Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yohanes Kristian Surya Wicaksana

Kelas/No. Absen : X IPS 1 / 35

ANALISIS TAWURAN SEBAGAI KENAKALAN REMAJA DI INDONESIA

Topik Penelitian : Tawuran yang Sering Terjadi di Kalangan Remaja di Indonesia


Sumber : di-jakarta-barat-aksi-tawuran-biar-viral?
_ga=2.181236655.985977159.1617433672-899457349.1599442338

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan
orang dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis.
Secara biologis ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya seks primer dan seks sekunder
sedangkan secara psikologis ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang
labil atau tidak menentu. Hurlock (1990) membagi fase remaja menjadi masa remaja awal
dengan usia antara 13-17 tahun dan masa remaja akhir usia antara 17-18 tahun. Masa remaja
awal dan akhir menurut Hurlock memiliki karakteristik yang berbeda dikarenakan pada masa
remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati dewasa.

Kenakalan remaja menjadi isu penting saat ini. Indonesia menjadi salah satu negara yang
memiliki tingkat kenakalan remaja lumayan tinggi. Terdapat beberapa kasus kenakalan yang
dilakukan oleh remaja Indonesia di antaranya tawuran pelajar, hubungan seks di luar nikah,
pencurian, bullying, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, geng motor dan
lainnya. Namun sebenarnya, Indonesia memiliki nilai-nilai budaya masyarakat yang sangat
baik, nilai-nilai tersebut sering disebut dengan budaya ketimuran yang sesungguhnya dapat
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Akan tetapi seiring perkembangan IPTEK
(Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) saat ini memberikan berbagai permasalahan yang sangat
beragam terutama di kalangan remaja yang notabene sebagai generasi penerus bangsa, seperti
yang dikatakan oleh Hendriyenti (2014) bahwa di era kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta masuknya globalisasi, bangsa Indonesia menghadapi berbagai permasalahan, di
antaranya merebaknya isu-isu moral seperti penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang
(narkoba), tawuran pelajar, pornografi, perkosaan, merusak milik orang lain, perampasan,
penipuan, pengguguran kandungan, penganiayaan, perjudian, pelacuran, pembunuhan, yang
sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas.

Para remaja saat ini masih perlu bertumbuh di lingkungan baik dengan pendampingan orang tua
mereka masing-masing. Banyak keluarga di era ini yang terpecah karena hubungan rumah
tangga antar suami dan istri yang kurang baik. Perpisahan atau permasalahan orang tua amat
berdampak langsung kepada anak mereka. Perhatian dan didikan mereka kepada anaknya
secara utuh menjadi terpecah, oleh karena itu kemungkinan sang anak untuk merasa
diperhatikan dan dimengerti cenderung menurun. Hal ini berpengaruh kepada para remaja,
terutama karena sikap emosional dan kedewasaan mereka yang masih labil. Hingga pada
akhirnya mereka memutuskan untuk mencari kegiatan di luar rumah, mereka ingin mencari
kesenangan sendiri, baik dari teman-temannya maupun orang lain di sekitarnya. Karena merasa
sudah tidak diperhatikan lagi, hal itu memicu anak untuk melakukan tindak kenakalan remaja
seperti kekerasan, terutama apabila adanya latar belakang rumah tangga orang tuanya yang
sering melakukan tindak kekerasan di dalamnya, hal itu dapat memicu sikap anak untuk
menirunya dan menjadi terlibat hal negatif, termasuk tawuran.

Faktor lainnya adalah karakter pribadi remaja tersebut, seperti kontrol diri. Anak dengan
kemampuan kontrol diri yang lemah biasanya tidak dapat membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dan tidak di masyarakat. Sehingga anak akan berpotensi melakukan tindakan
melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua
tingkah laku tersebut, tetap bisa melakukan kenakalan remaja ketika anak tidak dapat
mengembangkan kontrol diri dengan baik. Selain itu, kebanyakan remaja, masih memiliki sikap
yang pada umumnya sensitif dan emosional. Mereka akan melakukan segala cara untuk
memenuhi keinginan mereka. Para remaja yang melakukan tawuran diperkirakan banyak yang
tumbuh dan berkembang dengan sikap sulit mengendalikan emosi, mudah tersinggung, sangat
emosional, dan cenderung agresif. Dari sikap tersebut, dapat disimpulkan bahwa alasan mereka
melakukan tawuran adalah karena pelampiasan akan adanya masalah mereka dengan orang
sekitarnya atau balas dendam dengan pihak lain yang telah mengganggunya.

B. Identifikasi Masalah

Dari hasil penulisan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah pada pembahasan topik
penelitian mengenai tawuran yang sering terjadi di kalangan remaja di Indonesia ini , yaitu :
1) Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya.
2) Para remaja yang tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kurang mendukung
untuk membentuk kepribadian yang baik.
3) Kontrol diri yang lemah.
4) Sikap remaja yang masih labil dan emosional.
5) Kurangnya penanaman dan/atau pendidikan karakter yang baik bagi remaja sejak kecil.

C. Pembatasan Masalah

Masalah kenakalan remaja sangatlah luas dan kompleks. Kenakalan remaja tersebut dapat
meliputi aksi penyalahgunaan obat-obat terlarang, seks bebas, tawuran, bullying, dan masih
banyak lagi. Agar pembahasan lebih terarah, sesuai dengan topik penelitian, laporan ini hanya
membahasan kenakalan remaja yang berkaitan dengan tawuran.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan penulisan latar belakang dan identifikasi masalah, kita dapat menyimpulkan
berbagai rumusan masalah pada bahasan ini, yaitu :
a. Bagaimana sifat-sifat remaja di Indonesia saat ini ?
b. Apa saja sifat yang memengaruhi remaja terjerumus ke dalam kenakalan remaja
(tawuran) ?
c. Apa penyebab terjadinya

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Anda mungkin juga menyukai