Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2 HUKUM PERDATA (HKUM4202)

Nama : Rahisman Sahid

NIM : 041258557

SOAL :

Seorang pewaris Ana (nenek) meninggalkan 3 (tiga) orang Ahli Waris Golongan I yaitu ketiga anaknya
bernama Bani, Cani, dan Dani. Bani memiliki istri yaitu Endah dan melahirkan 2 (dua) anak yaitu Fiot dan
Gani, Namun karena Bani telah meninggal dunia maka hak warisnya digantikan oleh keturunannya yaitu
Fiot dan Gani

Pertanyaan:

1. Bagaimana cara pembagian warisan yang benar menurut hukum perdata? Jelaskan Jawaban
Anda! (Nilai max 50)
2. Apakah Endah mendapatkan bagian dari Bani almarhum suaminya yang sudah meninggal?
Jelaskan jawaban Anda! Nilai max 50)

JAWABAN :

1. Bagaimana cara pembagian warisan yang benar menurut hukum perdata? Jelaskan Jawaban
Anda!

Pembagian harta warisan menurut hukum perdata, pada pasal 830 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata), dijelaskan bahwa mengenai pembagian harta warisan hanya akan bisa dilakukan
jika terjadinya kematian dari pemilik harta. Jika pemilik harta masih hidup, maka harta tidak dapat
dipindah tangankan dengan proses ketentuan waris.

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata terdapat dua cara untuk mendapatkan warisan, yakni:

• Sebagai ahli waris menurut undang-undang hukum perdata.

• Diitunjuk oleh pemilik harta di dalam surat wasiat (testament).

Dan sesuai dengan Pasal 832 yang menyebutkan golongan ahli waris, yaitu:
1. Golongan I (Keluarga garis lurus ke bawah):

• Suami/istri yang hidup terlama.


• Anak-anak dan keturunannya.
2. Golongan II (Keluarga garis lurus ke atas):

• Orang tua.

• Saudara kandung beserta keturunannya.


3. Golongan III:

• Kakek dan nenek.

• Leluhur.
4. Golongan IV (Keluarga garis ke samping)

• Paman dan bibi sampai dengan derajat ke-enam yang dihitung dari pewaris.

• Saudara dari kakek dan nenek beserta dengan keturunannya, samapi dengan derat ke-enam
yang dihitung dari pewaris.

Tujuan adanya golongan ahli waris di atas yang sesuai dengan pasal 832, memprioritaskan terlebih
dahulu pihak yang mendapatkan warisan berdasarkan urutannya. Misalnya, golongan II tidak dapat
mewarisi warisan, jika ahli waris golongan I masih ada.

Cara Menghitung Pembagian Ahli Waris Menurut KUH Perdata

• Suami/istri serta anak-anak yang ditinggal mati oleh pemilik harta atau pewaris mendapatkan
seperempat bagian.

• Jka pemilik harta atau pewaris belum mempunyai suami/istri dan anak, hasil warisan dapat
diberikan ke orang tua, saudara, dan keturunan dari saudara pemilik harta atau pewaris
seperempat bagian.

• Jika pemilik harta atau pewaris tidak memiliki orang tua yang masih hidup dan saudara kandung,
pembagian harta warisan dapat dibagikan untuk keluarga garis ayah dan keluarga garis ibu
masing-masing mendapatkan setengah bagian

• Keluarga sedarah garis atas yang masih hidup memiliki hak untuk mendapatkan warisan sesuai
dari ketentuan yang sebesar setengah bagian.
2. Apakah Endah mendapatkan bagian dari Bani almarhum suaminya yang sudah meninggal?
Jelaskan jawaban Anda!

Berdasarkan Pasal 852 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), apabila Pewaris meninggal
dunia dan meninggalkan suami atau istri yang hidup terlama beserta anak atau keturunannya, mereka
mewaris bagian yang sama besarnya.
Ahli waris ini disebut sebagai ahli waris Golongan I. Oleh karena itu, berdasarkan pertanyaan, yang
menjadi ahli waris adalah istri (Endah ) dan dua orang anaknya (Fiot dan Gani).

Setelah pewaris meninggal dunia, pewaris akan memberikan harta warisnya kepada ahli waris. Menurut
Pasal 35 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan), Harta di dalam
perkawinan terdiri dari dua, yaitu:

1. Harta bersama: harta yang didapat pada saat perkawinan.

2. Harta bawaan: harta yang didapat sebelum adanya perkawinan.

Apabila di antara Bani dan Endah tidak membuat perjanjian kawin atau prenuptial agreement (atau
biasa disebut dengan perjanjian pisah harta), harta yang ada di dalam perkawinan tergolong sebagai
harta bersama. Oleh karena itu, harta bersama harus dibagi dua terlebih dahulu, sehingga setengah
bagian adalah harta Bani (Pewaris) dan ½ bagian adalah harta Endah. Kemudian,setengah bagian harta
Bani ditambah dengan harta bawaan Bani, disebut sebagai harta peninggalan. Harta peninggalan inilah
yang kemudian akan dibagi ke ahli waris, yaitu Endah, Fiot, dan anak Gani.

Namun,apabila di antara Bani dan Endah ada perjanjian kawin, maka harta dianggap sebagai harta milik
masing-masing sehingga harta Bani (Pewaris) yang terdiri dari harta bersama dan harta bawaan
langsung dibagi tiga, yaitu kepada Endah dan dua anaknya.

Source :

BMP HKUM4202 “HUKUM PERDATA” Universitas Terbuka Oleh Rosa Agustina dkk.

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/47406/uu-no-1-tahun-1974

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4ecc7cf50640b/empat-golongan-ahli-waris-
menurut-kuh-perdata/

Anda mungkin juga menyukai