Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK BANGSA

Ilham merupakan anak yang sangat rajin dan pintar pada sekolah nyadan, hampir
semua mata pelajaran ilham dapat menguasainya dan ilhampun mendapatkan nilai yang baik.
Cerita ini berawal pada saa pertama kali ilham masuk kelas sekolahan danama sekolahnya
ilham adalah SMPN 2 bandar lampung pada sekolahan tersebut hampir semua anak
menggunakan hp, untuk sarana belajar dan dapat mencari sebuah informasi dalam
mengerjakan tugasnya. Selama di Sekolahan ilham belajar sebagai mencari informasi
menggunakan laptop milik ayah nya dan ilham tidak memiliki Hp karena tidak di berikan
oleh ayah nya dengan tujuan supaya dapay fokus dalam belajar. Setelah itu pada ulang tahun
umur yang ke-13 barulah ilham meminta hp kepada orang tuanya untuk belajar dan
mengakses internet dengan mengetahui semua itu, kedua orangtuanya juga masih
mempertimbangkan untuk menyetujui permintaannya ilham tersebut. Tetapi ilham berjanji
jika permintaa di turutin dia akan semakin giat dalam belajar hingga meraih berprestasi pada
sekolahnya itu.
Dan akhiranya permintaan ilham di kabulkan lah oleh kedua orang tuanya, setelah
ilham memiliki hp maka ilhampun lalai dalam tugas sekolahannya dan ilham sibuk dengan
bermain game. Hampir setiap hari ilham asik bermain game dan tugas sekolahannya tidak
dapat di selesaikan dengan baik dan sering mendapatkan nilai yang kurang bagus di
sekolahannya. Singkat cerita Ilham sangat merasa bersalah kepada kedua orang tuannya dan
meminta maaf telah mengingkari apa yang telah di jannikan oleh llham, kemudian ilham pun
bertanggung jawab atas semua perbuatannya dan akhirnya hp yang dia miliki di kembalikan
lagi kepada kedua orang tuannya. Singkat cerita Ilham pun kembali menjadi anak yang
berprestasi di sekolah karena hp yang dia miliki telah di kembalikan kepada kedua orang
tuannya dan ilham tetap fokus belajar.
Tamat….
MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER

Deni duduk termenung di meja belajarnya. Jam dinding menunjuk angka 4. petang
ini, Ia berniat akan belajar semaksimal mungkin. karena besok akan diadakan UTS atau ujian
tengah semester akan dilaksanakan serentak di seluruh SMA di DKI Jakarta. Deni tampak
bingung mau mulai belajar darimana. Langsung saja ia membuka tas dan ternyata ada soal
ulangan tahun lalu yang barusaja ia fotokopi tadi siang dari kawan nya. “Soal ulangan tengah
semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pelajaran : Sejarah” begitulah kop atau kepala
soal yang tertera pada lembaran itu.” Lumayan lah buat latihan” katanya dalam hati. Tanpa
basa-basi Deni mengambil pulpenya dan mengisi soal itu.
Ada beberapa soal yang sudah ia kuasai seperti teori/hipotesis masuknya agama
Hindu ke Indonesia. Hipostesis Waisya yang menyatakan bahwa agama Hindu dibawa oleh
para pedagang dari tempat asal mereka yaitu dari India. Hipotesis Brahmana menyatakan
Brahman atau pendeta dalam agama hindu yang menyebarkanya. Ada juga Hipotesis Ksatria
yang menekankan bahwa wilayah Indonesia dijajah oleh para Ksatria yang melarikan diri dari
india. Ada lagi Hipotesis Nasional yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia sendirilah
yang berperan aktif dalam menyebarkan Hinduism di tanah air. Banyak dari soal-soal itu
belum terjawab olehnya. seperti soal nomer 28 : Aliran Budha mengandung arti “kendaraan
besar” yang artinya… dan banyak lagi yang belum terjawab. terhitung lebih dari 20 soal yang
masih belum terjawab. “ah ini mah soalnya gampang tapi jawabanya susah” ia cekikikan
dengan maksud menghibur diri.
“latihan soal aja udah susah gini apalagi UTS beneran” bisiknya dalam hati.
Diibaratkan menaiki anak tangga, semakin ke atas semakin berat. sama seperti soal yang
dihadapi Deni. jika tidak diselesaikan, sama saja kalah sebelum bertarung. Semua materi
ternyata ada di text book. Text book yang tebalnya “asdfgh” dibuka juga. dari situ dia mulai
membaca sejarah kerajaan di nusantara.
Dimulai dari kerajaan Kutai. Kerajaan kutai merupakan kerajaan hindu yang beraliran
“siwa”. siwa merupakan dewa hindu yang disebut-sebut sebagai dewa pelebur atau Dewa
pemusnah. Dewa siwa memusnahkan hal-hal yang tidak diperlukan bagi manusia. Dan
kerajaan ini didirikan sekitar 4 M di dekat sungai Mahakam, kalimantan timur. Raja yang
terkenal adalah raja Kudungga, Asmawarman, dan Mulawarman. Ketiga raja ini terkenal
karena keunikanya masing-masing. Konon, Raja Kudungga merupakan nama asli orang
indonesia, sehingga dicatat sejarah. Raja Asmawarman adalah raja kutai pertama yang
beragama Hindu dan disebut juga sebagai pendiri dinasti. Raja Mulawarman pernah
menghadiahkan 20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Ia disebut dalam yupa sebagai
raja paling agung. Kadang sulit dibayangkan dari mana lembu sebanyak itu didapat. Apakah
kesalahan penulisan angka atau mungkin lembu-lembu pada jaman itu musim kawinya tiap 3
hari dan sekali beranak keluar tiga (?)
Di Halaman berikutnya dibahas kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara juga
merupakan kerajaan hindu. Bedanya terletak pada aliranya, yang mana tarumanegara
menganut hindu wisnu. Peninggalanya berupa beberapa prasasti. Yang paling sering disebut
adalah prasasti tugu yang memuat tentang pembangunan saluran gomati sepanjang 6112
tombak atau kurang lebih 12 km. Setelah saluran gomati tersebut ramping, raja purnawarman
juga menghadiahkan 20.000 ekor kerbau kepada para brahmana. Semakin jelaslah bahwa
hadiah tersebut menjadi sebuah “tradisi” bagi kerajaan hindu di tanah air. Juga ada prasasti
jambu/koalengkak yang berisikan kehebatan raja purnawarman. Selain itu ada juga prasasti
kebon kopi, ciareteun dll.
Pada akhirnya deni dapat menjawab soal-soal tersebut dengan lancar jaya. Sama
seperti cerita ini yang lancar jaya dan adem ayem tanpa konflik antar tokoh. Tak ada niat
sedikitpun dari penulis untuk membuat cerita ini jadi menarik. Karena pada akhirnya
pembaca sudah mengenal satu babak penting yang berpengaruh pada sejarah indonesia.
Tamat
MENEMUKAN DOMPET

Berbulan-bulan sudah aku menanti panggilan kerja. Hari-hariku terasa seperti penuh
kebingungan dan tanpa arah. Bahkan, kerjaanku hanya luntang luntung tak karuan di rumah.
Mengalami kebingungan harus melakukan apa. Ingin memulai usaha namun tak punya
modal. Pada suatu hari, aku berniat untuk berjumpa dengan sahabt untuk menceritakan
masalahku ini. Ketika sedang berada di jalan menuju rumah sahabatku, tepatnya di bagian
samping jalan ujung dari tortoar, aku melihat sebuah dompet berwarna cokelat.
Aku mengambil dompet tersebut kemudian akupun membuka dan melihat isinya. Di
dalam dompet tersebut ada SIM, KTP, beberapa surat penting, tabungan yang isinya sangat
banyak dan sebuah kartu kredit. Dalam fikiran sempat muncul keinginan untuk menggunakan
isi dari dompet tersebut. Namun aku berubah fikiran dan berfikir harus mengembalikan
dompet tersebut kepada yang memiliki. Selang beberapa saat sesudah aku pulang dari rumah
sahabatku, akupun mengembalikan dompet tersebut. Mencoba mencari alamat pemilik yang
ada di KTP.
“Permisi pak, apakah benar ini alamat pak Herman?” Tanyaku
“Iya benar, Anda siapa?” Tanya seorang tukang kebun
“Saya Andi, ingin bertemu dengan bapak Herman. Ada urusan yang sangat penting.”
Kebetulan pak Herman ada di rumah dan aku diminta untuk masuk ke dalam rumah.
Kemudian duduk di dekat beliau sembari menyerahkan dompet yang tadinya aku temukan.
“Kamu tinggal dimana Nak? Terus kerja dimana?” Tanya pak Herman dengan sangat
penasaran.
“Di kompleks Asri Cempaka Pak. Kebetulan saya masih menganggur dan menunggu
panggilan kerja. Namun sudah beberapa bulan belum ada panggilan.” Tambahku
“Kamu sarjana apa?” Tanyanya
“Ekonomi Managemen pak”
“Baiklah nak. Di perusahaan saya sedang membutuhkan staff administrasi. Jika kamu
tertarik silahkan besok mengunjungi kantor saya jam 9 pagi. Ini kartu nama saya.” Sambung
pak Herman.
“Sungguh Pak?” Tanyaku penasaran.
“Iya Nak. Saya sangat memerlukan karyawan yang jujur dan penuh dedikasi sepertimu”
“Terima kasih pak.”
Aku seolah tidak percaya dan yakin bahwa ini merupakan keajaiban.
TRAUMA

Seorang lelaki masih muda dengan penampilan yang sangat rapi datang ke sebuah
kantor. Ia berharap bisa diterima di perusahaan tersebut dan bisa bekerja di sana dengan
nyaman. Karena itu, ia mempersiapkan materi dan juga kebutuhan saat wawancara kerja
dengan sangat baik. Sesampai di perusahaan.
Ada suara orang mengetuk pintu dari luar.
“Silahkan masuk!” Jawab pak Toni dari dalam ruangan.
“Mohon maaf, apakah pak Toni ada?” Tanya salah seorang pemuda yang memperoleh
panggilan interview pekerjaan.
“Enggak, Silahkah keluar!”
“Baiklah.”
“Dimana Pak Toni? Kenapa yang berada di dalam justru OB?” Tanya pemuda
tersebut kepada salah seorang petugas yang terdapat di liar ruangan.
“Yang di dalam itu pak Toni. Beliau memang kerap begitu, pura-pura menjadi OB
untuk mengetes karyawannya” Jelas petugas tersebut.
“Maksudnya?”
“Berarti kami nggak lolos hari ini. Pak Toni memang seperti itu. Dulunya beliau
pernah trauma karena materi dengan beberapa karyawannya”.
BAIK LUAR DALAM

Di suatu siang yang cerah, dua orang gadis bernama Rara dan Tina tengah
mengerjakan tugas sekolah di rumah Rara. Mereka mengerjakan dengan serius dan suasana
nampak hening. Kemudian, seorang perempuan yang tidak lain adalah teman mereka berdua
bernama Sinta. Namun, Rara seolah tidak mempedulikan kehadiran Sinta tersebut.
“Ra, itu di depan ada Sinta sedang nyariin kamu. Buruan kamu temui dia. Sudah sejak
tadi dia nungguin kami di sana.” Ujar Tina yang tengah mengerjakan tugas di rumah Rara.
“Bi, bilang saja ke Sinta yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi kemana
atau gak ada gitu ya.” Pinta Rara kepada Bibi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya.
“Iya Non. Bibi sampaikan.”
“Ra, kenapa kamu seperti itu sama Sinta. Dia pastinya sudah datang jauh-jauh.
Kenapa kamu usir. Gak enak kan. Kasihan dia. Dia juga anak yang baik Ra.” Ujar Tina
menasihati Rara.
“Dari luarnya dia memang orang yang baik, ramah dan juga manis. Tapi masa kamu
mengukur sifat seseorang hanya dengan itu saja. Dia itu manis di luar namun di dalamnya
pahit tahu.” Jawab Rara setengah sinis.
“Pahit gimana Ra?” Ujar Tina kembali bertanya.
“Dia itu sering membicarakan keburukan orang lain. Bahkan di belakang ia sering
membicarakan temannya sendiri. Pokoknya banyak yang tidak dapat aku jelaskan Tin. Lihat
saja diri kamu. Kamu memang judes, ceplas ceplos denganku. Namun setidaknya kamu
memiliki hati yang tulus Tin. Bukan sahabat yang dari luarnya baik namun dalamnya busuk.
Dalam berteman, aku tidak membutuhkan tampilan luar seseorang Tin.” Jelas Rara kepada
Tina.
TIDAK KONSISTEN

Suara alarm terdengar begitu keras sehingga menyebabkan tidur Joni terganggu.
Sementara ia masih sangat mengantuk dan terlelap. Dengan masih menahan rasa kantuk yang
luar biasa, ia pun membuka kedua matanya.
“Ya Tuhan!” Joni merasa sangat kaget ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul
7 pagi. Ia pun langsung bergegas mandi dan merapikan dirinya kemudian segera berangkat
pergi ke kantor. Ketika ia tiba di kantor, ternyata rapatnya sudah telat karena jamnya memang
dimajukan menyesuaikan jadwal dari bos yang akan pergi ke luar kota.
“Permisi Pak. Apakah saya boleh masuk? “Tanya Joni kepada bos yang tengah
memimpir rapat.
“Iya silahkan duduk Jon. Namun maaf untuk hari ini Hamid yang akan menggantikan
proyekmu.”
“Tapi mengapa pak? Saya di sini hanya telat sebentar saja”
“Bukan masalah telat lama atau sebentar. Kami membutuhkan pekerja yang sangat
professional. Saya sudah lama mempercayakan proyek tersebut kepadamu. Namun, nyatanya
kamu tidak bisa bertindak konsisten untuk menangani proyek itu.
Meski kami telatnya hanya sebentar, tapi temanmu memiliki ide yang sangat bagus
untuk jalannya proyek tersebut. Jadi mohon maaf, sudah sangat bagus kamu tidak saya
berhentikan dari tim.” Jelas bos dengan sangat tegas.
Seketika itu, Joni terdiam dengan wajah sangat pucat. Sesudah rapat selesai, ia pun
pergi ke meja kerjanya.
“Ada apa denganmu hari ini Jon? Tidak seperti biasanya kamu telat?” Tanya Merry
teman sekantor Joni.
“Ini murni salahku Mer. Aku semalam begadang nonton bola sampai larut. Sampai-
sampai aku melupakan proyek penting yang harusnya sangat membuatku untung.” Jelas Joni.
“Oh gitu Jon. Makanya Jon mulai saat ini utamakan profesi kamu, jangan hobi yang
didahulukan!” Sambung Merry memberikan nasihat kepada Joni.
RAJIN BELAJAR

Ini merupakan hari senin yang sangat cerah. Sesudah melaksanakan upacara bendera,
para siswa memasuki kelas mereka masing-masing dan mendapatkan pelajaran dari guru
mereka. Di hari ini, ada beberapa pelajaran yang harus didapatkan oleh siswa, yaitu Bahasa
Jawa, Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika. Mata pelajaran yang pertama adalah
matematika. Bapak guru meminta kepada para murid untuk mengerjakan halaman 5 dan
halaman 6. Ketika para siswa tengah mengerjakan tugas tersebut, suasana kelaspun menjadi
sangat hening. Kemudian sesudah selesai, Bapak guru memberikan pesan kepada para siswa
untuk mempelajari materi pembagian dan perkalian dengan soal cerita karena tes dadakan
akan dilakukan sewaktu-waktu.
Pada siswa pun pulang setelah pembelajaran hari ini usai. Dwi, Rahma dan juga Tika
pulang dengan jalan kaki bersama karena sekolah mereka tidak jauh dari rumah.
“Nanti bermain di rumahku yuk habis makan siang. Aku punya boneka baru hasil
olah-oleh ibuku dari Bandung kemarin.” Pinta Rahma kepada dua temannya.
“Asyiikk.” Ungkap Dwi senang.
Bagaimana Tika, apakah kamu bisa ikutan?”
“Aku tidak usah ikut saja. Aku ingin belajar di rumah karena pesan dari Bapak guru
tadi kan kita harus belajar sendiri karena tas dadakan akan dilakukan sewaktu-waktu.” Jawab
Tika dengan wajah polos.
Setiba di rumah masing-masing. Tika langsung mengganti bajunya, kemudian makan
siang, sholat dan istirahat siang supaya nanti malam dia bisa belajar dengan baik dan
konsentrasi. Mengenai materi buku yang kurang memahamkan, sesekali ia bertanya kepada
kakaknya. Sementara Dwi dan juga Rahma asyik bermain hingga larut sehingga mereka pun
tidak sempat mendalami materi. Keesokan harinya merekapun berangkat bersamaan.
Sesampainya di kelas, ternyata Bapak guru benar-benar melakukan tes dadakan. Dwi dan
Juga Rahma merasa sangat kebingungan mengerjakan soal. Sehingga merekapun mendapat
nilai jelek. Dan akhirnya harus mengulang tes susulan.
Berbeda dengan Toka. Ia memperoleh nilai paling baik di kelas karena sudah belajar
dengan sungguh-sungguh sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh sang guru. Dan Bapak
guru pun meminta Dwi dan Rahma belajar kepada Tika.
“Wah, selamat yang Tika. Nilaimu maksimal. Besok-besok kita ikut belajar sama
kamu ya.”
WIRAUSAHA

Yeni merupakan salah seorang mahasiswi lulusan perikanan yang memilih untuk
melakukan wirausaha dari pada bekerja di kantor. Yang unik adalah ia menjual produk
sendiri yang diracik berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ketika di kampus. Ia
menjual produk sambal yang dicampur dengan rumput laut dengan harga yang ekonomis dan
menyehatkan.
Mulanya, ia memasarkan produk tersebut hanya kepada teman-teman kuliahnya
hingga dosen dan juga staf kampus. Namun, hasil risetnya merupakan produk riset terbaik
pada tahun 2017. Di samping harganya yang cukup murah sejalan dengan isi kantong
mahasiswa, produk yang ia tawarkan juga cukup mennyehatkan.
“Yen, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha? Padahal, kamu itu
mahasiswa yang berprestasi lo. Bahkan bisa dengan mudah masuk ke perusahaan tanpa harus
melakukan tes. Terlebih produkmu dijual dengan harga sangat murah. Bagaimana kamu bisa
mendapatkan keuntungan darinya?” Tanya salah seorang temannya yang penasaran.
“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga yang
agak mahal. Dan tentu saja tetap akan laku. Terlebih untuk orang-orang yang paham akan
kesehatan. Aku pun juga bisa bekerja di perusahaan yang akanmemberiku gaji lebih besar.
Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa yang sudah aku
keluarkan untuk kuliah. Aku sangat senang jika pekerjaanku ini bisa bermanfaat untuk yang
lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk meningkatkan kesehatan mereka.” Jawab Yeni
santai. Temannya spontan terdiam setelah mendengar penjelasan Yeni.
KEUTAMAAN SEDEKAH

“Bu, maaf hanya segini yang bisa bapak berikan kepada Ibu. Karena dagangan Bapak
hanya laku sedikit.” Sembari memberikan uang kepada sang istri untuk kebutuhan rumah
tangga.
“Iya pak tidak apa-apa. Yang penting bapak sudah berusaha dan rejeki sudah diatur
oleh Tuhan.”
Keesokan harinya, sang suami bekerja dengan membawa barang dagangannya ke
pasar. Namun tiba-tiba di tengah perjalanan ia bertemu dengan nenek tua yang kebingungan
mencari jalan.
“Ada apa Nek?” Tanya Pak Jokosembari menghampiri sang nenek tua itu.
“Nak, apakah nenek boleh meminta uang? Saya mau pulang tapi tidak punya uang.”
Pinta Nenek kepada pak Joko.
“Uangku juga mepet nek. Dagangan nggak laku dari kemarin-kemarin. Bahkan, untuk
keluarga makan saja sering kurang. Tapinggak papa. Ustad bilang sekedah bisa melancarkan
rizki. Bismillah saja.” Gumamnya di dalam hati.
“Baik nek. Ini ada uang segini untuk naik bis sampai ke tujuan nenek. Biar saya yang
antar nenek ke terminal.” Ujarnya sembari mengantarkan nenek tersebut ke terminal.
“Terima kasih banyak nak. Semoga rejekimu lancar.”
“Amin. Terima kasih nek.”
“sesudah mengantar nenek terebut, pak Joko pun kembali pergi ke pasar guna
menjajakan barang dagangannya. Sesampai di pasar, tiba-tiba ada yang membeli dagangan
pak Joko sampai habis.
“Alhamdulillah. Rejeki seorang hamba memang tidak kemana. Memang sedekah
benar-benar bisa melancarkan rizki.” Ujar pak Joko Bersyukur.
MALAS SEKOLAH

Minggu menjadi hari libur dan membuat orang menjadi sangat malas untuk
beraktifitas. Ada orang yang memilih untuk menghabiskan hari minggu untuk berlibur dan
ada juga yang memilih untuk tinggal di rumah saja guna melepas penat karena aktifitas
seminggu penuh. Begitu pula dengan Beni yang memilih untuk santai di rumah ketika hari
Minggu tiba. Sampai-sampai, sesudah hari Minggu berakhir, ia pun masih belum siap
menghadapi kegiatan sekolah yang baginya amat membosankan.
“Ben, kamu tidak sekolah? Ini sudah jam berapa? Nanti kamu telat.” Ujar ibunya
“Ma, Beni masih capekbengat. Bolos sehari gak papa kan ma. Lagian tidak ada PR
ataupun tes ma. Jadi santai saja.”
“Jangan begitu nak. Kamu itu sekolah juga bayar. Menuntut ilmu bukan sesuatu yang
bisa kamu sepelekan nak.”
“Sudah bu, Beni masih ngantuk banget. Mau tidur lagi.”
Melihat hal tersebut, Ibu Beni menjadi marah dan menyeret anaknya tersebut ke
sebuah tempat. Ternyata, ibunya mengajak dia ke panti asuhan yang dipenuhi oleh anak-anak
dengan latar belakang yang berbeda.
“Nak, lihat mereka. Mereka tidak memiliki orang tua yang bisa membiayai mereka.
Padahal, mereka juga ingin sekolah dan memiliki orang tua lengkap sepertimu.” Jelas ibunya
menasihati anaknya melalui kaca mobil.
Lalu ibunya juga mengajak Beni melihat anak-anak yang tengah mengamen di jalan.
“Lihat juga anak itu. Dia yang seharusnya sekolah harus mengemis untuk mencari uang.
Untuk makan saja dia susah. Padahal kamu makan sudah disiapkan dan hidupnya enak.” Jelas
ibunya lagi. Sesudah itu Beni merasa sadar akan kesalahannya dan akhirnya ia pun mau
diajak berangkat sekolah sekalipun sedikit terlambat. Ibunya mengantar dia sampai ke
sekolah. Di perjalanan, ia juga melihat anak sekolah yang berjalan kaki dengan kaki yang
pincang. Ia pun berkata dalam hati,
“Betapa aku adalah orang yang sangat beruntung. Masih memiliki fisik yang
sempurna namun justru malas untuk pergi ke sekolah. Sementara anak yang cacat fisik saja
masih semangat.”

Anda mungkin juga menyukai