WIB.
dan hal ini tentu menambah jangka waktu selesai pengurusan karena belum bisa
sederhana sehingga sulit untuk dipahami pengguna (dalam hal ini Pegawai
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang sudah dijelas dalam bab II, III dan IV di atas,
1. Pendaftaran peralihan hak atas tanah dengan Aplikasi Layanan Online Kantor
Nomor 24 tahun 1997 belum juga bisa terealisasi dengan baik. Hal ini
dengan manual adalah dalam prosedur di awal yaitu pada saat permohonan
peralihan hak atas tanah dalam pemeliharaan data pendaftaran tanah. Hal ini
104
signifikan terhadap proses, waktu dan juga biaya pengurusan. Salah satu
tujuan dari adanya aplikasi online ini adalah untuk memudahkan PPAT dalam
justru terkadang membuat lebih lama karena aplikasi tidak bisa menerima
Selain itu beberapa sertipikat harus dilakukan Plotting, dan tentunya itu
semua memakan waktu dan biaya. Selain itu, teknis penginputan berkas dan
pertanahan.
kendala yang didapati baik dari internal maupun eksternal yaitu adanya
sertipikat yang tidak terdeteksi dalam sistem seperti hal nya sertipikat lama
dan juga sertipikat yang tidak mempunyai NIB harus dilakukan pengurusan
manual supaya bisa terdaftar dalam sistem, Aplikasi Layanan Online sering
Error dan atau Offline sehingga penginputan data di Kantor PPAT dan proses
banyak berkas yang harus di-input, terbatasnya jumlah berkas yang bisa
PNBP yaitu dalam sistem online, untuk mendapatkan Surat Perintah Setor
(SPS) PNBP ini, masih harus menunggu validasi berkas dari Kantor
B. Saran
1. Pendaftaran peralihan hak atas tanah dengan Aplikasi Layanan Online Kantor
berarti kita berhadapan dengan sistem secara softcopy dan bukan hardcopy.
Aplikasi layanan online Kantor Pertanahan ini juga masih hanya untuk
halnya sertipikat yang tidak punya NIB. Jadi aplikasi ini harus dirangkai
2. Aplikasi layanan online Kantor Pertanahan belum efektif bagi PPAT dalam
melakukan tugas jabatannya, karena baik prosedur, waktu maupun biaya yang
manual oleh PPAT. Jadi sebaiknya aplikasi ini diperbaharui lagi supaya bisa
pendaftaran tanah kedua kali. Sistem dalam aplikasi ini harus dirancang
yang jelas terkait dengan penggunan aplikasi ini supaya efisisensinya dapat
Pertanahan memberikan alternatif lain yang bisa cepat sehingga waktu untuk
menunggu supaya masuk sistem tidak begitu lama, misalnya untuk sertipikat
yang belum mempunyai NIB. Dan terkait dengan server sering error dan atau
pada sistem supaya hal tersebut bisa diminimalisir. Dan terkait pembayaran
PNBP, sebaiknya SPS bisa dikeluarkan PPAT dari Kantor sendiri sehingga
PNBP.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Ali, Achmad, 2009, Teori Hukum dan Teori Peradilan, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Grup.
Blau, Peter dan Marshml W Meyer, 1997, Birokrasi Dalam Masyarakat Modern,
Jakarta: Universitas Indonesia
Lubis, M Solly, 1994, Fisafat Ilmu Dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju.
Hartono, Sunaryati, 1994, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20,
Bandung: Alumni.
Hariyani, Iswi, 2011, Panduan Praktis SABH Sistem Administrasi Badan Hukum,
Yogyakarta: Pustaka Yustisia, Cetakan Pertama
108
H.S, Salim, dan Erlis Septiana Nurbani, 2013, Penerapan Teori Hukum Pada
Tesis dan Disertasi, Edisi Pertama, cetakan Kesatu, Jakarta: Rajawali
Press.
Kelsen, Hans, General Theory of Law and State, diterjemahkan oleh Rasisul
Muttaqien, 2011, Bandung: Nusa Media.
Masyhur, Kahar, 1985, Membina Moral dan Akhlak, Jakarta: Kalam Mulia.
Mertokusumo, Soedikno, 1988, Hukum dan Politik Agraria, Jakarta: Karunika.
Nawawi Arief, Barda, 2013, Kapita Selekta Hukum Pidana, cetakan Ketiga,
Bandung: Citra Aditya
Prasetyo, Teguh & Abdul Alim. 2007, Ilmu Hukum & Filsafat Hukum,
Yokyakarta: Pustaka pelajar.
Perangin, Efendi, 1994, Praktik Jual Beli Tanah, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Santoso, Urip, 2010, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Jakarta:
Prenadamedia Group,
Soekanto, Soerjono dan Sri Mahmuji, 2003, Penelitian Hukum Normatif, Suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soerodjo, Irwan, 2003, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah di Indonesia, Arkola,
Surabaya.
Thona, Miftah, 2002, Perspektif Perilaku Birokrasi, Jakarta: P.T Raja Grafindo
Persada.
Yamin Lubis, Muhammad dan Abd Rahim Lubis, 2008, Hukum Pendaftaran
Tanah, CV Mandar Maju, Bandung
Winarmo, Budi, 2008, Kebijakan Publik, Teori dan Proses, Cetakan Kedua,
Yogyakarta: Medpress
WAWANCARA:
9. Hasil wawancara dengan Rida, Pegawai Kantor Notaris PPAT IKA AZNIGA
LOKMAN, SH yang beralamat di Jalan Brigadir Jenderal Katamso Nomor 52
tanggal 12 Oktober 2017
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN:
WEBSITE:
http://tesisdisertasi.blogspot.co.id/2009/12/cara-merancang-metodologi-
penelitian.html, diakses tanggal 15 Juni 2017, pukul 14.09 WIB
http://www.cnnindonesia.com/nasional/2016030815062520116107/ombudsman-
sebut-tiga-lembaga-dengan-pelayanan-terburuk, di akses tanggal 30 Juni
2017, pukul 13.00 WIB
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/07/05/nr0kq5-bpn-
seindonesia-online-di-2017,. diakses tanggal 10 Juni 2016 pukul 10.49
WIB
https://akoerday.wordpress.com/2013/05/08/tentang-nomor-identifikasi-bidang-
nib-dalam-sertifikat/, diakses tanggal 13 Oktober 2017, Pukul 11.05 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Administrasi_Badan_Hukum, diakses
tanggal 12 Oktober 2017, pukul 05.24 WIB
JURNAL