BABAK I
( Feky lalu menyodorkan gelas minuman keras ke Dydon. Beberapa saat kemudian
lewatlah Icha, Sella danWasty melewati tempat itu )
EXEL : “Eh mereka tahu tidak kalau kita penguasa daerah sini, lewat sini ya harus
tegur. Mentang-mentang mahasiswa lagaknya minta ampun”
DYDON : “Eh ngomong-ngomong soal mahasiswa, mereka sekarang hobby bentrok ya,
saling bela sukulah, apalah, heran! Jaman sekarang kok masih ada tawuran.
Mending kita donk senang-senang gini, iya gak bro?”
EXEL : “Iya dong!”
FEKY : “Eh teman-teman, Saya beli minum dulu, minumnya sudah habis”
EXEL : “Iya tapi cepat ya. Jangan kelamaan kamu”
FEKY : “Siip!
( Beberapa saat kemudian, Feky datang bersama Vera, sambil menyimpan minuman
belanjaannya, Feky memperkenalkan Vera )
FEKY : “Eh kamu mau coba yang lebih hebat ,gak? Lebih enak, yang ini bisa bikin
kamu melayang dan yang pasti kamu bisa lebih happy, pokoknya oke”
VERA : “Apa sih?”
FEKY : “Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa, soalnya…”
( Belum selesai Feky melanjutkan perkataanya, tiba-tiba Icha, Sella dan Wasty datang
dan memanggil Vera )
( Feky menyodorkan minuman keras, tanpa berpikir lebih lama, Vera langsung
menghabiskan minumannya, dan beberapa menit kemudian........ )
VERA : “Wah enak banget, rasanya seperti mau terbang, huh I’m happy, asyik banget”
EXEL : “Nah gitu dong, itu baru namanya mahasiswa gaul berimajinasi tinggi, biar
nanti kamu bisa berorasi alias omongan rakyat sakit hati”
( Tanpa terasa hari semakin gelap, Vera pun pamit pulang )
( Vera langsung berjalan pulang meninggalkan mereka, tapi tiba-tiba Ia kembali lagi )
EXEL : “Ver,kenapa balik lagi? Ada apa? Ada masalah? Ada yang ganggu kamu?”
VERA : “Tidak...tidak ada apa-apa, Cuma.....
“Tidak, aku Cuma mau perlu dengan Exel sebentar saja. Bisa,kan?”
( Dengan raut wajahnya yang penuh tanda tanya, Exel menghampiri Vera,dan
percakapan singkat merekapun selesai dan Vera pulang )..
FEKY : “ Exel, sini kamu! Ada apa sih Vera memanggil kamu? Jangan-jangan Vera
suka sama kamu, ya?”
EXEL : “Ah, sembarang aja kamu.”
DYDON : “Sudahlah, Bro. Sudah cukup gadis-gadis yang jadi korban kamu.”
EXEL : “Woii! Dasar Piktor alias pikiran kotor. Vera tidak suka sama saya. Tapi, dia
suka sama barang saya.”
DYDON : “ Nah, sama saja, kan? Barangmu kan milikimu juga? Jadi, sama saja, dong.
Sama-sama bejatnya, bahkan keterlaluan lagiiii...”
EXEL : “Bukan barang yang itu, tapi yang ini nih!”
( Exel mengeluarkan ganja dari sakunya dan menunjukkannya kepada Feky dan
Dydon ).
FEKY : “ Oh, itu ya? Kenapa tidakbilang dari tadi? Wah, berarti si Vera sudah
kecantol ganja nih.”
DYDON : “Namanya juga ganja. Sekali kena, pengennya pake terus.”
FEKY : “Hey, men. Perasaanku tidak enak, Nih! Sebaiknya kita pulang saja. Aku
takut terjadi sesuatu.”
DYDON : “Ok. Lagian sudah larut malam, Nih! Ayo, kita pulang!” Oh, ya. Esok ngumpul
di sini lagi ya, bro!”
( Di rumah, Vera sedang ditunggu orang tuanya, tidak lama kemudian, Vera muncul
dalam kondisi mabuk. Dengan tergopoh-gopoh, Vera masuk ke dalam rumah ).
VERA : “Ti...tidak, Ma! Tadi waktu Vera pulang, di pinggir jalan bertemu dengan
teman SMA Vera., begitu... makanya Vera terlambat.”
MAMA : “Kamu mau menipu mama, ya? Jelas-jelas mulut kamu bau alkohol. Jangan
coba-coba menipu mama. Mama tahu semua tindak-tandukmu!”
BAPAK : “Hai Vera! Kamu sudah pulang, ya? Ma, ada apa sih? Kok marah-marah?”
VERA : “Ti.... tidak, Pa! Tadi waktu Vera pulang, Vera bertemu dengan teman sekolah
Vera dulu, kebetulan mereka lagi mabuk. Saking kangennya, mereka menarik
tangan Vera, trus minumannya tumpah di bajuku. Makanya bau alkohol.
Sumpah, Pa. Vera tidak mabuk.”
BAPAK : “Sudah. Sudah! Bapak percaya sama kamu. Ayo sana, pergi mandi! Itu
kan,Ma? Sudah dengar sendiri penjelasan Vera?”
( Vera membuka dompetnya dan menyodorkan beberapa lembar uang kepada Exel ).
EXEL : “Ah. Masa Cuma ini? Barang mahal, nih! Carinya susah lagi.”
VERA : “Oke. Aku tambah....cukup, kan?”
EXEL : “Sebenarnya belum, sih. Tapi, sudahlah. Untuk kamu aku beri bonus saja.”
( Vera dan Exel hanya tersenyum. Tak lama kemudian Exel mengajak Vera ke
belakang. Maka, genaplah sudah kehancuran hidup Vera akibat pergaulan bebas ).
( Exel datang sambil membetulkan celananya dan Si Vera merapikan rambutnya dan
duduk bergabung kembali bersama Dydon dan Feky... Tiba-tiba datang seorang
anggota kepolisian yang menyamar sebagai pembeli ).
POLISI : “Iya. Aku temannya Nero. Dia yang menyuruh aku datang ke sini. Stoknya
habis. Makanya dia suruh aku mencarimu.”
( Nero adalah salah satu komplotan pengedar narkoba yang berhasil ditangkap polisi. )
EXEl : “Gila benar Si Nero. Barangnya habis cepat sekali. Tapi, kamu betulkan
temannya Si Nero?”
POLISI : “Iya, Bang! Ini ada pesan dari Nero untukmu.”
( Exel langsung mengambil barang dan memberikannya kepada polisi yang menyamar
itu. Saat itu juga, polisi langsung menangkapnya. Tapi, karena ia gesit maka ia berhasil
lolos. Melihat hal itu, Dydon dan Feky langsung kabur. Vera yang sedang mabuk
ditangkap polisi ).
BABAK IV
MAMA : “Lihat, Pa! Lihat anak kesayanganmu yang selalu kamu bela-bela. Ini
akibatnya! Mau ditaruh di mana muka kita ini!”
BAPAK : “Tidak. Saya tidak percaya anak saya melakukan semua ini, pasti ada pihak
lain yang menjebak anak saya. Saya harus mencari tahu siapa dalang dari
semua ini! Saya harus mencarinya! Saya harus mencarinya!”
( Beberapa menit kemudian Bapak kembali dan membawa semua kru drama.
Kemudian berdiri bersama-sama sesuai dengan formasi. Dan salah satu pemain drama
menyampaikan sesuatu kepada penonton ).
“Penyesalan selalu datang terlambat. Ketika kita telah jauh jatuh dalam kesalahan.
Oleh karena itu,belajarlah dari kesalahan untuk menjadi lebih baik karena tak seorang
punluput dari kesalahan.