ADANYA WASIAT
&
WARISAN TANPA WASIAT
Saisine kata itu diambil dari Bahasa Prancis, le mort aisit le vit, artinya yang mati
dianggap digantikan oleh yang hidup. Maksudnya, agar dengan meninggalnya si
peninggal warisan, ahli waris segera menggantikan hak-hak dan kewajiban-
kewajiban dari si peninggal warisan, tanpa memerlukan suatu perbuatan hukum
tertentu, walaupun mereka tidak tahu menahu akan meninggalnya si peninggal
warisan itu.
B. Hereditatis Petitio
Hereditatis petitio diartikan sebagai suatu hak yang dimiliki oleh ahli waris untuk
melakukan suatu penuntutan hukum guna memperoleh harta warisan, Hereditatis
petitio dalam KUHPerdata diatur dalam Pasal 834 dan 835, hak ini diberikan oleh
undang-undang kepada ahli waris terhadap semua orang yang dengan titel atau tidak
telah melakukan penguasaan atau upaya lain yang sama dengan usaha untuk
memiliki sebagian atau seluruh harta warisan itu, Hereditatis petitio merupakan hak
penuntutan yang diperoleh berdasarkan pewarisan.
C. Hak Menuntut Pembagian
Dalam Pasal 1066 KUHPerdata, yang dapat menjelaskan:
1) Dalam masalah seorang mempunyai hak atas sebagian dari sekumpulan harta benda, seorang itu
dipaksakan membiarkan harta benda itu dibagi-bagikan di antara orang yang bersama-sama
berhak atasnya.
2) Pemabgian harta benda ini selalu dapat dituntut, meskipun ada suatu perjanjian yang
bertentangan dengan itu.
3) Dapat diperjanjikan, bahwa pembagian harta benda itu dipertangguhkan selama waktu tertentu.
4) Kesepakatan untuk tidak membagi warisan adalah dalam waktu lima tahun, setelah lima tahun
tersebut dapat diadakan kesepakatan kembali di antara para ahli waris.
D. Hak Menolak
Menolak adalah salah satu sikap ahli waris terhadap harta peninggalan seseorang yang telah
meninggal dunia (pewaris). Penolakan menurut ketentuan Pasal 1057 KUHPerdata harus
dilakukan dengan tegas (tanpa syarat) dan harus dilakukan dengan suatu pernyataan yang dibuat
di kepaniteraan Pengadilan Negeri dalam daerah hukum terbukanya harta warisan. Maka syarat
lain dari penolakan adalah harus dilakukan setelah harta warisan terbuka atau harus dilakukan
setelah peristiwa kematian.
Bentuk-bentuk Wasiat/Testament
Menurut bentuknya ada tiga macam testament, yaitu :
1. Openbar testament
2. Olographis testament
3. Testament tertutup atau rahasia
Openbar testament dibuat oleh seorang notaris. Orang yang akan membuat warisan
menhadap kepada notaris dan menyatakan kehendaknya. Notaris membuat akta dengan
Olographis testament harus ditulis dengan tangan orang yang akan meninggalkan
warisan itu sendiri. Harus diserahkan sendiri kepada seorang notaris untuk disimpan.
Testament tertutup atau rahasia juga dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggalkan
warisan, tetapi tidak diharuskan ia menulis dengan tangannya sendiri. Suatu testament
rahasia harus selalu tertutup dan disegel. Penyerahannya kepada notaris harus dihadiri