Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ujang Supian

NIM : 1223050180
Kelas : 3D Ilmu Hukum
Tugas Resume Hukum Perdata Tentang Waris

 Hukum waris adalah seperangkat norma atau peraturan yang mengatur peralihan harta
kekayaan, hak, dan kewajiban. Sebelum mendapatkan hak atau harta kekayaan yang
ditinggalkan pewaris, tentunya ada kewajiban yang harus dilakukan dari pewaris
kepada ahli waris.

 Unsur pokok dalam waris:


1. Pewaris (orang yang meninggal/orang yang meninggalkan harta peninggalan)
2. Harta kekayaan (peninggalan dari orang yang meninggal dunia)
3. Ahli waris (orang yang menerima harta kekayaan dari pewaris)

 Hukum waris KUHPerdata itu berlaku untuk:


1. Orang-orang eropa dan keturunannya yang ada di Indonesia.
2. Orang-orang Tionghoa dan keturunannya yang ada di Indonesia.
3. Orang-orang yang menundukkan diri kepada hukum waris KUHPerdata.

 Syarat dalam hukum waris yang harus dipenuhi:


1. adanya orang yang meninggal dunia (pewaris). (Pasal 830 KUHPerdata)
2. adanya ahli waris dan harus masih hidup, orang yang mempunyai hak atas
peninggalan harta pewaris. Orang-orang yang termasuk ke dalam ahli waris terdiri
dari sebagai berikut:
 Mereka yang ada hubungan darah dengan pewaris (ab intestato)
 Suami atau isteri yang masih hidup, dalam KUHPerdata disebut dengan
kata yang hidup terlama.
 Mereka yang diberikan wasiat (testamentair).
3. Ahli waris tidak dinyatakan sebagai orang yang tidak pantas mendapatkan harta
warisan. Orang yang tidak pantas mendapatkan waris adalah sebagai berikut:
 Mereka yang dipersalahkan dan telah dijatuhi hukuman karena membunuh
atau mencoba membunuh pewaris.
 Mereka yang memfitnah kepada pewaris, ancaman hukumannya 5 tahun
atau lebih.
 Mereka yang menghalangi atau mencegah pewaris membuat surat wasiat
 Mereka yang menggelapkan, memalsukan, surat wasiat dari pewaris.

(Pasal 838 KUHPerdata)

 Ahli waris yang telah memenuhi syarat untuk bisa mendapatkan harta waris berhak
menuntut harta warisannya dan dapat menerima seluruh atau menolak seluruh hak dan
kewajiban pewaris (harta, utang, piutang).

 Macam-macam wasiat (testamentair)dilihat dari bentuknya:


1. wasiat olografis adalah wasiat yang seluruhnya harus ditulis tangan sendiri dan
ditanda tangani oleh pewaris kemudian surat wasiat dititipkan kepada notaris dan
ada dua orang saksi. (Pasal 932 Ayat 1dan 2 KUHPerdata).
2. Wasiat umum, Surat wasiat umum adalah surat atau akta yang dibuat di hadapan
notaris dan dua orang saksi.
3. Wasiat rahasia, Wasiat rahasia atau Geheim adalah wasiat yang pembuat wasiat
atau pewarisnya harus menandatangani penetapan-penetapannya dan kertas yang
digunakan untuk pembuatan wasiat atau penandatanganan penetapan harus
tertutup dan disegel, terdapat 4 orang saksi yang melihat. (Pasal 940
KUHPerdata)

 Macam-macam wasiat berdasarkan isinya:


1. Surat wasiat pengangkatan waris, misalnya isinya mengatakan bahwa harta
warisan saya, saya berikan kepada a, b, c.
2. Wasiat hibah (Pasal 957 KUHPerdata). Contohnya pewaris menghibahkan
hartanya dengan jumlah tertentu kepada orang tertentu.

 Asas hukum waris dalam KUHPerdata:


1. Asas kematian, maksudnya adalah pewarisan itu timbul sejak meninggalnya
pewaris.
2. Asas hubungan darah dan perkawinan.
3. Asas penderajatan, maksudnya adalah adanya ahli waris utama yang lebih dekat
dengan pewaris. Penggolongan tersebut dibagi menjadi sebagai berikut:
 Golongan I (anak beserta turunannya lurus ke bawah tanpa batas dan
suami atau isteri yang terlama).
 Golongan II (ayah, ibu, dan saudara pewaris beserta keturunannya).
 Golongan III (kakek dan nenek).
 Golongan IV (sanak saudara seperti paman, bibi dan beserta keturunannya
sampai derajat ke 6).
Jika ahli waris atau golongan yang disebutkan di atas tidak ada lagi yang masih
hidup, maka harta warisan jatuh kepada negara dalam balai peninggalan harta
kekayaan.

4. Asas pergantian tempat.


5. Asas bilateral (garis ayah dan ibu).
6. Asas individual, maksudnya adalah ahli waris menerima harta warisan secara
individu atau perseorangan.

 dalam KUHperdata, anak adopsi diperbolehkan menjadi ahli waris dan bahkan anak
di luar kawin juga bisa menjadi ahli waris.

 Dalam KUHPerdata, di samping ahli waris terdapat juga legitime portie. Legitime
portie adalah bagian mutlak dari ahli waris yang tidak dapat diberikan pada siapa pun
meskipun ada wasiat (testamentair). (Pasal 913 KUHPerdata)

Anda mungkin juga menyukai