Anda di halaman 1dari 45

KODE ETIK IPPAT

Pendidikan & Latihan


Peningkatan Kualitas PPAT

Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah


Provinsi Jawa Timur
(IPPAT)
2019
KODE ETIK IPPAT

Pasal 69 Perkaban No.1/2006

PP No.24/2016 Tentang PPAT

Keputusan Mentri Agraria & Tata Ruang Kepala Badan


Pertanahan Nasional No.112/Kep4.1/IV/2017 tentang
Pengesahan Kode Etik IPPAT 27/4/2017
APA ITU IPPAT ?

Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah disingkat IPPAT adalah


perkumpulan/organisasi bagi para PPAT, berdiri semenjak tanggal
24 September 1987, diakui sebagai badan hukum (rechtspersoon)
berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 13 April 1989
Nomor C2-3281.HT.01.03.Th.89, merupakan satu-satunya wadah
bagi semua dan setiap orang yang memangku dan menjalankan
tugas jabatannya selaku PPAT yang menjalankan fungsi pejabat
umum, sebagaimana hal itu telah diakui dan mendapat
pengesahan dari Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia tersebut di atas dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 11
Juli 1989 Nomor 55 Tambahan Nomor 32, Yang telah di sesuaikan
dengan akta No.32, tanggal 27 Maret 2017, telah mendapat keputusan dari
Menkumham Nomor AHU-000183.AH.01.08 Tahun 2017.
Saat ini di Pimpin selaku Ketua Umum DR. Syafran Sofyan,SH,SpN,MHum,
dan Sek.Umum Priyatno,SH,MkN.
• KEANGGOTAAN
Anggota Biasa: Ps 2 ART IPPAT

Yang dapat menjadi Anggota Biasa


sebagaimana diatur dalam Pasal 6
Anggaran Dasar ialah semua PPAT yang
telah diangkat oleh Pejabat atau instansi
yang berwenang dan masih aktif
menjalankan jabatan PPAT.

Dengan Cara……
• Cara terjadinya keanggotaan :
Setiap PPAT yang telah menjadi Anggota Luar Biasa wajib mengajukan surat
pendaftaran ulang sampai waktu yang ditetapkan oleh Perkumpulan
dengan menyerahkan Surat Pendaftaran Ulang, dan setiap PPAT yang
akan menjadi calon Anggota Perkumpulan wajib mengajukan
pendaftaran diri dengan menyerahkan Surat Pendaftaran Diri kepada
Pengurus Daerah di tempat kedudukannya dan menyerahkan beberapa
persyaratan yang ditentukan oleh Perkumpulan, antara lain namun tidak
terbatas pada :
– Surat Keputusan Pengangkatan selaku PPAT dan Berita Acara Sumpah
Jabatan PPAT.
– Surat Pernyataan untuk tunduk dan taat pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta Kode Etik hasil Kongres yang disahkan oleh Pemerintah
dan peraturan lain yang telah dan akan ditetapkan oleh Perkumpulan.
– Rekomendasi dari Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah.
– Sertifikat Diklatsar dan Sertifikat Lulus Ujian Kode Etik.
– Bukti pelunasan iuran anggota luar biasa tahun pertama.
• Apabila ditempat kedudukan PPAT yang bersangkutan belum ada Pengurus
Daerah, maka Surat Pendaftaran Ulang/Surat Pendaftaran Diri diajukan kepada
Pengurus Wilayah yang membawahi tempat kedudukan PPAT yang bersangkutan
tersebut.
• Pendaftaran ulang Anggota atau pendaftaran diri untuk menjadi Anggota
Perkumpulan diajukan secara tertulis.
• Terhitung sejak diterimanya Surat Pendaftaran Ulang/Surat Pendaftaran Diri
sebagai Anggota, Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah membukukan
keanggotaan yang bersangkutan dalam Buku Daftar Anggota.
• Terhitung sejak pembukuan keanggotaan yang bersangkutan dalam Buku Daftar
Anggota, Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah memberitahukan kepada yang
bersangkutan dengan memberikan Kartu Tanda Anggota yang diterbitkan oleh
Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP-IPPAT) setelah yang
bersangkutan memenuhi persyaratan.
• Apabila dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah diajukan Surat Pendaftaran
Ulang/Surat Pendaftaran Diri, ternyata yang bersangkutan belum memperoleh
pemberitahuan pembukuan ke-anggotaannya, maka yang bersangkutan dianggap
telah diterima sebagai Anggota Biasa.
• Setiap Anggota Luar Biasa (ALB) yang tidak melakukan pendaftaran ulang untuk
pertama kali sejak dilantik menjadi PPAT sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga ini demi hukum berstatus menjadi Anggota Luar Biasa sepanjang
memenuhi persyaratan sebagai PPAT. 
• Anggota Luar Biasa Ps 3 ART IPPAT

Yang dapat menjadi Anggota Luar Biasa


sebagaimana yang diatur dalam Pasal 6
Anggaran Dasar ialah semua PPAT Sementara,
PPAT Khusus, Emeritus PPAT dan mereka yang
sudah mengikuti sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar)
yang dilaksanakan oleh PP-IPPAT dan Lulus
Ujian Kode Etik PPAT
dengan cara :
Mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus Pusat, dengan
menyertakan syarat-syarat keanggotaan yang telah ditetapkan oleh Peraturan
Perkumpulan antara lain sertifikat Diklatsar I dan Diklatsar II dan Sertifikat
Lulus Ujian Kode Etik.Dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya
surat permohonan untuk menjadi Anggota Luar Biasa oleh Pengurus Pusat,
maka Pengurus Pusat harus memutuskan menerima atau menolak
permohonan tersebut.
Dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak ditetapkannya keputusan
Pengurus Pusat yang berisi penerimaan atau penolakan permohonan menjadi
Anggota Luar Biasa, Pengurus Pusat menyampaikan keputusan tersebut
kepada yang bersangkutan.
Tata cara untuk menjadi Anggota Luar Biasa sebagaimana tercantum dalam
ayat 1 Pasal ini tidak diberlakukan terhadap Emeritus PPAT, PPAT Sementara
dan PPAT Khusus.
KEBIJAKAN TERKINI
• PP NO.24 TAHUN 2016 TTG PPAT
• KEPMEN ATR/KA.BPN RI NO.112/KEP-
4.1/IV/2017 TTG PENGESAHAN KODE
ETIK IPPAT.
• Permen 10/2017 ttg PPATTATA CARA
UJIAN, MAGANG DAN PPAT
• Permen ttg Majelis Pembina dan
Pengawas PPAT
• Permen & Kebijakan yl nya
PPAT-INSTANSI
• Kementerian ATR/BPN RI
• PAJAK
• PEMDA/PEM.PUSAT/DPR RI
• PERBANKAN/OJK
• PENEGAK HUKUM,PPATK…
• PERGURUAN TINGGI
• LN/INTERNASIONAL
• KEMENKUNHAM
• Dll
Apa itu kode etik ?

Kode Etik adalah seluruh kaidah moral yang


ditentukan oleh perkumpulan berdasarkan
keputusan Kongres dan/atau yang ditentukan
oleh dan diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang hal itu dan
yang berlaku bagi serta wajib ditaati oleh setiap
dan semua anggota Perkumpulan IPPAT dan
semua orang yang menjalankan tugas jabatan
sebagai PPAT, termasuk di dalamnya para PPAT
Pengganti.
Apa itu PPAT ?

Pasal 1 PP No.24 Th 2016:


Pejabat umum yang diberikan
kewenangan untuk membuat akta-akta
otentik mengenai perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau
Hak Milik atas satuan Rumah Susun.
TUGAS POKOK DAN
KEWENANGAN PPAT
Pasal 2
(1) PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah
dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum
tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun, yang akan dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data
pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan hukum itu.

Perbuatan hukum itu sebagai berikut:

a. Jual beli;
b. tukar menukar;
c. hibah;
d. pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e. pembagian hak bersama;
f. pemberianHakGunaBangunan/HakPakaiatasTanahHakMilik;
g. pemberian Hak Tanggungan;
h. pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.
Pembina :
Mentri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertahanan Nasional

Pengurus :
ORGANISASI IPPAT • Pengurus Pusat
• Pengurus Wilayah
• Pengurus Daerah

Pengawas

Majelis Kehormatan

Majelis Kehormatan Pusat Majelis Kehormatan Daerah


Apa kewajiban PPAT & PPAT.P ?

Dalam rangka melaksanakan tugas jabatan para PPAT serta PPAT Pengganti ataupun dalam
kehidupan sehari-hari, setiap PPAT diwajibkan untuk:

a. berkepribadian baik dan menjunjung tinggi martabat dan kehormatan PPAT;


b. menjunjung tinggi dasar negara dan hukum yang berlaku serta bertindak sesuai dengan
makna sumpah jabatan dan kode etik;
c. berbahasa Indonesia secara baik dan benar;
d. mengutamakan pengabdian kepada kepentingan masyarakat dan Negara;
e. Memiliki perilaku profesional dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional,
khususnya di bidang hukum;
f. bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, mandiri, jujur, dan tidak berpihak;
g. memberi pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat yang memerlukan jasanya;
h. memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat yang memerlukan jasanya dengan
maksud agar masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga
negara dan anggota masyarakat;
i. memberikan jasanya kepada anggota masyarakat yang tidak atau kurang mampu secara
cuma-cuma;
j. bersikap saling menghormati, menghargai serta mempercayai dalam suasana kekeluargaan
dengan sesama rekan sejawat;
k. menjaga dan membela kehormatan serta nama baik korps PPAT atas dasar rasa
solidaritas dan sikap tolong menolong secara konstruktif;
l. bersikap ramah terhadap setiap pejabat dan mereka yang ada hubungannya dengan
pelaksanaan tugas jabatannya;
m.menetapkan suatu kantor, dan kantor tersebut merupakan satu-satunya kantor bagi PPAT
yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas jabatan sehari-hari;
n. melalukan registrasi, memperbaharui profil PPAT, dan melakukan pemutakhiran data
PPAT lainnya di Kementerian Agraria dan Tata. Ruang/Badan Pertanahaan Nasional;
o. dalam hal seorang PPAT menghadapi dan/atau menemukan suatu akta yang dibuat oleh
rekan sejawat yang ternyata di dalamnya terdapat kesalahan­kesalahan yang serius
dan/atau membahayakan klien, maka PPAT tersebut wajib:
1) memberitahukan kepada rekan sejawat yang bersangkutan atas kesalahan yang
dibuatnya dengan cara yang tidak bersifat menggurui, melainkan untuk mencegah
timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap khen yang bersangkutan ataupun rekan
sejawat tersebut;
2) segera setelah berhubungan dengan rekan sejawat yang membuat akta tersebut, maka
kepada klien yang bersangkutan sedapat mungkin dijelaskan mengenai hal-hal yang
salah dan cara memperbaikinya;
p. melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai kewajiban
untuk ditaati dan dilaksanakan antara lain:

1. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur Jabatan PPAT;


2. Isi Sumpah Jabatan;
3. Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga ataupun keputusan-keputusan lain yang
telah ditetapkan oleh Perkumpulan IPPAT, antara lain:
a) membyar iuran,
b) membavar uang duka manakala ada seorang PPAT atau mantan PPAT meninggal
dunia,
c) mentaati ketentuan tentang tarif serta kesepakatan yang dibuat oleh dan
mengikat setiap anggota perkumpulanIPPAT.
Apa larangannya ?

Setiap PPAT, baik dalam rangka melaksanakan tugas jabatan maupun dalam kehidupan
sehari-hari, dilarang:
a. membuka/mempunyai kantor cabang atau kantor perwakilan;
b. secara langsung mengikutsertakan atau menggunakan perantara-perantara dengan
mendasarkan pada kondisi-kondisi tertentu;
c. mempergunakan media massa yang bersifat promosi;
d. melakukan tindakan-tindakan yang pada hakikatnya mengiklankan diri antara lain:
1) memasang iklan dalam Surat kabar, majalah berkala atau terbitan perdana suatu kantor,
perusahaan, biro jasa, biro Man, baik berupa pemuatan nama, alamat, nomor telepon,
maupun berupa ucapan-ucapan selamat, dukungan, sumbangan;
2) uang atau apapun, pensponsoran kegiatan apapun, baik sosial, kemanusiaan, olah raga
dan dalam bentuk apapun, pemuatan dalam buku-buku yang disediakan untuk
pemasangan iklan dan/atau promosi pemasaran;
3) mengirim karangan bunga atas kejadian apapun dan kepada siapapun yang dengan itu
nama anggota perkumpulan IPPAT terpampang kepada umum, baik umum terbatas
maupun umum tak terbatas;
4) mengirim orang-orang selaku "salesman" ke berbagai tempat/lokasi untuk mengumpulkan
klien dalam rangka pembuatan akta; dan
5) tindakan berupa pemasangan iklan untuk keperluan pemasaran atau propaganda lainnya.
e. memasang papan nama dengan cara dan/atau bentuk di luar batas-
batas kewajaran dan/atau memasang papan nama di beberapa
tempat di luar lingkungan kantor PPAT yang bersangkutan;
f. mengadakan usaha-usaha yang menjurus ke arah timbulnya
persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan PPAT, baik
langsung maupun tidak langsung, termasuk antara lain pada
penetapan jumlah biaya pembuatan akta;
g. melakukan perbuatan ataupun persaingan yang merugikan sesama
rekan PPAT, baik moral maupun material ataupun melakukan usaha-
usaha untuk mencari keuntungan bagi dirinya semata-mata;
h. mengajukan permohonan, baik lisan maupun tertulis kepada
instansi, perusahaan, lembaga ataupun perseorangan untuk
ditetapkan sebagai PPAT dari instansi, perusahaan atau lembaga
tersebut, dengan atau tanpa disertai pemberian insentif tertentu,
termasuk antara lain pada penurunan tarif yang jumlahnya/besarnya
lebih rendah dari tarif yang dibayar oleh instansi, perusahaan,
lembaga ataupun perseorangan kepada PPAT tersebut;
i. menerima/memenuhi permintaan dari seseorang untuk membuat akta yang
rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain, kecuali telah mendapat izin
dari PPAT pembuat rancangan.
j. berusaha atau berupaya agar seseorang berpindah dari PPAT lain
kepadanya dengan jalan apapun, baik upaya itu ditujukan langsung kepada
klien yang bersangkutan maupun melalui perantaraan orang lain;
k. menempatkan pegawai di satu atau beberapa tempat di luar kantor PPAT
yang bersangkutan, baik di kantor cabang yang sengaja dan khusus dibuka
untuk keperluan itu maupun di dalam kantor instansi atau lembaga/klien
PPAT yang bersangkutan, di mana pegawai/asisten tersebut bertugas untuk
menerima klien-klien yang akan membuat akta, baik klien itu dari dalam
dan/atau dari luar instansi/lembaga itu, kemudian pegawai/asisten
tersebut membuat akta-akta itu, membacakannya atau tidak
membacakannya kepada klien dan menyuruh klien yang bersangkutan
menandatanganinya di tempat pegawai/asisten itu berkantor di instansi
atau lembaga tersebut, untuk kemudian akta-akta tersebut dikumpulkan
untuk ditandatangani PPAT yang bersangkutan di kantor atau di rumahnya;
l. mengirim minuta kepada klien-klien untuk ditandatangani oleh klien-klien tersebut;
m. menjelek-jelekkan dan/atau mempersalahkan rekan PPAT dan/atau akta yang
dibuat olehnya;
n. menahan berkas seseorang dengan maksud untuk "memaksa" orang itu agar
membuat akta pada PPAT yang menahan berkas tersebut;
o. menjadi alat orang atau pihak lain untuk semata-mata menandatangani akta buatan
orang lain sebagai akta yang dibuat oleh/di hadapan PPAT yang bersangkutan;
p. membujuk dan/atau memaksa klien dengan cara atau dalam bentuk apapun untuk
membuat akta padanya ataupun untuk pindah dari PPAT lain;
q. membentuk kelompok di dalam tubuh IPPAT (tidak merupakan salah satu seksi dari
Perkumpulan IPPAT) dengan tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau
lembaga secara khusus/eksklusif, apalagi menutup kemungkinan bagi PPAT lain
untuk memberikan pelayanan;
r. melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai
pelanggaran terhadap Kode Etik PPAT, antara lain pada pelanggaran-pelanggaran
terhadap:
1. ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Jabatan PPAT dan ketentuan perundang-
undangan lainnya yang terkait dengan tugas pokok PPAT;
2. isi Sumpah Jabatan;
3. hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/atau keputusan lain yang telah ditetapkan oleh organisasi IPPAT ticlak boleh
dilakukan oleh anggota perkumpulan IPPAT.
DR. SYAFRAN SOFYAN
SANKSI-SANKSI

Anggota IPPAT yang melakukan pelanggaran kode etik

a.teguran;
b.peringatan;
c. schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan perkumpulan
IPPAT;
d.onzetting (pemecatan) dari keanggotaan perkumpulan IPPAT; dan
e. pemberhentian dengan ticlak hormat dari keanggotaan perkumpulan
IPPAT.
Frekuensi Kualitas

Sanksi yang akan diberikan oleh pembina PPAT


Bagaimana cara pengawasan atas pelaksanaan kode etik ?

1. Pada tingkat pertama oleh Pengurus Daerah IPPAT dan Majelis


Kehormatan Wilayah bersama-sama dengan Pengurus Wilayah
dan seluruh anggota perkumpulan IPPAT;
2. Pada tingkat terakhir oleh Pengurus Pusat IPPAT dan Majelis
Kehormatan Pusat
Siapakah yang berwenang untuk melakukan
pemeriksaan penjatuhan sanksi

Majelis Kehormatan Wilayah dan Majelis Kehormatan


Pusat merupakan alat kelengkapan organisasi yang
berwenang melakukan pemeriksaan atas pelanggaran
terhadap Kode Etik dan menjatuhkan sanksi kepada
pelanggarnya sesuai dengan kewenangan masing-masing
Pemecatan sementara sebagai anggota perkumpulan IPPAT

PEMECATAN SEMENTARA (SCHORSING) ANGGOTA PERKUMPULAN IPPAT

Tanpa mengurangi ketentuan yang mengatur tentang prosedur atau tata cara
maupun penjatuhan sanksi-sanksi secara bertingkat yang berupa peringatan
dan teguran, maka pelanggaran-pelanggaran yang oleh Pengurus Pusat secara
mutlak harus dikenakan sanksi pemecatan sementara sebagai anggota
perkumpulan IPPAT disertai usul Pengurus Pusat kepada Kongres untuk
memecat anggota perkumpulan IPPAT yang bersangkutan sebagai anggota
perkumpulan IPPAT ialah pelanggaran-pelanggaran yang disebut dalam:
a. Pasal 4 huruf k, 1, n dan p tersebut di atas;
b. Peraturan Jabatan PPAT yang berakibat terhadap anggota perkumpulan IPPAT
yang bersangkutan dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan Pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Apa kewajiban Pengurus Pusat setelah adanya sanksi ?

wajib diberitahukan oleh Pengurus Pusat kepada


Menteri/instansi yang berwenang dengan tembusan kepada
Mahkamah Agung.
Siapa yang berwewenang untuk melakukan
sosialisasi kode etik IPPAT

Hanya Pengurus Pusat dan/atau Majelis


Kehormatan Pusat
• Seseorang yg melamggar Kode Etik belum
tentu melanggar Hukum, namun
seseorang yg melanggar Hukum, pasti
melanggar Kode Etik.
• Seseorang yg Taat Kode Etik, pastilah taat
hukum
• Banyak Pelanggaran Kode Etik saat ini;
dan menjadi acuan Menteri untuk
memberhentikan PPAT.
Persoalan PPAT saat ini:
• Tidak Kompak/Patuh (Legalitas, Tarif)
• Etika Berorganisasi?, dll.
LAMPIRAN
RANGKAIAN KEGIATAN PP IPPAT YANG TELAH
DILAKSANAKAN TAHUN 2015 -2017

I. Pengukuhan Pengurus Pusat PP IPPAT oleh Ketua


Umum PP IPPAT DR.Syafran Sofyan di Gedung
Lemhanas RI pada tanggal 7 Mei 2015, dihadiri
sekitar 1000 anggota dan Tamu Undangan.
II. Merenovasi dan mengisi kelengkapan Gedung
Sekretariat PP IPPAT di Ruko Mediterania
Gajahmada Residence Jakarta Barat; yang
sebelumnya rusak berat/hancur.
III. (Dana minus, IPL,PBB,Sertifikat? )
13. Konferensi Wilayah Kalimantan Selatan di
Hotel Swiss Belhotel, Banjarmasin pada tanggal 6
Oktober 2015;
14. Konferensi Wilayah Kalimantan Barat di Hotel
Mercure, Pontianak pada tanggal 17 Oktober
2015;
15. Konferensi Wilayah Jawa Tengah di Hotel
Patra Jasa, Semarang 17 Oktober pada tanggal
2015;
16. Konferensi Wilayah Bengkulu di Hotel Splash,
Bengkulu pada tanggal 19 Oktober 2015;
• 
17. Konferensi Wilayah Kalimantan Timur di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda
pada tanggal 22 Oktober 2015;
18. Konferensi Wilayah Sulawesi Utara di Novotel Hotel, Manado pada tanggal
31 Oktober 2015;
19. Konferensi Wilayah Gorontalo di Novotel Hotel, Manado pada tanggal 31
Oktober 2015;
20. Konfrensi Wilayah Sulawesi Tenggara di Kendari.,tahun 2015.
21. Konferensi Wilayah DKI Jakarta di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada
tanggal 5 Nopember 2015;
22. Konferensi Wilayah Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh pada
tanggal 7 Nopember 2015;
23. Konferensi Wilaah Riau di Hotel Pangeran, Pekanbaru pada tanggal 14
Nopember 2015;
24. Konferensi Wilayah Jawa Barat di Harris Hotel & CFC, Bandung pada
tanggal 14 Nopember 2015;
25. Konferensi Wilayah Jawa Timur Dyandra Convention Center, Surabaya
pada tanggal 26 Nopember; 2015
26. Konferensi Wilayah Jambi di Grand Abadi Hotel, Jambi pada tanggal 28
Nopember 2015;
27. Konferensi Wilayah Nusa Tenggara Timur di Hotel T-More, Kupang pada
tanggal 2 Desember 2015;
28. Konferensi Wilayah Sulawesi Tengah di Swiss Belhotel, Palu pada tanggal
7 Desember 2015;
29. Konferensi Wilayah Kep. Bangka Belitung di Hotel Santika, Bangka Tengah
pada tanggal 12 Desember 2015;
30. Konferensi Wilayah Sumatera Utara di Hotel Admiral Medan;
31. Konferensi Wilayah Propinsi Maluku di Restaurant Tirta Kencana, Ambon
pada tanggal 10 Oktober 2016;
32. Konferensi Wilayah Papua Barat di Hotel Puncak, Sorong pada tanggal 9
Desember 2016;
33. Konferensi Wilayah Maluku Utara di Hotel Patra Jasa, Kuta, Bali, pada
tanggal 27 April 2017;
(Periode PP IPPAT sebelumnya hanya 6 Konferwil??)

 Sekaligus diadakan Pembinaan, Dialog dan Koordinasi oleh Ketua


Umum PP IPPAT, beserta seluruh jajaran, kepada Pengurus dan
PPAT setempat; termasuk dg BPN,Pemda & Gakum
Rakernas I IPPAT di Yogyakarta;
•Alhamdulillah, dihadiri sekitar 1400 PPAT, ALB, dan
Pengurus IPPAT di seluruh Indonesia, dengan menelorkan
Perubahan ART IPPAT, Program Kerja yang selalu
melindungi anggota, dan Meningkatkan Pelayanan,
Selamat buat Pengwil IPPAT DIY yang telah Sukses di
dalam menyelenggarakan Rakernas I IPPAT.
•Perubahan ART:
DILARANG Mundur sbg Calon/Pemimpin
Penjaringan 50+1 (minimal Refresentatif
Daerah/Wilayah)
Penjaringan melalui Pengda.
DIKLAT – Pembinaan Bersama Seluruh
Indonesia & Luar Negeri.
• Lulusan MKN / Calon PPAT
• Penegak Hukum
• BPN (Pusat-Wilayah-Kantor Pertanahan)
• Perguruan Tinggi, Prodi MKN, STPN
Lembaga Terkait:
• Ditjen Pajak
• OJK
• Perbankan
• BKPM
• PPATK
• Pemda,dll.
Luar Negeri
• Penandatanganan Kerja Sama (MoU) PP IPPAT dengan
Instansi, Lembaga dan Universitas yang ada Program
Studi Magister Kenotaritan:
• MoU PP-IPPAT dengan Asuransi Bumi Putera mengenai Perlindungan dan
Proteksi kepada Anggota IPPAT yang mengalami masalah.
• MoU PP-IPPAT dengan PT. LEN (Persero) mengenai Electronic KTP Reader
• MoU PP-IPPAT dengan PERADI mengenai Perlindungan dan Pendampingan
kepada Anggota IPPAT/PPAT di Seluruh Indonesia; Sekaligus mengadakan
Diklat Bersama antara PP IPPAT dengan Peradi.
• MoU PP-IPPAT dengan Real Estate Indonesia mengenai Pendidikan dan
Pembinaan kepada Anggota REI dan PPAT.
• MoU PP-IPPAT dengan Garuda Indonesia mengenai Kerjasama Fasilitas
bagi Anggota IPPAT, PPAT dan Keluarga mendapatkan Diskon, dengan
menunjukan KTA IPPAT yang baru.
• MoU PP-IPPAT dengan Lion Air Group mengenai Kerjasama Fasilitas bagi
Anggota IPPAT
• MoU PP-IPPAT dengan Sriwijaya Air mengenai Kerjasama Fasilitas
bagi Anggota IPPAT
• MoU PP-IPPAT dengan LOR-IN SOLO HOTEL mengenai
Kerjasama Fasilitas bagi Anggota IPPAT; PPAT beserta keluarga,
mendapatkan Diskon 40% dengan menunjukan KTA IPPAT yang
baru.
• MoU PP-IPPAT dengan Badan Kerjasama Prodi PTN MKn FH
Se-Indonesia
• MoU PP-IPPAT dengan Badan Kerjasama Prodi PTS MKn FH
Se-Indonesia
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Syah Kuala Aceh
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Sumatera Utara
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Andalas Padang
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Sriwijaya Palembang
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Pancasila
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Jayabaya
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Diponegoro Semarang
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Tujuh Belas Agustus 1945
Semarang
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Islam Sultan Agung Semarang
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Airlangga
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Surabaya
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Pelita Harapan Jakarta.
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Narotama Surabaya
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Brawijaya
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Warmadewa Bali
• MoU PP-IPPAT dengan Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
• Kerja-sama PP IPPAT dengan Universitas, FH,dan Prodi MKN,
untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Ke-PPAT-an, Kuliah
Umum oleh Ketua Umum PP IPPAT, Seminar, Praktek Kerja
Lapangan di Sekretariat PP IPPAT, Diklat Calon PPAT, dan
Kesaksian Ahli, serta Pembenahan/Perbaikan Kurikulum (Lulusan
MKN 3000/tahun??
Pembuatan KTA secara on line sebagai Pemuktahiran database anggota IPPAT;
kedepan Data KTA IPPAT terhubung dg BPN
•KTA, merupakan Identitas PPAT, yang penomorannya/Nomor Induk PPAT, berurut,
dan untuk keperluan PPAT dalam Pendaftaran (kedepan), kerja-sama dengan
Perbankan/Instansi, serta Kesejahteraan, dalam mendapatkan Diskon Pesawat, Hotel,
dll, yang telah bekerja-sama dengan PP IPPAT.

Telah Terwujudnya RUU PPAT yang sudah terdaftar di Prolegnas DPR RI dengan
nomor urut 168;
•sudah beberapa kali PP IPPAT di undang RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan
Komisi II DPR RI, Balegnas DPR RI, dan dengan Pimpinan DPR RI.
•Saat ini, ada 8 Akta Otentik Kewenangan PPAT, yang Nilainya Ribuan Triliun Rupiah
per/Tahun, dan PPAT, berhubungan/berkoordinasi dengan lebih 8 Instansi/Lembaga,
termasuk dengan Kementerian ATR/BPN RI. UU PPAT sangat penting, untuk lebih
meningkatkan Kepastian Hukum, dan Perlindungan terhadap PPAT.
• Pembinaan Bersama dan/atau Koordinasi PP IPPAT dengan
instansi/lembaga Negara antara lain :
• Kementerian ATR/BPN RI
• Dewan Perwakilan Rakyat RI
• Makhamah Agung RI
• Lembaga Ketahanan Nasional RI
• Dewan Ketahanan Nasional RI
• Kepolisian RI
• PPATK
• KPK
• Ombudsman
• Kejaksaan Agung RI
• BKPM
• OJK
• PERBANAS
• SATGAS SABER PUNGLI
• Luar Negeri
• Untuk meningkatkan Koordinasi, Pembinaan Bersama, dan Persamaan
Persepsi, antara PPAT dan Lembaga/Instansi, serta lebih memperkenalkan
PPAT/IPPAT di Dunia luar.
LUAR NEGERI (GLOBAL)
•Studi Banding ke Utrecht University Belanda
memperkenalkan IPPAT dan PPAT di dunia
Internasional;
•Studi Banding ke Koninklijke Notariële
Beroepsorganisatie (Ikatan Notaris di Belanda);
•Studi Banding ke Amsterdam School of Real Estate;
•Untuk memperkenalkan IPPAT, khususnya PPAT di
dunia luar; karena masih banyak Investor di dalam
mencari Tanah/Bangunan tidak berhubungan
langsung dengan PPAT; dan Untuk adanya Kepastian
Hukum, khususnya di dalam membantu Program
Pemerintah.
• Pembinaan Bersama Pengwil IPPAT dengan PP IPPAT Terkait dengan
pelayanan Kantor Pertanahan dan Perpajakan; di 34 Propinsi, 33 Pengwil,
dan lebih dari 200 Pengda IPPAT;
• Sosialisasi Pelindungan dan Proteksi anggota IPPAT di seluruh Indonesia
terkait dengan Perlindungan dan Proteksi bagi Anggota IPPAT bermasalah;
• Organisasi IPPAT telah terdaftar di Kemenkum dan HAM RI sejak 27 Maret
2017;
• IPPAT diakui oleh Kementerian ATR/BPN RI sebagai satu-satunya Organisasi
PPAT di Indonesia; Sudah dicantumkan di Keputusan Menteri ATR/Ka.BPN
RI, yang terkait dengan Kode Etk PPAT;
• Rapat Koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN beserta jajarannya secara
periodik terkait dengan membantu/keterlibatan di dalam pembahasan
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri dan Kebijakan PPAT antara lain Ujian
PPAT, Diklat Bersama, Kepmen Kode Etik PPAT Permen Majelis Pengawas
PPAT, PP 24/2016; dan lain-lain,
• Audiensi dengan Pimpinan DPR RI berkaitan dengan RUU PPAT;
• Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI berkaitan dengan
RUU Pertanahan;
• Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Legislasi Nasional DPR RI
berkaitan dengan RUU Pertanahan dan RUU PPAT;
• Talk Show Live di Stasiun TV One dalam acara Benang Merah tentang
Mafia Pertanahan;
• Talk Show Live PP IPPAT di Stasiun TV Indosiar;
• Memberikan Keterangan/Saksi Ahli kepada anggota PPAT, dan
Instansi/Lembaga terkait.
• Rakernas II IPPAT dan Upgrading di Bali, pada tanggal 28-29 April 2017;
• Sesuai amanat AD/ART IPPAT, khususnya Pasal 4 AD IPPAT, terkait Tujuan
Organisasi IPPAT, yakni Meningkatkan Ilmu Pengetahuan terhadap
anggota/PPAT, melakukan Kerja-sama dengan Pihak terkait, serta selalu
menjaga Kehormatan Organisasi dan PPAT.
• Mari kita selalu dapat Meningkatkan Semangat Berorganisasi,
Meningkatkan Etika Kepemimpinan, Etka PPAT, Persatuan dan
Kekeluargaan. IPPAT kedepan harus Bangkit, Unggul, dan selalu
Melindungi, Mengayomi Anggotanya, serta dicintai oleh anggotanya,
dan selalu Bermanfaat, Bermartabat bagi Bangsa dan Negara. HIDUP
HARUS ADA NILAI TAMBAH, IPPAT HARI INI HARUS LEBIH BAIK DARI
KEMAREN.
BRAVO IPPAT !!
45

Anda mungkin juga menyukai