BERDASARKAN WASIAT
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
FEBIOLA WIRA WASTIKA
NPM : 1916000144
Program Studi : Ilmu Hukum
Konsentrasi : Hukum Perdata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fenomena yang wajib bagi setiap manusia, baik masa sekarang maupun di
oleh orang yang meninggal dunia atau sebagai pemberian pewaris kepada
mendapat wasiat/testament.2
1
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989,
hal. 29.
2
Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, 2003, hal. 95.
1
2
pewaris, harta yang diwariskan, dan ahli waris. 3 Didalam hukum waris
dengan si pewaris.
2. Wasiat atau testament, yaitu ahli waris yang mendapat bagian dari
pewaris membuat suatu akta atau surat tertulis yang berisi pernyataan
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan yaitu perselisihan antara ahli
3
Satryo Wicaksono, Hukum Waris : Cara Mudah Dan Tepat Mmebagi Harta Warisan, Visimedia,
Jakarta, 2011, hal .5
4
Andrian Plito, Hukum Waris, Intermasa, Jakarta, 2009, hal.22.
3
tidak adil menurut perasaan ahli waris atau tidak adil berdasarkan hukum
maka hukum membatasi agar para ahli waris tidak dirugikan melalui
Legitieme Portie. Dengan demikian surat wasiat yang dibuat baru berlaku
hukum waris.5
ditinggalkan oleh yang meninggal tersebut. Jadi dengan kata lain ketika
tersebut.
5
Emam Suparman, Hukum Waris Indonesia, PT Rafika Aditama, Bandung, 2007, hal.2.
6
J.Satrio, Hukum Waris, Bandung: Alumni, 1992, hal 180.
4
lisan maupun tulisan.8 Dijelaskan lebih lanjut bahwa surat wasiat yang
Surat wasiat harus dituangkan dalam bentuk akta wasiat, hal ini
sesuai dengan ketentuan yang ada pada pasal 921 Kitab Undang-Undang
7
Ibid., hal. 181.
8
Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama, Jakarta: Sinar
Grafika, 2003. Hal. 150.
5
sama lain, setelah yang ini dikurangi dengan semua hutang si meninggal
harus dikurangi dengan segala apa yang telah mereka terima dari si
pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga yang
secara hakiki, para ulama bersepakat tidak ada pelaksanaan wasiat yang
wasiat diantaranya:
membalas jasa.
9
Hamzah Abun Faris, Al-mawarist wal Washoya fie asy-Syari’atil Fiqhan wa’Amalan, hal. 158.
6
Pada dasarnya, tidak ada wasiat bagi ahli waris, karena ahli waris
itu telah memiliki hak bagiannya. Akan tetapi, wasiat kepada ahli waris
warisan, sedangkan ahli waris yang lain tidak menyetujuinya, maka wasiat
hukum. Sementara tujuan dari legitieme portie adalah agar pewaris tidak
orang lain dengan melanggar hak dari para ahli waris untuk mendapatkan
bagian mutlak.
portie dari para ahli waris. Pemotongan tersebut dalam hukum waris
B. Rumusan Masalah
adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini antara lain:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Praktis
perdata serta sebagai bentuk sumbangan pemikiran dan masukan bagi para
berdasarkan wasiat.
9
E. Keaslian Penelitian
meskipun berbeda dalam hal kriteria subjek, dan metode analisis yang
yang terkait dengan judul dan permasalahan yang sedang diteliti, dian
taranya :
waris?
ahli waris?
3. Skripsi oleh Tyas P.H.B. Wijaya, NIM: C 100 020 033, Mahasiswa
(Surat Wasiat) : Studi Kasus Di Kantor Notaris Dan PPAT Eko Budi
F. Tinjauan Pustaka
menyatakan bahwa : “Surat wasiat atau testamen adalah sebuah akta berisi
wasiat adalah penyerahan hak atas harta tertentu dari seseorang kepada
ataupun manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat setelah
10
Pasal 875 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
11
R. Surbekti dan Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Pradnya Paramitha, Jakarta, 1996, hal. 106.
12
Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012,
hal. 41.
12
di luar perkawinan, dan suami atau istri yang hidup terlama, menurut
Islam menyebutkan bahwa ahli waris adalah orang yang pada saat
dengan pewaris, beragam islam dan tidak terhalang karena hukum untuk
G. Metode Penelitian
13
Pasal 832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
14
Pasal 171 huruf C Kompilasi Islam
15
Surini Ahlan dan Nurul Elmiyah, Hukum Kewarisan Perdata Barat, FH UI, Jakarta,
2005, hal.11.
13
yang mutlak yang harus ada didalam penelitian dan pengembangan ilmu
sebagai logika dari penelitian ilmiah, studi terhadap prosedur dan teknik
2. Tipe Penelitian
wasiat.
3. Jenis Penelitian
masyarakat.
4. Metode Penelitian
5. Jenis Data
a. Data Sekunder
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
tuntutan inkorting.
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
G. Metode Penelitian
H. Sitematika Penulisan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
C.S.T. Kansil, 1989, Pengantar Ilmu Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta.
Subekti, 2003, Pokok-pokok Hukum Perdata, intermasa, Jakarta.
Satryo Wicaksono, 2011, Hukum Waris: Cara Mudah Dan Tepat Membagi
Harta Warisan, Visimedia, Jakarta.
Andrian Plito, 2009, Hukum Waris, Intermasa, Jakarta.
Emam Suparman, 2007, Hukum Waris Indonesia, PT Rafika Aditama,
Bandung.
J. Satrio, 1992, Hukum Waris, Alumni, Bandung.
Yahya Harahap, 2003, Kedudukan, Kewenangan dan Acara Peradilan Agama,
Sinar Grafika, Jakarta.
Hamzah Abun Faris, Al-mawarist wal Washaya fie asy-Syari atil Fiqhan wa
Amalan. R. Surbekti & Tjitrosoedibio, 1996, Kamus Hukum, Pradnya Paramitha,
Jakarta.
Amir Syarifuddin, 2012, Hukum Kewarisan Islam, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta
Surini Ahlan 7 Nurul Elmiyah, 2005, Hukum Kewarisan Perdata Barat, FH UI,
Jakarta.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Kompilasi Hukum Islam.