Anda di halaman 1dari 16

Perubahan Hukum Acara Perdata dalam

Perspektif Undang-Undang Jabatan Notaris


Prof. Dr. HR Benny Riyanto, S.H., M.H., C.N.
Dirjen Peraturan Perundang-undangan
Kementerian Hukum dan HAM
Penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Perdata

Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Perdata disusun


sejak tahun 1967 dengan mengikutsertakan perwakilan dari tenaga
ahli, akademisi, Mahkamah Agung, Kejaksaan, Kementerian
Sekretariat Negara, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pada tanggal 25 Mei 2021, Naskah Akademik dan Rancangan Undang-


Undang tentang Hukum Acara Perdata disampaikan kepada Presiden.

Presiden RI telah menyampaikan RUU HAPER kepada Ketua DPR RI


tanggal 3 Agustus 2021 perihal Rancangan Undang-Undang tentang
Hukum Acara Perdata.
Penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Acara Perdata
(Cont’d)

Penyusunan RUU Hukum Acara Perdata dilakukan sebagai upaya mewujudkan kodifikasi Hukum Acara Perdata yang bersifat unifikasi
nasional sebagai sebuah sistem hukum nasional melalui pembaruan perundang-undangan Hukum Acara Perdata yang maksudnya
mengubah, menambah, melengkapi, dan menyempurnakan HIR, R.Bg, dan peraturan lainnya yang berlaku sekarang.

Hukum Acara Perdata yang akan diatur berbentuk kodifikasi dan bersifat unifikasi nasional
yang menyeluruh dengan mengacu kepada:
a. Perkembangan pengaturan hukum acara perdata di luar Hukum Acara Perdata yang
mengatur norma-normanya (HIR, Rbg, RV).
b. Bersifat adaptif terhadap perkembangan ketentuan perjanjian internasional yang
terkait.

Dimasukkannya norma-norma hukum acara perdata di luar Hukum Acara Perdata tersebut, diharapkan di masa mendatang melalui
kebijakan kodifikasi menyeluruh dapat menguatkan ide pembentukan sistem hukum acara perdata nasional Indonesia yang utuh guna
penegakan hukum. Konsekuensi kebijakan kodifikasi menyeluruh tersebut adalah mencegah diterbitkannya Undang Undang atau
peraturan lainnya yang memuat hukum acara perdata.
Notaris

Profesi yang mulia atau nobile officium oleh karena hubungan profesi Notaris
sangat erat dengan perbuatan hukum yang dilakukan oleh masyarakat. Jabatan
notaris dibentuk atas kebutuhan masyarakat, bukan diciptakan terlebih dahulu lalu
disebarkan kepada masyarakat umum.

Pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki
kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini atau
berdasarkan undang-undang lainnya.
(Pasal 1 angka 1 UUJN)

Suatu perjanjian yang dibuat oleh atau di hadapan notaris disebut sebagai akta, yang berkedudukan sebagai alat bukti yang sempurna
apabila suatu saat terjadi perselisihan antara para pihak atau ada gugatan dari pihak lain
Notaris (Cont’d)

Notaris berwenang membuat akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian


dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau
yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta autentik,
menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan
grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya sepanjang pembuatan akta itu tidak
juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pajabat lain atau orang lain yang
ditetapkan oleh undang-undang.
(Pasal 15 ayat (1) UUJN)
Akta

Akta merupakan surat yang ditandatangani atau dibubuhi cap jari yang dibuat dengan tujuan untuk membuktikan terjadinya suatu
peristiwa atau perbuatan (Psl 109)

Pasal 110
 Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 terdiri atas akta otentik dan akta di
bawah tangan.
 Akta otentik merupakan akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh
Undang-Undang dan dibuat oleh atau di hadapan Pejabat Umum yang berwenang
di tempat akta tersebut dibuat.
 Akta di bawah tangan merupakan akta yang dibuat tidak oleh atau tidak di
hadapan Pejabat Umum.

Akta otentik memberikan pembuktian yang bersifat memaksa terhadap setiap orang tentang apa yang disaksikan dan diperbuat oleh
Pejabat Umum dalam lingkup kewenangannya. (Psl 111)
Akta di Bawah Tangan (Pasal 115 dan Pasal 117)
1. Akta di bawah tangan dapat dibubuhi cap jari sebagai pengganti tanda tangan.

2. Akta di bawah tangan wajib diperkuat dengan keterangan dari notaris atau Pejabat Umum lainnya yang
berwenang, yang menyatakan bahwa:
a. orang yang membubuhkan cap jari tersebut dikenal atau diperkenalkan oleh 2 (dua) orang yang dikenalnya; dan
b. isi akta tersebut sebelum dibubuhi cap jari telah diterangkan dengan jelas dan telah disetujui oleh orang yang
membubuhkan cap jari tersebut.

3. Tanggal yang dicantumkan dalam akta di bawah tangan sebagai keterangan waktu dibuatnya akta oleh para pihak
yang bersangkutan yang mempunyai kekuatan bukti terhadap pihak ketiga sebagai keterangan waktu dibuatnya akta
di bawah tangan (antara lain): tanggal pada saat tanda tangan dalam akta di bawah tangan tersebut dikuatkan oleh
keterangan notaris atau Pejabat Umum lainnya yang berwenang dan tanggal pada saat notaris atau Pejabat Umum
lainnya yang berwenang mengakui adanya akta di bawah tangan tersebut.
Perkara
Perkara yang Dapatyang Dapat
Diperiksa, Perkara yang dapat diperiksa, diadili, dan diputus dengan acara singkat meliputi
Diperiksa,
Diadili, dan Diputus dengan perkara (antara lain): kewajiban notaris untuk membuat akta yang menurut
Diadili, danSingkat
Acara Diputus dengan
(Pasal 86) keadaannya tidak dapat ditunda.
Acara Singkat (Pasal 86)
Putusan Pengadilan dengan acara singkat tersebut dapat dijalankan terlebih dahulu
meskipun terhadap putusan tersebut diajukan upaya hukum.

Pengakuan Utang Salinan pertama yang diberi irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN
(Pasal
(Pasal 227) YANG MAHA ESA” dari akta pengakuan utang yang dibuat di hadapan notaris,
berkekuatan sama dengan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap. (224 HIR)

Pengangkatan
Pengangkatan Segel Dalam hal pihak suami atau istri yang masih hidup, ahli waris yang diperkirakan dan
(Pasal
(Pasal 259) diketahui, atau pelaksana wasiat tidak hadir, juru sita yang ditugaskan melakukan
penyegelan menunjuk, atas biaya mereka, seorang notaris atau orang yang dipercaya
yang akan mewakili mereka pada waktu pengangkatan segel dan pada waktu
dilakukan pendaftaran harta peninggalan.
Inventarisasi Inventarisasi Harta peninggalan di antaranya memuat:
Harta Peninggalan 1. penyebutan sumpah pada penutupan pendaftaran harta peninggalan, yang
(Pasal 267) dilakukan oleh mereka yang sebelumnya menguasai barang atau yang menghuni
rumah di tempat barang tersebut berada, yang dilakukan di hadapan notaris atau
di hadapan juru sita yang ditugaskan melakukan penyegelan bahwa mereka tidak
menggelapkan sesuatu apa pun, dan juga tidak melihat atau mengetahui ada
sesuatu yang digelapkan;
2. penyebutan tentang buku catatan atau daftar, jika barang tersebut ada. Dalam hal
pendaftaran dilakukan secara notariil, buku atau daftar tersebut, pada setiap
halaman oleh notaris diberi tanda pengesahan.
Inventarisasi  Dalam hal pada waktu inventarisasi harta peninggalan terdapat keberatan atau sengketa, para
pihak atau notaris yang melakukan inventarisasi mengajukan Permohonan kepada ketua
Harta Peninggalan
Pengadilan di daerah hukum inventarisasi harta peninggalan dilakukan, untuk memutuskan
(Pasal 267) sengketa tersebut terlebih dahulu dengan acara singkat.
 Dalam hal inventarisasi harta peninggalan dilakukan di luar daerah hukum pengadilan, notaris
membuat berita acara yang memuat uraian tentang keberatan dan sengketa yang ditandatangani
oleh para pihak setelah berita acara dibacakan.
 Dalam hal para pihak tidak dapat menulis atau tidak mau menandatangani berita acara, hal
tersebut harus dicatat dalam berita acara.
 Notaris mengajukan berita acara kepada ketua Pengadilan dengan Permohonan agar segera
menjatuhkan putusan dengan acara singkat.
Keberatan atau • Dalam hal pada waktu inventarisasi harta peninggalan terdapat keberatan atau sengketa, para
pihak atau notaris yang melakukan inventarisasi mengajukan Permohonan kepada ketua
Sengketa atas
Pengadilan di daerah hukum inventarisasi harta peninggalan dilakukan, untuk memutuskan
Inventarisasi Harta sengketa tersebut terlebih dahulu dengan acara singkat.
Peninggalan • Dalam hal inventarisasi harta peninggalan dilakukan di luar daerah hukum pengadilan, notaris
(Pasal 268) membuat berita acara yang memuat uraian tentang keberatan dan sengketa yang ditandatangani
oleh para pihak setelah berita acara dibacakan.
• Dalam hal para pihak tidak dapat menulis atau tidak mau menandatangani berita acara, hal
tersebut harus dicatat dalam berita acara.
• Notaris mengajukan berita acara kepada ketua Pengadilan dengan Permohonan agar segera
menjatuhkan putusan dengan acara singkat.
Gugatan Pemisahan  Putusan Pengadilan atas Gugatan pemisahan harta peninggalan yang memerintahkan pemisahan harta
peninggalan, memuat pengangkatan notaris dan/atau pejabat pembuat akta tanah untuk melakukan
Harta Peninggalan
pemisahan harta peninggalan.
(Pasal 282,
 Pengangkatan notaris dan/atau pejabat pembuat akta tanah oleh Pengadilan dilakukan jika para pihak
Pasal 284, dan
yang berkepentingan tidak mencapai kata sepakat mengenai pilihan notaris dan/atau pejabat pembuat
Pasal 286) akta tanah.
 Dalam hal selama pelaksanaan pemisahan harta peninggalan terdapat keberatan, notaris dan/atau
pejabat pembuat akta tanah membuat berita acara tersendiri tentang keberatan tersebut yang memuat
keterangan dari para pihak.
 Notaris dan/atau pejabat pembuat akta tanah wajib
memberikan salinan atau kutipan dari akta pemisahan harta
peninggalan kepada para pihak, jika para pihak yang
berkepentingan memintanya.
Penawaran Juru sita yang melakukan penawaran wajib
membuat berita acara yang memuat (antara lain):
Pembayaran Tunai tanda tangan Notaris atau juru sita, saksi dan
Diikuti Penitipan di kreditor, atau jika kreditor tidak ada, atau orang yang
menerima penawaran. (809 RV)
Pengadilan
(Constignatie)
(Pasal 302)
Notaris dalam Rancangan Undang-Undang tentang Jaminan Benda Bergerak

Pasal 15
Pembebanan benda dengan jaminan benda
bergerak dilakukan dengan akta autentik atau
akta di bawah tangan.

Akta autentik tersebut termasuk akta yang dibuat


di hadapan notaris.
Notaris di Masa Mendatang

Rancangan Undang-Undang tentang Hukum perdata dan Rancangan


Undang-Undang tentang Jaminan Benda Bergerak diharapkan dapat
mendorong masyarakat untuk menggunakan jasa notaris dalam pembuatan
akta, untuk mendorong terjaminnya autentisitas bagi para pihak yakni
kebenaran informasi tentang penghadap, kesepakatan atas objek, serta hak
dan kewajiban yang disepakati.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai