Anda di halaman 1dari 3

JURNAL KENAKALAN REMAJA

Abstrack

Pelanggaran kenakalan remaja di Indonesia saat ini sedang meningkat. Perbuatan kenakalan mereka
menimbulkan keresahan terhadap masyarakat. Kenakalan yang mereka lakukan seperi melakukan aksi
balap liar, mabuk-mabukan yang menyebabkan kerusuhan, dan aksi tawuran yang bisa menyebabkan
nyawa melayang. Pelanggaran kenakalan remaja yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat
disebabkan oleh faktor yang kompleks, bukan hanya persoalan permusuhan antar kelompok yang
menyebababkan mereka untuk melakukan aksi tawuran yang membahayakan bagi mereka. Kurangnya
kasih sayang orang tua, lingkungan pergaulan yang salah, dan juga perkembangan teknologi yang disalah
gunakan itu merupaka beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan kenakalan. Pada saat
yang sama hal ini menunjukkan bahwa kenakalan remaja terjadi karena faktor tersebut, dan orang tua
harus menjaga dan memberi kasih sayang kepada anaknya dan si remaja agar mencegah berbuat hal-hal
yang salah (perbuatan nakal).

Keywords: masyarakat sekitar, mengganggu ketertiban, kenakalan remaja.

A. Pendahuluan
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18
tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dikatakan Orang dewasa karena ia berada pada msa transisi.
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak
terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada tahun 1899 di Illinois,
Amerika serikat. Kenakalan remaja menjadi hal yang harus di waspadai dan lebih diperhatikan
karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya seorang remaja melakukan
sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada tingkat yang wajar.
Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik seorang anak apalagi remaja sangat diperlukan
penanam nilai, dan norma yang diberikan sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan
mental seorang anak untuk dapat memilah mana hal yang perlu ditiru dan mana hal yang tidak
patut untuk ditiru pada intinya seorang anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang
buruk. Apalagi peran orang tua tidak maksimal sejak anak masih kecil, pada saat tumbuh
menjadi seorang remaja pun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal yang
melanggar aturan. Seperti halnya yang sedang marak terjadi yaitu aksi tawuran maupun balap
liar. Hal ini menjadi sebuah kenakalan remaja karena mengganggu masyarakat yang ada
disekitarnya, seperti halnya aksi tawuran yang dapat menghilangkan nyawa remaja yang
terlibat. Dan aksi Balap liar yang dapat mengganggu pengguna jalan raya karena ulahnya yang
menghentikan jalur kendaraan yang ia gunakan untuk melakukan balap liar.
Banyak faktor yang membuat remaja memasuki dunia pergaulan yang rusak. Biasanya hal ini
berawal dari mereka berteman dengan teman yang membawa dampak buruk, karena masa
remaja itu masa dimana keadaan psikis remaja bisa mudah terpengaruh. Ada faktor yang
berasal dari keluarga karena kurangnya perhatian dari keluarga yang membuat anak menjadi
royal dalam pergaulan (gampang terpengaruh). Faktor terpenting penyebab anak terjerumus
kedalam pergaulan yang rusak karena kurangnya Agama yang membentengi pikiran dan jiwa
anak. Oleh karena itu, pendidikan dasar agama pada anak sangat diperlukan dalam kehidupan
mereka, berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagi pada peran orang tua dalam
memberikan pendidikan agama dan mentaati larangan-larangan yang ada didalam negara ini,
yaitu negara Republik Indonesia.
B. Pembahasan.
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan
dengan keterlibatan umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang,
binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.
Kenalakan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
yang ada disekitarnya. Adapaun pengertian kenakalan remaja menurut beberapa ahli yaitu (1)
Paul Moedikdo. Kenakaln remaja yaitu semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan
suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum
pidana, seperti mencuri, menganiaya, aksi tawuran yang dapat merenggut nyawa seseorang dan
penyalahgunaan narkoba. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu
untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat. (2) Santrock. Kenakalan remaja merupakan
kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat di terima secara sosial hingga terjadi
tindakan kriminal yang mereka perbuat. (3) Kartono. Kenakalan remaja atau didalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis pada remaja
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Pada intinya, kenakalan remja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Kenakalan remaja di Indonesia sudah meresahkan masyarakat yang ada disekitarnya, bahkan
setiap hari selalu diberitakan karena adanya aksi tawuran yang mereka lakukan. Di televisi
maupun dimedia sosial diberitakan banyaknya kasus kenakalan remaja yang dapat mengganggu
masyarakat sekitar. Hal ini sangat mengganggu kenyamanan dan ketertiban disekitar tempat
tinggal mereka tersebut, karena kenakalan mereka mengadakan aksi balap liar maupun Tawuran
yang sering menyebabkan dari mereka Luka-luka bahkan terenggut nyawanya. Hal ini sangat
disayangkan oleh pihak pemerintah bahkan masyarakat Indonesia. Karena mereka seharusnya
menggunakan waktu mudanya untuk belajar dengan giat, tapi malah digunakan hal-hal yang
rusak.
Adapun penyebab kenakalan remaja disebabkan oleh faktor dari remaja itu tersendiri (internal)
maupun dari luar (eksternal). Adapun faktor internal seperti: (1) Krisis Identitas, perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi.
Pertama, terbentuknya persaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai integrasi kedua. (2)
Kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku
yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku “nakal”.
Adaun faktor Eksternal seperti: (1) Keluarga. Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi
antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif
pada remaja. Pendidikan yang salah dikeluarga juga bisa mempengaruhi seperti terlalu
memanjakan anak, tdak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi
anak, bisa menjadi penyebab kenakalan remaja. (2) teman sebaya yang kurang baik. Dalam hal
ini, pengaruh teman sebaya biasanya lebih kuat dibandingkan dengan hal lainnya yang dapat
menyebabkan kenakaln remaja. Karena biasanya para remaja justru lebih dekat dengan teman-
teman sebayanya dibandingkan dengan keluarga maupun guru disekolah hal ini yang biasanya
banyak terjadi dikalangan remaja. Kemungkinan faktor ini terjadi adalah karena adanya
intimidasi dari teman sebaya, apabila si remaja tidak mau melakukan apa yang diperintahkan
oleh temannya tersebut. (3) Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Kenakalan remaja dapat digolongkan menjadi berbagai tingkatan. Mulai dari sikap menentang
orang tua, mengganggu teman, melakukan aksi tawuran, sampai kenakalan remaja yang
tergolong dengan tindakan kriminal. Kenakalan-kenakalan tersebut akan menimbulkan akibat
bagi lingkungan maupun remaja itu sendiri, antara lain seperti: (1) Menurunnya semangat
belajar dan konsentrasi di sekolah, (2) Mersa menjadi Jagoan dan Agrogan, (3) Berkurangnya
kadar iman dan taqwa, (4) Tidak patuh terhadap guru dan orang tua, (5) Terjebak dalam
pergaulan bebas.
C. Saran.
Saran yang mungkin dapat penyusun sampaikan untuk beberapa pihak yang terkait masalah
kenakalan remaja, yaitu: (1) Orang Tua. Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga
hubungan dalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang
serta menghindari konflik suami-istri di depan anak. Selain itu berikan pengarahan tentang cara
bergaul terhadap orang yang lebih muda, teman sebaya, dan orang yang lebih tua. Orang tua
harus bisa menjadi teman agar anak dapat terbuka tentang masalahnya dan anak dapat
menjadikan orang tua sebagai orang yang dapat dipercaya olehnya. (2) Sekolah. Untuk pihak
sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi yang dimiliki oleh
siswa. Adakan seminar atau bimbingan konseling yang dapat mengarahkan siswa ke hal-hal yang
lebih positif, sehingga membangkitkan minat siswa untuk berprestasi di sekolah. (3) Pemerintah.
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia
agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja. Kerja sama antara pemerintah dengan institusi di
bidang pendidikan juga dapat diberlakukan untuk meminimalisir kenakalan remaja. (4)
Masyarakat. Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna mencegah terjadinya
hal yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang
dilakukan oleh para remaja, segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi
penyuluhan dan pengarahan. (5) Remaja. Kenakalan di usia remaja merupakan hal yang wajar,
jika masih dalam batas yang wajar pula. Sebab dari kesalahan tersebut para remaja dapat
belajar untuk memperbaikinya dan menjadikan hal tersebut sebagai pengalaman hidup. Saran
bagi para remaja adalah berperilaku dengan wajar sesuai usia kalian. Kenali hal-hal yang dapat
kalian tiru, dan hindari hal-hal yang tidak boleh ditiru. Pertimbangkan resiko atau akibat dari
segala tindakan yang akan kalian lakukan.

Anda mungkin juga menyukai