Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARISAN

ALMARHUMAH SONG TJIN MEI ALIAS MARIANI KEPADA


AHLI WARIS PENGGANTI MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG
HUKUM PERDATA (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH
AGUNG NOMOR: 2083K/PDT/2017)

Willani Jeanne Clarissa Wetik


(Mahasiswa Program S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti)
(Email: willanijeanne1@gmail.com)

Endang Suparsetyani
(Dosen Fakultas Hukum Trisakti)
(Email: endang.s@trisakti.ac.id)

ABSTRAK
Di Indonesia, pengaturan mengenai hukum waris masih bersifat pluralisme, karena
belum dilakukannya unifikasi hukum. Salah satu permasalahan yang sering terjadi
ialah adanya pembagian yang tidak sesuai dengan Undang-Undang. Begitu pula
yang terjadi di dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor: 2083K/Pdt/2017 yang
pokok permasalahan penelitiannya adalah (1) Bagaimana pembagian harta
warisan Almarhumah Song Tjin Mei alias Mariani kepada ahli warisnya menurut
ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Perdata. (2) Apakah amar Putusan
Mahkamah Agung Nomor: 2083K/Pdt/2017 dalam Pokok Perkara bagian 4
tentang pembagian harta warisan Almarhumah Song Tjin Mei alias Mariani
terhadap ahli warisnya sudah sesuai atau tidak dengan ketentuan Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata. Untuk menjawab permasalah tersebut, tipe penelitian ini
ialah yuridis normatif. Data yang digunakan data sekunder, pengumpulan data
studi kepustakaan dan analisis data kualitatif serta penarikan kesimpulan metode
deduktif. Kesimpulan dari studi putusan ini menyebutkan bahwa (1) Yang menjadi
ahli waris terhadap harta warisan Alm. Song Tjin Mei alias Mariani adalah
Yuanta, Christine, Winstone masing-masing mendapatkan 1/12 bagian, Sriwati
Djohanli 3/12 bagian, Davina 3/12 bagian, Adiwan Djohanli 3/12 bagian,
sedangkan Tanty dan Susan Lie tidak mendapatkan bagian harta warisan karena
bukan merupakan keturunan garis lurus ke bawah. (2) Amar Putusan Mahkamah
Agung Nomor:2083K/Pdt/2017 dalam Pokok Perkara bagian 4 tentang pembagian
harta warisan Alm. Song Tjin Mei alias Mariani terhadap ahli warisnya tidak
sesuai dengan Pasal 832, Pasal 842, dan Pasal 852 KUHPerdata.
Kata kunci: Hukum, Waris Perdata, Penggantian
A. PENDAHULUAN yang baru menurut Undang-Undang
1. Latar Belakang dasar ini”.
Saat ini pengaturan hukum atau Di Indonesia, ada tiga pengaturan
sistem hukum waris di Indonesia hukum atau sistem hukum waris yang
belum terunifikasi, yang artinya berlaku, yaitu hukum waris adat,
hukum waris yang berlaku di hukum waris perdata barat, dan
Indonesia masih bersifat beragam hukum waris islam. Sistem hukum
(keragaman hukum) atau bersifat waris adat merupakan bagian dari
pluralisme. Ada dua hal yang dapat hukum atau norma yang berasal dari
dijadikan alasan, pertama karena adat istiadat yang berlaku dan ditaati
Indonesia memiliki berbagai macam oleh masyarakat Indonesia. Hukum
suku, budaya, agama, serta adat adat memiliki kaitan yang sangat erat
istiadat sehingga sampai detik ini dengan kebudayaan masyarakat
belum ada hukum waris yang berlaku dimana hukum tersebut lahir,
secara nasional. Alasan kedua, karena sehingga dapat dikatakan hukum adat
Indonesia pernah dijajah oleh negara merupakan kristalisasi dari nilai-nilai
Belanda yang menganut sistem yang terdapat dalam masyarakat. 1
hukum Eropa. Dan sampai detik ini Hukum Waris Islam yang
sistem hukum Eropa atau yang pengaturannya bersumber pada Al-
dikenal sebagai Hukum Perdata Barat Qur’an, Al-Hadist atau Sunnah Rasul,
masih digunakan oleh masyarakat dan Ijtihad. Hukum waris islam
Indonesia. Hal ini didasarkan pada berlaku bagi mereka yang beragama
Pasal I Aturan Peralihan Undang- Islam, dan segala pengaturan
Undang Dasar Negara Republik mengenai waris harus dilaksanakan
Indonesia Tahun 1945, yang dan sifatnya memaksa sesuai dengan
berbunyi: “Segala Peraturan apa yang telah ditetapkan dalam Al-
Perundang-undangan yang ada masih Qur’an (disebut dengan Ijbari).
tetap berlaku selama belum diadakan Hukum Waris Perdata Barat diatur
dalam Buku II Bab XII sampai

1Sri Untari Indah, Ferry Edwar, Atik Indonesia, (Ed. Rev; Jakarta: Fakultas
Indriyani, dkk, Pengantar Hukum Hukum Universitas Trisakti, 2005), h.31.
dengan Bab XVIII Pasal 830 sampai pewaris) beserta dengan
dengan Pasal 1130 KUHPerdata. suami/istri yang hidup terlama,
Berdasarkan Pasal 131 IS jo hal ini tercantum dalam Pasal 852
Staatsblad 1917 nomor 129 jo. KUHPerdata.
Staatsblad 1924 jo. Staatsblad 1917 b. Golongan kedua : Orang tua dan
nomor 12 tentang Penundukan diri saudara dari pewaris, hal ini
terhadap BW (Burgerlijk Wetbeok) tercantum dalam Pasal 853–Pasal
yang berhak tunduk dan patuh antara 854 KUHPerdata.
lain: Orang-orang Eropa dan mereka c. Golongan ketiga : Leluhur
yang dipersamakan dengan orang pewaris baik dari pihak bapak
Eropa, orang Timur Asing Tionghoa, maupun dari pihak ibu, hal ini
dan orang Timur Asing lainnya. tercantum dalam Pasal 855–Pasal
Pewarisan menurut Hukum Waris 856 KUHPerdata.
Perdata Barat dapat dilakukan apabila d. Golongan keempat :
antara pewaris dan ahli waris Paman, bibi, dan keturunannya
memiliki hubungan darah atau adanya (garis ke samping sampai derajat
hubungan suami / istri dalam suatu ke enam) hal ini tercantum dalam
perkawinan yang sah, hal ini Pasal 858–Pasal 861
tercantum dalam Pasal 832 KUHPerdata.
KUHPerdata, yang berbunyi, Dengan adanya pembagian
“menurut undang-undang yang golongan ahli waris akan
berhak untuk menjadi ahli waris ialah, menunjukkan siapa ahli waris yang
para keluarga sedarah, baik sah didahulukan berdasarkan urutannya.
maupun luar kawin dan si suami atau Apabila golongan pertama masih
istri yang hidup terlama, semua hidup maka golongan kedua, ketiga,
menurut peraturan tertera dibawah dan keempat tidak bisa mewarisi
ini.” Sehingga hukum waris perdata harta waris pewaris karena tertutup
barat memiliki empat golongan ahli oleh golongan pertama. Jika pewaris
waris antara lain: tidak memiliki keturunan maupun
a. Golongan pertama : Keturunan pasangan hidup maka golongan kedua
pewaris (anak-anak serta cucu berhak menjadi ahli waris dan
seterusnya akan terlaksana seperti itu maupun saudara tiri) meninggal
untuk golongan-golongannya yang dunia terlebih dahulu, maka dapat
lain. Inilah yang dinamakan dengan digantikan oleh anak-anaknya.
sistem kewarisan tertutup yang Hal ini diatur dalam Pasal 844
artinya, golongan pertama atau KUHPerdata.
golongan terdekat dengan pewaris c. Penggantian dalam garis
akan menutup golongan yang lainnya. kesamping bagi anggota keluarga
KUHPerdata juga mengatur yang lebih jauh dari saudara
mengenai penggantian, pewarisan sampai derajat ke enam, hal ini
karena penggantian terjadi apabila diatur dalam Pasal 845 dan Pasal
ahli waris meninggal terlebih dahulu 861 KUHPerdata.
daripada pewaris, sehingga hak dari Dan ahli waris juga memiliki hak
ahli waris tersebut dapat digantikan untuk mengajukan gugatan ke
oleh ahli warisnya sendiri. Menurut Pengadilan yang berwenang, apabila
KUHPerdata ada tiga macam ahli waris tersebut merasa dirugikan
penggantian antara lain: dalam pembagian harta warisan
a. Penggantian dalam garis lurus ke terhadap ahli waris yang lainnya,
bawah, terjadi apabila ahli waris maka ahli waris yang merasa
meninggal terlebih dahulu dirugikan tersebut berhak untuk
daripada pewaris, sehingga dapat memperjuangkan hak warisnya, hal
digantikan oleh semua anak- ini tercantum dalam Pasal 834
anaknya, apabila pengganti KUHPerdata, yang berbunyi:
meninggal dunia, maka dapat “Tiap-tiap waris berhak
memajukan gugatan guna
digantikan oleh keturunannya,
memperjuangkan hak warisnya,
dan begitu seterusnya hingga terhadap, segala mereka, yang baik
atas dasar hak yang sama, baik
keturunan garis lurus paling
tanpa dasar sesuatu hak pun
bawah, hal ini diatur dalam Pasal menguasai seluruh atau sebagian
harta peninggalan, seperti pun
842 KUHPerdata.
terhadap mereka, yang secara licik
b. Penggantian dalam garis ke telah menghentikan
penguasaannya.”
samping, terjadi apabila saudara
pewaris (baik saudara kandung
Sesuai dengan kenyataanya, anak yang bernama : Yuanta,
kehidupan sekarang ini sudah Christine Djohanli dan Winstone
semakin banyak kasus atau Djohanli;
permasalahan mengenai harta 2) Sriwati Djohanli alias Lie Kwo
warisan khususnya mengenai harta Ing;
warisan perdata barat yang diajukan 3) Almarhumah Raniwati yang
kepada Pengadilan yang berwenang. sudah meninggal dunia dan
Salah satu permasalahan yang paling meninggalkan seorang anak
umum terjadi yaitu mengenai adanya perempuan yang bernama
pembagian harta warisan yang tidak Davina;
sesuai dengan ketentuan 4) Kuang En Lie alias Hadiwan
KUHPerdata. Djohanli
Salah satu kasus yang terjadi yaitu Dalam kasus ini Almarhumah
dalam Putusan Mahkamah Agung Mariani alias Song Tjin Mei
Nomor: 2083 K/Pdt/2017 pada meninggalkan harta peninggalan baik
tingkat kasasi, yang kasusnya seperti berupa harta bergerak maupun harta
berikut, Pewaris bernama tidak bergerak yang seharusnya harta
Almarhumah Song Tjin Mei alias peninggalan tersebut dibagi secara
Mariani yang meninggal dunia rata kepada seluruh ahli waris yang
tertanggal 20 April 2014 menikah sah dengan ahli waris pengganti.
dengan Almarhum Lie Tek Kien alias Namun terjadi perselisihan diantara
Djohanli yang meninggal terlebih ahli waris yang sah dengan ahli waris
dahulu tertanggal 28 Januari 1974. pengganti, dalam amar putusan
Dari hasil perkawinan mereka Mahkamah Agung menetapkan,
lahirlah 4(empat) orang anak yang bahwa menantu dari pewaris (istri
bernama : dari ahli waris yang bernama
1) Almarhum Lie Tjin En alias Darmawan Djohanli) mendapatkan
Darmawan Djohanli yang telah bagian harta warisan, seharusnya ahli
meninggal dunia serta waris pengganti hanya bisa terlaksana
meninggalkan satu orang istri bila ada hubungan sedarah dengan
bernama Tanty dan tiga orang pewaris, hal ini diatur di dalam Pasal
832 KUHPerdata yang menyatakan
bahwa, “menurut undang-undang B. METODE PENELITIAN
yang berhak untuk menjadi ahli waris 1. Objek Penelitian
ialah, para keluarga sedarah, baik sah Objek penelitian ini ialah
maupun luar kawin dan si suami atau mengenai Pembagian harta warisan
istri yang hidup terlama, semua Almarhumah Song Tjin Mei alias
menurut peraturan tertera dibawah Mariani terhadap ahli warisnya (Studi
ini.” Putusan Mahkamah Agung Nomor :
2. Permasalahan 2083 K/Pdt/2017) yang mengacu
Berdasarkan uraian-uraian diatas, pada hukum waris perdata barat.
maka dapat dikemukakan 2. Tipe Penelitian
permasalahan masalah sebagai Tipe penelitian yang digunakan
berikut: adalah tipe penelitian yuridis
1. Bagaimana pembagian harta normatif. Penelitian yuridis normatif
waris Almarhumah Song Tjin merupakan penelitian yang
Mei alias Mariani kepada ahli pengkajiannya didasarkan dan
warisnya menurut Kitab difokuskan kepada kaidah-kaidah dan
Undang-Undang Hukum norma-norma hukum positif. 2
Perdata? 3. Sifat Penelitian
2. Apakah putusan Mahkamah Sifat penelitian ini adalah
Agung Nomor : 2083 K/Pdt/2017 deskriptif analitis. Penelitian
dalam Pokok Perkara bagian 4 deskriptif ialah: “suatu penelitian
tentang pembagian harta warisan yang menggambarkan suatu fakta,
Almarhumah Song Tjin Mei alias keadaan atau gejala-gejala lainnya
Mariani kepada ahli warisnya yang berdasarkan kenyataan.” 3
sudah sesuai atau tidak dengan 4. Data dan Sumber Data
ketentuan Kitab Undang-Undang a) Data
Hukum Perdata?

2Johny Ibrahim, Teori dan 3Soerjono Soekanto, Pengantar


Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Penelitian Hukum, (Jakarta: Universitas
(Malang : Bayumedia Publishing, 2006) Indonesia, 2007), h. 51.
h. 265.
Data yang digunakan dalam
proses penelitian ini adalah data
sekunder. Sehingga data diperoleh 5. Cara Pengumpulan data
dari peraturan perundang-undangan, Cara pengumpulan data yang
buku-buku pengantar semasa kuliah, digunakan adalah menggunakan
jurnal atau publikasi ilmiah yang teknik library search atau disebut
telah diterbitkan dan seterunya. sebagai studi kepustakaan.
b) Sumber Data 6. Cara Penarikan Kesimpulan
Sumber data yang digunakan dalam Metode yang digunakan dalam
proses penelitian ini antara lain: penelitian ini adalah menggunakan
1) Bahan Hukum Primer, yang metode logika deduktif. Yang
digunakan antara lain:Kitab dimaksud dengan logika deduktif
Undang-Undang Hukum Perdata ialah : “penarikan kesimpulan dari hal
(KUHPerdata) atau Burgerlijk yang bersifat umum menuju hal yang
Wetboek dan Putusan Mahkamah bersifat khusus.” 4
Agung Nomor: 2083 K/Pdt/2017.
2) Bahan Hukum Sekunder, yang C. PEMBAHASAN DAN HASIL
digunakan antara lain sebagai PENELITIAN
berikut Pengantar Hukum 1. Pembagian Harta Waris Alm.
Indonesia, Pokok-Pokok Hukum Mariani Kepada Ahli Warisnya
Perdata, Hukum Waris serta menurut KUHPerdata
jurnal hukum yang berkaitan Di Kitab Undang-Undang Hukum
dengan hukum waris perdata Perdata mengatur bahwa suatu
barat. perkawinan harus didaftarkan kepada
3) Bahan Hukum Tersier, yang Catatan Sipil untuk mempermudah
digunakan yaitu dengan cara dalam membuktikan sah atau
penelusuran melalui internet yang tidaknya suatu perkawinan. Hal ini
berkaitan dengan hukum waris sesuai dengan Pasal 100 KUHPerdata
perdata barat. menyatakan bahwa, “Adanya suatu

4Soerjono Soekanto dan Sri Suatu Tinjauan Singkat (Jakarta: Raja


Memudji, Penelitian Hukum Normatif Grafindo Persada, 1995), h. 7.
perkawinan tak dapat dibuktikan Januari 1974 dan Song Tjin Mei alias
dengan cara lain, melainkan dengan Mariani pada tanggal 20 April 2014,
akta perlangsungan perkawinan itu, maka pada saat itu juga harta warisan
yang telah dibukukan dalam register- tersebut terbuka untuk para ahli
register catatan sipil, kecuali dalam warisnya.
hal-hal teratur dalam Pasal-Pasal Berdasarkan Pasal 832
berikut.” KUHPerdata diatur mengenai siapa
Apabila dikaikan dengan kasus, saja yang berhak menjadi ahli waris,
bahwa perkawinan antara Lie Tek yang menyatakan bahwa, “Menurut
Kien alias Djohanli dengan Song Tjin undang-undang yang berhak untuk
Mei alias Mariani dilaksanakan di menjadi ahli waris ialah, para
Sukabumi pada tanggal 08 September keluarga sedarah, baik sah maupun
1954 dan perkawinan tersebut telah luar kawin dan si suami atau isteri
didaftarkan di Catatan Sipil tanggal yang hidup terlama, semua menurut
07 Desember 1979. peraturan tertera di bawah ini.”
Ketika perkawinan sudah didaftarkan Apabila dikaitkan dengan kasus,
di Catatan Sipil, maka perkawinan maka saat Almarhum Lie Tek Kien
tersebut dianggap sah menurut Kitab alias Djohanli dan Almarhumah Song
Undang-Undang Hukum Perdata. Tjin Mei alias Mariani meninggal
Maka, hal ini membuktikan bahwa dunia, maka anak-anak dari Lie Tek
Lie Tek Kien alias Djohanli dan Song Kien alias Djohanli dan Song Tjin
Tjin Mei alias Mariani tunduk pada Mei alias Mariani secara otomatis
Kitab Undang-Undang Hukum akan menjadi Ahli Waris dari mereka
Perdata. berdua, karena Ahli Waris yang
Berdasarkan Pasal 830 dimaksud memiliki hubungan darah
KUHPerdata menyatakan bahwa, dengan Pewaris dan merupakan
“Pewarisan hanya berlangsung keturunan yang sah dari Pewaris.
karena kematian.” Berdasarkan Pasal Ada tiga hal penting terjadinya
tersebut apabila dikaitkan dengan Pewarisan di Hukum Waris Perdata
kasus, dengan meninggalnya Lie Tek Barat antara lain: Pewaris, Siapa yang
Kien alias Djohanli pada tanggal 28 mewaris, dan harta peninggalan yang
ditinggalkan Pewaris. Dalam kasus yang bernama Yuanta Djohanli,
Putusan Mahkamah Agung Nomor: Christine Djohanli, dan Winston
2083K/Pdt/2017 yang menjadi Djohanli dalam hal ini selaku
Pewaris adalah Almarhumah Song Tergugat I;
Tjin Mei alias Mariani sedangkan 3) Ahli waris pengganti dari
Almarhum Lie Tek Kien alias Almarhumah Raniwati
Djohanli dalam kasus putusan ini Djohanli(Anak Ketiga dari Lie
bukan menjadi Pewaris, karena harta Tek Kien alias Djohanli dengan
yang ditinggalkan oleh Almarhum Song Tjin Mei alias Mariani)
Lie Tek Kien alias Djohanli sudah yaitu anak perempuannya yang
dibagikan kepada Ahli Waris bernama Davina, dalam hal ini
termasuk Song Tjin Mei alias Mariani selaku Tergugat II;
kurang lebih empat tahun setelah 4) Adiwan Djohanli anak ke empat
Almarhum Lie Tek Kien alias dari Song Tjin Mei alias Mariani
Djohanli meninggal dunia. dengan Lie Tek Kien alias
Dalam kasus Putusan Mahkamah Djohanli selaku Tergugat III.
Agung Nomor: 2083K/Pdt/2017 yang Ketujuh ahli waris Almarhumah
menjadi ahli waris dari Almarhumah Song Tjin Mei alias Mariani termasuk
Song Tjin Mei alias Mariani antara ke dalam Golongan I dalam sistem
lain: penggolongan ahli waris menurut
1) Sriwati Djohanli anak kedua dari Kitab Undang-Undang Hukum
Song Tjin Mei alias Mariani Perdata.
dengan Lie Tek Kien alias Objek pewarisan yang menjadi
Djohanli selaku Penggugat; pokok gugatan dalam Putusan
2) Ahli waris pengganti dari Mahkamah Agung Nomor:
Almarhum Darmawan Djohanli 2083K/Pdt/2017 yaitu harta tidak
(anak pertama Lie Tek Kien alias bergerak yang dimiliki oleh Song Tjin
Djohanli dengan Song Tjin Mei Mei alias Mariani yang terdiri dari :
alias Mariani) yang terdiri dari Satu unit rumah ruko berikut
Tanty (isteri sah Darmawan tanahnya seluas 127m2 yang terletak
Djohanli) dan tiga orang anak di Jalan Jenderal Ahmad Yani Nomor
115, Kelurahan Gunung Parang, yang meninggal lebih dahulu,
Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, maupun bila semua keturunan
Jawa Barat. Dan satu unit rumah toko mereka mewaris bersama-sama,
berikut tanahnya seluas 85m2 yang seorang dengan yang lain dalam
terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani pertalian keluarga yang berbeda-
Nomor 116/112, Kelurahan Gunung beda derajatnya.”
Parang, Kecamatan Cikole, Kota Jika dikaitkan kedalam kasus
Sukabumi. putusan Mahkamah Agung Nomor:
Ahli waris pengganti terjadi 2083K/Pdt/2017, ahli waris yang
apabila ahli waris sesungguhnya telah terdapat dalam Kasus ini merupakan
meninggal dunia terlebih dahulu bagian dari Pergantian dalam garis
daripada Pewaris. Sehingga, harta lurus ke bawah. Dimana yang
warisan yang seharusnya jatuh ke ahli menggantikan adalah cucu dari
waris sesungguhnya diberikan kepada Pewaris yang terdiri dari Yuanta
ahli waris pengganti tersebut. Hal ini Djohanli, Christine Djohanli,
diatur dalam Pasal 841 KUHPerdata Winston Djohanli, dan Davina.
menyatakan bahwa, “Pergantian Sedangkan Tanty bukan termasuk ke
memberi hak kepada seseorang yang dalam ahli waris pengganti dan juga
mengganti, untuk bertindak sebagai bukan termasuk sebagai ahli waris
pengganti, dalam derajat dan dalam dari Song Tjin Mei alias Mariani.
segala hak orang yang diganti.” Sama halnya dengan Susan Theresia
Berdasarkan Pasal 842 Lie isteri dari Adiwan Djohanli, dia
KUHPerdata menyatakan bahwa: tidak berhak atas harta warisan milik
“Penggantian yang terjadi dalam Song Tjin Mei alias Mariani.
garis lurus ke bawah yang sah, Bagian yang diterima oleh ahli
berlangsung terus tanpa akhir. waris pengganti ialah sama besar
Penggantian itu diizinkan dalam dengan apa yang diterima oleh ahli
segala hat, baik bila anak-anak dan waris sesungguhnya.. Hal ini sesuai
orang yang meninggal menjadi dengan apa yang diatur dalam Pasal
ahli waris bersama-sama dengan 846 KUHPerdata yang menyatakan
keturunan-keturunan dan anak bahwa:
“Dalam segala hal, bilamana Hukum Perdata antara lain sebagai
pergantian diperbolehkan, berikut:
pembagian berlangsung pancang Jawab:
demi pancang; apabila pancang HP Mariani = 1  CDEF
yang sama mempunyai pula Masing-masing mendapat =
cabang-cabangnya maka ¼(CDEF) x 1 = ¼
pembagian lebih lanjut, dalam 1. Karena C meninggal dunia
tiap-tiap cabang, berlangsung terlebih dahulu, maka dapat
pancang demi pancang pula, digantikan oleh H, I, dan J.
sedangkan antara orang-orang Masing – masing mendapatkan =
dalam cabang yang sama ¼ x 1/3(HIJ) = 1/12
pembagian dilakukan kepala demi 2. Karena E meninggal dunia
kepala.” terlebih dahulu, maka bagiannya
Maka pembagian harta dapat digantikan oleh K = ¼
peninggalan Almarhumah Song Tjin Jadi, Total Pembagian Harta
Mei alias Mariani kepada masing- Peninggalan almarhumah Song Tjin
masing ahli warisnya khususnya Mei alias Mariani ialah:
kepada ahli waris pengganti yang C = tidak dapat karena
terdiri dari: meninggal dunia, oleh sebab itu dapat
1) Yuanta Djohanli; digantikan oleh :
2) Christine Djohanli; H = 1/12
3) Winston Djohanli; I = 1/12
4) Davina. J = 1/12
Dimana mereka berhak untuk D = ¼ = 3/12
mewaris berbarengan dengan Om E = tidak dapat karena
atau Tantenya, yang bernama Sriwati telah meninggal dunia terlebih
Djohanli dan Adiwan Djohanli. dahulu, dan dapat digantikan oleh:
Maka pembagian harta peninggalan K = ¼ = 3/12
milik Song Tjin Mei alias Mariani F = ¼ = 3/12
menurut Kitab Undang-Undang G = tidak dapat harta
waris, karena bukan termasuk ahli
waris Almarhumah Song Tjin Mei anaknya yang bernama Davina,
alias Mariani. yang mendapatkan 3/12 bagian;
L = tidak dapat harta 5) Adiwan Djohanli, anak keempat
waris, karena bukan termasuk ahli dari Song Tjin Mei alias Mariani
waris Almarhumah Song Tjin Mei dengan Lie Tek Kien
alias Mariani. + mendapatkan 3/12 bagian;
6) Susan Theresia Lie, isteri dari
Total HP Mariani = 12/12 1 Adiwan Djohanli tidak berhak
mendapatkan harta warisan milik
Dari uraian diatas, pembagian harta
Song Tjin Mei alias Mariani
waris kepada Ahli Waris Song Tjin
karena bukan termasuk ahli waris
Mei alias Mariani menurut Kitab
2. Amar Putusan Mahkamah
Undang-Undang Hukum Perdata
Agung Nomor: 2083K/Pdt/2017
sebagai berikut:
dalam pokok perkara bagian 4
1) Tanty, isteri dari Darmawan
sudah sesuai atau tidak dengan
Djohanli tidak mendapatkan
KUHPerdata
Harta warisan milik Song Tjin
Amar Putusan Mahkamah Agung
Mei, karena Tanty bukan
yang tidak sesuai dengan Kitab
termasuk ahli waris Song Tjin
Undang-Undang Hukum Perdata
Mei alias Mariani;
yaitu Amar Putusan Mahkamah
2) Yuanta Djohanli, Christine
Agung Nomor: 2083K/Pdt/2017
Djohanli, dan Winston Djohanli,
dalam Pokok Perkara bagian 4 yang
anak dari Darmawan Djohanli
berbunyi sebagai berikut:
masing-masing mendapatkan
“Majelis Hakim menyatakan
1/12 bagian;
Penggugat (Sriwati Djohanli) selaku
3) Sriwati Djohanli, anak kedua dari
ahli waris dari Song Tjin Mei alias
Song Tjin Mei alias Mariani
Mariani dan seluruh ahli waris
dengan Lie Tek Kien
lainnya, yaitu Tergugat I yang terdiri
mendapatkan 3/12 bagian;
dari Tanty (selaku istri Darmawan
4) Dikarenakan Raniwati Djohanli
Djohanli), Yuanta Djohanli, Christine
meninggal terlebih dahulu, maka
Djohanli dan Winston Djohanli (anak
bagiannya dapat digantikan oleh
dari Darmawan Djohanli), Tergugat Jadi, total Pembagian Harta
II yang bernama Davina (anak dari Peninggalan Almarhumah Song Tjin
Raniwati Djohanli) dan Tergugat III Mei alias Mariani adalah:
yang bernama Adiwan Djohanli, Darmawan = tidak dapat
masing-masing mendapatkan ¼ karena meninggal dunia terlebih
bagian dari harta warisan dahulu, oleh sebab itu dapat
Almarhumah Mariani.” digantikan oleh:
Berdasarkan amar Putusan Tanty = 1/16
Mahkamah Agung Nomor: Yuanta = 1/16
2083K/Pdt/2017 bagian 4 pembagian Christine = 1/16
harta peninggalan Almarhumah Song Winstone = 1/16
Tjin Mei alias Mariani sebagai Sriwati = ¼ = 4/16
berikut: Raniwati = tidak dapat
HP Mariani = 1  Darmawan karena meninggal dunia terlebih
Djohanli, Sriwati Djohanli, Raniwati dahulu, oleh sebab itu dapat
Djohanli, dan Adiwan Djohanli digantikan oleh:
Masing-masing dapat = ¼ Davina = ¼ = 4/16
(Darmawan Djohanli,Sriwati Adiwan= ¼ = 4/16
+
Djohanli,Raniwati Djohanli, dan
Adiwan Djohanli) x 1 = ¼ Total HP Mariani = 16/16 1

1) Karena Darmawan meninggal


Penulis tidak setuju dengan
dunia terlebih dahulu, maka dapat
pembagian ahli waris diatas, yang
digantikan oleh Tanty, Yuanta,
telah ditetapkan oleh Majelis Hakim
Christine, dan Winstone
Mahkamah Agung, dalam Amar
Masing-masing mendapatkan = ¼
Putusan Mahkamah Agung Nomor:
x ¼ (Tanty, Yuanta, Christine,
2083K/Pdt/2017. Karena pembagian
Winstone) = 1/16
harta peninggalan Song Tjin Mei alias
2) Karena Raniwati meninggal dunia
Mariani tersebut tidak sesuai dengan
terlebih dahulu, maka dapat
Kitab Undang-Undang Hukum
digantikan oleh Davina = ¼
Perdata.
Jika Amar Putusan tersebut dikaitkan Tergugat I terdiri dari 4 (empat) orang
dengan Kitab Undang-Undang antara lain:
Hukum Perdata, maka : a) Tanty, isteri dari Darmawan
1) Berdasarkan Pasal 832 Djohanli;
KUHPerdata menyatakan bahwa: b) Yuanta Djohanli, anak laki-laki
“Menurut undang-undang, yang Darmawan Djohanli;
berhak menjadi ahli waris ialah c) Christine Djohanli, anak
keluarga sedarah, baik sah menurut perempuan Darmawan Djohanli;
undang-undang maupun yang diluar d) Winstone Djohanli, anak laki-laki
perkawinan, dan suami atau isteri Darmawan Djohanli.
yang hidup terlama, menurut Dalam hal ini Majelis Hakim
peraturan-peraturan berikut ini. Bila Mahkamah Agung kurang
keluarga sedarah dan suami atau isteri memperhatikan bahwa, didalam
yang hidup terlama tidak ada, maka Tergugat I terdapat isteri dari
semua harta peninggalan menjadi Darmawan Djohanli yang bernama
milik negara, yang wajib melunasi Tanty. Padahal berdasarkan Pasal 832
utang-utang orang yang meninggal Kitab Undang-Undang Hukum
tersebut, sejauh harga peninggalan Perdata, Tanty tidak dapat dikatakan
mencukupi untuk itu.” sebagai ahli waris dari Song Tjin Mei
Menurut penulis Amar Putusan alias Mariani maupun sebagai ahli
yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim waris pengganti dari Darmawan
tidak sesuai dengan Pasal diatas. Djohanli, karena Tanty tidak
Karena di Amar Putusan Mahkamah memiliki hubungan darah atau bukan
Agung Nomor: 2083K/Pdt/2017 merupakan keturunan sah dari Song
Majelis Hakim membagi rata masing- Tjin Mei alias Mariani. Tanty berhak
masing ahli waris mendapat ¼ bagian mewaris apabila harta peninggalan
untuk Penggugat (Sriwati Djohanli), tersebut berasal dari suaminya yaitu
Tergugat I (Tanty, Yuanta, Christine, Darmawan Djohanli, maka
dan Winstone), Tergugat II (Davina), pengaturan hukum warisnya
Tergugat III (Adiwan Djohanli). didasarkan pada Pasal 852a
Padahal berdasarkan kasus tersebut, KUHPerdata.
2) Berdasarkan Pasal 842 keluarga-keluarga sedarah mereka
KUHPerdata menyatakan bahwa: selanjutnya dalam garis lurus ke atas,
“Penggantian yang terjadi dalam garis tanpa membedakan jenis kelamin atau
lurus ke bawah yang sah, berlangsung kelahiran yang lebih dulu. Mereka
terus tanpa akhir. Penggantian itu mewaris bagian-bagian yang sama
diizinkan dalam segala hat, baik bila besarnya kepala demi kepala, bila
anak-anak dan orang yang meninggal dengan yang meninggal mereka
menjadi ahli waris bersama-sama semua bertalian keluarga dalam
dengan keturunan-keturunan dan derajat pertama dan masing-masing
anak yang meninggal lebih dahulu, berhak karena dirinya sendiri; mereka
maupun bila semua keturunan mereka mewarisi pancang demi pancang, bila
mewaris bersama-sama, seorang mereka semua atas sebagian mewarisi
dengan yang lain dalam pertalian sebagai pengganti”
keluarga yang berbeda-beda Dalam hal ini membuktikan
derajatnya.” bahwa Yuanta Djohanli, Christine
Artinya yang berhak menjadi ahli Djohanli, Winstone Djohanli dan
waris pengganti Darmawan Djohanli Davina berhak menggantikan posisi
di dalam Tergugat I antara lain ibu atau bapaknya untuk mewarisi
Yuanta Djohanli, Christine Djohanli harta peninggalan Almarhumah Song
dan Winstone Djohanli, karena Tjin Mei alias Mariani. Dan mereka
mereka secara langsung merupakan mendapatkan bagian sama besar
keturunan garis lurus ke bawah dengan om dan tantenya, yang dalam
Almarhumah Song Tjin Mei alias hal ini bernama Sriwati Djohanli dan
Mariani. Adiwan Djohanli serta baik
3) Berdasarkan Pasal 852 perempuan maupun laki-laki
KUHPerdata menyatakan bahwa: mendapatkan bagian yang sama
“Anak-anak atau keturunan- besar.
keturunan, sekalipun dilahirkan dan Oleh sebab itu berdasarkan
berbagai perkawinan, mewaris harta permasalahan tersebut, Pembagian
peninggalan para orangtua mereka, Harta Peninggalan Almarhumah
kakek dan nenek mereka, atau Song Tjin Mei alias Mariani yang
tepat sesuai dengan Kitab Undang- Raniwati = tidak dapat
Undang Hukum Perdata sebagai karena telah meninggal dunia terlebih
berikut: dahulu, dan dapat digantikan oleh:
HP Mariani = 1  Darmawan, Davina = ¼ = 3/12
Sriwati, Raniwati, Adiwan Adiwan = ¼ = 3/12
Masing-masing mendapat = Tanty = tidak dapat harta
¼(Darmawan Djohanli,Sriwati waris, karena bukan termasuk ahli
Djohanli, Raniwati Djohanli, dan waris Almarhumah Song Tjin Mei
Adiwan Djohanli) x 1 = ¼ alias Mariani.
1) Karena Darmawan meninggal Susan Theresia = tidak
dunia terlebih dahulu, maka dapat dapat harta waris, karena bukan
digantikan oleh Yuanta, termasuk ahli waris Almarhumah
Christine, dan Winstone. Song Tjin Mei alias Mariani. +

Masing – masing mendapatkan =


¼ x 1/3 (Yuanta,Christine, dan Total HP Mariani = 12/12 1
Winstone) = 1/12
2) Karena Raniwati meninggal dunia D. PENUTUP
terlebih dahulu, maka bagiannya 1. Kesimpulan
dapat digantikan oleh Davina = ¼ 1) Pembagian Harta Warisan Alm
Jadi, Total Pembagian Harta Mariani menurut KUHPerdata
Peninggalan almarhumah Song Tjin Maka pembagian harta waris
Mei alias Mariani ialah : Almarhumah Song Tjin Mei alias
Darmawan = tidak dapat Mariani, berdasarkan Pasal 100
karena meninggal dunia, olehsebab KUHPerdata,Pasal 830 KUHPerdata,
itu dapat digantikan oleh : Pasal 832 KUHPerdata, Pasal 841
Yuanta = 1/12 KUHPerdata,Pasal 842 KUHPerdata,
Christine = 1/12 Pasal 846 KUHPerdata dan Pasal
Winstone = 1/12 852KUHPerdata,yang
Sriwati = ¼ = 3/12 perhitungannya sebagai berikut:
HP Mariani = 1  Darmawan Raniwati Djohanli = tidak dapat
Djohanli, Sriwati Djohanli, Raniwati karena meninggal dunia terlebih
Djohanli dan Adiwan Djohanli dahulu, dapat digantikan oleh:
Masing-masing mendapat = ¼ Davina = ¼ = 3/12
(Darmawan Djohanli,Sriwati Adiwan Djohanli =¼ = 3/12
Djohanli,Raniwati Djohanli, dan Tanty = tidak dapat, karena
Adiwan Djohanli) x 1 = ¼ bukan termasuk ahli waris
a. Karena Darmawan Djohanli Almarhumah Song Tjin Mei alias
meninggal dunia terlebih dahulu, Mariani.
maka dapat digantikan oleh Susan Lie = tidak dapat,
Yuanta Djohanli, Christine karena bukan termasuk ahli waris
Djohanli dan Winstone Djohanli: Almarhumah Song Tjin Mei alias
Masing–masing mendapatkan = Mariani. +
¼ x 1/3 (Yuanta Djohanli,
Christine Djohanli, Winstone Total HP Mariani = 12/12 1
Djohanli) = 1/12
b. Karena Raniwati Djohanli 2) Amar putusan Mahkamah Agung
meninggal dunia terlebih dahulu, Nomor: 2083K/Pdt/2017 tidak
maka bagiannya dapat digantikan sesuai dengan Pasal 832
oleh Davina = ¼ KUHPerdata, Pasal 842
Jadi, Total Pembagian Harta KUHPerdata, dan Pasal 852
Peninggalan almarhumah Song Tjin KUHPerdata.
Mei alias Mariani ialah: 2. Saran
Darmawan Djohanli = tidak Sebagaimana berdasarkan Amar
dapat karena meninggal dunia Putusan Mahkamah Agung Nomor:
terlebih dahulu, dapat digantikan 2083K/Pdt/2017 bahwa Hakim juga
oleh: manusia biasa yang tak luput dari
Yuanta Djohanli = 1/12 kesalahan, sehingga dalam hal ini
Christine Djohanli = 1/12 perlu adanya pengawasan dan turut
Winstone Djohanli = 1/12 serta untuk mengurangi permasalahan
Sriwati Djohanli = ¼ = 3/12 yang terjadi di dalam keluarga yaitu
mengenai tidak dibagikannya harta H. Zainuddin Ali, Pelaksanaan
peninggalan secara langsung kepada Hukum Waris di Indonesia (Cet.
ahli waris dalam waktu yang cepat. Pertama). Jakarta: Sinar
Jadi, demi mencegah munculnya Grafika, 2008.
permasalahan ini, penulis Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral
menyarankan agar harta waris segera Menurut Al-Qur’an dan Hadist
dibagikan kepada ahli waris dengan (Cet. Kelima). Jakarta:
cepat setelah pewaris meninggal Tintamas, 1983.
dunia. Henny Tanuwidjaja, Hukum Waris
Menurut BW (Burgerlijk
REFERENSI Wetboek). Bandung : PT.
Buku Refika Aditama, 2012.
A. Pitlo, Hukum Waris menurut Kitab J. Satrio, Hukum Waris. Bandung:
Undang-Undang Hukum Penerbit Alumni, 1992.
Perdata Belanda. 1979, J. Soepomo, Bab-Bab Tentang
Terjemahan oleh Isa Arief. Hukum Adat. Jakarta: PT.
A. Rachmad Budiono, Pembaruan Pradnya Paramita, 2007.
Hukum Kewarisan Islam Di Johny Ibrahim, Teori dan Metodologi
Indonesia. Bandung: PT. Citra Penelitian Hukum Normatif,
Aditya Bakti, 1999. Malang: Bayumedia
Effendi Perangin, Hukum Waris. Publishing, 2006.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Maman Suparman, Hukum Waris
Persada, 2011. Perdata. Jakarta : Sinar Grafika,
Eman Suparman, Hukum Waris 2017.
Indonesia dalam Perspektif R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum
Islam, Adat dan BW. Bandung : Perdata. Jakarta: PT.
Refika Aditama, 2005. Intermasa, 2003.
Emeliani Krisnawati, Hukum Waris _______, Ringkasan Tentang Hukum
Menurut Burgerlijk Wetboek Keluarga da Hukum Waris.
(BW). Bandung: CV Utomo, Jakarta: PT. Intermasa, 2005.
2006.
Ronny Hanintijo Soemitro, Waris. Jakarta: Fakultas Hukum
Metodelogi Penelitiian Hukum Universitas Indonesia, 2003.
dan Jurumetri. Jakarta: Ghalia Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia, 1998. Kitab Undang-Undang Hukum
Soerjono Soekanto, Pengantar Perdata
Penelitian Hukum. Jakarta:
Universitas Indonesia, 2007.
_______, Hukum Adat Indonesia.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2013.
_______, dan Sri Memudji,
Penelitian Hukum Normatif
Suatu Tinjauan Singkat.
Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1995.
Soerojo Wignjodipoero, Pengantar
dan Asas-Asas Hukum Adat.
Jakarta: PT. Toko Gunung
Agung, 1994.
Sri Untari Indah, Ferry Edwar, Atik
Indriyani, dkk. Pengantar
Hukum Indonesia (Ed. Rev).
Jakarta: Fakultas Hukum
Universitas Trisakti, 2005.
Surini Ahlan Sjarif dan Dr. Nurul
Elmiyah, Hukum Kewarisan
Perdata Barat, Jakarta:
Kencana Prenadamedia, 2014.
Wahyono Darmabrata, Hukum
Perdata Asas-asas Hukum

Anda mungkin juga menyukai