Anda di halaman 1dari 2

FATWA WARIS

Seorang suami menikah dua kali, dari istri pertama mempunyai dua anak, dari istri kedua
mempunyai tiga anak. Kemudian dengan istri pertama sudah bercerai dan pada saat berumah
tangga dengan istri kedua suami meninggal, maka siapa saja yang berhak mendapatkan waris
dan apakah diperbolehkan secara perdata maupun agama untuk menikah dua kali.

WARIS PERDATA WARIS ISLAM


Pada pasal 830 Kitab Undang-Undang Pasal 171 Kompilasi Hukum Islam, yang
Hukum Perdata (KUHPerdata), dijelaskan mengatur tentang pemindahan hak
bahwa mengenai pembagian harta warisan pemilikan harta peninggalan (tirkah)
hanya akan bisa dilakukan jika terjadinya pewaris, menentukan siapa-siapa yang
kematian dari pemilik harta. Jika pemilik berhak menjadi ahli waris dan berapa
harta masih hidup, maka harta tidak dapat bagiannya masing-masing. Tempat
dipindah tangankan dengan proses pembagian waris bisa diajukan di
ketentuan waris. Tempat pengajuan Pengadilan Agama
pembagian waris bisa dilakukan di
Pengadilan Negeri
Yang berhak mendapatkan waris : Yang berhak mendapatkan waris :
Pada dasarnya, pihak-pihak yang berhak
menjadi ahli waris menurut Pasal 832 KUH
Perdata adalah:

 Golongan I: keluarga yang berada


pada garis lurus ke bawah, yaitu
suami atau istri yang ditinggalkan,
anak-anak, dan keturunan beserta
suami atau istri yang hidup lebih
lama.
 Golongan II: keluarga yang berada
pada garis lurus ke atas, seperti
orang tua dan saudara beserta
keturunannya.
 Golongan III: terdiri dari kakek,
nenek, dan leluhur.
 Golongan IV: anggota keluarga yang
berada pada garis ke samping dan
keluarga lainnya hingga derajat
keenam.
Dasar Hukum Poligami : Dasar Hukum Poligami :
Dasar hukum poligami dapat kita jumpai Dasar hukum poligami diatur pula
dalam Pasal 3 ayat (2) UU Perkawinan yang dalam Pasal 56 ayat (1) KHI:
mengatur secara jelas bahwa: Suami yang hendak beristeri lebih dari satu
Pengadilan dapat memberi izin kepada orang harus mendapat izin dari Pengadilan
seorang suami untuk beristeri lebih dari Agama.
seorang apabila dikehendaki oleh pihak-
pihak yang bersangkutan.

Harta yang diperoleh ahli waris : Harta yang diperoleh ahli waris :
 Suami/istri serta anak-anak yang
ditinggal mati oleh pemilik harta
atau pewaris mendapatkan
seperempat bagian.
 Jka pemilik harta atau pewaris
belum mempunyai suami/istri dan
anak, hasil warisan dapat diberikan
ke orang tua, saudara, dan keturunan
dari saudara pemilik harta atau
pewaris seperempat bagian.
 Jika pemilik harta atau pewaris tidak
memiliki orang tua yang masih
hidup dan saudara kandung,
pembagian harta warisan dapat
dibagikan untuk keluarga garis ayah
dan keluarga garis ibu masing-
masing mendapatkan setengah
bagian
 Keluarga sedarah garis atas yang
masih hidup memiliki hak untuk
mendapatkan warisan sesuai dari
ketentuan yang sebesar setengah
bagian.

Anda mungkin juga menyukai