Anda di halaman 1dari 7

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

UJI KOMPETENSI PROFESI Pejabat Pembuat Akta Tanah


(PPAT)
Dr.Hj.Rianda Riviyusnita,S.H.,M.Kn.
11 Desember 2021

1. Sebutkan dan jelaskan peraturan yang mengatur tentang Jabatan PPAT !


Jawaban:
Peraturan yang mengatur tentang Jabatan PPAT terdiri atas:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah;
c. Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah;
d. Peraturan menteri Agraria dan Tata ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 10
Tahun 2017 tentang Tata Cara Ujian, Magang, Pengangkatan dan perpanjangan Masa
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

2. Sebutkan jenis jabatan PPAT yang Anda ketahui!


Jawaban:
PPAT dapat digolongkan menjadi empat macam, yang meliputi:
a. PPAT;
b. PPAT Pengganti;
c. PPAT Sementara;
d. PPAT Khusus.

3. Sebutkan tugas pokok PPAT !


Jawaban:
Tugas Pokok PPAT yaitu melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah.

4. Sebutkan kewenangan PPAT !


Jawaban:
Kewenangan PPAT dibagi menjadi empat macam, yang meliputi:
a. Pemindahan hak atas tanah;
b. Akta Pemberian Hak Tanggungan, yang lazim disebut APHT;
c. Akta Pemberian Kuasa Membebankan Hak Tanggungan atau lazim disebut dengan SKMHT;
d. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun.

5. Pada dasarnya rangkap jabatan tidak diperkenankan,namun ada rangkap jabatan yang
dibolehkan. Kemukakan rangkap jabatan yang dibolehkan !
Jawaban:
PPAT dapat merangkap jabatan sebagai notaris di tempat kedudukan notaris.

6. Kapan PPAT dapat melaksanakan kewenangan secara nyata ?


Jawaban:
PPAT baru dapat melaksanakan kewenangan secara nyata setelah PPAT mengangkat sumpah di
hadapan pejabat yang berwenang. Filosofi dilakukan sumpah terhadap PPAT adalah agar di
dalam melaksanakan kewenangannya, PPAT harus:
a. Jujur;
b. Tertib;
c. Cermat dan Penuh Kesadaran;
d. Bertanggung Jawab, serta;
e. Tidak berpihak.

7. Kemukakan landasan filosofi kewenangan PPAT !


Jawaban:
Landasan filosofis diberinya kewenangan kepada PPAT untuk membuat akta-akta PPAT adalah
untuk memberikan kepastian hukum atas perbuatan hukum yang dilakukan para pihak, baik
kepastian hukum tentang pemindahan hak atas tanah, APHT, SKMHT maupun pemindahan hak
milik atas satuan rumah susun.

8. Sebutkan landasan yuridis tentang kewenangan PPAT !


Jawaban:
Kewenangan PPAT telah ditentukan dalam ketentuan berikut ini.
a. Pasal 37 sampai dengan Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.
1) Pasal 37, Pasal ini mengatur peralihan hak atas tanah dan satuan rumah susun dilakukan
dengan akta PPAT;
2) Pasal 38 mengatur tentang kehadiran para pihak dan saksi-saksi dalam pembuatan akta
PPAT, dan
3) Pasal 39 memuat tentang penolakan PPAT dalam membuat akta PPAT.
b. Pasal 3 sampai dengan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang
Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

9. Kemukakan tata cara permohonan pengangkatan PPAT bagi yang telah lulus ujian PPAT !
Jawaban:
Untuk dapat mengajukan permohonan pengangkatan PPAT, maka pemohon harus telah lulus
Ujian PPAT. Tata cara permohonannya, yaitu:
a. Permohonan diajukan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional, dan
b. Cara pengajuannya dilakukan secara online atau manual.

10. Sebutkan hak-hak PPAT !


Jawaban:
Hak PPAT diatur dalam Pasal 36 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun
2006 temtang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang
Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
Hak-hak itu meliputi:
1. Cuti;
2. Memperoleh uang jasa (honorarium) dari pembuatan akta, termasuk uang jasa (honorarium)
saksi tidak melebihi 1 % (satu persen) dari harga transaksi;
3. Memperoleh informasi serta perkembangan peraturan perundang-undangan pertanahan;
4. Memperoleh kesempatan untuk mengajukan pembelaan diri sebelum ditetapkannya
keputusan pemebrhentian sebagai PPAT.

11. Sebutkan penyebab dilakukan penunjukkan PPAT Pengganti !


Jawaban :
Ada dua penyebab ditunjuknya PPAT Pengganti, yang meliputi:
a. PPAT berhenti untuk sementara;
b.PPAT menjalani cuti.

12. Siapakah yang berwenang untuk mengusulkan PPAT Pengganti ?


Jawaban:
Pejabat yang berwenang mengusulkan pengangkatan PPAT Pengganti adalah PPAT yang
berhenti untuk sementara atau sedang cuti.

13. Sebutkan pejabat yang berwenang mengangkat PPAT Pengganti !


Jawaban:
Pejabat yang berwenang mengangkat PPAT Pengganti adalah :
a. Kepala Kantor Pertanahan Setempat;
b. Kepala Kantor Wilayah Setempat, dan/atau
c. Kepala Badan.

14. Siapakah yang dapat ditunjuknya PPAT Sementara ?


Jawaban :
Yang menjadi penyebab ditunjuknya PPAT Sementara karena pada daerah yang bersangkutan
yang belum cukup terdapat PPAT.

15. Siapakah yang mengangkat PPAT Sementara ?


Jawaban :
Yang mengangkat Camat atau Kepala Desa sebagai PPAT Sementara adalah Menteri Agraria
dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Pertimbangan ditunjuknya camat atau
kepala desa sebagai PPAT Sementara adalah karena di daerah tersebut belum cukup terdapat
PPAT.

16. Sebutkan larangan-larangan yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh PPAT atau PPAT
Sementara !
Jawaban:
Ada enam larangan yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh PPAT atau PPAT
Sementara !
Jawaban :
Ada enam larangan yang tidak diperkenankan untuk dilakukan oleh PPAT atau PPAT Sementara,
yang meliputi:
1. Membuat akta untuk:
a. Dirinya sendiri;
b. Suami atau istrinya;
c. Keluarga sedarah dalam garis lurus vertikal tanpa pembatasan derajat dan dalam garis ke
samping derajat kedua;
2. Menjadi para pihak;
3. Menjadi Kuasa;
4. Menjadi kuasa orang lain;
5. Meninggalkan kantornya lebih dari 6 (enam) hari kerja berturut-turut, kecuali dalam rangka
menjalankan cuti, dan/atau
6. Membuat akta PPAT terhadap tanah dalam sengketa.
17. Sebutkan tiga jenis cuti bagi PPAT, yang meliputi :
Jawaban :
Ada 3 jenis cuti bagi PPAT, yang meliputi:
a. Cuti tahunan paling lama 2 (dua) minggu setiap tahun takwim;
b. Cuti sakit termasuk cuti melahirkan, untuk jangka waktu menurut keterangana dari dokter
yang berwenang;
c. Cuti karena alasan penting dapat diambil setiap kali diperlukan dengan jangka waktu paling
lama 9 (sembilan) bulan dalam setiap 3 (tiga) tahun takwim.

18. Sebutkan pejabat yang berwenang memberikan cuti !


Jawaban:
Pejabat yang berwenang memberikan cuti PPAT tergantung pada lamanya cuti PPAT yang
bersangkutan.
a. Untuk Cuti yang lamanya kurang dari 3 (tiga) bulan dengan persetujuan Kepala Kantor
Pertanahan setempat;
b. Untuk Cuti yang lamanya 3 (tiga) bulan atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) bulan dengan
persetujuan Kepala Kantor Wilayah setempat;
c. Untuk cuti yang lamanya 6 (enam) bulan atau lebih dengan persetujuan Kepala
Badan.

19. Sebutkan jenis pemberhentian PPAT dari jabatannya yang dilakukan oleh Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional !
Jawaban:
Ada tiga jenis pemberhentian PPAT dari jabatannya yang dijatuhkan oleh Menteri yang
meliputi :
a. Diberhentikan dengan hormat;
b. Diberhentikan dengan tidak hormat;
c. Diberhentikan sementara.

20. Sebutkan kewenangan PPAT dalam pemindahan dan pembebanan hak atas tanah!
Jawaban:
Ada delapan kewenangan PPAT dalam pemindahan dan pembebanan hak atas tanah yang
meliputi membuat:
a. Akta jual beli;
b. Akta Tukar Menukar;
c. Akta Hibah
d. Akta Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
Akta Pembagian Hak Bersama;
e. Akta Pemberian Hak Guna Bangunan/hak pakai atas tanah hak milik;
f. Akta Pemberian hak tanggungan yang lazim disebut APHT;
g. Akta Pembebanan kuasa membebankan hak tanggungan atau lazim disebut dengan SKMHT.
21. Peraturan yang mengatur jabatan PPAT adalah :
a. PP 37 Tahun 1998
b. PP 24 Tahun 1997
c. PP 24 Tahun 2016
d. Jawaban a dan c benar.
Jawaban : D

22. Di bawah ini adalah peraturan yang menjadi ketentuan pelaksanaan dari PP 37 Tahun 1998,
yaitu:
a. Pasal 5 ayat (2) UUD NRI 1945;
b. UU nomor 4 Tahun 1996
c. Peraturan Kepala BPN nomor 1 Tahun 2006
d. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988
Jawaban : C

23. Kewajiban PPAT sebelum pembuatan akta mengenai perbuatan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 yang telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016, aalah:
a. Melakukan pemeriksaan kesesuaian/keabsahan sertipikat dan catatan lain pada Kantor
Pertanahan setempat letak objek perbuatan hukumnnya;
b. Tidak Perlu melakukan pemeriksaan kesesuaian/keabsahan sertipikat dan catatan lain apabila
pada sertifikat tersebut sudah dilakukan oleh PPAT lain pada hari yang sama;
c. Melakukan pemeriksaan sertifikat khusus untuk tanah dengan luasan tertentu;
d. Melakukan pemeriksaan kesesuaian sertifikat hanya untuk perbuatan hukum tertentu.
Jawaban : A

24. PPAT diangkat dan diberhentikan oleh:


a. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
b. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
c. Kepala Kantor Wilayah BPN
d. Bupati/Walikota
Jawaban : B

25. Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 lembar, yaitu:
a. Lembar pertama sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang bersangkutan;
b. Lembar Pertama atau Lembar Kedua sebanyak 2 rangkap disimpan oleh PPAT yang
bersangkutan;
c. Membuat akta-akta otentik mengenai semua perbuatan hukum mengenai hak atas tanah/hak
milik atas satuan rumah susun;
d. Jawaban a dan c benar.
Jawaban : D

26. Akta yang dibuat oleh PPAT, kecuali


a. Akta pemberian hak guna bangunan/hak pakai di atas tanah hak milik;
b. Akta Peralihan hak tanggungan;
c. Akta Pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
d. Akta Pemberian Hak Tanggungan.
Jawaban : B

27. Berdasarkan Peraturan Pemerintah NOmor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT, yang wajib mengangkat
sumpah jabatan di hadapan Menteri atau Pejabat yang ditunjuk sebelum melaksnakan
jabatannnya, kecuali
a. PPAT yang tempat kedudukannya disesuaikan karena pemekaran wilayah kabuoaten atau
provinsi;
b. PPAT dan PPAT Sementara;
c. PPAT Khusus;
d. Jawaban a dan c benar.
Jawaban : D

28. PPAT wajib membuat daftar akta dengan ketentuan sebagai berikut, kecuali
a. Membuat 1 buku daftar Akta untuk setiap jenis akta;
b. Membuat 1 buku daftar untuk semua jenis akta;
c. Buku daftar akta PPAT diisi setiap hari kerja PPAT dan ditutup setiap akhir kerja yang sana
dengan garis hitam;
d. Kop surat jabatan PPAT dibuat dengan warna hitam.
Jawaban : A

29. Yang bukan protokol PPAT adalah :


a. Akta asli lembar kedua PPAT yang bersangkutan;
b. Akta asli lembar pertama yang dibuat oleh PPAT yang bersangkutan
c. Daftar akta PPAT , warkah pendukung akta;
d. Arsip laporan, agenda dan surat-surat lainnya.
Jawaban : A

30. Berdasarkan Pasal 7 Peraturan Pemerintah nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT ditentukan
bahwa PPAT dilarang meangkap jabatan atau profesi, kecuali
a. Notaris;
b. Pegawai negeri, pegawai badan usaha milik negara/daerah, pejabat negara;
c. Advokat, konsultan, atau penasehat hukum, penilai tanah, surveyor berlisensi dan
mediator;
d. Pimpinan pada sekolah, perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
Jawaban : A
31. PPAT dapat melaksanakan cuti sebagai PPAT, kecuali dalam hal
a. Cuti tahunan paling lama 2 minggu setiap tahun takwim;
b. Cuti sakit termasuk cuti melahirkan, untuk jangka waktu menurut keterangan dari dokter
yang berwenang;
c. Cuti karena alasan penting dapat diambil setiap kali diperlukan dalam jangka waktu
paling lama 9 bulan dalam setiap 3 tahun takwim.
d. Cuti karena diangkat sebagai Pejabat Negara harus mengajukan permohonan
pemberhentian sementara.
Jawaban : D

32.Tanggal 24 September 1960 adalah hari kelahiran Undang-undang Pokok Agraria (UUPA)
yang disebut-sebut pro petani, maka setiap tanggal 24 September diperingati sebagai :
a. Hari UUPA
b. Hari Tani
c. Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (HANTARU)
d. Peringatan UUPA
Jawaban : A
33.PPAT sebagai Pejabat umum yang berhubungan dengan masyarakat wajib menerapkan prinsip-
prinsip Good Governance. Berikut ini termasuk prinsip-prinsip good governance menurut
UNDP, kecuali:
A, peran serta
B. Kebersamaan
C. Taat Hukum
D. Responsif dalam pelayanan

34.Salah satu tugas Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah :


A. melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti
telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai hak atas tanah;
B. melaksanakan kegiatan pendaftaran tanah;
C. menjadi perantara dalam urusan pertanahan;
D. menjadi tangan panjang kantor pertanahan.
Jawaban : A

35. PPAT sebagai pejabat umum yang berhubungan dengan masyarakat wajib menerapkan prinsip-
prinsip GOOD GOVERNANCE. Berikut ini termasuk prinsip-prinsip Governance menurut
UNDP, kecuali
A.Peran serta
B. Kebersamaan
C. Taat Hukum
D. Responsif dalam pelayanan
Jawaban : B

“Selamat Menempuh Ujian, Semoga Sukses”


DR.HJ.Rianda Riviyusnita,S.H.,M.Kn.

Anda mungkin juga menyukai