JAWABAN
___________________________________________________
MOCH BAYU SELSA || 193300120004 || REGULER SORE
2. Ada 3 ( tiga ) sikap yang dapat diambil oleh ahli waris sejak terbukanya warisan, yaitu :
1. Menerima tanpa syarat ( zuivere aanvaarding ) yaitu menerima secara penuh baik hak maupun
kewajiban dari si pewaris. Dapat dilakukan secara tegas, yaitu jika seorang dengan suatu akta
menerima kedudukannya sebagai ahli waris, atau secara diam-diam yaitu jika ia dengan melakukan
suatu perbuatan, misalnya mengambil atau menjual barang-barang warisan atau melunasi hutang si
pewaris dapat dianggap telah menerima warisan secara penuh.
2. Menerima dengan syarat ( beneficiaire aanvaarding ) yaitu menerima dengan catatan. Artinya ahli
waris bersedia menerima warisan dengan syarat ia hanya membayar hutang si pewaris terbatas atau
sebanyak harta warisan yang diterimanya. Sehingga ahli waris tidak menanggung pembayaran hutang
si pewaris dengan kekayaan pribadinya.
3. Menolak warisan, yaitu menolak menerima warisan baik berupa harta maupun kewajiban dari si
pewaris. Penolakan ini harus dilakukan dengan suatu akta pernyataan kepada Panitera Pengadilan
Negeri setempat dimana warisan itu terbuka.
4. Mewaris adalah menggantikan hak dan kewajiaban seseorang yang meninggal ,pada umumnya yang
digantikan adalah hak dan kewajiban nya dibidang hukum kekayaan
-> Golongan 2 orang tua dan saudara – saudara sekandung seayah atau seibu ( Pasal 850 Jo 857
KUHPer)
-> Golongan 3 sekalian sekeluarga sedarah dalam garis lurus keatas balik dalam garis ayah maupun Ibu.
Secara singkat dapat dikatakan Kakek Nenek dari pihak Ayah dan Kakek Nenek dari PIhak Ibu ( Pasal
853 KUHPer )
-> Golongan 4 keluarga sedarah ke samping sampai derejat ke enam ( Pasal 853 KUHper