Anda di halaman 1dari 10

KENAKALAN REMAJA DI ERA GLOBALISASI

Oleh :

ARIL NUH PRIYADI


META HELENA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada


Mata Pelajaran Agama Kristen Protestan

XI IPS 1

SMA NEGERI 1 TORUE

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan kelompok yang rentan terlibat dalam penyimpangan perilaku. Hal ini
kurang lebih dikarenakan usia remaja yang merupakan usia pencarian jati diri dan mudah
terpengaruh. Kenakalan remaja merupakan gejala umum, khususnya terjadi di kota-kota
besar yangkehidupannya diwarnai dengan adanya persaingan-persaingan dalam memenuhi
kebutuhan hidup, baik yang dilakukan secara sehat maupun secara tidak sehat. Persaingan-
persaingan tersebut terjadi dalam segala aspek kehidupan khususnya kesempatan
memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Betapa kompleksnya kehidupan tersebut
memungkinkan terjadinya kenakalan remaja. Penyebab kenakalan remaja sangatlah
kompleks, baik yang berasal dari dalam diri remaja tersebut, maupun penyebab yang berasal
dari lingkungan, lebih-lebih dalam era globalisasi ini pengaruh lingkunganakan lebih terasa.
Pemahaman terhadap penyebab kenakalan remaja mempermudah upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk mengatasinya. Sesungguhnya masalah kenakalan remaja ini merupakan
tanggung jawab kita semua sebagai warga negara demi kebaikan generasi muda yang kelak
akan menentukan nasib bangsa ini.

1.2 Rumusan Permasalahan

1. Apa yang dimaksud dengan kenakalan ?

2. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab kenakalan remaja ?

3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan ?

4. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja ?

5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kenakalan

Kenakalan adalah perbuatan yang melanggar atau menyelewengkan norma sosial,norma


hukum,norma kelompok yang menimbulkan keonaran atau menganggu dan merugikan
dirinya sendiri beserta ketentraman masyarakat,sehingga pihak yang berwajib terpaksa
mengambil tindakan keamanan.

Kartono (ilmuan Sosiologi) mengemukakan bahwa kenakalan remaja atau dalam bahasa
inggrisnya dikenal dengan istilah Juvenile Delinquency merupakan gejala patologis sosial
pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaikan
sosial.akibatnya,mengembangkan bentuk prilaku menyimpang.

Santrock mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai


perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

2.2 Faktor Penyebab Kenakalan Remaja

Perilaku 'nakal' remaja dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal :

· Faktor internal

Faktor internal yakni faktor penyebab yang berasal dari remaja yang bersangkutan itu sendiri.
Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja umumnya terjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedua.

2.  Faktor pubertas

Periode SMP dan SMA merupakan periode dimana seorang remaja mempunyai
keinginan yang sangat besar tehadap hal – hal berbau seksualitas. Apabila mereka tidak
mendapatkan pendidikan seks yang baik mereka akan mencari dengan cara mereka
sendiri. Hal ini mendorong mereka untuk berbuat nakal.

3. Kontrol diri yang lemah


Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi
mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

· Faktor eksternal  Faktor eksternal yakni faktor penyebab kenakalan yang berasal dari
luar remaja yang bersangkutan. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :

1.  Keluarga.

Perceraian orangtua, kurangnya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan


antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti terlalu permisif, terlalu memanjakan anak, kurangnya
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja. Dengan kondisi yang masih labil dan pengaruh
globalisasi informasi yang demikian gencar dan tidak terfilter dengan baik, akibatnya
tentu penyalahgunaan dan kemerosotan moral yang akan terjadi.

2. Lemahnya pengawasan guru terhadap perilaku para murid. Hal ini bisa terjadi karena
masih banyak guru yang kurang mengerti teknologi. Akibatnya mereka tidak dapat
mencegah terjadinya jenis kenakalan – kenakalan modern seperti penyalahgunaan
teknologi dalam maraknya situs porno dikalangan siswa.

3. Lingkungan yang tidak baik masa remaja sering disebut sebagai masa pencarian jati
diri.Pada masa ini remaja umumnya menjalin relasi dengan teman-teman sebaya yang
bisa membuat mereka merasa nyaman. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya
diluar rumah bersama teman-teman sebayanya daripada bersama orang tua dan keluarga.
Oleh karena itu.jika remaja berteman dengan orang-orang yang kurang baik ,mereka akan
sangat rentan terbawa arus menjadi nakal.
4.  Pendidikan agama pada sistem pendidikan kurang memadai.

Pada kenyataaannya, alokasi waktu pendidikan agama di lingkungan pendidikan negara


kita relatif sedikit. Meskipun standar nilai untuk pelajaran agama dan PPKN tinggi, tetapi
nilai nilai tinggi berhamburan, sengaja didongkrak agar para murid tidak dicap tidak
agamis dan tidak bermoral. Hal ini menyebabkan kasus – kasus kenakalan remaja sangat
rentan terjadi pada siswa. Semua itu karena benteng iman, ketakwaan, dan akhlak para
siswa sangat rapuh karena pendidikan religi yang tidak memadai.

5. Kemajuan teknologi  Teknologi di era globalisasi menunjukkan pengaruh dahsyatnya


sebagai faktor penyebab kenakalan remaja. Teknologi ibarat pisau yang bemata dua yang
bisa melukai pemakainya sendiri, teknologi sebenarnya merupakan media untuk
mempermudah hidup manusia, tetapi teknologi juga mempunyai potensi merusak apabila
tidak dipergunakan secara bijaksana. Apabila kita kaitkan dengan kenakalan - kenakalan
remaja akhir akhir ini, sifat dari kenakalan tesebut sudah berubah dari zaman kenakalan
berbasis tradisional seperti tawuran dan bolos sekolah sekarang sudah berevolusi menjadi
kenakalan remaja berbasis teknologi seperti video porno di handphone para siswa sampai
situs – situs porno yang berserakan di dunia maya. Namun kita tidak dapat
mempersalahkan kemajuan teknologi, karena teknologi diciptakan untuk mempermudah
kegiatan manusia, tergantung bagaimana manusia tersebut mempergunakannya, apakah
memanfaatkannya dengan baik, atau malah menyalahgunakannya.

2.3 Ciri-Ciri yang Terlihat pada Anak yang Terlibat Kenakalan Remaja

1. Anak tidak disukai teman-temannyasehingga bersikap menyendiri.

2. Anak sering menghindar dari tanggungjawab mereka di rumah dan di sekolah.

3. Anak sering mengeluh jika mereka memiliki permasalahan yang tidak bisa mereka

selesaikan sendiri 4. Anak mengalami phobia atau gelisah yang berbeda dengan orang-orang
normal.

5. Anak sering berbohong.
6. Anak suka menyakiti teman-temannya.

7. Anak tidak sanggup memusatkan perhatian.

2.4 Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja


Berikut ini terdapat beberapa jenis kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut :
1) Penyalahgunaan Narkotika
Fungsi utama narkotika dalam segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi

rasa sakit dan penenang yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang mendirita

sakit berat (misalkan kanker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan kepada orang-

orang yang akan menjalani operasi. Disamping itu, narkotika juga menimbulkan efek

halusinasi (khayalan), impian yang indah atau rasa nyaman. Dengan

timbul efek halusinasi inilah yang menyebabkan sekelompok masyarakat terutama

kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak sedang menderita sakit.

Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkotika. Bahaya penggunaan


narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan ialah adanya adiksi atau ketergantungan.

Adiksi adalah keracunan obat yang bersifat kronik atau periodik sehingga penderita
kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya sendiri
dan masyarakat. Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara lain candu
atau opium, morfin, alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD (Lasergic Adid
Diethy Lamide) dan tembakau jika disalahgunakan akan menimbulkan adiksi.

2) Perilaku Seksual Sebelum Menikah


Perilaku seksual di luar nikah terjadi di kalangan remaja sebagai akabat masuknya
kebudayaan barat barat. Perilaku seksual di luar nikah sangat bertentangan dengan nilai-
nilai agama dan nilai-nilai sosial pada masyarakat Indonesia. Hubungan seksual di luar
nikah menurut agama adalah dosa besar.

3) Perkelahian Pelajar
Perkelahian antar pelajar dapat merusak dan memperlemah persatuan dan kesatuan para

pelajar dan merusak nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar seperti OSIS, Palang
Merah Remaja (PMR), dan Pramuka sangat penting dalam pembentukan sikap dan
tingkah laku para pelajar. Organisasi pelajar dapat mengemkembangkan kreativitas dan
efektivitas kaum pelajar. Apabila terjadi masalah, pelajar terlatih untuk
menyelesaikannya dengan musyawarah atau jalur hukum, bukan menggunakan kekuatan
fisik.

4) Kebut-kebutan Yaitu mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang melampaui


kecepatan maksimum yang di tetapkan, sehingga dapat mengganggu bahkan
membahayakan pemakai jalan yang lain juga pengendara itu sendiri .

5) Peredaran pornografi di kalangan pelajar baik, dalam bentuk gambar-gambar cabul


atau tidak senonoh, majalah dancerita porno yang dapat merusak moral anak, sampai
perdaran obat-obat perangsang nafsu seksual, kontrasepsi penyalahgunaan barang-barang
elektronik (misalnya internet dan handphone) dan sebagainya.

6) Anak-anak yang suka pengrusakan-pengrusakan terhadap barang-barang atau milik orang


lain seperti mencuri, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan lingkungan,
mengadakan sabotase dan sebagainya.

7). Membentuk kelompok atau geng dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan,
seperti kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, blackmetal, geng motor.
Dalam kelompok tersebut para remaja nakal melakukan tindakan yang tercela yang
mengarah pada perbuatan anarkis dan mengganggu masyarakat.

8). Berpakaian dengan mode yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, misal: memakai
rok mini, youcansee, mamakai pakaian yang serba ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya,
sehingga dipandang kurang sopan di mata lingkunganya dan dapat memicu orang lain
untuk berbuat kejahatan yang akhirnya membahayakan diri remaja yang bersangkutan.

Di samping contoh yang dikemukakan di atas , masih banyak bentuk kenakalan remaja.
Misalnya minum-minuman keras, membolos sekolah, berbohong, keluyuran, aksi coret-
coret di tembok atau pagar, dan sebagainya

2.4 Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-
orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.

2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.

3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

4. Remaja dididik untuk pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

6. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi
masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan
masalah kenakalan dapat terbagi ke dalam :

A. Tindakan Preventif

Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum.

1. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja

2. Mencari tahu kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.

3. Usaha pembinaan remaja :


a. menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya

b. memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan


dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.

c. menyediakan sarana-sarana dan meciptakan suasana yang optimal demi

perkembangan pribadi yang wajar.

d. memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun


masyarakat di mana terjadi banyak kenakalan remaja.

Dengan usaha pembinaan yang terarah para remaja akan mengembangkan diri dengan
baik sehingga keseimbangan diri akan dicapai dimana tercipta hubungan yang serasi
antara aspek rasio dan aspek emosi. Pikiran yang sehat akan mengarahkan
mereka pada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan
dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan mereka masing-masing.

B. Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus

1. Dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja.


Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan
psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya.

2. Sarana pendidikan lainnya mengambil peranan penting dalam pembentukan


pribadi yang wajar dengan mental yang sehat dan kuat. Misalnya kepramukaan,
dan yang lainnya.

3. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan


perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di
rumah dan di sekolah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Teknologi di era globalisasi sekali lagi menunjukkan pengaruh dahsyatnya sebagai


faktor penyebab kenakalan remaja. Ibarat pisau yang bemata dua yang bisa melukai
pemakainya sendiri, demikian juga halnya teknologi yang sebenarnya merupakan salah satu
media untuk mempermudah hidup manusia, tetapi teknologi juga mempunyai potensi
merusak apabila tidak dipergunakan secara bijaksana. Apabila kita kaitkan dengan
kenakalan - kenakalan remaja akhir-akhir ini, sifat dari kenakalan tesebut sudah berubah dari
zaman kenakalan berbasis tradisional seperti tawuran dan bolos sekolah sekarang sudah
berevolusi menjadi kenakalan remaja berbasis teknologi seperti video porno di handphone
para siswa sampai situs – situs porno yang berserakan di sebuah dunia maya dan menyebar
ke seantero nusantara.

Akan tetapi kita tidak dapat mempersalahkan kemajuan teknologi sepenuhnya sebagai
penyebab maraknya kenakalan remaja yang berkembang menjadi tindak kriminal. Banyak
faktor-faktor lain yang menjadi penyebab kuat seorang remaja terlibat kenakalan remaja.
Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari diri remaja itu sendiri, yakni faktor pubertas,
krisis identitas, ketidakmampuan mengontrol diri, dan juga faktor dari luar, yakni karena
keluarga, lemahnya pengawasan guru, dan faktor yang paling penting adalah kurangnya
pendidikan agama dan moral, baik di lingkungan keluarga, maupun di lingkungan luar,
seperti lingkungan sekolah .

3.2 Saran

Masalah kenakalan remaja sesungguhnya merupakan tanggung jawab kita semua khususnya
sebagai masyarakat Indonesia.. Kita hendaknya turut melakukan upaya-upaya untuk
menghindarkan mereka dari perbuatan yang tidak pantas mereka lakukan. Upaya-upaya
tersebut dapat bersifat preventif, represif, dan kuratif. Tanggung jawab terhadap kenakalan
remaja terletak pada orangtua, sekolah, dan masyarakat, khususnya para pendidik baik yang
ada di keluarga (orangtua), sekolah (guru-guru dan para guru pembimbing) maupun para
pendidik di masyarakat, yakni para pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai