Dengan Cara……
• Cara terjadinya keanggotaan :
Setiap PPAT yang telah menjadi Anggota Luar Biasa wajib mengajukan surat
pendaftaran ulang sampai waktu yang ditetapkan oleh Perkumpulan
dengan menyerahkan Surat Pendaftaran Ulang, dan setiap PPAT yang
akan menjadi calon Anggota Perkumpulan wajib mengajukan
pendaftaran diri dengan menyerahkan Surat Pendaftaran Diri kepada
Pengurus Daerah di tempat kedudukannya dan menyerahkan beberapa
persyaratan yang ditentukan oleh Perkumpulan, antara lain namun tidak
terbatas pada :
– Surat Keputusan Pengangkatan selaku PPAT dan Berita Acara Sumpah
Jabatan PPAT.
– Surat Pernyataan untuk tunduk dan taat pada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta Kode Etik hasil Kongres yang disahkan oleh Pemerintah
dan peraturan lain yang telah dan akan ditetapkan oleh Perkumpulan.
– Rekomendasi dari Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah.
– Sertifikat Diklatsar dan Sertifikat Lulus Ujian Kode Etik.
– Bukti pelunasan iuran anggota luar biasa tahun pertama.
• Apabila ditempat kedudukan PPAT yang bersangkutan belum ada Pengurus
Daerah, maka Surat Pendaftaran Ulang/Surat Pendaftaran Diri diajukan kepada
Pengurus Wilayah yang membawahi tempat kedudukan PPAT yang bersangkutan
tersebut.
• Pendaftaran ulang Anggota atau pendaftaran diri untuk menjadi Anggota
Perkumpulan diajukan secara tertulis.
• Terhitung sejak diterimanya Surat Pendaftaran Ulang/Surat Pendaftaran Diri
sebagai Anggota, Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah membukukan
keanggotaan yang bersangkutan dalam Buku Daftar Anggota.
• Terhitung sejak pembukuan keanggotaan yang bersangkutan dalam Buku Daftar
Anggota, Pengurus Daerah atau Pengurus Wilayah memberitahukan kepada yang
bersangkutan dengan memberikan Kartu Tanda Anggota yang diterbitkan oleh
Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP-IPPAT) setelah yang
bersangkutan memenuhi persyaratan.
• Apabila dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah diajukan Surat Pendaftaran
Ulang/Surat Pendaftaran Diri, ternyata yang bersangkutan belum memperoleh
pemberitahuan pembukuan ke-anggotaannya, maka yang bersangkutan dianggap
telah diterima sebagai Anggota Biasa.
• Setiap Anggota Luar Biasa (ALB) yang tidak melakukan pendaftaran ulang untuk
pertama kali sejak dilantik menjadi PPAT sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran
Rumah Tangga ini demi hukum berstatus menjadi Anggota Luar Biasa sepanjang
memenuhi persyaratan sebagai PPAT.
• Anggota Luar Biasa Ps 3 ART IPPAT
a. Jual beli;
b. tukar menukar;
c. hibah;
d. pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e. pembagian hak bersama;
f. pemberianHakGunaBangunan/HakPakaiatasTanahHakMilik;
g. pemberian Hak Tanggungan;
h. pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.
Pembina :
Mentri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertahanan Nasional
Pengurus :
ORGANISASI IPPAT • Pengurus Pusat
• Pengurus Wilayah
• Pengurus Daerah
Pengawas
Majelis Kehormatan
Dalam rangka melaksanakan tugas jabatan para PPAT serta PPAT Pengganti ataupun dalam
kehidupan sehari-hari, setiap PPAT diwajibkan untuk:
Setiap PPAT, baik dalam rangka melaksanakan tugas jabatan maupun dalam kehidupan
sehari-hari, dilarang:
a. membuka/mempunyai kantor cabang atau kantor perwakilan;
b. secara langsung mengikutsertakan atau menggunakan perantara-perantara dengan
mendasarkan pada kondisi-kondisi tertentu;
c. mempergunakan media massa yang bersifat promosi;
d. melakukan tindakan-tindakan yang pada hakikatnya mengiklankan diri antara lain:
1) memasang iklan dalam Surat kabar, majalah berkala atau terbitan perdana suatu kantor,
perusahaan, biro jasa, biro Man, baik berupa pemuatan nama, alamat, nomor telepon,
maupun berupa ucapan-ucapan selamat, dukungan, sumbangan;
2) uang atau apapun, pensponsoran kegiatan apapun, baik sosial, kemanusiaan, olah raga
dan dalam bentuk apapun, pemuatan dalam buku-buku yang disediakan untuk
pemasangan iklan dan/atau promosi pemasaran;
3) mengirim karangan bunga atas kejadian apapun dan kepada siapapun yang dengan itu
nama anggota perkumpulan IPPAT terpampang kepada umum, baik umum terbatas
maupun umum tak terbatas;
4) mengirim orang-orang selaku "salesman" ke berbagai tempat/lokasi untuk mengumpulkan
klien dalam rangka pembuatan akta; dan
5) tindakan berupa pemasangan iklan untuk keperluan pemasaran atau propaganda lainnya.
e. memasang papan nama dengan cara dan/atau bentuk di luar batas-
batas kewajaran dan/atau memasang papan nama di beberapa
tempat di luar lingkungan kantor PPAT yang bersangkutan;
f. mengadakan usaha-usaha yang menjurus ke arah timbulnya
persaingan yang tidak sehat dengan sesama rekan PPAT, baik
langsung maupun tidak langsung, termasuk antara lain pada
penetapan jumlah biaya pembuatan akta;
g. melakukan perbuatan ataupun persaingan yang merugikan sesama
rekan PPAT, baik moral maupun material ataupun melakukan usaha-
usaha untuk mencari keuntungan bagi dirinya semata-mata;
h. mengajukan permohonan, baik lisan maupun tertulis kepada
instansi, perusahaan, lembaga ataupun perseorangan untuk
ditetapkan sebagai PPAT dari instansi, perusahaan atau lembaga
tersebut, dengan atau tanpa disertai pemberian insentif tertentu,
termasuk antara lain pada penurunan tarif yang jumlahnya/besarnya
lebih rendah dari tarif yang dibayar oleh instansi, perusahaan,
lembaga ataupun perseorangan kepada PPAT tersebut;
i. menerima/memenuhi permintaan dari seseorang untuk membuat akta yang
rancangannya telah disiapkan oleh PPAT lain, kecuali telah mendapat izin
dari PPAT pembuat rancangan.
j. berusaha atau berupaya agar seseorang berpindah dari PPAT lain
kepadanya dengan jalan apapun, baik upaya itu ditujukan langsung kepada
klien yang bersangkutan maupun melalui perantaraan orang lain;
k. menempatkan pegawai di satu atau beberapa tempat di luar kantor PPAT
yang bersangkutan, baik di kantor cabang yang sengaja dan khusus dibuka
untuk keperluan itu maupun di dalam kantor instansi atau lembaga/klien
PPAT yang bersangkutan, di mana pegawai/asisten tersebut bertugas untuk
menerima klien-klien yang akan membuat akta, baik klien itu dari dalam
dan/atau dari luar instansi/lembaga itu, kemudian pegawai/asisten
tersebut membuat akta-akta itu, membacakannya atau tidak
membacakannya kepada klien dan menyuruh klien yang bersangkutan
menandatanganinya di tempat pegawai/asisten itu berkantor di instansi
atau lembaga tersebut, untuk kemudian akta-akta tersebut dikumpulkan
untuk ditandatangani PPAT yang bersangkutan di kantor atau di rumahnya;
l. mengirim minuta kepada klien-klien untuk ditandatangani oleh klien-klien tersebut;
m. menjelek-jelekkan dan/atau mempersalahkan rekan PPAT dan/atau akta yang
dibuat olehnya;
n. menahan berkas seseorang dengan maksud untuk "memaksa" orang itu agar
membuat akta pada PPAT yang menahan berkas tersebut;
o. menjadi alat orang atau pihak lain untuk semata-mata menandatangani akta buatan
orang lain sebagai akta yang dibuat oleh/di hadapan PPAT yang bersangkutan;
p. membujuk dan/atau memaksa klien dengan cara atau dalam bentuk apapun untuk
membuat akta padanya ataupun untuk pindah dari PPAT lain;
q. membentuk kelompok di dalam tubuh IPPAT (tidak merupakan salah satu seksi dari
Perkumpulan IPPAT) dengan tujuan untuk melayani kepentingan suatu instansi atau
lembaga secara khusus/eksklusif, apalagi menutup kemungkinan bagi PPAT lain
untuk memberikan pelayanan;
r. melakukan perbuatan-perbuatan lain yang secara umum disebut sebagai
pelanggaran terhadap Kode Etik PPAT, antara lain pada pelanggaran-pelanggaran
terhadap:
1. ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Jabatan PPAT dan ketentuan perundang-
undangan lainnya yang terkait dengan tugas pokok PPAT;
2. isi Sumpah Jabatan;
3. hal-hal yang menurut ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan/atau keputusan lain yang telah ditetapkan oleh organisasi IPPAT ticlak boleh
dilakukan oleh anggota perkumpulan IPPAT.
DR. SYAFRAN SOFYAN
SANKSI-SANKSI
a.teguran;
b.peringatan;
c. schorsing (pemecatan sementara) dari keanggotaan perkumpulan
IPPAT;
d.onzetting (pemecatan) dari keanggotaan perkumpulan IPPAT; dan
e. pemberhentian dengan ticlak hormat dari keanggotaan perkumpulan
IPPAT.
Frekuensi Kualitas
Tanpa mengurangi ketentuan yang mengatur tentang prosedur atau tata cara
maupun penjatuhan sanksi-sanksi secara bertingkat yang berupa peringatan
dan teguran, maka pelanggaran-pelanggaran yang oleh Pengurus Pusat secara
mutlak harus dikenakan sanksi pemecatan sementara sebagai anggota
perkumpulan IPPAT disertai usul Pengurus Pusat kepada Kongres untuk
memecat anggota perkumpulan IPPAT yang bersangkutan sebagai anggota
perkumpulan IPPAT ialah pelanggaran-pelanggaran yang disebut dalam:
a. Pasal 4 huruf k, 1, n dan p tersebut di atas;
b. Peraturan Jabatan PPAT yang berakibat terhadap anggota perkumpulan IPPAT
yang bersangkutan dinyatakan bersalah berdasarkan keputusan Pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
Apa kewajiban Pengurus Pusat setelah adanya sanksi ?
Telah Terwujudnya RUU PPAT yang sudah terdaftar di Prolegnas DPR RI dengan
nomor urut 168;
•sudah beberapa kali PP IPPAT di undang RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan
Komisi II DPR RI, Balegnas DPR RI, dan dengan Pimpinan DPR RI.
•Saat ini, ada 8 Akta Otentik Kewenangan PPAT, yang Nilainya Ribuan Triliun Rupiah
per/Tahun, dan PPAT, berhubungan/berkoordinasi dengan lebih 8 Instansi/Lembaga,
termasuk dengan Kementerian ATR/BPN RI. UU PPAT sangat penting, untuk lebih
meningkatkan Kepastian Hukum, dan Perlindungan terhadap PPAT.
• Pembinaan Bersama dan/atau Koordinasi PP IPPAT dengan
instansi/lembaga Negara antara lain :
• Kementerian ATR/BPN RI
• Dewan Perwakilan Rakyat RI
• Makhamah Agung RI
• Lembaga Ketahanan Nasional RI
• Dewan Ketahanan Nasional RI
• Kepolisian RI
• PPATK
• KPK
• Ombudsman
• Kejaksaan Agung RI
• BKPM
• OJK
• PERBANAS
• SATGAS SABER PUNGLI
• Luar Negeri
• Untuk meningkatkan Koordinasi, Pembinaan Bersama, dan Persamaan
Persepsi, antara PPAT dan Lembaga/Instansi, serta lebih memperkenalkan
PPAT/IPPAT di Dunia luar.
LUAR NEGERI (GLOBAL)
•Studi Banding ke Utrecht University Belanda
memperkenalkan IPPAT dan PPAT di dunia
Internasional;
•Studi Banding ke Koninklijke Notariële
Beroepsorganisatie (Ikatan Notaris di Belanda);
•Studi Banding ke Amsterdam School of Real Estate;
•Untuk memperkenalkan IPPAT, khususnya PPAT di
dunia luar; karena masih banyak Investor di dalam
mencari Tanah/Bangunan tidak berhubungan
langsung dengan PPAT; dan Untuk adanya Kepastian
Hukum, khususnya di dalam membantu Program
Pemerintah.
• Pembinaan Bersama Pengwil IPPAT dengan PP IPPAT Terkait dengan
pelayanan Kantor Pertanahan dan Perpajakan; di 34 Propinsi, 33 Pengwil,
dan lebih dari 200 Pengda IPPAT;
• Sosialisasi Pelindungan dan Proteksi anggota IPPAT di seluruh Indonesia
terkait dengan Perlindungan dan Proteksi bagi Anggota IPPAT bermasalah;
• Organisasi IPPAT telah terdaftar di Kemenkum dan HAM RI sejak 27 Maret
2017;
• IPPAT diakui oleh Kementerian ATR/BPN RI sebagai satu-satunya Organisasi
PPAT di Indonesia; Sudah dicantumkan di Keputusan Menteri ATR/Ka.BPN
RI, yang terkait dengan Kode Etk PPAT;
• Rapat Koordinasi dengan Kementerian ATR/BPN beserta jajarannya secara
periodik terkait dengan membantu/keterlibatan di dalam pembahasan
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri dan Kebijakan PPAT antara lain Ujian
PPAT, Diklat Bersama, Kepmen Kode Etik PPAT Permen Majelis Pengawas
PPAT, PP 24/2016; dan lain-lain,
• Audiensi dengan Pimpinan DPR RI berkaitan dengan RUU PPAT;
• Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI berkaitan dengan
RUU Pertanahan;
• Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Legislasi Nasional DPR RI
berkaitan dengan RUU Pertanahan dan RUU PPAT;
• Talk Show Live di Stasiun TV One dalam acara Benang Merah tentang
Mafia Pertanahan;
• Talk Show Live PP IPPAT di Stasiun TV Indosiar;
• Memberikan Keterangan/Saksi Ahli kepada anggota PPAT, dan
Instansi/Lembaga terkait.
• Rakernas II IPPAT dan Upgrading di Bali, pada tanggal 28-29 April 2017;
• Sesuai amanat AD/ART IPPAT, khususnya Pasal 4 AD IPPAT, terkait Tujuan
Organisasi IPPAT, yakni Meningkatkan Ilmu Pengetahuan terhadap
anggota/PPAT, melakukan Kerja-sama dengan Pihak terkait, serta selalu
menjaga Kehormatan Organisasi dan PPAT.
• Mari kita selalu dapat Meningkatkan Semangat Berorganisasi,
Meningkatkan Etika Kepemimpinan, Etka PPAT, Persatuan dan
Kekeluargaan. IPPAT kedepan harus Bangkit, Unggul, dan selalu
Melindungi, Mengayomi Anggotanya, serta dicintai oleh anggotanya,
dan selalu Bermanfaat, Bermartabat bagi Bangsa dan Negara. HIDUP
HARUS ADA NILAI TAMBAH, IPPAT HARI INI HARUS LEBIH BAIK DARI
KEMAREN.
BRAVO IPPAT !!
45