Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KENAKALAN REMAJA
Diajukan untuk melengkapi tugas KDM

Dosen Pengajar :
Neta A,SST.,Tr.Keb

Kelompok 1 :
1. Siti Annisa Aprilliani
2. Tarisya Eka R.
3. Ita Nurhidayati
4. Devi wiwit M.
5. Yosinta Putri W.

PRODI D3 KEBIDANAN
SEMESTER 1
STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan bimbingannya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar
dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja yang berisi tentang solusi
pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan
proses belajar mandiri kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah
dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar
untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan
juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar
pada masa mendatang.

Kediri, 27 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namum ia masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya
dan ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekhawatiran serta
perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orang tuanya. Kesalahan yang
diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena
mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-
kesalahan yang menimbulkan kesalahan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai
kenakalan remaja.
Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Disamping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini menjadi semakin aktif
mengikuti organisasi antar pelajar dan meningkatkan prestasi, kita melihat pula arus
komorosotan moral yang semakin landai dikalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang
lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar sering kali kita
membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,
minuman keras, penjabret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak, oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian
yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja kearah yang lebih postif, yang titik
bertanya untuk terciptanya suatu siste dalam menanggulangi kenakalan dikalangan
remaja.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam makalah sebagai berikut :
1. Apakah kenakalan remaja itu ?
2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja ?
3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yan terlibat kenakalan ?
4. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja ?
5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?
3. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas
tugas ang diberikan oleh dosen pengampu sebagai syarat untuk memenuhi aspek
penilaian mata pelajaran. Serta untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang
kenakalan remaja, penyebab dan solusinya.

4. Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa memahami pengertian kenakaln remaja
2. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor penyebab kenakalan remaja
3. Mahasiswa mengetahui solusi dalam mengatasi kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN

Masa kanak-kanak,remaja,dewasa dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih


hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-
tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan
memiliki ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang
paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kehawatiran
bagi para orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar
padahal bagi siremaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam
hidupnya oleh karena itu para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagai
mana adanya. Janga terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua, para remaja
hendaknya justru menjadi pemberi teladan didepan, ditengah membangkitkan semangat,
dan dibelakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18
tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakn sebagai kanak-kanak, namun
masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola
gidup yang paling sesuai dengan baginya dan inipun sering dilalukan melalui metode
coba-coba walaupu melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilalukan sering
menimbulkan kehawatiran serta perasaan menyenanangkan bagi lingkungan dan
orangtuanya. Kesalah yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangakan teman
sebanya, hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari
identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang
sering disebit sebagai kenakalan remaja.

1. Pengertian Kenakalan Remaja


Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun)
yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama)
yang dianjurkan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan
bahaya atau kerugian pada piha lain. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugijan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Definisi
kenakalan remaja menurut para ahli :

a. Paul moedikdo
 Semua perbuatan yang dari orang biasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-
anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana,
seperti mencuri, menganiaya, dan sebagainya.
 Semua perbuatan menyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
 Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
b. Kartono
Kenakalan remaja dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial.
c. Santrock
Kenakaln remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku kenakalan yang
tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.

2. Penyebab kenakalan remaja


Ulah para remaja yang masih dalam taraf pencarian jati diri sering sekali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar seperti keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-
hura seperti minuman keras, menggunakan narkotika, berkelahi, berjudi, dll itu akan
merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai
faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal.
Berikut ini penjelasannya secara ringkas.
3. Faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat
dikelompokkan kedalam 2 fakator, yaitu :

1. Faktor internal
a. Faktor kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem
psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan (psikisnya). Masa remaja dikatakan
sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang
meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini
dirasakan sebagai suatu krisis identitas karena bentuk adanya pegangan,
sementara kepribadian mental untuk menghindaritimbulnya kenakalan remaja
/ perilaku menyimpang.
b. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya 2 bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
d. Kondisis fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat / tidaknya secara fisik dan segi
jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat
tubuh dengan tindakan menyimpang. Menurut teori ini, seseorang yang
sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap
kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan
pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat
melarang tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan
kondisi tubuhnya.

2. Faktor eksternal
a. Kondisi lingkungan keluarga
Khusus kota-kota besar di indonesia, generasi muda yang orang tuanya
disibukkan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena
bimbingan dan kasih sayang langsung dari orang tuannya sangat kurang.
Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada
anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap
anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan
karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian
dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b. Kontak sosial dari lembaga masyarakat kurang baik / kurang efektif


Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat
terhadap pola perilaku anak muda sekaang kurang berjalan dengan baik, akan
memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang
berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang
menyimpang dari hukum / norma yang berlaku, seperti mabuk yang dianggap
hal yang wajar, perkelahian anatara anak muda dianggap biasa saja. Sikap
kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan
semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan
dikalangan anak muda.

c. Kondisi fisik alam / geografis


Kondisi alam yang gersang, kering dan tandus dapat juga
menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang
berlaku, lebih daripada individunya bermental negative. Misalnya, melakukan
tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang
bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.

d. Faktor kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik


Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan udah
memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa
mewujudkan tindakan perusakan, pencurian dan perampokan. Disintegrasi
politik dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan
tindakan-tindakan menyimpang.

e. Faktor peruahan sosial budaya yang begitu cepat (revolusi)


Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam
teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang
masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang
baik, lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan
agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang
dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.

f. Tempat pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa
lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika
anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong. Belum lama ini
bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi
di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab
atas kenakalandan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini.

4. Akibat yang ditimbulkan dari kenakalan remaja


1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakaln yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya
sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat
memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat
saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya
hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja
tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek. Berfikir tidak
stabil dan kepribadiaanya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada
akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan
mengarahkan
2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila
remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama,
akan berakibat terjadi tidak keharmonisan di dalam keluarga dan putusnya
komunikasi antara dua orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik
karena dapat mengakibatkan remaa sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskankan waktunya bersama teman-temanya untuk bersenang-senang
dangan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya
keluarga akan merasakan malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh
remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaan terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya
akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa
remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan
ataupun mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap anggota
masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap
remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keiklasan.
5. Gejala dan Tanda-tanda Seorang Remaja mengalami Kenakalan Remaja
 Anak-anak tidak disukai oleh teman-temanya sehingga anak tersebut menyendiri.
 Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau
sekolah.
 Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masala
yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
 Anak-anak yang suka berbohong.
 Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
 Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
 Anak-anak yang suka menyakiti/mengganggu teman-temanya disekolah atau
rumah.
6. Perilaku-Perilaku yang Merupakan Kenakalan Remaja
Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan pengamatan
tentang beberapa perilaku remaja yang termasuk kenakalan remaja di lingkungan
sekitar, berikut beberapa contoh kenakalan remaja yanga ada di lingkungan sekitar :
1. Perbuatan awaal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak
jujur.
2. Perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar.
3. Mengganggu teman.
4. Memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak
hormat pada orang tua dan saudara.
5. Merokok.
6. Menonton video atau media cetak yang tidak layak.
7. Corat-coret tembok sekolah.
8. Membolos.
9. Mengendarai kendaran di bawah umur tanpa memakai helm.
10. Selalu elanggar tata tertib.

Jadi, dapat disimpulkan tindakan kenakalan remaja sagat merugikanbagi remaja dan
masyarakat itu sendiri.

7. Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja


Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan
dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian
khusus serta pemehaman yang baik serta penanganan yang tepat kepada remaja
merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya,
mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru danpihak-
pihak lain yang terait agar perkembangan remaja dibidang pendidikan dan dibidang-
bidang lainya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Berikut solusi dalam
rangka penanggulangan kenakalan remaja :

1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan
melali cara berikut :
a. Mengenal dan menegetahui ciri umum dan khas remaja.
b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.
Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya
pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui :


1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan
keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran
agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan sosial yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan
yanga positif.
7. Memperbaiku keadan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun
masyarakat dimana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut diatas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam


membentuk pribadi seorang remaja.jadi ntuk memulai perbaikan, mak harus mulai dari diri
sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu
berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil,
memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa
dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakuakn dan mebentuk keluarga yang baik,
tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar. Dengan usaha
pembinaan yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga
keseimbangan diri yang serasi antara aspek resio dan aspek emosi akan tercapai. Pikiran yang
sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung
jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik
terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh
guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha
pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus
dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku rema di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap
perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai
perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui
kegiatan keagamaan, ekstrakulikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai
kegatan positif bagi remaja.

Pemberian bembinan teehadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian


remaja mengenai :

1. Pengenalan diri sendiri : menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain
2. Penyesuaian diri : mengenal serta menerima tuntunan dan menyesuaikan diri dengan
tuntunan tersebut
3. Orientasi diri : mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi
dan sikap sosial dengan penekanan pada penyedaran nilai sosial, moral dan etik.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan 2 pendekatan :


1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu
sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu
mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, dimana ia sudah merupakan anggota kumpulan /
kelompok kecil tersebut.

Tindakan represif
Usaha menindak pelanggaran norma sosial dn moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas
pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan
tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan
melalui pidana / hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang
bulu.
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam
keluarga. Disamping itu perlu adanya semacamhukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap
pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan
konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama, sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan
umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahnya yang berwenang dalam pelaksanaan
hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa hal, guru juga bertindak.
Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah
merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan
data mengenai pelanggaran dan kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada
umumnya tindakan represif diberiakn dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan
maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala
sekolah dan tim guru / pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) /
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.

Tindakan kuratifdan rehabilitasi


Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan
dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan
lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu
lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini solusi internal bagi seorang
remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain :
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah /
diatasi dengana prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak
mungkin figur orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik
juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap
ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti
berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan dan penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah berpengaruh jika ternyata
teman sebaya / komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Jika berbagai solusi dan pembinaan diatas dilakukan, diharapkan kemungkinan


terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan
mengenai penganggulangan masalah kenakalan remaja harus ditujukan kearah tercapainya
kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang
dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan sebagai
anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara
khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak nakal (juvenile court) pada 1899 di
Illinios, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang sekitar.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa krisi
identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya
perhatian dari orangtua, minimnya pemahaman tentang agama, pengaruh dari
lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya,
dan tempat pendidikan. Untuk mengatasinya remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan
baik juga meraka yang berhasil memperbaiki diri sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja. Adapun solusi dalam
menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
 Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakaln
remaja.
 Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakaln
remaja.
 Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggaran
remaja dengan memberikan pendidikan lagi.

2. Saran
a. Orang tua
Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam
keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta
tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul.
Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat
menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.
b. Pihak sekolah
disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi yang dimiliki siswa.
Sehingga meningkatkan konsep diri siswa, serta dapat meminimalisir penggunaan
kata / sikap yang dapat menurunkan konsep diri siswa.
c. Pihak pemerintah
Penlu adanya tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di
indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
d. Masyarakat umum
Hendaknya ikut berpartisispasi guna pencegahannya. Apabila melihat hal yang
tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera laporkan ke penegak hukum
setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
e. Remaja
Yang terpenting adalahbagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai
remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku didalam
masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar kita bisa
menciptakan negara dan bangsa yang sukses
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/24648224/Makalah_Kenakalan_Remaja
Lampiran

Naskah Dialog Kenakalan Remaja dengan Teman Sebaya


Tokoh : (Mahasiswa pembully)
(Mahasiswa yang di pengaruhi)
(Mahasiswa yang tidak dipengaruhi)
(narator, penceramah dan pengedar narkoba)

Hari 1
Narator : pada suatu hari ada Mahasiswa pembully tang membuli seorang mahasiswa
lain..
: Hehh bagi Cuan!
: nggak boleh ah..
: Lo Berani sama gue...
: ya berani lah,

Narator : lalu mahasiswa pembully memukul mahasiswa tersebut

: aduh sakit
: kok kalah say?? Jadi takut gue...

Narator : lalu mahasiswa yang dibully tersebut kabur, diperjalanan mereka bertemu
dengan penceramah

: bukk, ada mahasiswa yang membully saya, tolong bukk!!


Pen : baiklah, antar saya ke mahasiswa yang bully kamu itu

Narator : lalu pergilah penceramah dan mahasiswa yang telah dibully itu ke tempat
mahasiswa yang telah membullynya

Pen : hai kakak nakal, kenapa kalian mengganggu mahasiswa ini?


: kata bapak guee kalo ada penceramahh.... KABOOOR

Narator : kemudian mahasiswa pembully tersebut kabur


Pen : tenang saja kamu sudah aman, allah selalu memberikan pertolongan untuk
kalian
: amiin..

Hari 2
Narator : keesokkan harinya ada seorang pengedar narkoba bernama (?), ia sedang
mengedarkan narkoba ke mahasiswa pembully
Peng : kak, mau beli kodein nggak? Mumpung harga promo Cuma 100 aja kok...
: 100 apaan perak?
: cepek lah kampret ngelawak aja lu
: bisa diaturr, ngutang duluu ye kak wkwk
: 1 bulan 50% bunganya..
: bangke,1 jam lagi.. gua bayar langsung cash,
: awas lo kalo ga bayar, gua laporin polisi
: lo lapor polisi mau setor nyawa sekalian?
: canda ygy..
: yaudah gua mau cari mahasiswa yang gua bully kemarin, mau gue promosiin
kemereka..

Narator : mahasiswa pembully tersebut pergi mencari mahasiswa yang telah


dibullynya kemarin dan akhirnya mereka bertemu

: hallo gayys, gua ada barang baguss nichh..


: gak mau.!!(kabur)
: gak dulu dehh
: gue pakek tiap hari makin glowwingg lohh
: gue sih cukup glowwing yaa tapi.. boleh dehh
: nahh cobain

Narator : mereka pun memakai barang itu, dan (bertemu penceramah dijalan)

: bukk buk, ada mahasiswa pembully kemarin nawarin narkoba


Pen : antar saya ke mereka
: aduhh capek bukk, naik ojek aja tapi bayarin ya buuk....
Pen : aduhh saya lagi gak punya duitt
: yah ibuh saya juga yang keluarin cuan, ah ellah...
Pen : yaa gak papa lah sekali kali

Narator : belum selang lama sampailah mereka di tempat mahasiswa pembully tersebut

Pen : apa apaan kalian.. berani beraninya ya pakai narkoboy, coba kalian baca ini!!
: apaan tuh, SKSD Low!!
Pen : i know you so well (?)
: dahlah gue gak bakal tobat

Narator : tanpa fikir panjang mahasiswa pembully tersebut menghajar si penceramah


tersebut hingga tewas

Pen : yaa allah ampuniliah dosa mereka karena mereka tidak tau bahwa yang telah
mereka buat adalah hal yang sayah.
: halahh dasar sok suci.
: cepat bunuh dia, gua najis liat muka dia
: asiiiapp
: jangan bunuhh diaa
: brisik lu anj$#@

Narator : saat malam harinya saat mahasiswa pembully dan mahasiswa yang
terpengaruhi olh narkoba itu tertidur mereka didtangi oleh roh penceramah
tersebut melalui mimpi, penceramah tersebut menggenakan baju putih seperti
malaikat

: sisi siapa kamu!?


Pen : saya adalah orang yang tadi kamu bunuh, bertobatlah kalian semua allah
akan selalu membimbing kalian menuju jalan yang benar
: a-a apa,aku sering melakukan banyak dosa, aku juga ingin bertobat apakah
allah akan mengampuni semua dosa-dosa ku?
Pen : tentu saja. pintu surga selalu terbuka bagi hamba yang ingin bertobat
kepadanya
: baik lah kami akan bertobat, kami berharap allah bisa memaafkan semua
perbuatan dosa kami
Pen : ya allah ampunilah mereka agara= mereka dapat menuju kejalan yang penuh
dengan ridhomu ya allah

Narator : keesokkan harinya mahasiswa pembully tersebut bertemu dengan mahasiswa


yang ia bully dan mereka saling meminta maaf

: gayss aku minta maaf ya, maaf atas kesalahan yang sudah ku perbuat, aku
menyesal, aku akan merubah semuanya dan aku janji nggak akan
mengulanginya lagi
: ya kami juga meminta maaf, kami juga sering berbual salah.

Narator : mereka kemudian menjadi teman yang baik. Dan mereka kemudian membuat
perkumpulan anti narkoba untuk menyadarkan mahasiswa-mahasiswa yang
terjerumus kedalam ruang lingkup narkoba.

Anda mungkin juga menyukai