Anda di halaman 1dari 11

Lex Privatum Vol. IX/No.

4/Apr/EK/2021

KEKUATAN HUKUM SURAT WASIAT SEBAGAI (biasanya berkenaan dengan harta kekayaan
BUKTI KEPEMILIKAN TANAH WARISAN YANG dan sebagainya).5 Suatu wasiat sah apabila
SAH MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG diwujudkan dalam bentuk surat wasiat.
HUKUM PERDATA1 Menurut Pasal 875 KUH Perdata yang
Oleh : Nadia Boyoh2 menyatakan Ada pun yang dinamakan surat
Engeline R. Palandeng3 wasiat atau testamen ialah suatu akta yang
Jemmy Sondakh4 berisi pernyataan seorang tentang apa yang
dikehendakinya terjadi setelah ia meninggal,
ABSTRAK yang dapat dicabut kembali olehnya.6 Ketika
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk seseorang meninggal, salah satu perhatian
mengetahui bagaimana Kekuatan Hukum Surat utama dari para ahli warisnya bagaimana
Wasiat Sebagai Bukti Kepemilikan Tanah membagi harta peninggalannya. Ketentuan-
Warisan dan bagaimana Penerapan Surat ketentuan pewarisan diatur dalam KUH Perdata
Wasiat Sebagai Bukti Kepemilikan Tanah Buku II Bab XII sampai dengan Bab XVIII mulai
Warisan Menurut KUH Perdata di mana dengan Pasal 830 sampai dengan Pasal 1130 KUH
metode penelitian hukum normatif Perdata.
disimpulkan: 1. Berdasarkan ketentuan-
ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum B. Rumusan Masalah
Perdata bahwa wasiat yang dibuat dihadapan 1. Bagaimana Kekuatan Hukum Surat
notaris dapat dibatalkan apabila ternyata dalam Wasiat Sebagai Bukti Kepemilikan Tanah
prosedur pembuatannya tidak sesuai dengan Warisan?
persyaratan yang berlaku terhadap akta wasiat 2. Bagaimana Penerapan Surat Wasiat
(testament acte). Sebagaimana telah diuraikan Sebagai Bukti Kepemilikan Tanah
dalam syarat sahnya suatu surat wasiat ada Warisan Menurut KUH Perdata?
batasan-batasan dalam pembuatan surat
wasiat selain dari pada itu, terhadap ahli waris C. Metode Penulisan
(erfgenaam) yang merasa keberatan serta Dalam Penulisan skripsi ini penulis
melihat adanya prosedur pembuatan wasiat menggunakan metode penelitian hukum
yang tidak sesuai persyaratan dan ketentuan normative.
yang berlaku maka dapat mengajukan upaya
gugatan di pengadilan untuk membatalkan PEMBAHASAN
suatu surat wasiat. 2. Berdasarkan pada A. Kekuatan Hukum Surat Wasiat Sebagai
penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa Bukti Kepemilikan Tanah Warisan
melalui surat wasiat (testament) yang dibuat Segala ketentuan aturan yang berlaku
oleh pewaris akan memiliki ketetapan yang sah mengenai surat wasiat beserta bentuk-bentuk
apabila syarat-syarat dari pewarisan terpenuhi yang ada didalamnya mulai dari Pasal 874
serta tidak menyimpang dari batasan-batasan sampai Pasal 1022 KUH Perdata. Batasan-
yang telah ditetapkan. Dengan demikian dalam batasan pembuatan surat wasiat isinya sebagai
pelaksanaannya surat wasiat tersebut memiliki berikut:
kekuatan hukum yang harus dan wajib 1. Pewaris tidak boleh memberikan wasiat
dijalankan oleh para ahli waris. kepada pasangannya (suami/istri) yang
Kata kunci: surat wasiat; tanah warisan; menikah tanpa izin (Pasal 910 KUH
Perdata);
PENDAHULUAN 2. Pewaris tidak boleh memberikan wasiat
A. Latar Belakang Masalah kepada istri kedua melebihi bagian
Wasiat adalah pesan terakhir yang terbesar yang boleh diterima istri kedua
disampaikan oleh orang yang akan meninggal (Pasal 852, Pasal 902 KUH Perdata);

1 Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. 5http://kbbi.web.id/wasiat,
Diakses 12 November 2020
17071101252 pukul 18.00 Wita
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum 6Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, CopyRight,
4 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum @Media Sekolah APPs, Pasal 875 tentang Surat Wasiat.

98
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

3. Pewaris tidak boleh membuat hibah seorang anak yang lahir di luar perkawinan,
wasiat yang jumlahnya melebihi hak atau pengangkatan seorang executeur
pewaris (testateur) dalam harta testamentair, yaitu seorang yang dikuasakan
persatuan (Pasal 930 KUH Perdata); mengawasi dan mengatur pelaksanaan
4. Pewaris tidak boleh memberikan wasiat testament.
kepada anak luar kawin melebihi Pada prinsipnya suatu testament dapat
bagiannya sebagaimana dalam (Pasal 863 ditarik kembali setiap waktu dengan secara
KUH Perdata). tegas atau diam-diam di samping ada dalam
Dalam Pasal 874 KUH Perdata yang beberapa hal yang tidak boleh ditarik kembali,
menyatakan bahwa “Segala harta peninggalan misalnya warisan yang telah diletakkan dalam
seseorang yang meninggal dunia, adalah suatu perjanjian perkawinan atau
kepunyaan para ahli warisnya menurut undang- pengangkatan anak yang lahir di luar
undang, sejauh mengenai hal itu dia belum perkawinan, yang telah dicantumkan dalam
mengadakan ketetapan yang sah”. yang suatu testament. Tapi ternyata pembuatan
dimaksud dengan Ketetapan yang sah ialah suatu testament terikat oleh bentuk dan cara
surat wasiat. Dalam Pasal 875 KUH Perdata tertentu yang kalau diabaikan dapat
menyatakan “Surat wasiat atau testamen menimbulkan batalnya testament.8
adalah sebuah akta berisi pernyataan 1. Ada 2 (dua) jenis surat wasiat (testament),
seseorang tentang apa yang dikehendakinya yaitu:
terjadi setelah ia meninggal, yang dapat dicabut a. Wasiat yang berisi Erfstelling atau
kembali olehnya.7 Ini berarti jika tidak ada Pengangkatan waris
ketetapan yang sah dalam bentuk surat wasiat, Pasal 954 Wasiat Pengangkatan Waris
maka semua harta peninggalan pewaris adalah adalah wasiat dengan nama orang yang
milik segenap ahli waris. Sedangkan jika ada mewasiatkan, memberikan kepada orang atau
surat wasiat yang sah, surat wasiat tersebut lebih dari seorang, seluruh atau sebagian
harus dijalankan oleh para ahli waris. (setengah atau sepertiga dari harta kekayaan,
Ali Affandi, menyatakan: Testament adalah kalau ia meninggal dunia). Mereka yang
suatu akta, suatu keterangan yang dibuat mendapat harta kekayaan menurut pasal itu
sebagai pembuktian dengan campur tangannya disebut waris di bawah tetelum.9 Kedudukan
seorang pejabat resmi, yang dilakukan secara ahli waris erfstelling adalah sama dengan ahli
sepihak sehingga dapat ditarik kembali. Senada waris ab intestato, yang mempunyai, hak
dengan itu Subekti menyatakan bahwa saisine, hak hereditatis petitio dan, hak
testament ialah suatu pernyataan dari menuntut pembagian harta warisan.10 Adapun
seseorang tentang apa yang dikehendaki yang dimaksudkan dengan ketiga hak tersebut
setelahnya ia meninggal. Dari ketentuan yaitu:
tersebut pada asasnya suatu pernyataan adalah 1) Hak Saisine
keluar dari suatu pihak saja (eenzijdig) dan Kata saisine diambil dari bahasa Perancis:
setiap waktu dapat ditarik kembali oleh yang “le mort saisit le vif”, artinya yang mati
membuatnya (herroepen). dianggap digantikan oleh yang hidup.
Dengan kata lain, bahwa tidak segala yang Maksudnya, agar dengan meninggalnya
dikehendaki oleh seseorang, sebagaimana pewaris, ahli waris segera menggantikan
diletakkan dalam wasiatnya itu, juga hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari
diperbolehkan atau dapat dilaksanakan. pewaris tanpa memerlukan suatu
Pembatasan penting dari keberadaan perbuatan tertentu, walaupun mereka (ahli
testament terletak pada pasal-pasal tentang waris) tidak tahu menahu akan
legitieme portie. Isi dari suatu testament, tidak meninggalnya si peninggal warisan itu.
terbatas pada hal-hal yang mengenai kekayaan
harta warisan saja, tetapi dapat juga dengan 8Titik Triwulan Tutik, “Hukum perdata dalam sistem
sah dilakukan, penunjukan seseorang wali hukum nasional”, Kencana, 2008, hlm. 269,270.
9Maman Suparman, “Hukum waris perdata”, Sinar Grafika,
untuk anak-anak si meninggal, pengakuan 2015, hlm. 107.
10Mulyadi, “Hukum waris dengan adanya surat wasiat”,
7KUHPer, Bhuana Ilmu Popular, 2017, Pasal 874,875, hlm. Badan penerbit universitas diponegoro semarang, 2011,
253. hlm. 5.

99
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

Beralihnya segala hak dan kewajiban 3) Hak Menuntut Pembagian Harta Warisan
pewaris secara sendiri atau otomatis, tanpa Hak ini diatur dalam Pasal 1066 KUH
dibutuhkan tindakan tertentu dari ahli Perdata. Hak ini merupakan hak yang
waris tersebut yang disebut dengan hak terpenting dan merupakan ciri khas dari
saisine. Hak Saisine tidak hanya ada pada hukum waris. Pasal 1066 menentukan
pewarisan menurut undang-undang (ab bahwa “Tiada seorangpun yang mempunyai
intestato) saja, tetapi berlaku juga pada bagian dalam harta peninggalan diwajibkan
pewarisan dengan surat wasiat menerima berlangsungnya harta
(testamenter) yaitu sebagaimana yang peninggalan itu dalam keadaan tak
diatur dalam Pasal 955 KUH Perdata. Hak terbagi”. Pemisahan itu setiap waktu dapat
saisine ini tidak dipunyai oleh negara. Maka dituntut, walaupun ada larangan untuk
hak saisine inilah yang membedakan negara melakukannya. Namun dapatlah diadakan
sebagai ahli waris dengan ahli waris persetujuan untuk selama suatu waktu
lainnya. Jadi apabila semua ahli waris tidak tertentu tidak melakukan pemisahan. Ini
ada, maka semua harta warisan akan jatuh berarti, apabila seorang ahli waris
kepada negara. Namun dalam hal ini menuntut pemisahan atau pembagian
negara tidak memperoleh harta warisan harta warisan di depan pengadilan,
secara otomatis, tetapi terlebih dahulu tuntutan tersebut tidak dapat ditolak oleh
harus ada keputusan dari Pengadilan ahli waris yang lainnya.11 Dengan demikian
Negeri (Pasal 833 ayat 3 KUH Perdata). seorang yang diangkat dengan suatu
2) Hak Hereditatis Petitio erfstelling demi hukum menggantikan
Pasal 834,835 KUH Perdata mengatur kedudukan pewaris terhadap seluruh atau
mengenai hereditatis petitio, yaitu setiap sebagian harta pewaris akan beralih
ahli waris berhak melakukan penuntutan kepadanya sebagai satu kesatuan serta
hukum untuk memperjuangkan hak segala keuntungan dan kerugian yang
warisnya. Hereditatis petitio ini diberikan melekat pada harta warisan. Mempunyai
oleh undang-undang kepada ahli waris hak yang sama dengan ahli waris ab
terhadap semua orang yang dengan titel intestato.12
atau tidak, mem-bezit seluruh atau b. Wasiat yang berisi hibah (hibah wasiat)
sebagian dari harta warisan itu, termasuk atau legaat
mereka yang dengan tipu daya menguasai Pasal 957 KUH Perdata, menyatakan “Hibah
harta warisan itu. Hak penuntutan ini wasiat ialah suatu penetapan khusus, dimana
menyerupai hak penuntutan seorang pewaris memberikan kepada satu atau
pemilik suatu benda, dan menurut beberapa orang barang-barang tertentu, atau
maksudnya penuntutan itu harus ditujukan semua barang-barang dan, macam-macam
kepada orang yang menguasai satu benda tertentu; misalnya, semua barang-barang
warisan dengan maksud untuk memilikinya. bergerak atau barang-barang tetap, atau hak
Oleh karena itu, penuntutan tersebut tidak pakai hasil atas sebagian atau semua
boleh ditujukan pada seorang yang hanya barangnya.13
menjadi houder saja, yaitu menguasainya 2. Ada 3 (tiga) bentuk surat wasiat menurut
benda itu berdasarkan suatu hubungan Pasal 931 KUH Perdata, wasiat yang harus
hukum dengan si meninggal, misalnya ditulis sendiri (olographis testament),
penyewa rumah pewaris waktu pewaris wasiat umum (openbaar testament) dan
masih hidup. Berdasarkan ketentuan dalam wasiat rahasia. Ketiga bentuk wasiat
Pasal 835 BW, hak hereditatis petitio ini tersebut dijelaskan seperti berikut ini:
daluwarsa setelah 30 (tiga puluh) tahun 1) Wasiat yang harus ditulis sendiri
sejak warisan itu terbuka. Jika telah lewat (Olographis Testament) Pasal 932 KUH
masa daluwarsa tersebut, maka tuntutan
tersebut bukan menggunakan hereditatis 11Oemar Moechthar, https://e-
petitio melainkan menggunakan journal.unair.ac.id/YDK/article/view/4851/3600, Diakses
eigendomsactie. Artinya pihak tersebut pada 11 Desember 2020 pukul 20.19 Wita, hlm. 290-292.
dianggap melepaskan haknya. 12Mulyadi, loc.cit., hlm. 5.
13KUHPer, Permata Press, 2010, Pasal 957, hlm. 234.

100
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

Perdata memuat ketentuan-ketentuan BHP menyerahkan kembali pelaksanaan wasiat


sebagai berikut. tersebut kepada notaris yang menyimpannya.
a) Wasiat harus ditulis sendiri dan 1. Wasiat Umum (Openbaar Testament)
ditandatangani oleh pewaris. Wasiat umum atau openbaar testament
b) Harus diserahkan atau disimpan sendiri adalah wasiat yang dibuat oleh notaris. Dalam
oleh notaris. Hal-hal atau peristiwa hal ini, pihak yang ingin membuat wasiat
yang dibuatkan dalam suatu akta datang sendiri menghadap notaris dan
disebut akta penyimpanan notaris (akta menyatakan kehendaknya. Selanjutnya notaris
van depot) dan akta ini harus membuatkan wasiat yang dikehendaki oleh
ditandatangani oleh yang membuat orang yang menghadap tersebut.15
wasiat, notaris, dua orang saksi.14 Wasiat umum diatur dalam Pasal 938 dan 939
c) jika wasiat disampaikan secara tertutup KUH Perdata, yaitu sebagai berikut.
(dalam sampul tertutup), maka hal 1) Harus dibuat di depan notaris dan dihadiri
tersebut harus dibuat di atas kertas oleh dua orang saksi.
tersendiri, dan di atas sampul itu harus 2) Pewaris menerangkan kepada notaris apa
diberi catatan bahwa sampul itu berisi yang dikehendaki.
surat wasiat dan catatannya harus 3) Dalam inti atau pokok ketentuan tersebut,
ditandatangani. Apabila wasiat notaris menulis kalimat yang jelas
diserahkan dalam keadaan terbuka, mengenai apa yang diterangkan oleh
maka akta dapat di tulis bawah surat pewaris.
wasiat itu sendiri. Dalam hal ini ada dua pendapat tentang
Kekuatan pembuktian wasiat olografis wasiat umum kedua pendapat itu, yaitu
ditentukan dalam Pasal 933 KUH Perdata yang yang pertama, wasiat dapat dilakukan
menentukan bahwa apabila surat wasiat dengan lisan, alasannya adalah:
tersebut setelah berada dalam penyimpanan a) dihadiri oleh saksi yang harus
notaris, kekuatan sama dengan surat wasiat mendengarkan keterangan itu;
umum (openbaar testament). Dalam hal ini b) testament umum disebut juga
seluruhnya dikerjakan oleh notaris. testament lisan;
Wasiat olographis ini juga sewaktu-waktu c) kalimat yang ditulis hanya pokoknya
dapat ditarik kembali oleh yang membuatnya saja.
(Pasal 934 KUH Perdata). Penarikan wasiat ini Kedua, wasiat dapat dilakukan secara
dapat dilakukan dengan cara yang tertulis, misalnya pewaris dalam keadaan sakit,
bersangkutan datang kepada notaris di mana sehingga ia tidak bisa berbicara dan memberi
wasiat itu disimpan. Selanjutnya ia menyatakan keterangan secara tertulis. Notaris lalu
kehendaknya untuk meminta kembali wasiat membacakan tulisan itu dan menanyakan
yang pernah disimpan dan buatkan akta apakah betul demikian kehendaknya. Jika
tersendiri untuk pegangan notaris. Pelaksanaan pewaris mengangguk maka keterangan itu
wasiat olographis dan wasiat pada umumnya dianggap betul. Pendapat kedua ini juga dianut
sama, yakni setelah orang yang membuat oleh Wirjono Prodjodikoro.
wasiat itu meninggal dunia. 4) Jika keterangan pewaris dinyatakan tanpa
Jika wasiat itu dalam keadaan tertutup, hadirnya para saksi dan dari wasiat telah
maka notaris yang menyimpannya membawa dibuat oleh notaris, maka pewaris harus
wasiat itu ke BHP (Balai Harta Peninggalan). Di menerangkan sekali lagi di hadapan para
BHP wasiat itu dibuka karena notaris tersebut saksi tentang maksud dibuatnya surat
tidak berwenang membukanya. Pembukaan wasiat. Kemudian konsep itu dibaca lagi
wasiat olographis harus dibuatkan aktanya yang dengan hadirnya para saksi. Apabila sudah
dinamakan proses verbal akta dan harus betul, maka testament tersebut
disebutkan pula keadaan isi wasiat tersebut. ditandatangani pewaris, saksi, dan notaris.
Setelah wasiat dibuka dan dibuatkan aktanya,

14Maman Suparman, loc.cit., hlm. 107 15Ibid., hlm. 108

101
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

5) Apabila pewaris tidak hadir, hal ini harus penerimaan dan pembukaan testament itu,
disebutkan dalam wasiat dan penyebab BHP harus membuat proses verbal, kemudian
ketidakhadiran pewaris. testament tersebut harus dikembalikan pada
6) Surat wasiat juga harus menyebutkan notaris, di mana wasiat itu disimpan. Semua
segala kelengkapan acara telah dipenuhi. jenis testament memuat ketentuan yang diatur
Hukum waris barat berlaku bagi orang- dalam Pasal 930 KUH Perdata, yaitu testament
orang keturunan Timur Asing yang bukan tidak dibolehkan menguntungkan satu sama
tionghoa. Dalam hal ini berdasarkan Stbl. lain dan kepentingan orang ketiga.17
1924-556 Pasal 4, dimungkinkan membuat 3. Pembuatan surat wasiat di luar negeri
testament, tetapi hanya dalam bentuk Seorang warga negara Indonesia yang
testament umum saja.16 berada di luar negeri dapat membuat surat
2. Wasiat Rahasia (Geheim Testament) wasiat dengan ketentuan yang diatur dalam
Wasiat rahasia diatur dalam Pasal 940 dan Pasal 945 KUH Perdata, Pasal ini menentukan,
941 KUH Perdata. Pasal 940 KUH Perdata bahwa:
menyebutkan bahwa wasiat rahasia adalah 1) Seorang warga negara Indonesia yang
suatu wasiat yang dibuat sendiri oleh berada di luar negeri asing tak
orang yang akan meninggalkan wasiat diperbolehkan membuat surat wasiat,
tetapi tidak harus ditulis dengan tangan melainkan dengan akta otentik dan
sendiri. Surat wasiat ini harus dalam dengan mengindahkan tertib cara yang
keadaan tertutup dan disegel. Penyerahan lazim di negeri dimana surat wasiat itu
testament ini kepada notaris, harus dibuat.
dihadiri oleh empat orang saksi. Cara 2) Sementara itu berhaklah ia dengan surat
membuat surat wasiat ini adalah sebagai wasiat di bawah tangan mengambil
berikut. sesuatu ketetapan atas dasar dan cara
1) Wasiat harus ditulis sendiri oleh seperti yang diatur Pasal 935 KUH Perdata.
pewaris atau orang lain atas namanya Dengan demikian seorang warga negara
dan pewaris menandatanganinya Indonesia, dimungkinkan membuat surat
sendiri. wasiat di luar negeri dengan akta di bawah
2) Kertas atau sampul yang memuat tangan. Di luar negeri pembuatan surat wasiat
tulisan ini harus ditutup dan disegel. dapat dilakukan di hadapan konsul atau di
3) Kertas atau sampul harus diberikan hadapan perwakilan Republik Indonesia di luar
kepada notaris yang dihadiri oleh negeri. Untuk itu konsul atau perwakilan
empat orang saksi, pewaris harus tersebut dapat melakukan tindakan yang lazim
menerangkan bahwa kertas itu berisi dikerjakan notaris.18
wasiatnya yang ia tulis sendiri (atau 4. Pembuatan surat wasiat dalam keadaan
ditulis orang lain atas namanya) dan luar biasa
diberi tanda tangan. Tentang pembuatan testament ini diatur
4) Keterangan ini oleh notaris harus dalam pasal 946, 947, dan 948 KUH Perdata.
ditulis dalam akta yang dinamakan Berdasarkan Pasal 946 KUH Perdata,
akta superscriptie (akta pengamatan). disebutkan bahwa dalam keadaan perang
Akta itu harus ditulis di atas kertas seorang prajurit atau seorang yang bekerja
atau sampul yang diberi alamat dan pada angkatan bersenjata bisa membuat
ditandatangani oleh notaris dan testament di hadapan seorang perwira, bisa
empat orang saksi tersebut. juga dilaksanakan di hadapan pejabat tinggi di
Adapun menurut Pasal 942 KUH Perdata lingkungan itu dengan dihadiri dua orang saksi.
bahwa orang yang meninggalkan testament berdasarkan Pasal 947 KUH Perdata, bahwa
rahasia meninggal dunia maka notaris harus seorang yang sedang berlayar di tengah lautan,
menyampaikan testament itu kepada itu bisa juga membuat testament di hadapan
kepada Balai Peninggalan Harta (BHP) dan BHP- kapten kapal dengan dihadiri dua orang saksi.
lah yang membuka testament tersebut. Dalam Menurut pasal 948 KUH Perdata, disuatu

17Ibid., hlm. 110.


16Ibid., hlm. 109 18Mulyadi, op.cit., hlm 19.

102
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

daerah terpencil di mana terputus hubungan 1) Golongan I. Suami atau istri yang hidup
lalu lintasnya karena bencana alam atau ada terlama dan anak atau keturunannya
pemberontakan atau berjangkitnya suatu (vide Pasal 852 dan Pasal 852 (a) KUH
wabah penyakit, bisa membuat suatu Perdata);
testament di hadapan seorang pamong praja. 2) Golongan II. Orang tua dan saudara
Testament-testament sebagaimana diatur kandung pewaris (vide Pasal 854 ayat
dalam Pasal 946,947, dan 948 KUH Perdata, (1) KUH Perdata);
harus ditandatangani oleh orang yang 3) Golongan II. Keluarga dalam garis lurus
meninggalkan warisan serta paling sedikit ke atas sesudah bapak dan ibu pewaris
seorang saksi apabila si peninggal warisan atau (vide Pasal 853 KUH Perdata);
saksi tidak menulis dan membaca, maka harus 4) Golongan IV. Paman dan bibi pewaris
dijelaskan pada testament tersebut.19 baik pihak bapak maupun pihak ibu,
Dalam hal situasi luar biasa diatur dalam keturunan paman dan bibi sampai
Pasal 950 KUH Perdata bahwa testament yang derajat keenam dihitung dari pewaris,
dibuat dalam situasi luar biasa, menjadi tidak saudara dari kakek dan nenek beserta
berlaku setelah tenggang waktu 6 bulan keturunannya, sampai derajat keenam
berakhirnya keadaan darurat tersebut dihitung dari pewaris (vide 858 KUH
(krachteloos), kecuali dalam hal terjadinya Perdata).21
pemberontakan atau bencana alam tidak 2. Syarat-syarat wasiat, syarat-syarat wasiat
berlakunya setelah tenggang waktu 6 bulan terdiri atas syarat formil dan syarat materil.
terhitung dari tanggal pembuatan akta 1. Syarat-syarat formil
tersebut. Berdasarkan Pasal 951 KUH Perdata a. Syarat-syarat yang berkenaan
dimungkinkan pembuatan testament dengan dengan subjek diatur dalam pasal-
akta di bawah tangan, dalam keadaan luar pasal di bawah ini.
biasa, tetapi harus ditulis, diberi tanggal, dan (1) Pasal 895 KUH Perdata
ditandatangani oleh si peninggal warisan menentukan, bahwa pembuat
sendiri. Masa berlaku akta ini hanya tiga bulan wasiat harus sehat akal budinya
terhitung dengan berhentinya keadaan yang (tidak terganggu ingatannya
menyebabkan sifat luar biasa, kecuali akta atau gila).
tersebut diserahkan kepada notaris untuk (2) Tidak berada dibawah
disimpan serta diperlakukan seperti wasiat pengampuan, kecuali orang
olographis (Pasal 952 KUH Perdata).20 dalam keadaan pailit. Dalam
hal ini yang berada dalam
B. Penerapan Surat Wasiat Sebagai Bukti pengampuan tidak dapat
Kepemilikan Tanah Warisan Menurut KUH membuat wasiat.
Perdata (3) Pasal 897 KUH Perdata,
Wasiat adalah sebuah pernyataan yang menentukan batas umur
berisi penggunaan atas harta benda yang minimum bagi orang yang akan
dimiliki, kelak di kemudian hari ketika yang membuat wasiat, yaitu sudah
bersangkutan meninggal dunia. Melalui berumur 18 tahun, berbeda
lembaga ini pemindahan harta kekayaan dengan batas umur dewasa,
diharapkan dapat sesuai dengan nilai keadilan yaitu 21 tahun.
yang menjadi dambaan semua orang. Wasiat (4) Pasal 930 KUH Perdata
harus di pahami oleh setiap orang agar mengatur larangan membuat
pelaksanaannya sesuai dengan norma hukum wasiat oleh dua orang yang
yang berlaku dan mampu mendatangkan saling menguntungkan atau
manfaat bagi kehidupan. untuk kepentingan pihak
1. Menurut KUH Perdata, para ahli waris ketiga.
dibagi menjadi 4 (empat) golongan besar,
yaitu:

19Maman Suparman, op.cit., hlm 111. 21Empat golongan ahli waris menurut KUHPer, idlegal.id,
20Ibid., hlm 112. Diakses 25 Februari 2021 pukul 22.00 Wita.

103
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

b. Syarat-syarat berkenaan dengan kepada guru yang tinggal serumah


objek diatur dalam pasal-pasal di dengan mereka, kecuali guna
bawah ini. membalas jasa dengan
(1) Pasal 888 KUH Perdata, tentang memperhatikan jasa-jasa yang
pelaksanaan suatu wasiat di telah diperbuat dan terhadap harta
mana syarat-syaratnya harus kekayaan si pengibah.
dimengerti dan tidak (5) Pasal 906 KUH Perdata, mengatur
bertentangan dengan larangan untuk mengibah-
kesusilaan mewasiatkan sesuatu kepada tabib
(2) Pasal 890 KUH Perdata, atau dokter yang telah melayani
mengatur sebab yang palsu seseorang sewaktu ia menderita
dalam surat wasiat, apabila ada sakit saat akhir hidupnya, kecuali:
harus dianggap tidak tertulis, a. segala ketetapan dalam bentuk
dan apabila pewaris hibah wasiat, guna membalas
mengetahuinya maka wasiat jasa-jasa yang telah diberikan;
dianggap batal. b. segala ketetapan untuk
(3) Pasal 893 KUH Perdata, kepentingan suami atau istri
mengatur tentang surat wasiat dari orang yang mewariskan;
yang dibuat karena paksaan, c. segala ketetapan untuk
tipu, atau muslihat adalah keuntungan para keluarga
batal. sedarah sampai derajat
2. Syarat-syarat materil keempat seandainya orang
(1) Pasal 879 KUH Perdata, mengatur yang mewasiatkan tidak
tentang fidei commis, yaitu meninggalkan ahli waris dalam
pengangkatan waris atau garis lurus.
pemberian hibah dengan lompat (6) Pasal 907 KUH Perdata, mengatur
tangan, hal ini dilarang (fidei tentang larangan bagi notaris yang
commis atau disebut juga dengan dengan perantaraannya telah
wasiat bersyarat). dibuat akta wasiat, dan para saksi
(2) Pasal 885 KUH Perdata, mengatur yang telah menyaksikan
apabila kata-kata dalam wasiat pembuatan akta wasiat, tidak
cukup jelas, maka dalam diperbolehkan menikmati,
pelaksanaannya tidak boleh mengambil keuntungan sedikit pun
menyimpang dari isi dan maksud dari ketetapan wasiat itu.
wasiat tersebut. (7) Pasal 991 KUH Perdata, mengatur
(3) Pasal 904 KUH Perdata, mengatur tentang suatu ketetapan waris yang
larangan bagi anak yang belum diambil guna keuntungan seorang
atau telah berumur 18 tahun untuk yang tidak cakap untuk mewaris,
mengibah-mewasiatkan sesuatu adalah batal. Sekalipun ketetapan
guna kepentingan wali atau bekas itu diambil bagi nama seorang
wali, melainkan setelah wali perantara. Perantara di sini adalah
tersebut mengadakan perhitungan bapak dan ibu, anak-anak serta
tanggung jawabnya atas keturunan dari anak-anak, dan istri
perwaliannya, kecuali wasiat untuk atau suami orang tidak cakap itu.
kepentingan keluarga sedarah Jadi wasiat dilarang kepada orang
dalam garis lurus ke atas, yang yang tidak cakap walaupun
masih menjadi wali atau bekas diberikan melalui perantara.
walinya. (8) Pasal 912 KUH Perdata, pasal ini
(4) Pasal 905 KUH Perdata, mengatur mengatur tentang larangan kepada
larangan bagi anak yang belum orang-orang tertentu untuk
dewasa mengibah-mewasiatkan mengambil keuntungan dari surat
sesuatu kepada pengajar mereka, wasiat, yaitu

104
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

a. Mereka yang telah dihukum Atau dengan kata lain dalam garis
karena membunuh orang yang lurus ke atas, maka bagian yang
mewasiatkan; diterima ahli waris dalam garis lurus
b. Mereka yang telah ke atas yaitu tetap ½ bagian dari
menggelapkan membinasakan bagian menurut undang-undang
dan memalsukan surat menjadi bagian tiap-tiap mereka,
wasiatnya; waris ab istestato non-legitimaris
c. Mereka yang dengan paksa tidak perlu diperhatikan.24
atau kekerasan telah mencegah c) Legitime portie dalam ketentuan Pasal
orang yang mewasiatkan untuk 916 BW
mengubah, mencabut surat Dalam ketentuan Pasal 916 BW
wasiat, sekalipun dilakukan disebutkan bahwa bagian mutlak
oleh istri atau suami dan anak- seorang anak luar kawin yang telah
anak mereka22 diakui dengan sah adalah setengah
3. Bagian mutlak (legitime portie) Maksud dari bagian yang menurut undang-
dari peraturan tentang legitime portie undang sedianya harus diwarisinya
adalah untuk melindungi para ahli waris dalam pewarisan karena kematian.
dari tindakan pewaris yang tidak Ketentuan ini mengatur mengenai
bertanggung jawab. Berikut ini ketentuan bagian mutlak bagi anak diluar kawin,
legitime portie dalam BW namun perlu diperhatikan bahwa
a) Legitime portie dalam ketentuan Pasal anak luar kawin disini harus telah
914 BW diakui sah oleh orang tuanya,
Ketentuan Pasal 914 BW sehingga dia dapat memperoleh
menyebutkan bagian mutlak untuk bagian warisan. Disamping itu,
anak kandung tergantung dengan ketentuan anak luar kawin disini
jumlah anak kandung yang bukanlah anak hasil hubungan
ditinggalkan. Apabila satu orang anak overspel dan incest.25
kandung yang ditinggalkan, maka 4. Pengertian alat bukti
bagian mutlaknya ½ bagian harta Alat bukti jelas adalah alat untuk
peninggalan, apabila dua orang anak membuktikan kebenaran hubungan
kandung yang ditinggalkan maka hukum, yang dinyatakan baik oleh
bagian mutlak 2/3 bagian dari yang penggugat maupun oleh tergugat dalam
disediakan diterima, bukan dari harta perkara perdata. Adapun Sudikno
peninggalan, sedangkan jika tiga Mertukusumo menyatakan bahwa apakah
orang atau lebih anak kandung yang sesuatu itu merupakan alat bukti, tidak
ditinggalkan maka bagian mutlaknya tergantung apakah sesuatu itu
adalah ¾ bagian dari yang disediakan terjadi/diajukan dalam persidangan, tetapi
diterima, bukan dari harta ditentukan oleh sifatnya dan tidak
23
peninggalan. ditetapkan oleh kenyataan apakah sesuatu
b) Legitime portie dalam ketentuan Pasal itu diajukan atau tidak di persidangan. Jadi
915 BW alat bukti itu adalah sesuatu yang sebelum
Dalam ketentuan Pasal 915 BW diajukan ke persidangan sudah berfungsi
disebutkan bahwa dalam garis lurus sebagai alat bukti. Sebagai contoh: akta
ke atas bagian mutlak itu adalah notaris, walaupun belum diajukan ke muka
selamanya setengah dari apa yang persidangan, sudah merupakan alat
menurut undang-undang menjadi bukti.26
bagian tiap-tiap mereka dalam garis 5. Klasifikasi alat bukti
itu dalam kewarisan karena kematian.
24Ibid,.
hlm. 113.
22Maman Suparman, op.cit., hlm 114-116. 25Ibid.,
hlm. 120.
23Oemar Moechthar, “Perkembangan hukum waris praktik 26Achmad Ali dan Wiwie Heryani, “Asas-Asas Hukum

penyelesaian sengketa kewarisan di Indonesia”, edisi Pembuktian Perdata”, edisi pertama, kencana, 2012,
pertama, kencana, 2019, hlm. 88. hlm.73.

105
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

Di dalam doktrin atau ilmu hukum, dikenal 1) Alat bukti langsung: misalnya alat
banyak klasifikasi mengenai alat bukti atau bukti tertulis dan kesaksian
evidence ini. Beberapa di antara penulis 2) Alat bukti yang tidak langsung
kemukakan di bawah ini:27 e. Pembagian alat bukti menurut undang-
1. Klasifikasi G. W. Paton Alat bukti dapat undang ( BW, HIR, R.bg) pada dasarnya
terbagi atas: membagi alat bukti atas:
i. Oral, alat bukti lisan berupa 1) Alat bukti tertulis atau surat;
kesaksian dan sumpah 2) Kesaksian;
ii. Documentary, dinamai alat bukti 3) Persangkaan-persangkaan;
tertulis 4) Pengakuan;
iii. Material, alat bukti dalam wujud 5) Sumpah;
benda konkret 6) Keterangan ahli (expertise);
2. Klasifikasi Sir Rolan Burrows antara lain: 7) Pemeriksaan setempat (descente);30
a. Pembagian atas alat bukti yang orisinal 6. Tiga cara mengajukan alat bukti yaitu:
(original evidence) dan alat bukti tidak 1. Mengajukan secara langsung
orisinal (unoriginal evidence), original mengenai apa yang harus dibuktikan.
evidence alat bukti kesaksian, yaitu Jadi, pertama ini memperlihatkan
saksi yang langsung mengucapkan peristiwa (tentu saja potongan
Kesaksian secara lisan dimuka peristiwa, sebab peristiwa secara
persidangan pengadilan.28 Sedangkan keseluruhan adalah mustahil untuk
unoriginal evidence yaitu keterangan diperlihatkan). Dalam hal cara
saksi yang dilakukan secara tertulis. pertama ini, contohnya; Si A
b. Pembagian alat bukti primer (primary melempari kaca jendela si B dengan
evidence) dan alat bukti sekunder batu merah. Dalam hal ini si B
(secondary evidence), alat bukti primer menuntut ganti rugi atas perbuatan si
adalah alat bukti yang diutamakan, A yang menjadi kualifisir sebagai
sedangkan alat bukti sekunder adalah “onrechrmatigedaad” ( Pasal 1365
alat bukti yang baru dibutuhkan jika BW). Dengan cara pertama, yang
alat bukti primer tidak ada. Dalam dibawah ke persidangan oleh si B
hukum acara perdata Indonesia, alat untuk membuktikan perbuatan si A
bukti primernya adalah alat bukti adalah berupa batu merah yang
tertulis. Khususnya alat bukti akta dijadikan alat mengakibatkan kaca
otentik. jendela si B pecah. Maka alat bukti
c. Pembagian atas “direct evidence” dan yang dapat digunakan adalah material
“indirect evidence” evidence.
Di Indonesia, yang termasuk alat bukti 2. Menjadikan surat yang
yang “direct” adalah semua alat bukti menggambarkan peristiwa yang
yang secara langsung dapat dibuktikan lampau. Dalam hal ini contohnya: Si A
dalam adanya hubungan hukum atau untuk membuktikan benar telah
peristiwa yang ingin dibuktikan, jadi terjadi perjanjian jual beli dengan
tidak berdasarkan kesimpulan belaka. mengajukan akta jual beli, alat bukti
Karena itu termasuk dalam “direct cara kedua ini merupakan alat bukti
evidence” adalah: alat bukti tertulis, tertulis atau surat (writing).
kesaksian, sumpah, dan pengakuan. 3. Cara ketiga untuk membuktikan
Adapun “indirect evidence” adalah dengan mendatangkan orang-orang
persangkaan-persangkaan tertentu ke muka persidangan
(presumptions).29 pengadilan untuk memberikan
d. Pembagian menurut R Subekti keterangan tentang peristiwa. Contoh
si A untuk membuktikan benar si B
yang menabrak mobilnya,
27Ibid.,
28Ibid., hlm. 74.
29Ibid., hlm. 75. 30Ibid., hlm. 77.

106
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

mengajukan tiga orang yang melihat pewaris akan memiliki ketetapan yang
peristiwa tersebut. Alat bukti ini sah apabila syarat-syarat dari pewarisan
adalah alat bukti kesaksian. Dari terpenuhi serta tidak menyimpang dari
ketiga cara di atas dapat batasan-batasan yang telah ditetapkan.
dikelompokkan sebagai cara Dengan demikian dalam pelaksanaannya
pembuktian langsung.31 surat wasiat tersebut memiliki kekuatan
7. Kekuatan pembuktian ( Vis Probandi) dari hukum yang harus dan wajib dijalankan
alat-alat bukti. oleh para ahli waris.
Setelah para pihak mengajukan alat
buktinya, maka adalah tugas hakim untuk B. Saran
mengadakan penilaian terhadap alat bukti, 1. Notaris (notary) dalam melaksanakan
sejauh mana kekuatan alat bukti itu tugas khususnya dalam hal pembuatan
berdasarkan ketentuan yang berlaku. Ada lima akta wasiat kiranya lebih memperhatikan
jenis kekuatan pembuktian atau daya bukti dari syarat-syarat yang harus dipenuhi si
alat bukti, yaitu: pewaris sehingga akta wasiat dapat
1) Kekuatan pembuktian yang sempurna, berlaku sah sebagai akta otentik.
yang lengkap (volledig bewijsracht). 2. Pewaris (testator) sebelum membuat
2) Kekuatan pembuktian lemah, yang tidak wasiat kiranya dapat memahami
lengkap (on volledig bewijsracht). kewajiban-kewajiban dan batasan-
3) Kekuatan pembuktian sebagian batasan dalam menetapkan bagian ahli
(gedeeltelijk bewijsracht). waris (erfgenaam) sehingga dalam
4) Kekuatan pembuktian yang menetukan pelaksanaan dikemudian hari tidak
(beslissende bewijsracht). menimbulkan konflik yang berujung
5) Kekuatan pembuktian perlawanan sengketa di Pengadilan.
(tegenbewijs atau kracht van tegen
bewijs). DAFTAR PUSTAKA
Ali Achmad, Wiwie Heryani, 2012, Asas-asas
PENUTUP Pembuktian Perdata, Cet. ke-1, Jakarta:
A. Kesimpulan Kencana (Divisi Dari Prenada Group).
1. Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Anshor, Abdul Ghofur, 2011, Filsafat Hukum
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Hibah dan Wasiat di Indonesia, cet. ke-1,
bahwa wasiat yang dibuat dihadapan Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
notaris dapat dibatalkan apabila ternyata Asikin Zainal, 2015, Hukum Acara Perdata di
dalam prosedur pembuatannya tidak Indonesia, Edisi Pertama, Kencana.
sesuai dengan persyaratan yang berlaku Asnawi, M. Natsir, 2016, Hukum Acara Perdata
terhadap akta wasiat (testament acte). Teori, Praktik dan Permasalahannya di
Sebagaimana telah diuraikan dalam Peradilan Umum dan Peradilan Agama,
syarat sahnya suatu surat wasiat ada Edisi Revisi, Jakarta: UII Press.
batasan-batasan dalam pembuatan surat Fatmawati Irma, 2020, Hukum Waris Perdata,
wasiat selain dari pada itu, terhadap ahli cet. ke-1, Yogyakarta: Deepublish.
waris (erfgenaam) yang merasa Moechthar Omar, 2019, Perkembangan Hukum
keberatan serta melihat adanya prosedur Waris Praktik Penyelesaian Sengketa
pembuatan wasiat yang tidak sesuai Kewarisan di Indonesia, Edisi Pertama,
persyaratan dan ketentuan yang berlaku Kencana.
maka dapat mengajukan upaya gugatan Muhibbin Moh, Abdul Wahid, 2009, Hukum
di pengadilan untuk membatalkan suatu Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan
surat wasiat. Hukum Positif di Indonesia, edisi revisi,
2. Berdasarkan pada penjelasan di atas Sinar Grafika.
dapat dikatakan bahwa melalui surat Mulyadi, 2011, Hukum Waris Dengan Adanya
wasiat (testament) yang dibuat oleh Surat Wasiat, cet. ke-1, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.

31Ibid., hlm. 78-79

107
Lex Privatum Vol. IX/No. 4/Apr/EK/2021

Santoso Urip, 2017, Hak Atas Tanah, Hak


Pengelolaan, dan Hak Milik Satuan Rumah
Susun, edisi Pertama, Jakarta: Kencana
(divisi dari prenada group).
Setiawan, I Ketut Oka, 2016, Hukum
Perorangan dan Kebendaan, Sinar Grafika.
Suparman Maman, 2015, Hukum Waris
Perdata, cet. ke-1, Jakarta Timur: Sinar
Grafika.
Tutik, Titik Triwulan, 2008, Hukum Perdata
Dalam Sistem Hukum Nasional, Edisi
Pertama, Kencana.

108

Anda mungkin juga menyukai