KENAKALAN REMAJA
KELAS : XI IPS
MA NW JUET
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya, kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “KENAKALAN
REMAJA”. Kami sadari masih banyak sekali kekurangan yang terdapat dalam karya ilmiah
ini, semoga hal ini tidak menghalangi kami untuk terus berkarya. Kami berharap di masa
yang akan datang, kami dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Di dalam penyusunan karya ilmiah ini, tak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah mendukung. Semoga dengan dukungannya dapat menambah
kemampuan kami di masa yang akan datang.
Kami berharap karya ilmiah ini dapat mendatangkan inspirasi bagi kami di masa yang
akan datang dan juga memberi manfaat bagi pembaca agar lebih meningkatkan kesadaran
untuk membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi
dibanggakan.Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar
berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya
tawuran, pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA, pemakain narkoba dan lain-
lain.Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk kemajuan
Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh karena itu, kami
sebagai remaja yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja harus segera dihilangkan,
kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.
LANDASAN TEORI
Kartono, ilmuan sosiologi Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal
dengan istilah juveniledelinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Santrock “kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang
tidak dapat di terima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.” Penelitian yang
dilakukan Buhrmester (Santrock, 2004:414) menunjukkan bahwa pada masa remaja
kedekatan hubungan dengan teman sebaya meningkat secara drastis, dan pada saat yang
bersamaan kedekatan hubungan remaja dengan orang tua menurun secara drastis. Maka
dari itu pencarian akan jati diri remaja banyak dihabiskan dengan teman-teman yang seusia
dengan mereka. Inilah yang menjadi kekhawatiran sebagian orang tua, yang memiliki anak
menginjak remaja. Mereka khawatir anak akan salah pilih teman dalam bergaul.
BAB III
PEMBAHASAN
Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja sering
menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini adalah
masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua
hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-
besarkan perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di
depan, di tengah membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk
si remaja.
Perilaku nakal remaja bias di sebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun dari luar (eksternal).
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
2. Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa faktor. Perilaku
nakal remaja disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri (internal) maupun fakor dari
luar (eksternal).
3. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
4. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
5. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak
yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
4.2. Saran
Kartono, K. (2005). Patologi Sosial 2: Kenakalan remaja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.