Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Nur Ubaidillah

NIM : 05010420011

Kelas : HTN4A

Resume Hukum Waris

 Didalam Kompilasi Hukum Islam (inpres no 1 / 1991 pasal 1771) pengertian Hukum Kewarisan adalah hukum
yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan pewaris, menentukan siapa-siapa yang
hak menjadi ahli waris dan berapa bagian masing-masing.
 Kesimpulannya Hukum waris pada hakekatnya mengatur mengenai tata cara peralihan harta kekayaan dari
orang yang meninggal dunia / pewaris, kepada para ahli warisnya.
 Pada dasarnya semua orang berhak untuk mendapatkan warisan termasuk bayi yang masih didalam kandungan
ibunya, kecuali:
1. Orang yang karena perbuatannya oleh Undang-undang dinyatakan tidak patut menerima warisan (pasal
838 KUHP), Seperti halnya:
a. Orang yang dipermasalahkan telah menfitnah sipewaris (diancam hukuman 5 tahun keatas).
b. Mereka-mereka yang telah menggelapkan, merusak, atau memalsukan surat wasiat pewaris.
c. Orang yang dihukum karena dipersalahkan membunuh atau mencoba membunuh si pewaris.
2. Orang-orang yang karena jabatan atau pekerjaannya maupun karena hubungannya dengan si meninggal
oleh Undang-undang dinyatakan tidak boleh menerima keuntungan dari surat wasiat. Seperti halnya
notaris yang membuat surat wasiat, saksi-saksi, dokter yang merawat si meninngal). (Pasal 906 – 912)
 Seorang yang berhak menerima warisan adalah mereka yang saling mempunyai hubungan darah dengan
pewaris (832 KUHP). Dan menurut Undang-undag seseorang yang berhak mendapatkan warisan adalah:
1. Harus mempunyai hubungan darah dengan pewaris (sah ataupun luar kawin)
2. Janda atau duda yang di tinggal mati pewaris.
3. Kelarga dekat pewaris.
 Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan darah keluarga, ahli waris dibagi beberapa golongan:
1. Golongan I
 Anak-anak beserta turunannya dalam garis lurus kebawah, dengan tidak membedakan jenis
kelamin (Hukum waris islam).
 Suami atau Isteri
2. Golongan II
 Orang tua dan saudara-saudara dari yang meninggal (Pasal 854)
3. Golongan III
 Anggota keluarga pihak Ibu dan pihak ayah dari yang meninggal (Pasal 853), harta dibagi
menjadi 2 sama banyak.
4. Golongan IV
 Dalam hal tidak ada saudara (golongan 11) dan golongan 111, maka setengah bagian warisan
menjadi bagian keluargasedarah dalam garis lurus, dan setengah bagian menjadi bagian sanak
saudara dalam garis yang lainnya.
 Warisan Testamentair atau surat wasiat terdapat didalam Pasal 875 adalah Warisan yang terjadi karena
penunjukan sepihak dalam surat wasiat kepada seorang atau lebih ahli waris.

Anda mungkin juga menyukai