Anda di halaman 1dari 5

Drama Bahaya Narkoba

Pemeran:

-Eka Nur Safitri : Sebagai Ibu

-Leny Fitria Andriani                   : Sebagai Mahasiswa / pecandu narkoba

- Alfan           : Sebagai Pecandu Narkoba

- Rere        : Sebagai Dokter

- Alza An Nissa’ salsabila            : Sebagai Narator

- Ach. Ittaqillah : Polisi

-Guntur : Polisi

-Mia,Nita :orang-orang

Cerita:

Narator            : Leny adalah mahasiswi salah satu Universitas Negeri di Jakarta.


Leny berasal dari keluarga yang kurang harmonis.Suatu hari dia melihat orang
tuanya bertengkar.lalu, dia mengurung diri dikamar. Paginya dia berangkat
kuliah dengan wajah yang murung. Karena dia melamun dia pun menabrak
seseorang.

Mia,Nita: “Hey! Kalau jalan lihat-lihat, dong! Jangan melamun melulu.”

Leny                 : “Ya, maaf.”

Mia,Nita : “Maaf-maaf!”

Narator            : Leny pun melanjutkan perjalanannya. Pada saat ia tiba di


Universitas, ia masuk ke kelas dan duduk sambil melamun. Tiba-tiba Bayu,
temannya menghampirinya.

Alfan                : “Hey! Mengapa melamun? Stress, ya!”


Leny               : “Ya! Apa urusannya sama kamu?”

Alfan              : “Enggak ada, cuma tanya.”

Leny               : “Cukup bilang O! bantuin aku, dong!”

Alfan               : “Hm hm, aku beri kamu sesuatu! Enak deh! Gratis! Dijamin
stress kamu hilang dalam sekejap. Mau enggak?”

Leny             : “Ow Ow Haiiii.Serius kamu?”

Alfan            : “Ya iyalah, masa ya iyadong! Mau enggak?”

Leny    : “Boleh deh!”

Alfan                : “Nah, sekarang kita keluar!”

Leny                  : “Yaelah mau Ngapain?”

Alfan                : “Tapi, kamu mau kan barangnya!”

Leny                 : “Ya udah!”

Narator            : Alfan pun keluar bersama Leny. Di tempat yang sepi, Alfan pun
mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya sambil melihat kesekelilingnya.

Alfan                : “Nah, ini dia barangnya!”

Leny                  : “Apaan ini?”

Alfan               : “Ini, obat penghilang stress! Mau coba? Dijamin manjur

Bingitttsssss”

Leny               : “Yaudah sini!”

Narator            : Leny pun mencoba obat itu. Ia tidak tau bahwa obat itu adalah
narkoba. Tapi, mau bagaimana lagi ia sudah terjerumus ke dalam narkoba. Ia
selalu memakai suntikan, menghisap rokok layaknya laki-laki. Setiap kali ia
pulang kuliah, wajahnya pasti pucat! Kemudian, hingga akhirnya ibunya
membawanya kerumah sakit.

Ibu Eka         : “Ibu dokter, tolong periksa anak saya ini. Setiap pulang kuliah,
mukanya selalu pucat!”
Dr. RERE   : “Baik, Ibu! Ibu tunggu di luar dulu, ya!”

Ibu Eka       : “Baik, Ibu dokter!”

Narator            : Kemudian dokter ditemani suster berada didalam ruangan


pemeriksaan. Pada awalnya, dokter tersebut berfirasat bahwa Leny, pasiennya
terkena narkoba. Namun setelah diperiksa, ternyata benar bahwa pasiennya
itu telah terkena narkoba. Maka setelah dokter itu keluar, Ibu Eka diajak untuk
masuk ke dalam ruangannya.

Dr.RERE   : “Ibu, apakah anak ibu telah terjerumus ke dalam pergaulan

Bebas?”

Ibu Eka         : “Tidak pernah, Ibu. Emangnya mengapa?”

Dr. RERE   : “Begini, Ibu! Setelah saya periksa, ternyata anak Ibu terkena
penyakit yang disebabkan oleh narkoba!”

Ibu Eka    : “Ah!Dokter ini bisa aja,jangan bercanda deh! Dokter ini pasti

Bohong!”

Dr.RERE   : “Tidak, Ibu. Ini benar!”

Ibu Eka         : “Sudahlah, mungkin dokter ini yang salah makanya hasilnya jadi
begini!”

Narator            : Dokter itu hanya terdiam dan menghembuskan nafas saja.


Ibunya pun pergi ke ruangan perawatan dan membawa Leny pulang.

Ibu Eka     : “Leny, apakah kamu memakai obat-obatan terlarang? Seperti


narkoba atau sabu-sabu!”

Leny                : “Tidak ada, Ibu. Emangnya kenapa?”

Ibu Eka          : “Enggak, tadi dokternya tanya begitu. Ya, Ibu ragu-ragu makanya
Ibu bilang tidak saja!”

Leny           : “Palingan dokternya aja yang salah!”

Ibu Eka       : “Ya, mungkin begitu!”


Narator            : Walaupun begitu, Ibunya pun sedikit curiga. Maka, Ibu Eka
bermaksud untuk mengintai Leny ke kuliah.

Ibu Eka          : “Leny, kamu pergi tidur saja dulu! Besokkan kamu kuliah!”

Leny           : “Ya, sudah. Leny juga sudah capek,nih!”

Narator            : Leny pun pergi ke kamarnya dan tidur begitu juga dengan
Ibunya. Keesokan harinya, Leny bangun pagi-pagi. Ia sudah mandi dan makan,
kemudian ia masuk ke kamar Ibunya. Ia hendak mencuri uang Ibunya. Awalnya
ibunya tidak tau mengapa Leny masuk ke kamar Ibunya. Namun akhirnya
terjawab juga. Walau begitu, Ibunya diam-diam saja, karena dia mau
mengintainya. Kemana pun Leny pergi, dengan hati-hati Ibunya mengintai
sampai ia berhenti saat melihat Leny bertransaksi narkoba.

Leny                  : “Nah, ini uangnya! Aku mau 5 Kg! Buruann!”

Alfan                : “Sabar keless! Oke-oke,uangnya cukup kok!”

Narator            : Melihat kejadian itu, Ibunya lalu memfoto saat mereka


bertransaksi dan menyadari bahwa perkataan dokter itu benar. Segeralah ia
lapor pada polisi, walau terpaksa. Karena memang itu seharusnya yang Leny
dapat. Ibu Eka sedikit berlari menuju ke kantor polisi dan akhirnya sampai. Lalu
Ibu Eka membuka pintu.

IbuEka           : “Pak polisi!” (Sambil terengah-engah)

Bapak Didin : “Sudah, tenangkan dulu diri Ibu!”

Ibu Eka           : “Baiklah!”

Bapak Dhanu : “Sudah agak baikan, Ibu?”

Ibu Eka           : “Ya, sudah!”

Bapak Didin     : “Ada apa, Ibu?”

Ibu Eka           : “Begini, Ibu! Anak saya memakai narkoba bersama temannya. Ia
sekarang berada di Universitas!”

Bapak Dhanu     : “O…. Kalau begitu ayo kita lekas ke sana! Ibu Eka bisakah
anda menunjukkan Universitas tempat anak Ibu kuliah?”
Ibu Eka           : “Bisa!”

Bapak Didin       : “Kalau begitu, ayo!”

Narator            : Pak Didin dan Pak Dhanu dkk pun ke Universitas yang
ditunjukkan oleh Ibu Eka. Ternyata benar apa yang di katakan oleh Ibu Eka,
Leny memakai narkoba. Saat itu tampak ia sedang menggunakan narkoba.

Pak Didin : “Angkat tangan!”

Narator            : Leny dan Alfan serentak terkejut dan angkat tangan.

Leny                  : “Ada apa ini, Ibu?”

Pak Dhanu : “Kalian telah terbukti memakai narkoba!”

Alfan                : “Mana buktinya?”

Pak Didin : “Perlihatkan!”

Narator            : Pak Dhanu pun memperlihatkan foto mereka dan mereka pun
terkejut.

Pak Dhanu     : “Sekarang ikut kami ke kantor polisi!”

Leny                  : “Tapi…”

Pak Didin      : “Sudah, ayo ikut!”

Leny                : “Ibu…Ibu…tolong Leny, Bu! Ibukan ibukuuu plisss bu tolong aku”

Narator            : Ibunya hanya bisa menangis saja melihat kejadian itu. Dan
akhirnya Leny dan Alfan dimasukkan kedalam penjara dan TAMAT!!!!!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai