Anda di halaman 1dari 19

KENAKALAN REMAJA

Disusun oleh :

1. Hero Arifandi ( 12 )
2. Miftachul Mazidah ( 17 )
3. M. Dwi Padiga ( 18 )
4. Nur Afifah ( 26 )
5. Revinda Laudya P ( 27 )
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya, Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad
SAW. Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok kami, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang kenakalan remaja. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri agar kreativitas dan
penguasaan materi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya
makalah ini diharapkan bisa membantu murid-murid dalam mengetahui tentang
berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dari
lingkungan pergaulan yang bebas. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
senantiasa menjadi sahabat belajar untuk meraih prestasi.
Daftar isi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dilakukan sebagai anak-anak, namun ia
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai dan inipun sering dilakukan melalui
metode coba-coba walaupun banyak kesalahan. Kesalahan yang
dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran bagi lingkungannya dan
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat remaja hanya menyenangkan
teman sebaya. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kesalahan
lingkungan yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan, Remaja yang
seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi
menjadi jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku
mereka cenderung merosot. Oleh karena itu, Kami sebagai remaja yang
berpendidikan sadar bahwa kenakalan remaja harus segera dihilangkan,
Kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan


masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Jelaskan pengertian tentang remaja!


2. Jelaskan tentang kenakalan remaja!
3. Sebutkan macam-macam kenakalan remaja!
4. Apakah faktor kenakalan remaja?
5. Sebut dan jelaskan cara penanggulangan kenakalan remaja ada 3
6. ( preventif, sanksi, kuratif )
7. Apa peran penting olahraga terhadap kenakalan remaja?
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan penulisan makalah ini,ada beberapa manfaat dari


penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut

1. Bagi penulis yaitu kami sebagai siswa dapat mengetahui pengertian


kenakalan remaja, bagaimana macam-macam dari kenakalan
remaja penyebab terjadinya kenakalan remaja, dan cara mengatasi
kenakalan remaja.
2. Bagi pembaca yaitu makalah ini bisa dijadikan suatu sumber
informasi guna meningkatkan dan menambah wawasan atau ilmu
pengetahuan pembaca, khususnya mengenai bentuk kenakalan
rumaja, penyebab, dan cara mengatasinya.
3. Bagi dunia pendidikan yaitu makalah ini bisa dimanfaatkan untuk
dijadikan referensi tentang pengertian kenakalan remaja,
bagaimana macam-macam kenakalan remaja, penyebab terjadinya
konakalan remaja, dan cara mengatasi kenakalan remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja

Remaja adalah tahap perkembangan manusia antara masa kanak-


kanak dan masa dewasa. Rentang usia remaja dapat berbeda-beda, tetapi
secara umum remaja biasanya mengacu pada usia antara 10 hingga 19
tahun. Tahap ini juga dikenal sebagai masa pubertas, di mana terjadi
perubahan fisik, emosional, sosial, dan kognitif yang signifikan. Selama
masa remaja, individu mengalami pertumbuhan fisik yang pesat, termasuk
perkembangan karakteristik seksual sekunder dan perkembangan otak
yang terus berlanjut. Mereka juga mengalami perubahan hormonal yang
dapat memengaruhi suasana hati dan emosi mereka. Selain perubahan
fisik, remaja juga menghadapi tantangan sosial dan emosional. Mereka
mulai mencari identitas pribadi, eksplorasi nilai-nilai dan kepercayaan,
serta menemukan tempat mereka dalam masyarakat.

Remaja juga sering mengalami tekanan dari berbagai aspek


kehidupan, termasuk sekolah, teman sebaya, dan hubungan keluarga.
Secara psikologis, remaja sedang mengembangkan keterampilan sosial,
otonomi, dan kemandirian. Mereka berusaha menentukan jati diri mereka,
mengembangkan minat dan bakat, serta merencanakan masa depan
mereka. Remaja juga mengalami peningkatan dalam kemampuan berpikir
abstrak dan kemampuan berpikir kritis. Meskipun pengalaman remaja
dapat bervariasi dari individu ke individu, tahap ini umumnya dianggap
sebagai masa transisi penting dalam kehidupan seseorang. Remaja
memiliki potensi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang positif,
tetapi juga rentan terhadap risiko perilaku seperti penyalahgunaan narkoba,
kekerasan remaja, dan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting
bagi remaja untuk mendapatkan dukungan, arahan, dan pengawasan yang
tepat dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan.
B. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma,


aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja
atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan Remaja merupakan
gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk
pengabaian sosial yang pada akhirnya menyebabkan perilaku
menyimpang. Fenomena kenakalan-kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma dalam masyarakat,
pelanggaran status, maupun pelanggaran terhadap hukum pidana.
Pelanggaran status seperti halnya kabur dari rumah, membolos sekolah,
merokok, minum minuman keras, balap liar, dan lain sebagainya.
Pelanggaran status ini biasanya tidak tercatat secara kuantitas karena
bukan termasuk pelanggaran hukum. Sedangkan yang disebut perilaku
menyimpang terhadap norma antara lain seks pranikah di kalangan remaja,
aborsi, dan lain sebagainya. Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan
kecenderungan perilaku kenakalan remaja
Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan
dalam pemenuhan tugas perkembangan. Beberapa remaja gagal dalam
mengembangkan kontrol diri yang sudah dimiliki remaja lain seusianya
selama masa perkembangan. Keberhasilan dalam pemenuhan tugas
perkembangan menjadikan remaja sadar dan peka terhadap norma,
sehingga remaja mampu menahan dorongan pemuasan dalam diri agar
tidak melanggar norma dan aturan yang berlaku. Sebaliknya, kegagalan
dalam tugas perkembangan ini, akan menyebabkan individu remaja
menjadi kurang peka terhadap norma dan aturan yang berlaku. Ini
menyebabkan individu remaja menjadi rentan berperilaku melanggar
aturan bahkan melakukan tindakan kriminal.

C. Macam-Macam Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja merujuk pada perilaku negatif atau melanggar
norma-norma sosial yang dilakukan oleh individu remaja. Jenis perilaku
kenakalan remaja dapat bervariasi, dan beberapa contoh umum meliputi :

1. Pelanggaran hukum: Remaja dapat terlibat dalam tindakan


kriminal seperti pencurian, perampokan, vandalisme, atau
penyalahgunaan narkoba.
2. Perilaku agresif dan kekerasan: Ini meliputi perkelahian,
intimidasi, penganiayaan, atau perilaku agresif lainnya yang
dapat merugikan orang lain.
3. Skulking sekolah: Remaja yang sering tidak hadir di sekolah
atau sering bolos dapat dianggap melakukan kenakalan remaja.
4. Kenakalan seksual: Ini mencakup perilaku seksual yang tidak
pantas, pelecehan seksual, atau penyebaran konten pornografi.
5. Penyalahgunaan zat: Remaja dapat terlibat dalam penggunaan
narkoba atau penyalahgunaan alkohol yang dapat merusak
kesehatan mereka dan mempengaruhi perilaku mereka secara
negatif.
6. Perilaku merugikan lainnya: Ini termasuk vandalisme, merusak
properti orang lain, atau perilaku yang mengganggu
masyarakat.

Perilaku kenakalan remaja sering kali muncul sebagai hasil


dari ketidakpuasan, kebingungan, tekanan emosional, pencarian
identitas, atau pengaruh negatif dari lingkungan sekitar mereka.
Penting untuk diingat bahwa perilaku kenakalan remaja bukanlah
hal yang universal atau menggambarkan semua remaja.

D. Faktor Kenakalan Remaja

Perilaku kenakalan remaja sering kali muncul sebagai ekspresi dari


ketidakpuasan, frustrasi, dan kebingungan yang dialami remaja dalam
menghadapi perubahan sosial, emosional, dan fisik yang kompleks selama
masa pubertas. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perilaku
kenakalan remaja meliputi :

1. Faktor keluarga: Ketidakstabilan keluarga, kurangnya


pengawasan orang tua, konflik keluarga, kurangnya
komunikasi yang baik antara anggota keluarga, atau
penyalahgunaan zat dalam lingkungan keluarga.
2. Faktor teman sebaya: Pengaruh teman sebaya yang negatif,
terlibat dalam kelompok atau geng yang melakukan tindakan
kenakalan remaja, atau tekanan dari teman sebaya untuk
berpartisipasi dalam perilaku berisiko.
3. Faktor Lingkungan Sekitar: Lingkungan sosial yang
bermasalah, rendahnya akses terhadap pendidikan yang layak,
ketidakstabilan ekonomi, atau kehadiran kekerasan dan konflik
dalam komunitas.
4. Faktor Individu: Kurangnya keterampilan sosial, rendahnya
harga diri, gangguan perilaku atau kesehatan mental,
kurangnya motivasi sekolah, atau penyalahgunaan zat.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua remaja yang mengalami


masa transisi ini akan terlibat dalam perilaku kenakalan. Banyak remaja
dapat mengatasi tantangan dan tekanan yang dihadapi selama masa remaja
dengan cara yang positif. Namun, bagi remaja yang terlibat dalam perilaku
kenakalan, penting bagi mereka untuk mendapatkan dukungan, bimbingan,
dan pendampingan yang tepat dari keluarga, sekolah, serta profesional
kesehatan mental atau sosial agar dapat mengubah perilaku negatif
menjadi positif dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.

E. Penanggulangan Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja memang hal yang sulit untuk ditanggulangi


tetapi tidak dipungkiri juga dapat diatasi diantaranya dengan cara berikut :

1. Cara Preventif
Tindakan preventif dapat membantu mencegah atau
mengurangi risiko kenakalan remaja. Berikut adalah beberapa
langkah preventif yang dapat diambil :
 Komunikasi terbuka : membangun komunikasi yang
terbuka antara remaja dan orang tua atau wali sangat
penting. Dukung remaja untuk berbicara tentang perasaan,
tantangan, atau kekhawatiran mereka. Dengarkan dengan
penuh perhatian, tanpa menghakimi, dan berikan dukungan
yang positif.
 Pendidikan dan kesadaran : memberikan pendidikan dan
informasi yang komprehensif kepada remaja tentang risiko
dan konsekuensi perilaku kenakalan, termasuk penggunaan
narkoba, kekerasan, atau pelanggaran hukum. Tingkatkan
kesadaran mereka tentang pentingnya membuat pilihan
yang sehat dan bertanggung jawab.
 Pembangunan keterampilan sosial :dorong remaja untuk
mengembangkan keterampilan sosial yang positif, seperti
komunikasi efektif, empati, penyelesaian konflik, dan
negosiasi. Latih mereka dalam berinteraksi dengan orang
lain dan memberikan dukungan dalam membangun
hubungan yang sehat.
 Pembentukan lingkungan yang sehat : upayakan agar
remaja tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan
sehat, baik di rumah, sekolah, maupun komunitas. Dorong
lingkungan yang bebas dari kekerasan, penggunaan
narkoba, atau perilaku negatif lainnya. Sediakan alternatif
kegiatan yang positif dan menarik bagi remaja.

2. Cara memberikan sanksi

Sanksi dapat menjadi bagian dari pendekatan untuk


mengatasi kenakalan remaja dan memperkuat efek
pembelajaran dari tindakan yang melanggar norma sosial atau
hukum. Sanksi bertujuan untuk memberikan konsekuensi yang
jelas dan proporsional terhadap perilaku kenakalan remaja.
Namun, penting untuk diingat bahwa sanksi sendiri tidak cukup
untuk mengatasi akar permasalahan yang mendasari perilaku
negatif remaja. Sanksi harus dikombinasikan dengan upaya
pencegahan, pendidikan, dan dukungan yang komprehensif.
Berikut adalah beberapa jenis sanksi yang mungkin
diberlakukan:

 Sanksi sekolah : sekolah dapat menerapkan sanksi seperti


hukuman tambahan, pembatasan kegiatan ekstrakurikuler,
tugas tambahan, atau penangguhan sekolah sebagai respons
terhadap perilaku kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan
sekolah.
 Sanksi keluarga : orang tua atau wali dapat memberlakukan
sanksi seperti pembatasan waktu menggunakan gadget,
larangan berinteraksi dengan teman tertentu, penundaan atau
pencabutan hak istimewa tertentu, atau tugas tambahan sebagai
konsekuensi atas perilaku negatif.
 Pelayanan masyarakat : sebagai sanksi, remaja dapat
diharuskan untuk melakukan kegiatan pelayanan masyarakat
sebagai pengganti dari konsekuensi hukuman lainnya. Hal ini
bertujuan untuk memberikan pengalaman yang membantu
mereka menyadari konsekuensi dari tindakan mereka dan
membangun tanggung jawab sosial.
 Pengawasan hukum : jika perilaku kenakalan remaja
melibatkan pelanggaran hukum serius, sistem peradilan anak
dapat menerapkan sanksi hukum seperti pengawasan oleh
petugas pemuda, program rehabilitasi, pengarahan, atau
tahanan pemuda.

Penting untuk menyadari bahwa tujuan sanksi bukanlah


untuk menghukum secara semata, tetapi untuk memberikan
kesempatan bagi remaja untuk belajar dari kesalahan mereka,
memahami konsekuensi tindakan mereka, dan memperbaiki
perilaku mereka. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih luas
dan komprehensif, yang mencakup pendidikan, dukungan
sosial, dan pelibatan positif, harus diintegrasikan bersama
dengan sanksi untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan.

3. Cara Kuratif
Pendekatan kuratif dalam mengatasi kenakalan remaja
berfokus pada intervensi setelah perilaku negatif terjadi. Ini
melibatkan upaya untuk memperbaiki, menyembuhkan, dan
mengatasi akar permasalahan yang mendasari perilaku
kenakalan remaja. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil dalam pendekatan kuratif :

 Konseling dan terapi: remaja dapat diarahkan untuk


mengikuti sesi konseling atau terapi individual atau
kelompok. Konselor atau terapis yang berpengalaman dapat
membantu remaja untuk memahami penyebab perilaku
kenakalan mereka, mengatasi masalah emosional atau
mental yang mendasarinya, dan mengembangkan strategi
yang lebih sehat dalam menghadapi tantangan hidup.
 Program rehabilitasi : jika remaja terlibat dalam
penyalahgunaan zat atau perilaku adiktif lainnya, program
rehabilitasi dapat menjadi pilihan. Program ini memberikan
dukungan dan bimbingan khusus dalam mengatasi masalah
penggunaan zat atau adiksi serta membantu remaja
membangun kembali kehidupan yang sehat.
 Pendidikan alternative : jika remaja mengalami kesulitan
dalam konteks pendidikan formal, dapat dipertimbangkan
pendekatan pendidikan alternatif. Ini dapat melibatkan
program pendidikan khusus, pendidikan jarak jauh, atau
pendekatan pembelajaran yang lebih individual yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik remaja.
 Pemulihan dalam masyarakat : dukungan komunitas sangat
penting dalam proses pemulihan remaja. Masyarakat dapat
memberikan ruang yang aman dan mendukung bagi remaja
untuk memperbaiki perilaku mereka. Ini dapat melibatkan
dukungan dari keluarga, sekolah, teman sebaya, lembaga
keagamaan, atau organisasi masyarakat yang peduli.

Pendekatan kuratif bertujuan untuk membantu remaja


mengatasi dan memperbaiki perilaku kenakalan mereka serta
memberikan mereka kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang secara positif. Penting untuk melibatkan remaja
secara aktif dalam proses ini, memberikan mereka dukungan
emosional dan penguatan, serta memberikan mereka alat dan
keterampilan yang diperlukan untuk membuat perubahan yang
berkelanjutan.

F. Peran Olahraga Terhadap Kenakalan Remaja

Olahraga memainkan peran penting dalam mengatasi kenakalan


remaja dan mendukung perkembangan positif mereka. Berikut adalah
beberapa peran penting olahraga dalam mengatasi kenakalan remaja :

1. Pengalihan energi negatif : olahraga memberikan sarana yang positif


untuk mengalihkan energi negatif remaja. Dengan berpartisipasi dalam
kegiatan olahraga, remaja dapat melepaskan emosi negatif, stres, atau
frustrasi yang mungkin memicu perilaku kenakalan.
2. Pembentukan disiplin : melalui keterlibatan dalam olahraga, remaja
belajar tentang disiplin, komitmen, dan tanggung jawab. Mereka harus
mengikuti jadwal latihan, menghormati peraturan tim, dan berkontribusi
secara konsisten. Ini membantu mengembangkan pola pikir yang lebih
teratur dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengembangan keterampilan sosial : berpartisipasi dalam olahraga
memungkinkan remaja untuk berinteraksi dengan orang lain dalam tim
atau komunitas olahraga. Mereka belajar tentang kerjasama,
komunikasi, kepemimpinan, dan negosiasi. Ini membantu memperkuat
keterampilan sosial mereka dan membangun hubungan yang sehat
dengan orang lain.
4. Pengelolaan stres dan emosi : olahraga memiliki efek positif terbukti
dalam mengelola stres dan emosi. Aktivitas fisik meningkatkan
produksi endorfin, hormon yang bertanggung jawab untuk
meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. Dengan rutin
berolahraga, remaja dapat menemukan outlet yang sehat untuk
menenangkan diri dan mengurangi risiko perilaku kenakalan yang
dipicu oleh stres atau emosi yang tidak terkendali.

Olahraga bukanlah satu-satunya solusi untuk mengatasi kenakalan


remaja, tetapi dapat menjadi elemen penting dalam pendekatan yang
komprehensif. Melalui olahraga, remaja dapat mengalami manfaat fisik,
emosional, dan sosial yang dapat membantu mereka membangun identitas
yang sehat, mengelola stres, dan mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk mengatasi tantangan kehidupan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kenakalan remaja merupakan perilaku negatif yang dapat


membahayakan remaja itu sendiri, lingkungan sekitar, dan masyarakat
pada umumnya. Kenakalan remaja memiliki banyak faktor pemicu,
termasuk faktor sosial, keluarga, teman sebaya, dan individu itu sendiri.
Pendekatan preventif sangat penting dalam mengatasi kenakalan remaja.
Upaya pencegahan melalui komunikasi terbuka, pendidikan, pembangunan
keterampilan sosial, pengawasan, dan lingkungan yang sehat dapat
membantu mengurangi risiko perilaku kenakalan. Sanksi yang tepat dapat
menjadi bagian dari pendekatan mengatasi kenakalan remaja. Namun,
sanksi saja tidak cukup efektif. Perlu ada pendekatan kuratif yang
melibatkan konseling, program rehabilitasi, pendidikan alternatif, peran
model positif, dan pemulihan dalam masyarakat untuk membantu remaja
memperbaiki perilaku mereka.
Olahraga memiliki peran penting dalam mengatasi kenakalan
remaja. Melalui olahraga, remaja dapat mengalihkan energi negatif,
membangun disiplin, keterampilan sosial, mengelola stres dan emosi,
meningkatkan kesehatan mental, membangun nilai dan etika, serta
mengembangkan kepemimpinan. Penting untuk mengadopsi pendekatan
komprehensif yang mengintegrasikan langkah-langkah preventif, sanksi
yang tepat, dan pemanfaatan olahraga sebagai sarana pengembangan
positif. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung dan membantu remaja mengatasi kenakalan serta tumbuh
menjadi individu yang lebih baik. Perlu adanya kerjasama antara keluarga,
sekolah, komunitas, dan lembaga terkait dalam mengatasi kenakalan
remaja. Dukungan dan pemahaman dari lingkungan yang melibatkan
remaja sangat penting untuk membantu mereka mengatasi perilaku
kenakalan dan memperbaiki diri. Dengan menggabungkan pendekatan
preventif, sanksi yang tepat, pemanfaatan olahraga, dan kolaborasi lintas
sektor, kita dapat mengurangi angka kenakalan remaja dan menciptakan
masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.

B. Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat diambil untuk mengatasi


kenakalan remaja:

1. Meningkatkan komunikasi: Penting bagi orang tua, guru, dan orang


dewasa lainnya untuk meningkatkan komunikasi dengan remaja.
Mendengarkan dengan empati, memberikan dukungan, dan membuka
ruang untuk diskusi akan membantu remaja merasa didengar dan
dipahami.
2. Meningkatkan pemahaman tentang remaja: Orang dewasa perlu
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tahap perkembangan
remaja dan tantangan yang mereka hadapi. Hal ini akan membantu
mereka memberikan dukungan yang sesuai dan menyesuaikan
pendekatan mereka dalam menghadapi kenakalan remaja.
3. Mendorong partisipasi dalam kegiatan positif: Mengarahkan remaja
untuk terlibat dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, atau
kegiatan sosial, dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari
perilaku kenakalan dan membantu mereka membangun minat dan
keterampilan yang positif.
4. Membangun keterampilan sosial: Mendukung remaja dalam
mengembangkan keterampilan sosial yang sehat, seperti komunikasi
efektif, pemecahan masalah, dan empati, dapat membantu mereka
dalam berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang positif dan
meminimalisir konflik.
5. Mendorong partisipasi dalam program pengembangan diri:
Mengarahkan remaja untuk mengikuti program pengembangan diri,
seperti kelas atau pelatihan yang menawarkan pembelajaran dan
pengalaman baru, dapat membantu mereka membangun rasa percaya
diri, mengembangkan minat baru, dan memperluas jaringan sosial
mereka.
6. Meningkatkan akses terhadap layanan dukungan: Memastikan remaja
memiliki akses yang mudah dan aman ke layanan dukungan seperti
konseling, terapi, atau kelompok dukungan dapat memberikan mereka
ruang untuk berbicara tentang masalah mereka, mencari bimbingan,
dan mendapatkan dukungan profesional.
7. Membangun lingkungan yang aman dan positif: Menciptakan
lingkungan yang aman, terstruktur, dan positif bagi remaja adalah
kunci dalam mengurangi risiko kenakalan. Ini melibatkan
pembangunan aturan yang jelas, pengawasan yang memadai, dan
menciptakan iklim yang mendukung perkembangan positif.

Mengatasi kenakalan remaja membutuhkan pendekatan yang


holistik yang melibatkan semua aspek kehidupan remaja, termasuk
pendekatan preventif, intervensi kuratif, dukungan keluarga, pendidikan,
dan pemberdayaan komunitas. Dengan mengadopsi pendekatan yang
komprehensif dan melibatkan semua pemangku kepentingan yang terlibat
dalam kehidupan remaja, kita dapat membantu mengatasi kenakalan
remaja dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih baik
dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kenakalan_remaja

https://www.academia.edu/24648224/Makalah_Kenakalan_Remaja

https://unikastpaulus.ac.id/jurnal/index.php/jipd/article/download/313/238/

https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/k13/bukusiswa/
PJOK%20Kelas%20XI%20BS%20press.pdf

Anda mungkin juga menyukai