Sebagai pejabat yang diberi kewenangan dan tanggung jawab tertentu, sudah
tentu PPAT mempunyai hak dan kewajiban.
Sebutkan hak dan kewajiban yang dipunyai oleh PPAT!
Hak PPAT:
a. cuti;
b. memperoleh uang jasa/honorarium dari pembuatan akta maksimal 1%;
c. memperoleh informasi serta perkembangan peraturan perundangundangan pertanahan;
d. memperoleh kesempatan membela diri sebelum diberhentikan sebagai
PPAT Pasal 36 Peraturan Kepala BPN No. 1/2006.
Kewajiban PPAT:
a. menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, dan NKRI;
b. mengikuti pelantikan dan pengangkatan sumpah jabatan sebagai PPAT;
c. menyampaikan laporan bulanan mengenai akta yang dibuatnya kepada
Kepala Kantor Pertanahan, Kakanwil dan Kepala KP-PBB paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya;
d. menyerahkan protokol PPAT dalam hal PPAT berhenti atau diberhentikan;
e. membebaskan uang jasa kepada orang yang tidak mampu;
f. membuka kantornya setiap hari kerja kecuali sedang cuti atau hari libur
resmi;
g. hanya mempunyai satu kantor dalam daerah kerjanya;
h. menyampaikan alamat kantor, contoh tanda tangan, paraf dan teraan
cap/stempel jabatannya kepada Kakanwil, Bupati/Walikota, Ketua PN dan
Kepala Kantor Pertanahan dalam waktu 1 (satu) bulan setelah disumpah;
i. melaksanakan jabatan secara nyata;
j. memasang papan nama dan menggunakan stempel yang bentuk dan
ukurannya ditetapkan oleh Kepala BPN.
*Pasal 45 Peraturan Kepala BPN No. 1/2006.
5.
Protokol PPAT adalah kumpulan dokumen yang harus disimpan dan dipelihara
oleh PPAT.
Sebutkan dokumen apa saja yang ada pada Protokol PPAT tersebut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
daftar akta;
akta asli;
warkah pendukung akta;
arsip laporan;
agenda;
surat-surat lainnya.
6.
7.
Pada dasarnya daerah kerja PPAT adalah salah satu wilayah kerja Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota, hal ini berarti, bahwa PPAT hanya dapat
melaksanakan pembuatan akta untuk obyek hak atas tanah yang terletak di
daerah kerjanya, namun demikian dalam hal pembuatan akta untuk pembuatan
hukum tertentu, PPAT dapat membuat akta yang obyek hak atas tanahnya
berada di luar daerah kerjanya.
Jelaskan dalam hal pembuatan akta untuk perbuatan hukum apa saja, PPAT
dapat membuat akta yang obyek hakatas tanahnya berada di luar daerah
kerjanya?
--Pembuatan akta tukar-menukar, akta pemasukan ke dalam perusahaan
(inbreng), dan akta pembagian hak bersama yang obyeknya terdiri dari
beberapa hak atas tanah/HMSRS yang salah satunya terletak dalam daerah
kerjanya.
*Pasal 4 ayat 2 PP 37/1998 jo Pasal 4 ayat 1 Peraturan Kepala BPN No. 1/2006.
8.
PPAT berkantor hanya di 1 (satu) kantor, dalam daerah kerja PPAT yang
bersangkutan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan pengangkatannya.
Dalam kondisi tertentu PPAT dapat membuat akta di luar Kantornya.
Jelaskan dalam kondisi yang bagaimana PPAT dapat membuat akta di luar
Kantornya!
--Salah satu pihak/kuasanya dalam perbuatan hukum tidak dapat datang di
Kantor PPAT karena alasan yang sah, dengan ketentuan pada saat
pembuatan aktanya para pihak harus hadir di hadapan PPAT di tempat
pembuatan akta tanah yang disepakati.
*Pasal 52 ayat 2 Peraturan Kepala BPN No. 1/2006.
9.
Pembuatan akta PPAT dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi.
Kesaksian mengenai apa saja yang diberikan kedua orang saksi tersebut?
Kesaksian mengenai:
a.
b.
c.
d.
e.
10. PPAT wajib membuat daftar dengan menggunakan 1 (satu) buku daftar akta
untuk semua jeni akta yang dibuatnya.
Uraikan tata cara pengisian buku daftar akta tersebut!
a. harus membuat satu buku daftar akta untuk semua akta yang dibuatnya;
b. buku daftar akta diisi setiap hari kerja dan ditutup setiap akhir hari kerja
yang sama dengan garis tinta hitam dan diparaf oleh PPAT pada kolom
terakhir di bawah garis penutup;
c. apabila pada hari kerja ybs tidak ada kata yang dibuat, maka dicantumkan
keterangan NIHIL, disamping tanggal pencatatan dimaksud;
d. pada akhir kerja terakhir setiap bulan,daftar akta PPAT ditutup dengan garis
merah dan tanda tangan serta nama jelas PPAT, dengan catatan di atas
tanda tangan tersebut yang berbunyi Pada hari ini ., tanggal daftar akta
ini ditutup oleh saya; dengan catatan bahwa dalam bulan ini telah dibuat .
buah akta.;
e. dalam hal PPAT cuti, diberhentikan untuk sementara, atau berhenti dari
jabatannya, maka pada hari terakhir jabatannya itu PPAT ybs wajib menutup
daftar akta dengan garis merah dan tanda tangan serta nama jelas dengan
catatan di atas tanda tangan tersebut berbunyi Pada hari ini . tanggal .
daftar akta ini ditutup oleh saya, karena menjalankan cuti/berhenti
sementara/berhenti.;
f. diisi secara lengkap dan jelas sesuai kolom yang ada sehingga dapat
diketahui hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan akta termasuk
mengenai surat-surat yang berkaitan;
g. pengisian buku daftar akta dilakukan tanpa baris kosong yang lebih dari 2
baris;
h. dalam hal terdapat baris kosong lebih dari 2 baris, maka sela kosong
tersebut ditutup dengan garis berbentuk Z.
*Pasal 56 dan Pasal 57 Peraturan Kepala BPN No. 1/2006.
11. Apa yang dimaksud:
Pejabat Umum.
Pengertian Pejabat Umum adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk
membuat
akta-akta
otentik
mengenai
perbuatan
hukum
(tertentu
f. surat-surat lainnya.
13. Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli sebanyak 2 (dua) lembar, yaitu:
a. Lembar pertama sebanyak 1 rangkap disimpan oleh PPAT sebagai arsip;
b. Lembar kedua sebanyak 1 rangkap atau lebih menurut banyaknya hak atas
tanah/HMSRS
yang
menjadi
obyek
perbuatan
hukum
dalam
akta,
jual beli;
tukar menukar;
hibah;
pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
pembagian hak bersama (APHB);
pemberian HGB/Hak Pakai (HP) atas tanah Hak Milik (HM);
pemberian Hak Tanggungan (APHT);
pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan (SKMHT).
19. Salah satu kewajiban PPAT adalah menyampaikan akta yang telah dibuatnya ke
Kantor Pertanahan, kapan akta PPAT harus disampaikan ke Kantor Pertanahan
untuk proses pemetaan pendataran haknya?
- Selambat-lambatnya 7 hari setelah penomoran akta.
20. PPAT melaksanakan tugas pembuatan akta di kantornya, dengan dihadiri oleh
para pihak baik dalam pembuatan hukum tersebut atas kuasanya sesuai
ketentuan.
a. Dalam hal bagaimana PPAT dapat membuat akta di luar kantornya?
Jelaskan!
Apabila wilayah kerja PPAT yang bersangkutan mengalami pemecahan
atau mengalami pemekaran Wilayah Kabupaten/Kota di mana PPAT ybs
harus memilih salah satu wilayah yang akan dijadikan wilayah kerja
kantornya yaitu dalam waktu 1 (satu) tahun sejak diundangkan, sehingga
pada masa transisi tersebut PPAT ybs dapat membuat akta di kedua
wilayah tersebut.
PENGECUALIANNYA:
PPAT dapat membuat akta di luar kantornya, dengan ketentuan:
o Salah satu pihak/kuasanya yang sesuai ketentuan yang berlaku harus
hadir tidak dapat datang berdasarkan alasan yang sah.
o Para pihak harus hadir di hadapan PPAT di tempat pembuatan akta
yang bersangkutan. (ps 52 ayat 2 Per.Ka.BPN 1/2006).
b. Sesuai ketentuan pasal 4 PP 37 Tahun 1998, PPAT hanya berwenang
membuat akta mengenai ha katas tanah dan Hak Milik atas Satuan
Rumah Susun yang terletak dalam daerah kerjanya. Apakah ada
pengecualiannya, jelaskan dalam hal apa!
Berdasarkan ketentuan Pasal 4 PP 37 Tahun 1998 tentang Peraturan
Jabatan PPAT, Bahwa PPAT dapat membuat Akta Tukar-menukar, Akta
Pemasukan ke dalam Perusahaan (Imbreng), Akta Pembagian Hak
Bersama, mengenai beberapa hak atas tanah dan atau Hak Milik atas
Satuan Rumah Susun yang tidak semuanya terletak dalam satu daerah
kerjanya, apabila salah satu bidang tanah atau satuan rumah susun yang
Objek perbuatan hukum berada di luar daerah kerja PPAT, kecuali untuk
akta tukar-menukar, akta pemasukan dalam perusahaan dan akta
pembagian hak bersama mengenai hak atas tanah HMRSS yang tidak
semuanya terletak dalam, daerah kerja seorang PPAT;
Yang menjadi pihak adalah PPAt sendiri, suami atau isteri, keluarga
sedarah atau semenda dalam garis lurus tanpa batasan derajat dan garis
lurus ke samping sampai derajat kedua atau bertindak melalui kuasa;
23. Fungsi PPAT sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 4 Tahun 1996 dan PP 24
tahun 1997 terlihat, sangat penting keberadaannya. Jelaskan apa fungsinya.
Fungsi PPAT sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 4 Tahun 1996 dan PP
24/1997:
Sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta pemindahan hak atas
tanah, pembebanan ha katas tanah, dan akta-akta lain yang diatur dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan membantu kepala Kantor
Pertanahan dalam melaksanakan pendaftaran tanah dengan membuat aktaakta yang akan dijadikan dasar pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah.
24. PPAT dapat diberhentikan dapat berhenti dengan sendirinya, dalam hal
bagaimana PPAT berhenti dengan sendirinya tanpa surat pemberhentiannya.
Pasal 25 PP 37 tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan PPAT, PPAT berhenti
dengan sendirinya tanpa surat pemberhentian dalam hal:
-
Meninggal dunia
25. Ada PPAT, PPAT sementara dan PPAT khusus, apakah ketiga PPAT tersebut
semuanya dilarang meninggalkan kantornya lebih dari 6 hari kerja berturut-turut
kecuali cuti?
- Larangan tersebut tidak berlaku bagi PPAT sementara dan PPAT khusus.
26. Ujian PPAT dalam rangka mengisi formasi suatu daerah yang masih terbuka,
apa tujuan penetapan formasi, jelaskan!
- Tujuan penetapan formasi agar dapat tercapai pemerataan penempatan PPAT.
27. PPAT dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya karena
melakukan pelanggaran berat atas kewajiban sebagai PPAT. Dalam hal apa
saja dikenakan sanksi administrasi berupa denda? Jelaskan!
PPAT dikenakan sanksi administrasi berupa denda dalam hal:
a. PPAT yang menandatangani akta pemindahan ha katas tanah/bangunan
sebelum Wajib Pajak menyerahkan bukti pembayaran pajak berupa Surat
Setoran Bea Perolehan Hak atas tanah dan Bangunan dikenakan sanksi
administrasi dan denda sebesar Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu
rupiah) untuk setiap pelanggaran.
b. PPAT yang tidak melaporkan pembuatan akta perolehan hak atas
tanah/bangunan kepada Direktorat Jenderal Pajak selambat-lambatnya
pada tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya dikenakan sanksi administrasi
dan denda sebsar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk
setiap laporan.
28. Sebelum diangkat sebagai PPAT calon PPAT harus membuat pernyataan
kesanggupan menerima protokol dari HAT di daerah kerjanya. Mengapa
demikian pentingnya penyimpanan protokol?
Demikian pentingnya penyimpanan protokol agar pemeliharaan warkah-warkah
akta dapat berlanjut sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan segera
ditentukan.
29. Apabila Saudara pegawai PDAM lulus ujian PPAT dan mendapat daerah kerja,
persyaratan apa saja yang harus dipenuhi guna pengangkatan sebagai PPAT.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi guna pengangkatan sebagai PPAT Surat
permohonan pengangkatan sebagai PPAT dengan melampirkan:
-
Bukti WNI
Akta kelahiran
Jabatan
PPAT
menyerahkan
dokumen-dokumen
persyaratan
b.
dan
Atas usul dari PPAT yang akan digantikan.