Prolog.
“Saya seorang ibu biasa, ibu yang mencintai dan menempatkan keluarga diatas segalanya.
Mungkin, seperti ibu ibu pada umumnya. Impian saya sederhana, membahagiakan keluarga,
membesarkan anak. Sehingga menjadi anak yang berbakti dan berprestasi. Seluruh waktu dan
tenaga. Saya gerakkan untuk mewujudkannya. Tetapi tentu saja hidup tidaklah mudah.”
Pada suatu hari, setelah Ujian telah berlangsung. Dan Bu Nita adalah selaku kesiswaan,
memberi pengumuman lewat sound speaker yang menempel di dinding kelas bahwa
hasil ujian sudah tertempel di mading sekolah.
Bu Nika : “selamat pagi, perhatian disampaikan kepada seluruh siswa-siswi SMA TUNAS
BHAKTI hasil ujian sudah tertempel di mading sekolah. Bagi siswa-siswi yang nilainya tidak
memasuki standart nilai, maka akan diadakannya perbaikan dan menemui guru bidang study
masing masing. Terima kasih.”
Dan.. Beberapa menit kemudian, ketika Angga melihat sudah tidak ada lagi seseorang
yang berada di mading. Angga pun segera menuju kesana.
Mereka berempat pun menuju ke sebuah gedung tak berpenghuni. Dan sepi sekalii..
Hasan : “ini obat yang bikin lo tambah percaya diri lagi, terus jadi semangat, pokoknya bikin
lo makin hidup lagi lahh.”
Charless : “jadi, ini kita sering minum beginian biar kuat, ga cupu kaya lo” sambil
mendorong bahu angga.
Angga : “tapi tapi.. aku kan takut, nanti kalu keracunan bagaimana?”
Hari semakin larut, mereka berkumpul dan akhirnya angga pun menikmatinya sambil
tertawa tanpa menghiraukan waktu. Ketika itu ayah sedang bekerja di sebuah usaha
bengkel miliknya. Terlihat ayah sedang bersusah payah dan sangat lelah. Serta cemas
dengan keadaan angga.
Ayah tampak cemas sekali, karena hari semakin gelap, dan angga pun belum juga
pulang ke rumah.
Ketika itu, Ayah dan ibu terlihat sedang termenung. Ia tidak akan pernah bisa memulai
makan apabila anak semata wayangnya itu belum pulang. Dan ibunya pun berusaha
untuk memecahkan suasana hening diantara keduannya.
Ayah : *tarik nafas dalam dalam* “yaaaa.. begitulah buk, akhir akhir ini bengkel jadi sepi”
Dan tiba tibaaa.. Tanpa mengetuk pintu, atau mengucapkan salam Angga pun datang
dengan wajah yang kusut, dan mata yang merah.
Angga tidak menghiraukan suara ibunya, padahal kedua orang tuanya menunggunya
untuk mengajaknya makan malam bersama.
Bagian 2
Disuatu pagi, ketika Ayah akan berangkat kerja dan Ibu sedang menyiapkan makanan
untuk angga. Serta angga masih sibuk bermain ponsel yang ia pegang tanpa peduli
dengan apa yang orangtuanya bicarakan.
Tanpa bersalaman dan mengucap apa apa, Angga sontak kembali dan mengambil uang
tersebut dengan tindakannya yang kasar terhadap ibunya.
Setelah berjalan cukup lama. Pada saat itu juga, angga menuju lorong dekat sekolah.
Dan ia ada janji dengan beberapa temannya. Charless, hasan, dan yepta. Mereka
mengajak untuk berangkat bersama. Tapi ternyata,
Yepta : “eeeeehhh.. bayar dulu, lo pikir ini tinggal minta. Nyarinya sulit nih coy!!
Angga sontak kaget, dan berdiri seketika. Sambil menyembunyikan barang itu di
punggungnya
Bu Nita : “banyak alasan! cepat masuk kelas! Kalian mau jadi apa kalo kelakuan kalian kaya
gini terus.”
Dan mereka pun segera berdiri, dan menuju kelas berjalan di belakang bu nita.
Bagian 3
Ibu angga sudah mulai penasaran dengan perilaku angga yang akhir akhir ini banyak
perubahan. Akhir akhir ini angga selalu pulang larut malam, dengan pakaian kusut,
wajah lelah, dan mata merah. Ibunya ingin mendekati angga dan menuju ke kamarnya.
Ketika itu juga ibunya menghampiri angga yang sedang tertidur dikamar. Tiba tiba
ibunya menemukan sesuatu dilantai kamar angga..
Ibu : “barang apa ini. Mungkin akan aku tanyakan ke angga besok pagi”
Keesokan harinya,
Angga : “itu bukan punya angga buk, itu punya temen angga.” Sambil merebut barang itu
dari tangan ibunya.
Angga : langsung mengambil uang dari ibunya dengan kasar. Dan pergi.
Selang beberapa jam kemudian, ada salah satu teman angga yang memberikan sebuah
amplop surat. Dan hari itu, ibu angga dapat panggilan dari sekolah, dikarenakan angga
tidak pernah masuk sekolah, prestasinya turun, dan sering melamun bahkan tidur
dikelas.
Bu Nita : “mohon maaf buk, kami hanya memberi peringatan bahwa angga akhir-akhir ini
sering melanggar aturan sekolah. Bahkan sering tidak masuk kelas. Dan untuk pembayaran
SPP 4 bulan ini, angga juga belum bayar bu. Otomatis angga bisa saja langsung dikeluarkan
dari sekolah ini. Mohon maaf buu..”
Ibuk : “jangan buu saya mohon, anak saya tidak pernah bolos sekolah, ia selalu berangkat
sekolah. Dan untuk pembayaran SPP angga. Saya akan mengusahakan untuk membayar
secepatnya bu, tolong jangan keluarkan angga dari sekolah ini. Saya mohon buuu” ibu pun
sambil memohon bersimpuh dihadapan bu nika dan menangis.
Bu Nita : “saya akan memberi waktu selama 1 minggu, jika angga belum melunasi dan selalu
membuat kesalahan terus menerus. Mohon maaf buu, dengan berat hati. Pihak sekolah
terpaksa akan mengeluarkan angga!.”
Orang tuanya pun mulai kebingungan untuk membayar sekolah angga, dan ia mulai
menjual semua peralatan yang berharga yang ia miliki untuk angga. Sedangkan angga,
ia sedang bolos lagi dan lagi.. dan mulai melakukan tindakan buruk itu lagi bersama
teman temannya...
Ibuk : “oohh iyaa, silahkan dibeli ibuk. 30ribu.an bajunya . tas ini 50 ribu..”
Ditengah kesibukan ibunya yang sedang menawarkan peralatan di depan kios, angga
mencuri uangnya di laci meja tempat ibunya menaruh uang.
Ibunya pun tanpa pikir panjang. mulai curiga, dan mulai mengikutinya. Alhasil
ternyata angga berada disebuah ruangan dan mulai menggunakan narkoba itu, di
hadapan ibunya sendiri. Betapa hancur hati wanita paruh baya itu saat ini. Melihat
harapan ia satu satunya telah berhasil mengecewakan dan menghancurkan hatinya
seketika.
Ibuk : “Anggaaaaaa!! Apa-apaan kamuu!!” lalu menampar angga dengan sangat keras.
Angga : dengan keadaan lemas tidak sadarkan diri, ada seseorang yang menamparnya. Dan ia
pun terjatuh dilantai dengan sangat kencang.
Ibuk : “pulang kamu angga!! Anak tidak tau diuntung! Tega kamu angga sama ibuk!!”
Angga dan ibunya pun pulang, ibunya menceritakan kejadian tersebut ke ayahnya.
Dan saat ituu. Bukan hanya ibunya yang kecewa dengan perilaku angga, melainkan
ayahnya juga lebih marah dengan angga saat ini! dan menyuruhnya pergi dari rumah.
Mulai detik itu juga.
Ayah : “anak kurang ajar, tidak tau kondisi orang tua.. pergi kamu dari sini!! Pergi angga!!
Ayah tidak ingin lihat wajah kamu!!”
Dan saat itulah, angga semakin bebas dan semakin menjadi-jadi. Tiap hari ia selalu
mengkonsumsi narkoba selama terus menerus. karena merasakan hidupnya sejak saat
itu mulai hancur. Dan Tiba tiba..
Yepta : “gue takut kalo dia mati, terus kita masuk penjara men!!”
Beberapa menit kemudian, Ketika orang tua angga sampai dirumah sakit. ibunya pun
langsung memeluk angga saking rindunya. Angga pun menangis terisak menyesali
perbuatannya. Mau tidak mau untuk saat ini angga akan di Rehabilitasi terlebih
dahulu.
Slide 4
Sebulan kemudian..
Angga pun sudah diperbolehkan pulang. Dan ia mulai berjanji untuk merubah
perbuatannya semenjak kejadian itu. Orang tua angga dan angga pun bersyukur dan
bahagia kaena bisa berkumpul kembali.
Angga : :*tersenyum lepas* “Angga minta maaf ya pak, buk. Angga menyesal.”
--.-
Kita tidak akan pernah tau. Musibah apa yang akan menimpa keluarga kita saat ini.
Ataupun musibah yang membuat hati kita benar benar hancur. namun akan terasah
untuk menjadi manusia yang lebih kuat lagi. Dengan adanya musibah tersebut.
Sesungguhnya tuhan hanyalah ingin menaikkan derajat kita semuanya. Namun ketika
hal itu terjadi, hal sepedih dan seperih apapun pastikan kita selalu berada disisi
mereka. Disisi keluarga kita. Saling menguatkan dan saling menyayangi.
Dan pada saat ini semuanya pun kita sudah jadikan pelajaran. Untuk menjadi orang
tua yang baik pun dapat terwujud, dan angga pun dapat lulus sekolah dengan nilai
yang terbaik.
Untuk itu tolak teman teman tolak narkoba sejauh jauhnya. Mengkonsumsi Narkoba
adalah salah satu anak tangga menuju masa depan yang suram. Karena narkoba
adalah jalan pintas penghancur masa depan.
Selesai