Anda di halaman 1dari 18

Pengertian Hukum Waris

Wiryono Projodikoro :

•Ketentuan yg mengatur soal apakah & bagaimanakah pelbagai


hak” & kewajiban ttg kekayaan seseorang pd waktu meninggal
dunia akan beralih kpd orang lain yg masih hidup.
Pengertian Hukum Waris

Gregor van der burght :

Semua peraturan hukum yg mengatur kekayaan seseorang yg


meninggal dunia yaitu mengenai pemindahan kekayaan tersebut,
akibat nya bagi yg memperoleh, baik dlm hub antar mereka
maupun dgn pihak ketiga.
Prinsip-prinsip Kewarisan dlm Hukum Perdata

 Yg berpindah di dlm pewarisan adalah kekayaan (hak &


kewajiban) si pewaris

 Pewarisan hanya tjd karena kematian

 Ahli waris hrs ada pada saat terbukanya warisan

 Tdk memandang asal barang” untuk mengatur pewarisan


terhadapnya
Macam Ahli Waris

1. Menerima warisan karena anggota keluarga (darah,


janda/duda) si pewaris (832)

2. Menerima warisan karena wasiat dari pewaris (874):


maksimal 1/3 bagian dari warisan (Legitieme Portie)
Legitime Portie

Adalah “sesuatu bagian dari harta peninggalan yg hrs diberikan


kepada ahli waris garis lurus menurut ketentuan UU, terhadap mana
si yg meninggal tak diperbolehkan menetapkan sesuatu, baik selaku
pemberian antara yg masih hidup, maupun selaku wasiat”. (913 BW)

•Jadi, pewaris boleh saja membuat suatu wasiat atau memberikan


hibah kepada seseorang, namun demikian pemberian tersebut tdk
boleh melanggar hak mutlak (yg hrs dimiliki) dari ahli waris
berdasarkan UU tersebut
Bagian mutlak (LP) untuk ahli waris dlm garis ke
bawah, berdasarkan Pasal 914 BW
 Jika pewaris hanya meninggalkan 1 orang anak sah maka LPnya
adalah setengah dari bagiannya menurut UU
 Jika meninggalkan 2 orang anak sah, maka besarnya LP adalah
dua pertiga dari bagian menurut UU dari kedua anak sah tersebut,
sedangkan
 Jika meninggalkan 3 orang anak sah atau lebih, maka besarnya LP
adalah tiga perempat dari bagian para ahli waris tersebut menurut
ketentuan UU.
 Untuk ahli waris dlm garis keatas (orang tua, kakek/nenek
pewaris), besarnya LP menurut ketentuan Pasal 915 BW,
selamanya setengah dari bagian menurut UU.
Syarat Ahli Waris

1. Masih hidup pada waktu warisan terbuka atau


dibagikan

2. Bukan org y dinyatakan uu sbg tdk patut menerima


warisan (telah/mencoba membunuh pewaris, menghalangi
pewaris membuat wasiat, memalsukan/menghilangkan wasiat)

3. Tdk menolak warisan


Obyek Hukum Waris

1. Barang/benda berwujud

2. Tagihan/lunasan

3. Penerimaan/pendptan/penghasilan: jaminan pensiun, asuransi,


honorarium, penghasilan tertentu (yg dpt diterima atau
diteruskan kepada ahli waris)

4. Gelar/kedudukan (hukum adat)

5. Obyek immateriel (hak cipta)


Harta Pusaka

 Tdk dibagi saat pewarisan.

 Alasannya adalah prinsip mempertahankan keutuhan keluarga.

 Gunanya untuk dpt dimanfaatkan oleh ahli waris yg sedang


membutuhkan.

Cara Mewaris

 Mewaris berdasarkan UU

 Mewaris berdasarkan surat wasiat


MEWARIS BERDASARKAN UU
Mewaris berdasarkan uu disebut juga mewaris ab-intestato,
se&gkan ahli warisnya disebut ab-instaat.
Mewaris berdasarkan UU terdiri atas:
1.Mewaris berdasarkan kedudukan sendiri
2.Mewaris berdasarkan penggantian tempat (hanya karena
kematian), dgn syarat :
a. Orang yg digantikan hrs meninggal dunia lebih dahulu dari si
pewaris
b. Orang yg menggantikan hrs keturunan sah dari orang yg
digantikan
c. Orang yg menggantikan hrs memenuhi syarat umum untuk
mewaris
Golongan Ahli Waris Menurut BW

 Golongan I terdiri dari suami istri & anak-anak beserta


keturunannya tanpa batas

 Golongan II terdiri dari orang tua & saudara-saudara beserta


keturunannya

 Golongan III terdiri dari kakek, nenek serta seterusnya ke atas

 Golongan IV terdiri dari keluarga dlm garis menyamping yg


lebih jauh, termasuk saudara-saudara ahli waris golongan III
beserta keturunannya
1. Skema keturunan paman & bibi sampai derajat keenam dihitung dari
pewaris:

Dari skema pembagian waris di atas dpt kita ketahui bahwa yg


berderajat kelima dari pewaris adalah anak sepupunya pewaris.
Kemudian, yg berderajat keenam dari pewaris adalah cucunya sepupu
pewaris. Jadi, warisan hanya diberikan sampai pada derajat keenam
dari pewaris, yakni cucunya sepupu pewaris.
Dengan demikian, jawaban mengenai siapa saja yg termasuk ke dlm
hubungan kekeluargaan sedarah dlm garis menyimpang sampai
derajat keenam dari pewaris apabila keturunan paman & bibi sampai
derajat keenam yg berhak mewaris adalah:
1.    Paman & bibi pewaris
2.    Sepupu pewaris
3.    Anak sepupu pewaris
4.    Cucu sepupu pewaris
2.  Skema saudara kakek & nenek beserta keturunannya, sampai derajat
keenam dihitung dari pewaris:
Dari skema pembagian waris di atas dpt kita ketahui bahwa yg berderajat kelima
dari pewaris adalah sepupu pewaris. Kemudian, yg berderajat keenam dari pewaris
adalah anak sepupu pewaris. Jadi, warisan hanya diberikan sampai pada derajat
keenam, yakni anak sepupu pewaris dari saudara kakek & nenek pewaris.

Dengan demikian, jawaban mengenai siapa saja yg termasuk ke dlm hubungan


kekeluargaan sedarah dlm garis menyimpang sampai derajat keenam dari pewaris
apabila saudara kakek & nenek pewaris beserta keturunannya yg berhak mewaris
adalah:
1.    Saudara kakek & nenek pewaris
2.    Paman & bibi pewaris dari saudara kakek & nenek pewaris
3.    Sepupu pewaris dari saudara kakek & nenek pewaris
4.    Anak sepupu pewaris dari saudara kakek & nenek pewaris
Pewarisan Menurut Wasiat

 Surat wasiat atau testament adalah suatu akta yg memuat


pernyataan seseorang tentang apa yg dikehendakinya akan tjd
setelah ia meninggal dunia & yg olehnya dpt dicabut kembali.

 Sebuah testament hrs berbentuk tulisan yg dpt dibuat dgn akte di


bawah tangan ataupun otentik & berisikan pernyataan kehendak yg
dpt diartikan sebagai tindakan hukum sepihak
Surat Wasiat Menurut Bentuknya

 Wasiat olographis (olographis testament)

 Wasiat umum (openbaar testament)

 Wasiat rahasia (testament tertutup)


Surat Wasiat Menurut Isinya

 Surat wasiat pengangkatan waris (erfstelling)

 Surat wasiat hibah (legaat).

Anda mungkin juga menyukai