DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
WARI ANDINI
RIZKY RAHMAWATI
L.ASTAYUGATHA ADYARESTA
RADITYA PRATAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu negara berdiri atas beberapa unsur, misalnya adanya wilayah, rakyat, diakui negara lain
dan kedaulatan. Namun suatu negara tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu
sistem yang mengatur gerak atau langkah negara yang akan mereka majukan. Karena negara
akan bersifat pasif dan negatif jika tidak melakukan gerak – gerik apapun.
Dengan adanya sistem, maka rakyat dapat menjalankan kehidupannya dengan teratur, sistem
juga dapat mengontrol arah kemajuan sebuah negara. Dengan adanya cita-cita serta tujuan
negara maka kerja sistem akan lebih efektif. Sistem yang digunakan sebuah negara untuk
mengatur gerak langkah perjalanan sebuah negara inilah yang disebut sistem pemerintahan.
Berdasarkan uraian diatas kami berharap akan menambah wawasan pengetahuan masyarakat
tentang pemerintahan baik di Indonesia maupun di negara lain, sehingga masyarakat dapat
mengontrol sistem kerja pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pemerintahan?
2. Bagaimanakah karakteristik pemerintahan sipil dan militer?
3. Bagaiamanakah hubungan sipil-militer di Indonesia?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami pengertian dari pemerintahan
2. Memahami karakteristik pemerintahan sipil dan militer
3. Mengetahui hubungan antara sipil dan militer di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemerintahan
Pemerintah (Government) secara etimologis, berasal dari bahasa yunani kuno yaitu
“kubernan” atau nahkoda kapal. Artinya, menatap ke depan. Lalu, perkataan “memerintah”
berarti melihat ke depan, menentukan berbagai kebijakan diselenggarakan untuk mencapai
tujuan masyarakat atau negara, memperkirakan arah perkembangan masyarakat masa mendatang
dan mempersiapkan langkah-langkah kebijakan untuk menyongsong perkembangan masyarakat
serta mengelola dan mengarahkan masyarakat kepada tujuan yang telah ditetapkan. Maka terkait
dengan hal tersebut, pengertian pemerintah dapat ditinjau dari tiga dimensi (aspek), yaitu :
1. Aspek kegiatan (dinamika)
2. Aspek struktural fungsional
3. Aspek tugas dan kewenangan (fungsi)
Jikalau dilihat dari aspek dinamika, pemerintah dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau
usaha yang terorganisasikan yang bersumber dari kedaulatan dan berlandaskan kepada Dasar
Negara, rakyat, wilayah negara tersebut demi tercapainya tujuan negara, dan jikalau konsep
pemerintah dilihat dari aspek struktural fumgsional maka pemerintah dapat diartikan sebagai
seperangkat fungsi negara yang berhubungan satu dengan yang lainnya, berhubungan secara
fungsional dan melaksanakan fungsinya berlandaskan kepada dasar-dasar dan prinsip tertentu
demi tercapaianya tujuan negara, dan yang terakhir aspek tugas dan kewenangan negara
diartikan pemerintah di sini adalah seluruh tugas dan kewenangan negara.
KESIMPULAN
Seperti yang kita ketahui, pengertian pemerintah dapat kita tinjau dari 3 aspek dimensi
yaitu aspek kegiatan, aspek struktural fungsional, dan aspek tugas dan kewenangan (fungsi)
maka dapat disimpulkan bahwa pemerintahan dapat berarti segala kegiatan yang berkaitan erat
dengan tugas dan kewenangan negara atau sebagai fungsi negara, dan yang melaksanakan tugas
dan kewenangan negara itu adalah pemerintah.
Pemerintahan di setiap negara terbagi menjadi dua, yaitu Pemerintahan Sipil dan
Militer. Perbedaan mendasar tentang keduanya yaitu terletak pada sejauh mana kelompok
tersebut berpengaruh dan ikut serta dalam pemerintahan. Serta sejauh mana satu kelompok
mampu mengatur kelompok yang lain. Kendati keduanya memiliki wewenang masing-masing,
dalam sejarah pemerintahan keduanya tidak dapat dipisahkan dalam kaitannya dengan roda
pemeritahan. Jika dalam pemerintahan tersebut, kalangan sipil mampu lebih dominan bahkan
dalam masalah kemiliteran dan politik keamanan Negara, maka dapat dikatakan bahwa
pemerintahan tersebut adalah pemerintahan sipil. Sebaliknya jika militer banyak kontrol dalam
politik dan kehidupan sipil maka dapat dikatakan bahwa pemerintahan tersebut adalah
pemerintahan militer.
Adapun hubungan sipil-militer di Indonesia, tidak ada golongan yang lebih dominan.
Hubungan sipil-militer lebih ke arah “kerja sama” dan hubungan kemitraan. Secara historis pola
hubungan sipil-militer Indonesia lebih banyak merupakan suatu pembagian peran antara sipil-
militer.
DAFTAR PUSTAKA
Ruhpina, H.L. Said, 2005, Menuju Demokrasi Pemerintahan, Universitas Mataram Press, Mataram.
Sitepu, P. Anthonius, 2012, Teori – Teori Politik, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Gatara, A.A. Sahid, 2009, Ilmu Politik: Memahami dan Menerapkan, Pustaka Setia, Bandung.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti, 2012, Negara, Demokrasi, dan Civil Society, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Tokoh Indonesia, Hubungan Sipil dan Militer,
http://www.tokohindonesia.com/publikasi/article/333-makalah/577-hubungan-sipil-militer.