Anda di halaman 1dari 24

HUKUM KELUARGA DAN

HARTA BENDA
PERKAWINAN
LITERATUR :
1. Hukum Adat Indonesia: Soerjono Soekanto

2. Hukum Perkawinan di Indonesia : Wirjono Prodjodikuro

3. Adatrecht van Bali : Korn;Terjemahan Wayan Pangkat

4. Hukum Perkawinan Adat : Hilman Hadikusuma

5. Hukum Perkawinan Nasional : Sudarsono

6. D.L.L ; Undang-Undang terkait, Jurnal


MATERI KULIAH
 Persekutuan Hukum
 Ikatan Kekeluargaan / Genealogis
 Sistem kekeluargaan
 Hubungan Dalam Keluarga
 Gender dan Analisis Gender ( contoh-
contoh issu gender
 PERKAWINAN
1. Pengertian Perkawinan ( pasal 1 U.U.
No.1 /1974
- Lahiriah Dan Rohaniah

- Perkawinan menurut hukum adat


mempunyai nilai hidup melanjutkan
keturunan, mempertahankan sislsilah ,
meneruskan dan mempertahankan
kedudukan sosial
2. ASAS – ASAS PERKAWINAN

- Perkawinan bertujuan membentuk


keluarga yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

- Syahnya perkawinan dilakukan menurut


hukum Agama dan Kepercayaannya -
Ps.2 U.U. N0.1/1974

- Asas monogami – Ps. 3 – Bgmn pendapat


- Perkawinan didasarkan atas persetujuan kedua calon
mempelai – asas kesepakatan - ps. 6

- Asas kesepakatan dalam perkawinan dan berkontrak

- Perkawinan hanya diijinkan bila sudah masak jiwa


raganya – Batas umur kawin – ps.7

- Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang


pengadilan - ps. 39

- Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak


dan kedudukan suami - ps. 31
DARI ASAS-ASAS TSB. APA SYARAT
PERKAWINAN
1. Syarat materiil
- Syarat materiil mutlak : menyangkut
pribadi orangnya
- Syarat materiil relatif : berkenaan dengan
larangan mengadakan perkawinan tertentu

2. Syarat formil : tata cara / prosedur


** Tambahan asas dan sarat dalam hukum adat
 Sistem Perkawinan Dalam Hukum Adat ada 3 yaitu :
 1. Endogami : perkawinan dilingkungan kerabat/ suku/klen
 2. Eksogami : perkawinan dengan pasangan dari luar
kerabat . Ini umumnya terjadi dalam susunan
kekerabatan yang asimetris connobium ( marga boru dan
hula-hula )
 3. Eleutherogami : tidak ada keharusan mencari pasangan di
dalam atau di luar kerabat

 BALI MENGANUT YANG MANA ?


 - Anuloma
 - Patriloma : dianggap sebagai pelanggaran adat, sebagai
perkawinan “anglangkahi karanghulu /asupundung / asumundung”
Dihapuskan dengan Keputusan DPRD No.11 /DPRD, 12 Juli 1951 –
pasal 4
 Cara Perkawinan

- Meminang / memadik / ngidih


 - Merangkat , ngerororod, lari bersama
Kearifan Lokal : SK Gubernur Kepala
Daerah Tk. I Bali, No.6/Kesra/II C/504 /75;
( September 1975
 Bentuk Perkawinan

 - Perkawinan Umum / Biasa - ( Jujur )


 - Perkawinan Nyeburin
 - Perkawinan Levirat ( Ganti Tikar )
 - Perkawinan Sororat
 - Perkawinan Menginjam jago
 - Perkawinan Mengabdi
 - Perlawinan semenda
 - Perkawinan Mentas
 Larangan Perkawinan
 - Pasal 8 U>U> No.1 /1974
 - Kawin dengan orang yang dalam ikatan
perkawinan
 - Pasal !0 : nikah – cerai – nikah – cerai sampai
kedua kalinya – dilarang kawin lagi – MENGAPA
????
 Dalam hukum adat :
- Wanita dalam pelarangan
- Wanita janda sehalaman
- Janda yang suaminya terkena hukuman mati
- Gamia gemana, mekedengan ngad, paradara
 Pencegahan Dan pembatalan Perkawinan
 Pencegahan Perkawinan : bila ada pihak yang tidak
memenuhi syarat Pasal 13 -18
- Berada dalam pengampuan
- Dalam ikatan perkawinan

Pembatalan : bila pihak-pihak tidak memenuhi syarat


perkawinan :
- Pasal 23 -27 U>U> NO.1/74 Yo. Pasal 37 – 38 PP no.9 /
75
Masalah : siapa membatalkan dan akibat hukum
terhadap anak-anak , harta kekayaan , dan pihak
ketiga
 Putusnya perkawinan

 - Kematian
 - Karena Perceraian
 - Putusan Pengadilan
Pasal 39, 40, 41 U.U. No.1/74 jo 14 s/d 36 P.P. No. 9 /75

PERCERAIAN
- Pasal 19 P>P> N0.9 /75
- Diajukan oleh salah satu pihak dengan alasan :
- salah satu pihak berzina, berjudi, pemabuk
- salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama dua tahun tanpa
alasan yang syah
- salah satu pihak mendapat hukuman penjara lima tahun
- salah satu pihak melakukan kekejaman, cacat badan
- cekcok terus menerus
 Putusnyaperkawinan karena putusan
pengadilan

- UUP tidak jelas mengatur


 - Melalui pasal 66 ditafsirkan keputusan
pengadilan dimaksud: keputusan hakim
setelah ada pisah meja dan ranjang
 - Keputusan hakim mengenai ijin untuk
menikah karena keadaan tak hadir
 AKIBAT HUKUM PERKAWINAN
 Keturunan ( Bali Sentana )
 - Anak : - anak kandung
 - anak tiri
 - anak luar kawin ( haram jadah )
 BALI APA ?????
- anak piara
- anak angkat ( Bali ???? )
HUBUNGAN ORANG TUA – ANAK
Tergantung dari sistem kekeluargaan yang dianut
dengan perubahan dan perkembangannya .
Contoh sistem kekeluargaan matrilineal

HARTA KEKAYAAN / HARTA BENDA


PERKAWINAN
- u.u. No.1 / 74 : Pasal 35,36,37 , meliputi:
- Harta bawaan : hadiah, warisan dari masing-
masing pihak
- Harta bersama : semua harta yang timbul
sesudah perkawinan menjadi harta bersama
* Hukum Adat
 Harta yang diperoleh suami / istri dari hibah,
pemberian, warisan
 Hasil usaha suami / istri : akas kaya

 Hadiah suami – istri pada waktu perkawinan

 Usaha suami – istri selama perkawinan : guna

kaya
Bagaimana tentang Perjanjian Kawin ( pasal
29 U.U. No.1 / 74 ).
 Kasus.
 A ( L ) bersaudara kandung dg.B ( P ) dr kasta
Brahmana,keluarga kaya dan C ( L ) bersaudara
kandung dg.D ( P ) dari kel. Biasa dan sangat bersahaja.
Th.1974 A Kawin dg D, mempunyai anak Laki
Montekarlo, umur 15 tahun. Th.1975 C Kawin dengan B
dan mempunyai anak perempuan Luna umur 14 tahun.
Montekarlo kuliah di FH Unud sedang Luna buka Café di
Padang Galak yang sering dikunjungi oleh M.Akhirnya M
dan L menjalin hubungan backstreet akhirnya Luna
hamil dan selanjutnya mereka berlarian kawinTh. 1990
Perkawinan dilangsungkan dirumah orang tua M di
Geriya Kedonganan. Pada saat kawin Luna sempat
 membawa serta miliknya berupa deposito
100 juta , sebuah mobil dan barang tak
bergerak lainnya, sedangkan Montekarlo
tidak membawa apa-apa dan bahkan
kemudian tinggal bersama di Café Luna
sampai sekarang.
 Coba analisis kasus ini dari aspek hukum
keluarga dan harta benda perkawinan dan
juga analisis gender.
 Kasus :
 Amira ( P ) dan Anton ( L ) anak dari A
Made Suri istri dari B saudara kandung
dari Ida Ayu Rini ( C ) istri dari D Wayan
Minggu dari Desa Baturiti Tabanan.C dan
D mempunyai 2 orang anak yaitu Parikesit
dan Suladri. Hubungan kekeluargaan
mereka sangat baik dan erat sekali,
sehingga melebihi hubungan
 Amirabuka Café di By Pass Ngurah Rai
dan Parikesit buka travel biro , sedangkan
Anton punya Bungalow dan Suladri punya
Money Changer. Dengan demikian ada
hubungan kerja yang harmonis antara
mereka.Kemudian Amira umur 18 th kawin
dengan Parikesit umur 21 th., sedangkan
Antonpun kawin dengan Suladri dalam
umur yang lebih muda dari umur Amira
dan Parikiesit.
 Cobaanalisis kasus ini dari aspek
hukum kekeluargaan dan perkawinan
dan sentuhkan dengan analisis gender.

 Apaperbedaan Pengertian / definisi


hukum perkawinan menurut hukum adat,
hukum Islam dan B.W.
A ( Laki ) dari kasta Brahmana tahun 1990
kawin dengan B ( perempuan ) dari kasta
Sudra, mempunyai 2orang anak, satu laki
(C)dan satu perempuan (D). Saudara
perempuan A kawin dengan saudara laki
B tahun yang sama dan mempunyai dua
oranmg anak pula keduanya perempuan
yaitu E dan F.
 Soal diskusi kelompok
1. Jelaskan indikator – indikator bahwa Bali
menganut sistem kekeluargaan patrilineal ?
2. Apakah dalam sistem hukum selain hukum
adat mengenal adanya bentuk perkawinan.
Jelaskan !
3. Bagaimana hubungan sistem kekeluargaan
dengan bentuk perkawinan, kekhasan dari
masing sistem dan bentuk perkawinan

Anda mungkin juga menyukai