1
6. Subyek tidak lagi memenuhi syarat.
7. Hak milik yang dipunyai oleh orang asing.
8. Pemilikan rumah tempat tinggal/hunian oleh orang asing (PP no. 41/1996).
9. Perkawinan campur antara wni (pemegang hak milik) yang tunduk pada kuhperdata dan wna.
10. Jangka waktu hak atas tanah.
11. Terjadinya/lahirnya kepemilikan tanah dan lahirnya hak atas tanah
12. Tanah-tanah dimana hak-hak atas tanah dapat diberikan.
13. Hak pengelolaan.
14. Hak komunal
15. Hapusnya hak atas tanah
16. Kewajiban pemegang hak terhadap masyarakat yang ada dibelakangnya.
17. Tanah terlantar
18. Tanah timbul, Tanah Musnah
19. Reklamasi Pantai
20. Hak atas tanah di lepas pantai
21. Badan Hukum yang dapat memperoleh hak atas tanah HAK MILIK.
2. Pemberian hak milik untuk keperluan rumah tinggal dari HGB (Perubahan hak)
3. Perubahan hak milik menjadi hgb atau hak pakai dan perubahan hgb menjadi hak pakai.
VIII. IZIN LOKASI DAN PENETAPAN LOKASI IX. JUAL BELI TANAH.
2
1. Dasar hukum. (uu n0.16 thn. 1985 dirubah dgn uu 20 thn 2011 ttg rumah
susun) 2. Tanah bersama rumah susun dapat didirikan.
3. Pengertian Hak Milik atas satuan rumah susun dibandingkan dengan hak atas tanah Hak
Milik 4. Unsur-unsur hak milik atas rumah susun.
7. Satu obyek hak tanggungan dapat dibebani lebih dari satu hak tanggungan.
8. Utang yang dijamin.
9. Satu obyek hak tanggungan dapat dibebani lebih dari satu hak tanggungan. 10. Hak
tanggungan mempunyai sifat accessoir
11. Tahap pembeban hak tanggungan.
12. Pendaftaran hak tanggungan.
13. Lahirnya hak tanggungan.
14. Sertipikat hak tanggungan.
15. Hak istimewa pemegang hak tanggungan.
16. Peralihan hak tanggungan.
17. Eksekusi hak tanggungan.
18. Pemberi hak tanggungan dinyatakan pailit
19. Hapusnya hak tanggungan.
20. Roya hak tanggungan.
21. Roya partial./ syarat roya parsiil
22. Surat kuasa untuk membebankan hak tanggungan.
23. Ciri-ciri lembaga jaminan yang baik.
24. Eksekusi hak tanggungan
25. Cesi, subrogasi
26. Sita persamaan
3
27. Perubahan hak atas tanah yang sedang dibebani hak tanggungan
21. Sertipikat sebagai tanda bukti hak kepemilikan tanah dan hak atas tanah, Sertipikat sebagai
bukti hak atas tanah.
4
25. Peralihan hak karena penggabungan perusahaan 26.
Pemecahan, pemisahan dan penggabungan bidang
tanah.
1. Dasar hukum.
2. Pengertian PPAT.
3. Macam PPAT.
4. Kewenangan PPAT.
5. Akta-akta otentik yang dibuat oleh PPAT. 6. Tugas pokok PPAT
7. Fungsi PPAT.
8. PPAT hanya berwenang membuat akta atas tanah/hm.atas srs yang terletak didalam wilayah
kerjanya.
9. Pengangkatan PPAT
10. Daerah kerja PPAT.
11. Formasi PPAT.
12. Penyesuaian daerah kerja karena pemekaran wilayah.
13. Kewajiban PPAT setelah memperoleh surat pengangkatan sebagai PPAT.
14. Sumpah jabatan PPAT/PPAT sementara.
15. PPAT/PPAT sementara yang belum mengucapkan sumpah jabatan dilarang menjalankan
jabatannya sebagai PPAT.
16. Kewajiban PPAT/PPAT sementara setelah mengucapkan sumpah.
17. Kantor PPAT.
18. Jam kerja PPAT
19. Stempel PPAT.
20. Papan nama.
21. Blanko akta
22. Pembuatan akta PPAT harus di kantor PPAT pengecualiannya:
23. Pembuatan akta PPAT harus dihadiri oleh para pihak bagaimana bila dilanggar
24. Saksi-saksi.
25. Pengecekan sertipikat.
26. Akta PPAT harus dibacakan oleh PPAT.
27. Larangan bagi PPAT meninggalkan kantor tanpa cuti.
28. Cuti PPAT
5
c. Sumpah Jabatan PPAT Pengganti.( ps 41 ayat 1 Per.Ka.BPN 1/2006)