Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HARIAN 2

Nama : Angelina Lamtota Simatupang

NIM : E1A019054

Kelas : B/2019

1. Jelaskan yang dimaksud hak saisene dan hak hereditatis petitio!

Jawab : Yang dimaksud dengan hak saisine adalah ahli waris yang dengan sendirinya karena
hukum memperoleh hak milik atas segala barang, segala hak, dan segala piutang dari pewaris,
sekaligus berkewajiban membayar utang dan kewajiban-kewajiban pewaris sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 833 dan Pasal 1100 KUHPerdata.

Hak hereditatis petitio adalah hak untuk menggugat seseorang atau ahli waris lainnya yang
menguasai sebagian atau seluruh harta warisan yang menjadi haknya yang tertuang dalam Pasal
834 KUHPerdata.

2. Jelaskan akibat hukum tindakan penerimaan murni, penerimaan bersyarat dan penolakan atas
suatu warisan!

Jawab : Akibat hukum tindakan penerimaan murni adalah terjadi percampuran harta warisan
dengan harta pribadi ahliwaris.

Akibat hukum peneriman bersyarat adalah tidak wajib membayar hutang melebihi aktiva
warisan yang ada dan tidak terjadi percampuran harta tertuang dalam Pasal 1032 KUH Perdata.

Akibat hukum penolakan suatu warisan maka mengakibatkan orang tersebut dianggap tidak
pernah menjadi ahli waris tertuang dalam Pasal 1058 KUHPerdata. Dengan dianggap tidak
pernah menjadi ahli waris, maka orang tersebut tidak berhak atas harta warisan.

3. Jelaskan hak-hak seorang ahliwaris pengganti!

Jawab :

a. Hak untuk menuntut pemecahan harta peninggalan. Yang artinya bahwa kesepakatan untuk
tidak membagi warisan adalah dalam waktu lima tahun, setelah lima tahun tersebut dapat
diadakan kesepakatan kembali di antara para ahli waris, tertuang dalam Pasal 1066 KUH
Perdata.

b. Hak saisine adalah ahli waris yang dengan sendirinya karena hukum mendapatkan harta
benda, segala hak, dan piutang dari pewaris, namun seseorang dapat menerima atau menolak
bahkan mempertimbangkan untuk menerima suatu warisan yang tertuang dalam Pasal 833 da
1100 KUH Perdata.

c. Hak beneficiary adalah hak untuk menerima warisan dengan meminta pendaftaran terhadap
hak dan kewajiban, utang, serta piutang dari pewaris, tertuang dalam pasal 1023 KUH Perdata.

d. PP ttHak hereditas petitio adalah hak untuk menggugat seseorang atau ahli waris lainnya yang
menguasai sebagian atau seluruh harta warisan yang menjadi haknya, tertuang dalam Pasal 834
KUH Perdata.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan prinsip golongan ahliwaris dan prinsip hubungan
perderajatan!

Jawab :

Prinsip Golongan Ahli Waris maksudnya bahwa pada dasarnya menurut Pasal 832 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), yang berhak menjadi ahli waris adalah para
keluarga sedarah, baik sah maupun luar kawin dan si suami atau isteri yang hidup terlama.
Untuk menetapkan siapa yang berhak mewarisi harta peninggalan seseorang, anggota-anggota
keluarga si meninggal, dibagi dalam berbagai golongan. Jika terdapat orang-orang dari golongan
pertama, mereka itulah yang bersama- sama berhak mewarisi semua harta peninggalan.
Sedangkan anggota keluarga lain tidak mendapat bagian apapun. Jika tidak terdapat anggota
keluarga dari golongan pertama, barulah orang-orang yang termasuk golongan kedua tampil ke
muka sebagai ahli waris, dan seterusnya.

Berdasarkan prinsip ini maka yang berhak mewaris hanyalah orang-orang yang mempunyai
hubungan darah dengan pewaris. Baik berupa keturunan langsung maupun orang tua, saudara,
nenek/kakek, atau turunannya dari saudara-saudaranya. Yang berhak mewarisi terbagi menjadi 4
golongan yaitu :
a. Golongan I: suami/isteri yang hidup terlama dan anak/keturunannya (Pasal 852 KUHPerdata).

b. Golongan II: orang tua dan saudara Pewaris

c. Golongan III: Keluarga dalam garis lurus ke atas sesudah bapak dan ibu pewaris.

d. Golongan IV: Paman dan bibi pewaris baik dari pihak bapak maupun dari pihak ibu,
keturunan paman dan bibi sampai derajat keenam dihitung dari pewaris, saudara dari kakek dan
nenek beserta keturunannya, sampai derajat keenam dihitung dari pewaris.

Golongan ahli waris ini menunjukkan siapa ahli waris yang lebih didahulukan berdasarkan
urutannya. Artinya, ahli waris golongan II tidak bisa mewarisi harta peninggalan pewaris dalam
hal ahli waris jika golongan I masih ada.

Sedangkan prinsip hubungan perderajatan adalah yang diatur dalam Pasal 841 KUH Perdata
yang menyatakan bahwa Penggantian memberikan hak kepada orang yang mengganti untuk
bertindak sebagai pengganti dalam derajat dan dalam segala hak orang yang digantikannya. Dan
Pasal 842 KUH Perdata yang menyatakan bahwa Penggantian yang terjadi dalam garis lurus ke
bawah yang sah, berlangsung terus tanpa akhir. Artinya penggantian itu diizinkan dalam segala
hak, baik bila anak-anak dan orang yang meninggal menjadi ahli waris bersama-sama dengan
keturunan-keturunan dan anak yang meninggal lebih dahulu, maupun bila semua keturunan
mereka mewaris bersama-sama, seorang dengan yang lain dalam pertalian keluarga yang
berbeda-beda derajatnya.

Ada tiga macam penggantian menurut Undang-undang :

1. Penggantian dalam garis lencang ke bawah Ini dapat terjadi dengan tiada batasnya. Tiap anak
yang meninggal lebih dahulu, digantikan oleh semua anak-anaknya, begitu pula jika dari
pengganti-pengganti ini ada salah satu yang meninggal lebih dahulu lagi, ia juga digantikan oleh
anak-anaknya, dan begitu seterusnya, dengan ketentuan, bahwa segenap turunan dari satu orang
yang meninggal lebih dahulu harus dianggap sebagai suatu “staak” (cabang) dan bersama-sama
memperoleh bagian orang yang mereka gantikan.

Dengan demikian jika semua anak telah meninggal lebih dahulu, sehingga hanya ada cucu saja,
maka mereka ini mewarisi atas dasar penggantian, artinya tidak mewarisi secara langsung.
2. Penggantian dalam garis samping Dimana tiap saudara si meninggal, baik sekandung maupun
saudara tiri, jika meninggal lebih dahulu, digantikan oleh anak-anaknya. Juga penggantian ini
dapat dilakukan dengan tiada batasnya.

3. Penggantian dalam garis samping, dalam hal yang tampil ke muka sebagai ahli waris anggota-
anggota keluarga yang lebih jauh tingkat hubungannya daripada seorang saudara, misalnya
seorang paman atau keponakan. Di sini ditetapkan, bahwa saudara dari seorang yang tampil ke
muka sebagai ahli waris itu, jika meninggal lebih dahulu, dapat juga digantikan oleh turunannya.

Anda mungkin juga menyukai