Anda di halaman 1dari 17

Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

BAB VII
HUKUM WARIS

Tujuan Instruksional Khusus itu, ada yang mengartikan waris “yang


berhak menerima harta pusaka dari
Mahasiswa diharapkan mampu orang yang telah meninggal”. Terdapat
mengetahui dan menjelaskan tentang perbedaan, disatu pihak mengartikan
Hukum Waris: Istilah dan Pengertian istilah waris dengan harta peninggalan
Waris, Hak Mewaris, Menerima dan dan dipihak lain mengartikan dengan
Menolak Waris, Wasiat dan Executeur orang yang berhak menerima harta
Testamentair, Fidei Commis dan peninggalan tersebut.
Legietieme Portie, Pembagian Warisan
serta Warisan yang tidak terurus Istilah waris berasal dari bahasa
Arab yang diambil alih menjadi bahasa
Sub Pokok Bahasan Indonesia, yaitu berasal dari kata
“warisa” artinya mempusakai harta,
A. Istilah dan Pengertian Waris “waris artinya ahli waris, waris”. Waris
B. Hak Mewaris menunjukkan orang yang menerima
C. Menerima dan Menolak Waris atau mempusakai harta dari orang
D. Wasiat dan Executeur Testamentair yang telah meninggal dunia.
E. Fidei Commis dan Legietieme Portie
F. Pembagian Warisan Berkaitan dengan beberapa
G. Warisan yang tidak terurus istilah di atas, Hilman Hadikusumah
mengemukakan bahwa warisan
menunjukkan harta kekayaan dari
orang yang telah meninggal, yang
Uraian : kemudian disebut pewaris, baik harta
itu telah dibagi-bagi ataupun masih
A. Istilah dan Pengertian Waris dalam keadaan tidak terbagi-bagi.

Istilah waris belum ada Pengertian hukum waris


kesatuan arti, baik yang ditemui dalam dikemukakan oleh beberapa pakar
kamus hukum maupun sumber lainnya. hukum, yaitu:
Istilah waris ada yang mengartikan
dengan “harta peninggalan, pusaka Menurut R. Santoso
atau hutang piutang yang ditinggalkan Pudjosubroto adalah hukum yang
oleh seorang yang meninggal dunia mengatur apakah dan bagaimanakah
seluruh atau sebagian menjadi hak hak-hak dan kewajiban-kewajiban
para ahli waris atau orang yang tentang harta benda seseorang pada
ditetapkan dalam surat wasiat”. Selain

71
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

waktu ia meninggal dunia akan beralih 1. Sebagai ahli waris menurut


kepada orang lain yang masih hidup. ketentuan undang-undang
2. Karena ditunjuk dalam surat wasiat
Menurut Ter Haar, hukum waris
adalah aturan-aturan hukum mengenai Dalam hukum waris berlaku
cara bagaimana dari abad ke abad juga suatu azas, bahwa apabila
penerusan dan peralihan dari harta seorang meninggal, maka seketika itu
kekayaan yang berwujud dan tidak juga segala hak dan kewajibannya
berwujud dan dari generasi ke beralih pada sekalian ahli warisnya.
generasi. Menurut Pasal 834 KUH Perdata,
seorang ahli waris berhak untuk me-
Menurut Soepomo, hukum nuntut supaya segala yang termasuk
waris adalah peraturan-peraturan yang harta peninggalan si meninggal
mengatur proses meneruskan serta diserahkan padanya berdasarkan
menoperkan barang-barang yang tidak haknya sebagai ahli waris. Hak
berwujud benda (immaterielle penuntutan ini menyerupai hak
goederen) dari suatu angkatan penuntutan seorang pemilik suatu
manusia (generatie) kepada benda, dan menurut maksudnya
turunannya. penuntutan itu harus ditujukan pada
yang menguasai satu benda warisan
Berdasarkan pengertian hukum dengan maksud untuk memilikinya.
waris yang uraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengertian hukum Pada azasnya tiap orang,
waris adalah kumpulan peraturan yang meskipun seorang yang baru lahir,
mengatur mengenai kekayaan yang adalah cakap untuk mewarisi. Hanya
ditinggalkan oleh si mati dan akibat dari oleh undang-undang telah ditetapkan
pemidahan ini bagi orang-orang yang ada orang-orang yang karena
memperolehnya, baik dalam hubungan perbuatannya, tidak patut (onwaardig)
antara mereka dengan mereka, menerima warisan (Pasal 838 KUH
maupun dalam hubungan antara Perdata). Mereka itu, di antaranya ialah
mereka dengan pihak ketiga. seorang waris yang dengan putusan
hakim telah dihukum karena
Hukum waris merupakan salah dipersalahkan membunuh atau
satu bagian dari hukum perdata secara mencoba membunuh si meninggal.
keseluruhan dan merupakan bagian Seorang waris yang telah
terkecil dari hukum kekeluargaan. menggelapkan, memusnahkan atau
Hukum waris pada dasarnya sangat memalsukan surat wasiat atau dengan
berkaitan dengan ruang lingkup memakai kekerasan atau ancaman
kehidupan manusia, karena setiap telah menghalang-halangi si meninggal
manusia dimuka bumi ini pastinya akan untuk membuat surat wasiat menurut
mengalami peristiwa hukum yang kehendaknya.
dinamakan kematian.
Selain itu, undang-undang telah
Menurut undang-undang ditetapkan bahwa ada orang-orang
terdapat dua yang mendapatkan yang berhubung dengan jabatan atau
warisan, yaitu: pekerjaan, maupun hubungannya

72
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

dengan si meninggal, tidak atau penerimaan menggantikan


diperbolehkan menerima keuntungan kedudukan pewaris. Menurut KUH
dari suatu surat wasiat yang diperbuat Perdata setiap orang sekalipun
o1eh si meninggal. Mereka ini, di masih berada dalam kandungan
antaranya ialah notaris yang membuat ibunya asalkan lahir hidup cakap
surat wasiat itu serta saksi-saksi yang untuk menerima warisan (Pasal 2
menghadiri pembuatan testamen itu, KUH Perdata).
pendeta yang melayani atau dokter
yang merawat si meninggal selama Seorang anak adalah ahli waris jika
sakitnya yang terakhir. Bahkan ia mempunyai hubungan
pemberian warisan dalam surat wasiat keperdataan dengan ayahnya
kepada orang-orang yang menjadi selaku pewaris seperti anak sah,
perantara dari orang-orang ini anak yang disahkan, anak yang
(tussenbeide komende personen) diakui, sedangkan menurut Pasal
dapat dibatalkan. Sebagai orang-orang 43 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun
perantara ini, oleh undang-undang 1974 anak luar kawin hanya mem-
dianggap anak-anak dan isteri dari punyai hubungan perdata dengan
orang-orang yang tidak diperbolehkan ibu dan keluarga ibunya.
menerima warisan dari testamen.
2. hanya hak dan kewajiban dalam
Unsur-unsur pewarisan, yaitu lapangan hukum kekayaan (yang
pewarisan baru terjadi jika ada: dapat dinilai dengan uang) saja
yang dapat diwariskan/diwarisi.
1. Pewaris adalah seseorang yang
meninggal-dunia dan Jadi hak dan kewajiban dalam
meninggalkan harta warisan. lapangan hukum kekeluargaan
2. Harta warisan ialah kekayaan seperti hak dan kewajiban sebagai
(vermogen), kumpulan aktiva dan seorang suami atau isteri, sebagai
passiva yang ditinggalkan pewaris. orang tua/wali, dengan beberapa
3. Ahli waris ialah mereka yang untuk pengecualian seperti hak seorang
seluruhnya atau untuk sebagian anak untuk dinyatakan sebagai
secara berimbang, berhak anak sah dari bapak dan ibunya,
menerima harta warisan dari tidak dapat diwarisi. Selain itu, hak
pewaris yang disebut “penerima dan kewajiban seseorang sebagai
hak berdasar atas hak umum”. anggota perkumpulan, sebagai
sekutu dagang, buruh,
Dasar-dasar/asas-asas serta perjanjian untuk melakukan
pewarisan, yaitu: suatu jasa seperti melukis dan
memimpin konser, juga tidak dapat
1. Le mort saisit le vif, artinya diwariskan.
pewarisan hanya berlangsung
karena kematian (Pasal 830 KUH 3. Seseorang ahli waris cakap untuk
Perdata). Sejak saat pewaris mewaris asalkan: (a) pewaris telah
meninggal dunia sekalian ahli waris meninggal dunia, (b) penunjukkan
dengan sendirinya karena hukum ahli waris dilakukan menurut
tanpa ada perbuatan penyerahan undang-undang atau menurut surat

73
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

wasiat pewaris, (c) objek warisan meninggal dunia. Jadi hak mewarisi
nyata ada berupa hak maupun ada pada ahli waris (mewarisi) yang
kewajiban kebendaan pada saat mewakili hubungan darah dengan
pewaris meninggal dunia, (d) ahli pewaris, baik itu keturunan langsung
waris tidak dinyatakan sebagai maupun keturunan tidak langsung.
orang yang tidak layak menerima Siapa orang-orang yang berhak
warisan itu. mewarisi harta peninggalan seseorang?
Untuk menetapkan ahli waris dari
Cara memperoleh warisan di seseorang yang meninggal, dibagi
dalam KUH Perdata ada 2 (dua) cara, dalam berbagai golongan, yaitu:
yaitu:
1. Golongan Pertama, yaitu: suami/istri
1. Secara ab intestato (bij versterf) yang hidup terlama dan
atau menurut undang-undang anak/keturunannya (Pasal 852 KUH
(KUH Perdata) yang menetapkan Perdata).
siapa berhak mewaris tanpa
membedakan siapa yang lahir lebih Jika orang-orang dari golongan
dahulu dan jenis kelaminnya pertama masih hidup, maka merekalah
pria/wanita, bahkan anak-anak luar yang berhak mewarisi semua harta
kawin yang diakui (natuurlijke er- peninggalan, sedangkan anggota
kende kinderen) merupakan ahli keluarga lain-lainnya tidak mendapat
waris. bagian apapun. Dalam golongan
2. Secara testamentair atau ditunjuk pertama, dimasukkan anak-anak
dalam Surat Wasiat (testament). beserta turunan-turunan dalam garis
lencang ke bawah, dengan tidak
B. Hak Mewaris membedakan laki-laki atau perempuan
dan dengan tidak membedakan urutan
Hak mewaris merupakan hak kelahiran. Jika tidak terdapat anggota
yang dimiliki seseorang karena keluarga dari golongan orang-orang
hubungan darah dan perkawinan pertama, maka golongan kedua yang
apabila terjadi kematian (terbukanya tampil sebagai ahliwaris.
warisan). Prinsip pewarisan itu terbagi
menjadi 2 (dua), yaitu: Hak mewarisi oleh suami atau
isteri dari si meninggal, baru sejak
1. Harta waris baru terbuka (dapat tahun 1935 (di Negeri Belanda tahun
diwariskan kepada pihak lain) 1923) dimasukkan dalam undang-
apabila terjadi suatu kematian undang, yaitu mereka dipersamakan
2. Adanya hubungan darah di antara dengan seorang anak yang sah.
pewaris dan ahli waris, kecuali Akibatnya, apabila tiada terdapat anak
untuk suami atau istri pewaris. sama sekali, suami atau isteri itu
mengecualikan lain-lain anggota
Dalam prinsip kedua, antara keluarga.
pewaris dan ahli waris harus memiliki
“hubungan darah” kecuali suami/istri Bagian seorang anak yang lahir
pewaris dalam hal mereka masih terikat di luar perkawinan, tetapi diakui dan
dalam perkawinan saat pewaris

74
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

tergantung kepada berapa adanya ang- 4. Golongan Keempat, yaitu: paman


gota keluarga yang sah. Jika ada ahli dan bibi pewaris baik dari pihak
waris dari golongan pertama, maka bapak maupun dari pihak ibu, yaitu:
bagian anak yang lahir di luar a. keturunan paman dan bibi
perkawinan tersebut, 1/3 (sepertiga) sampai derajat keenam
dari bagian yang akan diperolehnya dihitung dari pewaris,
seandainya ia dilahirkan dari
perkawinan yang sah. Jika ia bersama- Skema keturunan paman dan bibi
sama mewarisi dengan anggota- sampai derajat keenam dihitung
anggota keluarga dari golongan kedua, dari pewaris:
bagiannya menjadi 1/2 (seperdua) dari
bagian yang akan diperolehnya
seandainya ia dilahirkan dari
perkawinan yang sah. Pembagian
warisan, harus dilakukan sedemikian
rupa, sehingga bagian anak yang lahir
di luar perkawinan itu, harus dihitung
dan dikeluarkan lebih dahulu, barulah
sisanya dibagi antara ahliwaris yang
lainnya, seolah-olah sisa itu warisan
yang masih utuh.

2. Golongan Kedua, yaitu: orang tua


dan saudara kandung pewaris.

Dalam golongan kedua


dimasukkan orang tua dan saudara-
saudara dari si meninggal. Pada
asasnya orang tua itu dipersamakan
dengan saudara, tetapi bagi orang tua
diadakan peraturan-peraturan yang
menjamin bahwa ia pasti mendapat Berdasarkan skema di atas
bagian yang tidak kurang dari bahwa derajat penerima warisan
seperempat harta peninggalan. Jika adalah paman dan bibi, sepupu, anak
tidak terdapat sama sekali anggota sepupunya dan cucu sepupu. Keadaan
keluarga dan golongan kedua, harta ini adalah hubungan kekeluargaan
peninggalan itu dipecah menjadi dua, sedarah dalam garis menyimpang
Satu untuk para anggota keluarga sampai derajat keenam dari pewaris
pihak ayah dan satu bagian untuk para apabila keturunan paman dan bibi
anggota keluarga pihak ibu. sampai derajat keenam yang berhak
mewaris.
3. Golongan Ketiga, yaitu: keluarga
dalam garis lurus ke atas sesudah
bapak dan ibu pewaris dan
keturunannya (Pasal 853 KUH
Perdata).

75
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

b. saudara kakek dan nenek secara fitnah telah mengajukan


beserta keturunannya sampai pengaduan bahwa pewaris telah
derajat keenam dihitung dari melakukan kejahatan yang diancam
pewaris. hukuman penjara sekurangnya 5
tahun,
Skema saudara kakek dan nenek
beserta keturunannya, sampai 3. mereka yang dengan kekerasan
derajat keenam dihitung dari telah mencegah pewaris membuat
pewaris: atau mencabut surat wasiatnya,

4. mereka yang telah menggelapkan,


merusak atau memalsukan surat
wasiat pewaris (Pasal 838 KUH
Perdata).

C. Menolak dan Menerima


Warisan

Seseorang dapat menerima


maupun menolak warisan yang jatuh
kepadanya, sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 1045 KUH Perdata, bahwa
tiada seorang pun diwajibkan untuk
menerima warisan yang jatuh ke
tangannya. Ada 3 (tiga) sikap bagi ahli
waris dalam menerima warisan:

Berdasarkan skema di atas, 1. menerima secara penuh bagian


bahwa derajat dari pewaris adalah warisannya dengan me-
kakek nenek, paman bibi, sepupu nyatakannya secara tegas dalam
pewaris, anak sepupu pewaris dari sebuah akta, atau dengan
saudara kakek dan nenek pewaris. mengambil, menjual bagian
Keadaan ini adalah dalam hubungan warisannya atau membayar utang-
kekeluargaan sedarah dalam garis utang pewaris.
menyimpang sampai derajat keenam 2. menerima dengan syarat bahwa ia
dari pewaris. tidak akan diwajibkan membayar
utang-utang pewaris melebihi dari
Mereka yang tidak layak
bagian harta warisan yang diterima
menerima suatu warisan, yaitu: (beneficiare aanvaarding) yang
dilakukan dengan membuat
1. mereka yang telah dihukum karena
pernyataan pada Panitera Penga-
dipersalahkan telah membunuh atau
dilan Negeri tempat terbukanya
mencoba membunuh pewaris,
warisan dan wajib dalam waktu
empat bulan sejak ia menyatakan
2. mereka yang dengan putusan
sikapnya:
hakim pernah dipersalahkan karena

76
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

a. mencatat segala harta warisan kepaniteraan Pengadilan Negeri yang


yang diterima, dalam daerah hukumnya warisan itu
b. mengurus harta warisan terbuka (Pasal 1057 KUH Perdata).
dengan sebaik-baiknya, Penolakan warisan tersebut tidak harus
c. memanggil melalui surat kabar diberikan secara tertulis, tetapi oleh
semua pihak yang berpiutang pengadilan pernyataan tersebut dicatat
dan belum dikenalnya, dalam register yang bersangkutan.
d. membereskan segala urusan
yang berkaitan dengan warisan, Penolakan warisan ini tidak ada
e. atas permintaan pihak-pihak daluarsanya (Pasal 1062 KUH Perdata),
yang berpiutang, menyerahkan akan tetapi, dengan adanya daluarsa
nilai harga harta warisan yang menerima warisan yang lewat dengan
tidak diserahkan kepada pe- lampaunya 30 (tiga puluh) tahun, maka
megang hipotik atas harta secara otomatis, setelah 30 (tiga puluh)
warisan, tahun berlalu, orang tersebut sama
f. memberikan pertanggungan- kedudukannya dengan orang yang
jawaban kepada para pihak menolak warisan. Dengan kata lain,
yang berpiutang secara sah. setelah 30 (tiga puluh) tahun, orang
tidak perlu lagi melakukan penolakan
Sikap ini tidak boleh warisan apabila tidak mau menjadi ahi
digantungkan pada suatu ketetapan waris.
waktu dengan bersyarat, atau
dilakukan hanya untuk sebagian harta Penolakan warisan tidak dapat
warisan yang menjadi bagiannya dan dilakukan hanya untuk sebagian harta
jika ia meninggal sebelum menentukan warisan, ini karena penolakan warisan
sikap, hak menentukan sikap beralih tersebut mengakibatkan orang tersebut
kepada ahli warisnya. dianggap tidak pernah menjadi ahli
waris (Pasal 1058 KUH Perdata).
5. menolak harta warisan, maka ahli Dengan dianggap tidak pernah menjadi
waris tidak berhak dan tidak ahli waris, maka orang tersebut tidak
berkewajiban untuk membayar berhak atas harta warisan.
hutang pewaris. Apabila semua
golongan ahli waris menolak maka Seseorang yang menolak
warisan jatuh pada negara. warisan, dapat diminta untuk
Pernyataan menolak harus dengan menerima warisan atas permohonan
akte notaris. kreditur dari orang yang menolak
warisan tersebut. Akan tetapi,
Ahli waris yang menolak permohonan menerima warisan
warisan, berarti ia melepaskan tersebut hanya sebesar utang debitur
pertanggung jawabannya sebagai ahli saja, dan penerimaan tersebut
waris dan menyatakan tidak menerima diwakilkan oleh kreditur, sebagaimana
pembagian harta peninggalan. Dalam terdapat dalam Pasal 1061 KUH
menolak warisan yang jatuh Perdata, bahwa:
kepadanya, orang tersebut harus
menolaknya secara tegas, dengan “Para kreditur yang dirugikan oleh
suatu pernyataan yang dibuat di debitur yang menolak warisannya,

77
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

dapat mengajukan permohonan secara sah dianggap tidak pernah


kepada Hakim, supaya diberi kuasa berkedudukan sebagai ahli waris dan
untuk menerima warisan itu atas nama tidak dapat dipulihkan kembali
dan sebagai pengganti debitur itu. kedudukannya sebagai ahli waris,
Dalam hal itu, penolakkan warisan itu kecuali penolakan itu dilakukan karena
hanya boleh dibatalkan demi ditipu atau dipaksa pihak lain (Pasal
kepentingan para kreditur dan sampai 1065 KUH Perdata).
sebesar piutang mereka, penolakkan Pemulihan penolakan warisan yang
itu sekali-kali tidak batal untuk dimaksud dalam Pasal 1056 KUH
keuntungan ahli waris yang telah Perdata hanya sah apabila penolakan
menolak warisan itu.” itu memang dilakukan atas kesadaran
dan kemauan yang ikhlas dari ahli waris
Alasan dibalik ketentuan Pasal dan jika berkeinginan untuk
1061 KUH Perdata tersebut adalah membatalkan surat penetapan
dalam hal seorang ahli waris menolak penolakan harus didasarkan pada
warisan yang positif yang jatuh ketulusan hati atau keikhlasan dari ahli
padanya, maka tindakannya tersebut waris yang telah menolak itu. Namun,
bisa merugikan kreditur, artinya penolakan yang dilakukan oleh ahli
menempatkan kreditur dalam waris karena ditipu atau dipaksa yang
kedudukan yang lebih jelek daripada dapat dipulihkan.
kalau warisan diterima. Dengan
diterimanya warisan yang positif, maka D. Wasiat dan Executeur
warisan tersebut bercampur dengan Testamentair
harta si debitur, sehingga aktiva harta
debitur bertambah. Namun, kalau saldo Wasiat adalah akta yang berisi
aktiva harta debitur sendiri jumlahnya kehendak terakhir (uiterste will)
cukup untuk memenuhi utang- seseorang tentang apa yang ia inginkan
utangnya terhadap kreditur yang terjadi pada harta kekayaannya setelah
bersangkutan, maka tidak ada ia meninggal dan olehnya dapat
masalah. dicabut kembali (Pasal 874 KUH
Perdata). Surat wasiat merupakan
Menurut Tahir Azhary, hak keinginan terakhir dari pewaris
untuk menolak warisan hanya dikenal mengenai harta pewaris, yang mana
dalam Hukum Waris Perdata Barat, kehendak terakhir itu dapat berupa
dalam Hukum Waris Islam ahli waris pengangkatan ahli waris, hibah wasiat,
tak boleh menolak warisan. Kompilasi pengangkatan executeur testamenter,
Hukum Islam (KHI) telah jelas bahwa dan terkadang ada juga memasukan
orang Islam berlaku Hukum Waris pengakuan anak di dalam wasiat.
Islam kecuali, pewaris dan ahli waris
pindah agama, artinya, mereka sudah Meskipun wasiat merupakan
melepaskan diri dari Hukum Islam. kehendak terakhir pewaris, tidak
berarti harus selalu dilaksanakan jika
Pemulihan Penolakan Kewarisan isinya bertentangan dengan undang-
undang atau meniada-
Pada prinsipnya seorang ahli kan/menghapuskan, mengurangi Legi-
waris yang telah menolak harta warisan tieme Portie. Jika wasiat yang dibuat

78
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

oleh pewaris mengandung unsur 1. Wasiat Terbuka (Openbaare


penghilangan hak legitimaris maka, Testament) adalah wasiat
legitimaris berhak menuntut berbentuk akta notaris yang isinya
legitimportie dari haknya. dibuat sesuai dengan kehendak
pembuat surat wasiat dengan
Oleh karena itu, dapat dihadiri oleh dua orang saksi untuk
disimpulkan unsur-unsur testament, dibacakan saat pembuat surat
yaitu: wasiat meninggal dunia.
2. Wasiat tulisan tangan (Olografis
1. Testament harus berbentuk tertulis Testament) adalah wasiat yang
(akta), karena testament ditulis tangan oleh pembuat surat
mempunyai akibat yang luas dan wasiat dengan dihadiri oleh dua
baru berlaku sesudah pewaris mati, orang saksi, kemudian diserahkan
maka testament terikat kepada sendiri kepada seorang notaris
syarat-syarat yang ketat untuk disimpan dan nantinya
2. Berisi pernyataan kehendak diserahkan kepada Kantor Balai
(merupakan suatu tindakan hukum Harta Peninggalan (BHP) untuk
sepihak), yaitu tindakan-tindakan dibacakan saat pembuat surat
atau pernyataan-pernyataan wasiat meninggal dunia.
dimana tindakan atau pernyataan 3. Wasiat Rahasia (Geheimde
kehendak satu orang saja sudah Testament) adalah wasiat yang
cukup untuk timbulnya akibat dibuat sendiri oleh pembuat Surat
hukum yang dikehendaki. Jadi, Wasiat di hadapan 4 (empat) orang
testament bukan merupakan suatu saksi, kemudian dimasukkan dalam
perjanjian, karena suatu perjanjian sampul tertutup yang disegel serta
mensyaratkan adanya “sepakat diserahkan kepada seorang notaris
mereka yang mengikatkan dirinya” untuk disimpan dan dibacakan saat
(paling sedikit ada 2 kehendak pembuat surat wasiat meninggal
saling bertemu). Terstamen dunia.
menimbulkan suatu perikatan,
sepanjang tidak secara khusus Suatu testament dapat
ditentukan lain. berisikan suatu legaat, yaitu suatu
3. Apa yang akan terjadi setelah ia pemberian kepada seorang. Adapun
meninggal dunia (pewaris) berarti yang dapat diberikan dalam suatu
bahwa testamen baru berlaku dan legaat dapat berupa:
mempunyai efek kalau si pembuat
testamen telah meninggal dunia. 1. Satu atau beberapa benda tertentu;
4. Syarat “dapat dicabut kembali”, 2. Seluruh benda dari satu macam
dipakai untuk menetapkan apakah atau jenis, misalnya seluruh benda
suatu tindakan hukum harus dibuat yang bergerak;
dalam bentuk surat wasiat atau 3. Hak vruchtgebruik atas sebagian
cukup dalam bentuk lain. atau seluruh warisan;
4. Sesuatu hak lain terhadap boedel,
Macam-macam surat wasiat misalnya hak untuk
(Testament), yaitu:
Orang yang menerima suatu

79
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

legaat disebut dengan legataris tetapi diwajibkan menyegel segala harta


ia bukan ahliwaris. Oleh karenanya, ia peninggalan. Salah satu kewajiban lagi
tidak menggantikan si meninggal dari seorang executeur testamentair
dalam hak-hak dan kewajiban- ialah membuat catatan mengenai
kewajibannya (tidak diwajibkan benda-benda warisan, dengan dihadiri
membayar hutang-hutangnya). para ahli waris atau ahli waris-ahli waris
Biasanya dalam suatu testament yang tidak dapat hadir dipanggil secara
terdapat beberapa orang menjadi sah. Suatu hal yang terang, bahwa
waris, disebutkan untuk berapa bagian seorang executeur testamentair tidak
masing-masing. Isi suatu testament, dibolehkan menjual barang-barang
tidak usah terbatas pada hal-hal yang warisan dengan maksud untuk
mengenai harta benda saja. Dalam memudahkan pembagian warisan.
suatu testamen dapat juga dengan sah Sebab pembagian ini harus diserahkan
dilakukan, penunjukan seorang wali pada ahliwaris sendiri.
untuk anak-anak si meninggal,
pengakuan seorang anak yang lahir di Orang yang akan meninggalkan
luar perkawinan, atau pengangkatan warisan, berhak pula dalam surat
seorang executeur testamentair, yaitu wasiatnya atau dalam suatu akte
seorang yang dikuasakan mengawasi notaris khusus menentukan bagian
dan mengatur pelaksanaan testament. warisan salah seorang ahli waris atau
benda yang diberikannya kepada
Executeur-testamentair dan seorang legataris selama hidupnya
Bewindvoerder ahliwaris atau legataris tersebut atau
untuk suatu waktu yang tertentu
Executeur testamentair atau ditaruh di bawah kekuasaan seorang
pelaksana wasiat adalah orang yang bewindvoerder yang ditugaskan untuk
ditunjuk oleh pewaris, yang ditugaskan mengurus kekayaan itu, sedangkan ahli
sungguh-sungguh melaksanakan waris atau legataris tersebut hanya
kehendak si meninggal. Penunjukan dapat menerima penghasilannya saja
dapat diizinkan di dalam surat wasiat dari kekayaan tersebut.
sendiri. Di dalam penunjukan executeur
testamentair dapat diberikan Bewind merupakan yang
kekuasaan untuk menarik semua atau ditunjuk untuk menjaga jangan sampai
sebagian benda-benda yang termasuk kekayaan itu dalam waktu yang singkat
warisan dalam kekuasaannya, tetapi ia dihabiskan oleh ahli waris atau legataris
tidak boleh menguasai benda-benda itu tadi. Hal ini dirasakan sebagai suatu
lebih dari satu tahun lamanya. beban yang diletakkan atas warisan
atau legaat tersebut. Oleh undang-
Jika di antara para ahliwaris ada undang ditetapkan, bahwa
anak-anak yang di bawah umur yang mengadakan bewind itu tidak boleh
tidak mempunyai wali, atau ada orang- sampai melanggar larangan perihal
orang yang di bawah curatele tetapi fideicommis. Lagi pula tidak boleh
tidak ada curatornya, ataupun jika ada mengurangi hak seorang legitimaris,
sementara ahliwaris yang tidak dapat sebab legitimaris ini berhak untuk
hadir sendiri, misalnya berada di luar menerima bagiannya yang termasuk
negeri, maka executeur testamentair legitieme portie bebas dari segala

80
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

beban macam apapun juga. seluruh maupun sebagian kepada


orang lain (berkewajiban untuk
menyimpan yang mereka terima, dan
sesudah suatu jangka waktu tertentu
E. Fidei Commis dan Legitieme atau pada waktu matinya si penerima,
Portie menyampaikannya/menyerahkannya
kepada orang ketiga.
Perkataan fidei commis berasal
dari fides yang berarti kepercayaan. Ada 3 (tiga) pihak di dalam fidei
Warisan itu seolah-olah dipercayakan commis, yaitu:
pada waris yang pertama ditunjuk.
Pada umumnya suatu fidei commis 1. Pewaris /insteller
dilarang oleh undang-undang, karena 2. Orang yang pertama-tama ditunjuk
ada benda-benda yang tak bergerak, sebagai ahli waris/legetaris, sengan
yang waktu lama dan tidak tertentu tugas/kewajiban menyimpan
akan tersingkir. barang tersebut dan
menyampaikannya kepada pihak
Ada 2 (dua) macam fidei ketiga (bezwaarde/pemikul beban)
commis yang diperbolehkan undang- 3. Orang yang akan menerima harta
undang, yaitu: dari pewaris melalui bezwaarde
disebut verwachter (penunggu)
1. untuk memenuhi keinginan
seseorang yang hendak mencegah Pelarangan fedei commis di
kekayaannya dihabiskan oleh anak- dalam membuat suatu ketetapan yang
anaknya. Orang diperbolehkan mempunyai akibat hukum beruntun,
membuat penetapan agar anaknya seri atas satu/beberapa barang yang
tidak boleh menjual benda-benda sama terhadap beberapa orang secara
warisan dan supaya benda-benda urutan dengan akibat bahwa barang
itu kemudian diwariskan lagi tersebut untuk suatu jangka waktu
kepada anak-anak si waris sendiri. lama tidak dapat dipindahtangankan.
2. yang lazim dinamakan fideicommis Akibatnya menjadi batal demi hukum.
de residuo, di mana hanya Tujuan larangan tersebut adalah untuk
ditetapkan, bahwa seorang waris menyelundupi ketentuan yang terdapat
harus mewariskan lagi di kemudian dalam Hukum Romawi dimana orang-
hari apa yang masih ketinggalan orang tertentu adalah bukan ahli waris
dari warisan yang diperolehnya itu. dan karenanya tidak mewaris dari
Jadi hanya sisanya saja kepada orang-orang tertentu atau ia adalah
seorang lain sudah ditetapkan. ahli waris.

Fidei commis adalah suatu Fidei commis oleh undang-


ketetapan wasiat, di mana orang yang undang diperbolehkan asal, yaitu:
diangkat sebagai ahli waris atau yang
menerima hibah wasiat diwajibkan 1. Yang menjadi bezwaarde adalah
untuk menyimpan barang-barang seorang anak atau lebih
warisan atau hibahnya, untuk 2. Verwachter adalah sekalian
kemudian menyerahkannya baik anak/keturunan

81
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

3. Yang diberikan adalah bagian (saudara). A bukan legitimaris, karena


bebas daripada warisan. pada waktu meninggalnya P, A bukan
ahli waris. Dan C dan B juga bukan
karena tidak merupakan sedarah dalam
garis lurus.
Legietimate Portie
Legitieme portie ini harus
Legitiematie portie adalah suatu dihitung, apabila salah satu atau
bagian mutlak tertentu dari harta beberapa ahli waris menuntut haknya,
warisan terutama bagi anak sah atau salah satu/beberapa orang ahli
maupun anak luar kawin yang waris/legitimaris masih ada di bawah
disahkan, yang dijamin hukum tidak umur (minderjarig). Legitieme portie
dapat dihapuskan oleh siapapun masing-masing legitimaris:
termasuk pewaris dengan surat wasiat.
Hak legitieme portie baru timbul jika 1. Legitieme portie untuk anak
ada ahli waris ab intestato tampil me- keturunan yang sah adalah sebagai
nuntut pembatalan suatu surat wasiat berikut:
dan/atau menuntut supaya diadakan a. 1 (satu) orang anak legitieme
pengurangan terhadap pembagian portie nya adalah 1/2 dari
warisan jika ia merasa dirugikan karena bagian menurut undang-
dikurangi legitieme portie. undang.
b. 2 (dua) orang anak legitieme
Syarat-syarat yang harus portie adalah 2/3 dari bagian
dipenuhi agar seseorang tersebut menurut undang-undang.
memperoleh kedudukan sebagai c. 3 (tiga) orang anak legitieme
legitimaris, adalah: portie adalah 3/4 dari bagian
menurut undang-undang.
1. Orang tersebut adalah keluarga 2. Legitieme portie untuk keluarga
sedarah dalam garis lurus. sedarah dalam garis lurus keatas
2. Orang tersebut adalah merupakan adalah 1/2 dari bagian menurut
ahli waris menurut ketentuan undang-undang.
undang-undang pda saat si 3. Legitieme portie untuk anak luar
peninggal warisan meninggal kawin adalah 1/2 dari bagian
dunia. menurut undang-undang.

Contoh kasus: Jadi dengan adanya ketentuan


tentang bagian mutlak atau legietieme
P meninggal dunia dengan portie ini dapat disimpulkan bahwa,
meninggalkan 2 orang anak, yaitu C seseorang boleh saja mewariskan atau
dan D. Legitimaris adalah C dan D, menghibahkan hartanya kepada orang
sebab adalah keluarga sedarah P dalam lain namun tidak boleh mengurangi
garis lurus C dan D tersebut adalah ahli bagian mutlak dari ahli waris, jika
waris ab-intestato. terjadi pelanggaran terhadap hal ini
maka dilakukan pemotongan atau
P meninggal dunia dengan
sering disebut dengan istilah
meninggalkan A (kakek), B dan C

82
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

“incorting” dengan urutan-urutan Legitieme portie untuk B dan C adalah


sebagai berikut: dari bagian menurut UU.

1. Yang harus dikurangi terlebih Legitieme portie B = 2/3 x 1/2 = 1/3


dahulu adalah wasiat. dan Legitieme portie C = 2/3 x 1/2 =
2. Jika wasiat belum mencukupi maka 1/3. Jika C telah meninggal dulu dan
diambilkan dari hibah. digantikan Ca dan Ca, maka legitieme
3. Pengurangan terhadap beberapa portie Ca = AL Cb = 1/2 x 1/3 =1/6.
wasiat harus dilakukan dengan
perbandingan. Dalam hal legitimaris menolak
atau tidak patut menerima, besarnya
Cara menghitung legitieme portie, legitieme portie adalah dikaitkan
yaitu: dengan besarnya warisan menurut
undang-undang, sedangkan adanya
1. Harta peninggalan sewaktu penolakan harta warisan sangat
peninggal warisan meninggal mempengaruhi besarnya harta
dunia, dihitung dan diinventarisir warisan, demikian juga adanya
untuk mengetahui berapa nilai seseorang yang dianggap tidak patut
harganya. menerima juga mempengaruhi
2. Nilai harga dari barang-barang besarnya harta warisan. Adanya
yang mungkin ketika si peninggal penolakan atau ketidak patuhan ahli
warisan masih hidup diberikan waris untuk menerima tidak
ditambahkan dengan yang di atas. mempengaruhi besar kecilnya
3. Jumlah di atas dikurangi dengan legitieme portie. Jika terjadi
utang-utang yang pernah dibuat pelanggaran terhadap legitieme portie
oleh si peninggal warisan. sehingga hak mutlak tidak dapat
4. Sisa dari pengurangan tersebut dicapai besarnya, maka diadakan
menjadi dasar perhitungan pemotongan atau incorting terhadap
legitieme portie. wasiat dan jila masih belum mencukupi
maka diambilkan dari hibah.
Legitieme portie dan
penggantian tempat dapat digantikan Dalam keadaan biasa B dan C
oleh ahli warisnya/keturunannya. Hal masing-masing menerima 1/3 dari
ini adalah sesuai dengan Pasal 914 KUH legitieme portie masing-masing adalah
Perdata bahwa, jika ada anak yang 3/4 x 1/3 =1/4.
telah meninggal terlebih dahulu,
kedudukan anak yang telah meninggal Contoh kasus:
lebih dahulu dapat digantikan oleh
keturunannya. A meninggal dunia dengan
meninggalkan dua orang anak, yaitu B
Contoh kasus: dan C, di samping itu meninggalkan
wasiat yang isinya menerangkan X
A meninggal dunia dengan sebagai ahli waris dengan bagian 3/4
meninggalkan 2 orang anak B dan C, dari seluruh harta warisan. Jumlah
serta Ca dan Cb anak sah dari C. harta warisan A senilai Rp. 120 juta.

83
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

Para legitimaris menurut legitieme pasiva) yang tadinya dimiliki oleh


portie. Bagaimana penyelesaiannya? seorang peninggal harta beralih
dengan sendirinya kepada segenap ahli
Harta peninggalan A senilai Rp. 120 warisnya secara bersama-sama”.
juta.
Kapan waktu pelaksanaan
Pelaksanaan wasiat kepada X = 3/4 x pembagian warisan tidak ada
Rp. 120 juta = Rp. 90 juta. ketentuan tersendiri dari peraturan
waris perdata. Namun, ada ketentuan
Sisa = Rp 120 juta- Rp. 90 juta = Rp. mengenai tidak dibenarkan harta
30 juta warisan atau harta peninggalan
dibiarkan dalam keadaan tidak terbagi
Pembagian menurut undang-undang: yang mana dituangkan dalam Pasal
1066 KUH Perdata. Pembagian harta
B = C, masing-masing = 1/2 x Rp. 30 warisan atau harta peninggalan diawali
juta = Rp. 15 juta, Bagaimana dengan penentuan siapa saja yang
penghitungan legitieme portie? berhak untuk mendapatkan bagian-
bagian tersebut, menentukan besar
Legitieme portie B = legitieme portie C
bagian yang didapat oleh yang berhak
masing-masing = 2/3 x 1/2 x Rp. 120
tersebut serta langkah selanjutnya
juta = RP 40 juta. Jadi B dan C tidak
penyelesaian pembagian harta warisan
boleh menerima kurang dari Rp. 40
yang dilaksanakan dengan
juta, karena itu merupakan hak
kesepakatan para pihak yang berhak
mutlakya, padahal mereka masing-
dalam pembagian harta warisan
masing baru menerima Rp. 15 juta, jadi
tersebut.
masing-masing kurang = Rp. 40 juta –
Rp 15 juta, atau total (B+C) kurang = Pihak yang berhak dalam
Rp. 50 juta. pembagian harta warisan atau harta
peninggalan adalah ahli waris, ahli
F. Pembagian Warisan
waris merupakan “orang-orang yang
berhak menerima harta warisan (harta
Pembagian warisan menurut
pusaka)”. Ahli waris dalam waris
Hukum Waris Perdata dapat
perdata ada dua pembagian, yaitu:
dilaksanakan ketika terbukanya
warisan, ditandai dengan
1. Ahli waris karena undang-undang
meninggalnya pewaris. Dalam Hukum
(ab intenstato), merupakan
Waris Perdata untuk mewarisi harus
keluarga yang sedarah, baik sistem
adanya orang yang meninggal yang
kekeluargaan ke atas maupun ke
disebut dengan pewaris. Seperti yang
bawah. “Prinsip yang dipegang oleh
disebutkan dalam Pasal 830 KUH
undang-undang ialah bahwa dalam
Perdata, yaitu “pewarisan hanya
pewarisan menurut undang-undang,
berlangsung karena kematian”.
keluarga sedarah yang terdekat
“Peristiwa kematian menurut hukum
selalu mengenyampingkan atau
mengakibatkan terbukanya warisan
menindih keluarga yang lebih jauh
dan sebagai konsekuensinya seluruh
sehingga keluarga yang lebih jauh
kekayaan (baik berupa aktiva maupun
itu tidak ikut mewaris”.

84
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

2. Ahli waris karena wasiat seorang/beberapa orang ahli


(testamentair). Segala harta waris dan mengangkat seorang
peninggalan seorang yang walin, mengangkat seorang
meninggal dunia, adalah kepunyaan testamentair executoir
sekalian ahli warisnya menurut (pelaksana wasiat) atau
undang-undang, sekedar terhadap mengakui seorang anak.
itu dengan surat wasiat tidak telah
diambilnya sesuatu ketetapan yang G. Warisan yang Tidak Terurus
sah.
Istilah harta tak terurus
Ada perbedaan penting antara memberikan pengertian “jika suatu
ahli waris ab intestate dengan ahli warisan terbuka, tiada seorangpun
waris yang diangkat dengan suatu menuntutnya ataupun semua ahli waris
testament, yaitu: yang terkenal menolaknya, maka
dianggaplah warisan itu sebagai tak
1. Pewarisan testamentair tidak terurus”. Bila batasan pengertian harta
mengenal penggantian tempat. peninggalan tak terurus tersebut di
Akibatnya kalau seorang yang atas dianalisa dengan cermat, dapat
sedianya mendapat warisan diketahui beberapa unsur yang
berdasarkan wasiat, meninggal membentuk pengertian harta tak
lebih dahulu dari pewaris, maka terurus, yaitu:
wasiat tersebut sepanjang
mengenai bagian dari orang yang 1. Adanya orang yang meninggal
meninggal lebih dahulu dari dunia;
pewaris tidak dapat dilaksanakan 2. Adanya harta yang ditinggalkan
(gugur). oleh almarhum;
2. Ahli waris testamentair tidak 3. Tidak ada ahli waris, atau jika ada,
menikmati inbreng para ahli waris menolak warisan
a. Wasiat dapat juga berisi tersebut;
pemberian suatu benda 4. Tidak terdapat bukti otentik yang
tertentu (hibah wasiat/legaat). berisikan pengurusan harta
b. Testament pada umumnya peninggalan itu.
berisi suatu ketetapan
mengenai harta (harta Pada dasarnya proses
peninggalan) pengurusan harta peninggalan tak
c. Testament dapat menyangkut terurus tidak jauh berbeda dengan
hal-hal yang tidak atau tidak proses pengurusan harta orang yang
secara langsung berhubungan dinyatakan tidak hadir. Jika
dengan harta penginggalan, pengurusan harta orang yang
yaitu: pengankatan waris, suatu dinyatakan tidak hadir berawal dari
perintah, pencabutan Penetapan Pengadilan Negeri tentang
testament, menawarkan ketidakhadiran orang tersebut, maka
sesuatu barang, memberikan pengurusan harta peninggalan tak
suatu hak kebendaan tertentu terurus bertolak dari proses
atau membebaskan suatu pemeriksaan harta peninggalan
barang, menyingkirkan seseorang yang telah meninggal dunia

85
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

yang akta kematiannya diperoleh dari terhitung mulai terbukanya warisan


Kantor Catatan Sipil. Apabila dalam belum juga ada seorang waris yang
pemeriksaan terdapat unsur seperti tampil ke muka atau melaporkan diri,
tersebut di atas, maka demi hukum maka BHP akan melakukan
Balai Harta Peninggalan (BHP) pertanggungjawab tentang
berkewajiban untuk mengurus harta pengurusan harta peninggalan itu
tersebut antara lain dengan melakukan kepada negara, yang akan berhak
pendaftaran Harta Kekayaan (budel), untuk mengambil atas barang warisan
bila dirasakan perlu BHP dapat dan kemudian harta peninggalan itu
melakukan penyegelan atas harta akan menjadi milik negara.
tersebut.

Syarat-syarat pendukung dalam


pengurusan warisan yang tidak Literatur:
terurus, yaitu:
Abdulkadir Muhammad, 2000, Hukum
1. Identitas pemohon, Perdata Indonsesia, Citra
2. Surat/Akta Kematian Pemilik, Aditya, Bandung.
3. Surat-Surat Lain yang berkenaan
dengan tanah & Bangunan. Ali Afandi, 1997, Hukum Waris, Hukum
Keluarga, Hukum Pembuktian,
Pada waktu mengambil Rineka Cipta, Jakarta.
pengurusan warisan itu BHP harus
memberitahukannya kepada Kejaksaan Anisitus Amanat, Membagi Warisan
Negeri setempat. Dalam hal ada Berdasarkan Pasal-Pasal
perselisihan, apakah suatu warisan Hukum Perdata BW, Cet. 1,
dapat dianggap sebagai tak terurus (Jakarta: PT. RajaGrafindo
atau tidak, hal itu akan diputuskan oleh Persada, 2000.
hakim. BHP diwajibkan untuk membuat
catatan tentang keadaan harta Eman Suparman, Hukum Waris di
peninggalan tersebut. Jika perlu dapat Indonesia Dalam Perspektif
didahului dengan penyegelan barang- Islam Adat BW, (Bandung: PT.
barang, dan seterusnya membereskan Refika Aditama, 2005
warisan itu. Menagih piutang-piutang
dan membayar hutang-hutang si me- Hazairin, 1982, Hukum Kewarisan
ninggal. Tentang perbuatan-perbuatan Bilateral Menurut Al-Qur’an
itu, jikalau dikehendaki oleh yang dan Hadith, Tintamas, Jakarta.
berwajib, BHP harus memberikan
MR. A. Pitlo, Hukum Waris: Menurut
pertanggunganjawab. BHP juga
Undang-Undang Hukum
diwajibkan memanggil para ahliwaris
Perdata Belanda, (Jakarta:
yang mungkin ada dengan panggilan-
Intermasa, 1990
panggilan umum yang diniat dalam
surat-surat dan lain-lain cara yang
Subekti, 2003, Pokok-pokok Hukum
dianggapnya layak.
Perdata, Intermasa, Jakarta.
Jika setelah lewat 3 (tiga) tahun

86
Buku Ajar Hukum Perdata - Yulia

Riduan Syahrani, 2004, Seluk Beluk dan


Azas-azas Hukum Perdata,
Alumni, Bandung.

Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, 1990,


Hukum Perdata: Hukum
Benda,Liberty, Yogyakarta.

Subekti dan R. Tjitrosudibio, 2001,


Kitab Undang-undang Hukum
Perdata, Pradnya Paramita,
Jakarta.

Zainuddin Ali, Pelaksanaan


2008,
Hukum Waris di Indonesia,
Sinar Grafika, Jakarta.

Catatan:

Setelah selesai Pokok Bahasan ini,


mahasiswa akan diminta untuk
membuat Tugas Rumah.

Soal Latihan:

1. Jelaskan apa yang dimaksud


dengan waris?
2. Apa yang dimaksud dengan hak
mewaris?
3. Bagaimanakah menolak dan
menerima warisan?
4. Apa yang dimaksud dengan surat
wasiat?
5. Apa yang dimaksud dengan
executeur testementair?
6. Apa yang dimaksud dengan
Fideicommis?
7. Jelaskan yang di maksud dengan
legitimate porsi?
8. Jelaskan tentang harta warisan
yang tidak terurus?

87

Anda mungkin juga menyukai